Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PREEKLAMASI
KELOMPOK 6 :
1.
2.
3.
4.
5.

AHMAD RIYADHI
ELSA DWI PANGESTU
INTAN GAYATRI
RISKI TIARA PUTRI
TERI TERORIA

DEFINISI
Pre-eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda

hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul


karena kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul
pada tri wulan ke tiga kehamilan, tetapi dapat
sebelumnya, misalnya karena mola hidatidosa
(Winknjosastro.1999)
Pre Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, odem dan protein uria yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam
triwulan ke 3 kehamilan, tetapi dapat terjadi
sebelumnya. Misalnya terdapat Molahydatidosa
(Sarwono : 2006)

ETIOLOGI
Penyebab preeklamsia sampai sekarang belum

bisa diketahui . Tetapi ada teori yang dapat


menjelaskan tentang penyebab preeklamsia, yaitu
Bertambahnya frekuensi pada primigravidasi,
kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatisoda.
Bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya
kehamilan.
Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita
dengan kematian janin dalam uterus.
Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang,
dan koma.

KLASIFIKASI
Menurut Wiknjosastro (2008)preeklamsia dibagi menjadi :
Preeklamsiaringan,biladisertai keadaan sebagai berikut:
Tekanan darah 140/90mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang,

atau dengan kenaikkan diastolic 15mmHgatau lebih,atau kenaikan sistolik30mmHg


atau lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan
jarak periksa 1jam, sebaiknya 6jam.
Edema umum, kaki, jari tangan dan muka serta kenaikkan berat badan 1kg atau lebih
setiap minggunya.
Proteinuria kwantitatif 0,3 gr ataulebihperliter,kwalitatif1+atau2+padaurinkateter
atau midstream
Preeklamsiaberat

Tekanan darah 160/100 mmHg atau lebih


Proteinuria 5gr atau lebih per liter
Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam
Adanya gangguan serebal, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium
Terdapatedemaparuatau sianosis
Keluhan subjektif : nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, odema
paru, dan sianosis gangguan kesadaran.
Pemeriksaan : kadar enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahan pada retina,

ETIOLOGI
Penyebab preeklamsia sampai sekarang belum bisa

diketahui . Tetapi ada teori yang dapat menjelaskan


tentang penyebab preeklamsia, yaitu
a. Bertambahnya frekuensi pada primigravidasi,
kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatisoda.
b. Bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya
kehamilan.
c. Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita
dengan kematian janin dalam uterus.
d. Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang,
dan koma.

Anatomi fisiologi sistem reproduksi


Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagin menjadi 2
bagianyaitu : alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak
di dalam rongga pelvis,dan alat reproduksi wanita bagian luar
yang terletak diperineum.
1. Alat genitalia wanita bagian luar
a. Monsveneris/Monspubis
b. Bibir besar(Labia mayora)
c. Bibir kecil(labia minora)
d. Klitoris
e. Vestibulum
f. Perinium
g. Kelenjar Bartholin

h. Himen(Selaputdara)
i. Fourchette

Lanjutan.....
2. Alat genitalia wanita bagian dalam
a. Vagina
b. Uterus
c. Tubafalopi
D. Ovarium
e. Parametrium

patofisiologi
Pra eklamsia terjadi spasme pembuluh arterial yang

diikuti dengan timbulnya retensi dan air . Pada


biopsi ginjal ditemukan spasme yang hebat dari
arteriola gromorulus. Pada beberapa kasus lumen
arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya
dapat dilalui oleh satu sel darah merah . Jadi
semua arteriola dalm tubuh mengalami spasme ,
maka tekanan darah dengan sendirinya akan
meningkat drastic, sebagai dampak mekanisme
pertahanan tubuh untuk mengatasi kenaikan tahan
perifer agar kebutuhan oksigen dalam jaringan
dapat dipenuhi

Pathway

Manifestasi Klinis
Dua gejala yang sangat penting pada pre
eklamsia yaitu hipertensi dan proteinuria yang
biasanya tidak disadari oleh wanita hamil.
Penyebab dari kedua masalah di atas sebagai
berikut :
1. Tekanan darah
2. Kenaikan berat badan
3. Proteinuria

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

1. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah

Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita haamil adalah

12-14 gram %)
Hematrokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol %)
Trombosit menurun ( nilai rujukan 150-450 ribu / mm3)

2. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urin
3. Pemeriksaan fungsi hati
Bilirubun meningkat (N=< 1 mg / dl)
LDH( laktat dehidrogenaso) meningkat
Aspartat aminomtransferaso ( ast) > 60 ul
Serum glutamat firufat transaminase ( SGPT) meningkat (N=15-45 u/ml)
Serum glutamat oxaloactetion transminase (SGOT) meningkat (N= <31 u/l )
Total protein serium menurun (N=6,7/8,7g/dl)
4. Tes kimia darah
Asam urat meningkat(N=2,4 -27 mg /dl)
5. Radiologi
Ultrasonografi ditemukan retardasi pertumbuhan janin intaulterus. Pernafasan intra utrus
lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
Kadiotografi diketahui denyut jantung janin bayi lemah

Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan janin. Komplikasi yang tersebut dibawah ini biasanya terjadi pada pre eklamsia berat dan

eklamsia.
Pada ibu
Eklamsia
Solutio plasenta
Perdarahan sub kapsula hepar
Kelainan pembekuan darah (DIC: Disseminated Intravaskuler Coagulation)
Pada Janin
Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus (IUGR:Intraliterina Growth

Retardation).
Prematur.
Asphiksia neonatum
Kematian dalam uterus
Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
Komplikasi yang umum terjadi pada pre eklamsia yaitu :
Solusio

plasenta

Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim. Pada penderita preeklamsi ini terjadi karena adanya vasospasme pada pembuluh darah

yang menyebabkan aliran darah ke plasenta terganggu. Sehingga nutrisi menuju ke janin atau plasenta berkurang kemudian terjadi sianosis yang
menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim.
Hemolisis

Gejala kliniknya berupa ikterik. Diduga terkait nekrosis periportal hati pada penderita pre-eklampsia.
Perdarahan

otak: Merupakan penyebab utama kematian maternal penderita eklampsia.

Kelainan mata: Kehilangan penglihatan sementara dapat terjadi. Perdarahan pada retina dapat ditemukan dan merupakan tanda gawat yang

menunjukkan adanya apopleksia serebri.


Edema

paru

Paru-paru menunjukkan berbagai tingkat edema dan perubahan karena bronkopneumonia sebagai akibat aspirasi. Kadang-kadang ditemukan abses

paru-paru.
Nekrosis hati: Terjadi pada daerah periportal akibat vasospasme arteriol umum. Diketahui dengan pemeriksaan fungsi hati, terutama dengan enzim.
Sindrom

HELLP (hemolisis, elevated liver enzymes, dan low platelet).

Merupakan sindrom kumpulan gejala klinis berupa gangguan fungsi hati, hepatoseluler (peningkatan enzim hati (SGPT,SGOT), gejala subjektif (cepat

lelah, mual, muntah, nyeri epigastrium), hemolisis akibat kerusakan membran eritrosit oleh radikal bebas asam lemak jenuh dan tak jenuh.
Trombositopenia (<150.000/cc), agregasi (adhesi trombosit di dinding vaskuler), kerusakan tromboksan (vasokonstriktor kuat), lisosom.
Prematuritas

Kelainan ginjal: Berupa endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya. Bisa juga

terjadi anuria atau gagal ginjal.


DIC

(Disseminated Intravascular Coagulation):

DIC adalah gangguan serius yang terjadi pada mekanisme pembekuan darah pada tubuh. Pada penderita preeklamsi terjadi proteinuria yaitu protein

yang keluar bersama urin akibat dari kerusakan ginjal. Sedangkan dalam mekanisme pembekuan darah di perlukan fibrinogen yang merupakan protein.
Sehingga pada penderita preeklamsi karena terjadi kekurangan protein dalam darah menyebabkan mekanisme pembekuan darah terganggu kemudian
terjadinya DIC.

ASUHAN KEPERAWATAN PRE EKLAMSIA

Diagnosa keperawatan
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri)
Kelebihan Volume Cairan
Resiko Perubahan perfusi jaringan perifer

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai