Eko Niko

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

1.

Braxidin

Braxidin merupakan gabungan antara


Klordiazepoksida yang mempunyai daya antiansietas dan Klinidium Bromida yang
mempunyai efek anti-kolinergik/spasmolitik.

Indikasi

Pengobatan terhadap gejala yang muncul pada gangguan


saraf otonom dan saraf somatik yang disebabkan oleh
kecemasan.
Pengobatan terhadap gejala tukak lambung dan tukak usus
12 jari.
Pengobatan diskinesia empedu
Mengatasi hieprsekresi dan hipermotilitas saluran cerna
Meringankan gejala sindroma iritasu usus
Meringankan gejala iritasi yang disertai spasme pada kolon
Mengurangi keluhan kolitis dan diare
Pengobatan terhadap spasme ureter dan diskinesid ureter
Mengobati disminore dan nyeri haid

Kontra indikasi

Kontra indikasi pada penderita yang secara


klinis memepunyai penyakit glaukoma, dalam
keadaan psikosis berat, sedang mengalami
syok dan mempunyai penyakit hipertropi
prostat.

dosis

Braxidin tablet memiliki komposisi


Klordiazepoksida 5 mg dan Klinidium Bromida
2,5 mg pada setiap tabletnya.
Dosis dewasa : dianjurkan satu tablet
sebanyak 3-4 kali penggunaan dalam sehari
yang diminum pada saat sebelum makan dan
pada saat menjelang tidur.

Efek samping

Menimbulkan efek samping berupa


mengantuk, hipotensi, gangguan mental,
gangguan penglihatan, adb ketergantungan.
Pemakaian Braxidin dalam jangka waktu lama
dapat menimbulkan efek antikolinergik seperti
mulut yang terasa kering, gangguan saat
berkemih, dan konstipasi.

2.Pehavask

Amlodipine adalah obat antihipertensi dan


antiangina yang tergolong dalam obat antagonis
kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion
kalsium). Amlodipien bekerja dengan menghambat
influks (masuknya) ion kalsium melalui membran ke
dalam otot polos vaskular dan otot jantung sehingga
mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan
otot jantung. Amlodipine menghambat influks ion
kalsium secara selektif, di mana sebagian besar
mempunyai efek pada sel otot polos vaskular
dibandingkan sel otot jantung. (Katzung, 2014).

Indikasi

Hipertensi / tekanan darah tinggi


Angina stabil kronik, angina vasospastik
(angina prinzmetal atau variant angina).
(Suyatna, 2012)
Amlodipine dapat diberikan sebagai terapi
tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat
antihipertensi dan antiangina lain.(Suyatna,
2012).

Kontraindikasi

Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien


yang hipersensitif terhadap amlodipine dan
golongan dihidropiridin lainnya. (Suyatna,
2012)

Dosis

Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 mg satu kali sehari, dengan dosis
maksimum 10 mg satu kali sehari. Untuk melakukan titrasi dosis,
diperlukan waktu 7 14 hari.
Pada pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati, dosis yang
dianjurkan pada awal terapi 2,5 mg satu kali sehari.
Bila amlodipine diberikan dalam kombinasi dengan antihipertensi lain,
dosis awal yang digunakan adalah 2,5 mg.
Pasien diabetes yang biasa menggunakan dosis 5mg/hari, tidak perlu
ditingkatkan. Tetapi bagi yang membutuhkan dosis tinggi dapat
ditingkatkan menjadi 7,5 mg/hari sampai dosis maksimum 10 mg/hari.
Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun angina
vasospastik adalah 5 10 mg, dengan penyesuaian dosis pada pasien
usia lanjut dan kelainan fungsi hati.
Amlodipine dapat diberikan bersama obat-obat golongan tiazida, ACE
inhibitor, -bloker, nitrat dan nitrogliserin sublingual. (Suyatna, 2012)

Efek Samping

Secara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan derajat


efek samping yang timbul bervariasi dari ringan sampai sedang.
Efek samping yang sering timbul dalam uji klinik antara lain : edema,
sakit kepala.
Efek samping yang cukup sering timbul adalah rasa kelelahan, mual,
berkeringat, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.
Pada keadaan hamil dan menyusui : belum ada penelitian pemakaian
amlodipine pada wanita hamil, sehingga penggunaannya selama
kehamilan hanya bila keuntungannya lebih besar dibandingkan risikonya
pada ibu dan janin. Belum diketahui apakah amlodipine diekskresikan ke
dalam air susu ibu. Karena keamanan amlodipine pada bayi baru lahir
belum jelas benar, maka sebaiknya amlodipine tidak diberikan pada ibu
menyusui.
Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas
benar. (Suyatna, 2012)

Anda mungkin juga menyukai