Anda di halaman 1dari 7

STATUS PASIEN

IDENTIFIKASI PASEN
Nama

: Nn. S Z

Umur

: 22 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Guru

Status Marital

: Belum Menikah

Alamat

: Kp. Cibinong, Karang Jaya.

ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan tanggal 2 Maret 2016
Keluhan utama
Bintik kemerahan yang terasa gatal pada kedua lengan dan tungkai.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan bintik merah dan gatal pada kedua lengan dan tungkai
yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Sebenarnya keluhan diarasakan sejak lama saat os
masih kecil namun sifatnya hilang timbul. Keadaan ini awalnya timbul ketika os digigit
serangga/ nyamuk sehingga timbul bintil-bintil kemerahan pada kedua lengan dan tungkai,
kemudian karena terasa gatal pasien menggaruknya sehingga luka. Gatal dirasakan
bertambah bila udara terasa dingin. Pasien mengaku memiliki riwayat gatal bila
mengkonsumi udang.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Anggota keluarga yang tinggal serumah tidak ada yang menderita keluhan seperti ini.
Riwayat Pengobatan:

Untuk keluhan ini pasien belum pernah berobat ataupun membeli obat apapun
Riwayat Alergi:
OS memilliki alergi makanan yaitu udang.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

Tanda-tanda vital

Nadi

82 x/menit

Respirasi

20 x/menit

Suhu

36,2C

Status Dermatologis :
Distribusi

Regioner

A/R

Kedua Lengan dan Tungkai

Efloresensi

Primer: papul yang eritema.


Sekunder: erosi, ekskoriasi, krusta dan hiperpigmentasi.

Sifat UKK

Ukuran : milier.
Batas : Tegas
Bentuk : Bulat.
Penyebaran dan lokalisasi : regional, bilateral.

RESUME
Perempuan 22 tahun, datang dengan keluhan bintik merah pada kedua lengan dan
tungkai disertai rasa gatal sejak 1 minggu SMRS. Kulit pasien sensitif terhadap gigitan
nyamuk. Riwayat alergi makanan (+), tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal
serupa, Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, dengan pemeriksaan dematologis
didapatkan regio ekstremitas lengan dan tungkai dekstra sinistra dengan efloresensi primer
terdapat papul eritema ukuran milier, bentuk bulat, berbatas tegas, distribusi bilateral.
Efloresensi sekunder yaitu makula hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi dengan sedikit krusta.
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

DIAGNOSIS BANDING
-

Prurigo Hebra
Scabies

DIAGNOSIS KERJA:
Prurigo Hebra
Prurigo Hebra
Etiologi

Scabies

Penyebabnya yang pasti belum diketahui.

Sarcoptes scabiei var hominis

Sebagian ahli berpendapat bahwa kulit penderita


peka

terhadap

gigitan

serangga,

misalnya

nyamuk.
Disamping itu juga terdapat beberapa faktor
yang berperan, antara lain : suhu, investasi
parasit. Juga infeksi fokal misalnya tonsil atau
Lesi

saluran cerna, endokrin, alergi makanan.


Kelainan yang khas adalah adanya papul-papul Lesi berupa papul, vesikel, urtika
miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih dan lain-lain. Dengan garukan
mudah

diraba

menimbulkan
hiperpigmentasi

daripada
erosi,

dilihat.

Garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi,

ekskoriasi,

krusta, skuamasi dan krusta. Jika sudah

dan likenifikasi.

Jika telah kronis, akibat garukan terus

kronik, tampak kulit yang sakit lebih gelap menerus


kecoklatan dan berlikenifikasi.

dapat

menimbulkan

likenifikasi dan nodul. Pada

infeksi
Predileksi

sekunder

ditemukan

pustule.
Di ekstremitas bagian ekstensor dan simetris, Tempat predileksi yang khas
dapat meluas ke bokong dan perut, muka dapat adalah sela jari, pergelangan
pula terkena. Biasanya bagian distal lengan dan tangan bagian volar, siku bagian
tungkai lebih parah daripada bagian proksimal. luar, lipat ketiak bagian depan,
Tungkai lebih parah daripada lengan.

aerola

mame

umbilicus,

bokong,

(wanita),
genetalia

eksterna (pria) dan perut bagian


Pemeriksaan

bawah.
Pemeriksaan mikroskopik.

Pemeriksaan histopatologik

ANALISIS KASUS
Prurigo Hebra
Etiologi dan Faktor Risiko

Kasus
Kulit pasien sensitif trehadap Penyebabnya
gigitan nyamuk.

Teori
yang pasti

belum

diketahui.

Semakin bertambah gatal bila Sebagian ahli berpendapat bahwa kulit


cuaca dngin.

penderita

Memiliki

riwayat

terhadap

makanan

peka

terhadap

gigitan

alergi serangga, misalnya nyamuk.


yaitu Disamping itu juga terdapat beberapa

udang.

faktor yang berperan, antara lain :


suhu, investasi parasite. Juga infeksi
fokal misalnya tonsil atau saluran

Manifestasi Klnis dan lesi

cerna, endokrin, alergi makanan.


Bintik merah dan gatal pasien Kelainan yang khas adalah adanya
suka mengaruk menjadi erosi papul-papul miliar tidak berwarna,
dan lama kelamaan menjadi berbentuk
hiperpigmentasi

kubah.

Garukan

menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta,


hiperpigmentasi

dan likenifikasi.

Jika telah kronik, tampak kulit yang


sakit lebih gelap kecoklatan dan
Lokalisasi Predileksi

Kedua lengan dan tungkai

berlikenifikasi.
Di ekstremitas bagian ekstensor dan

simetris, dapat meluas ke bokong dan


perut, muka dapat pula terkena.
Biasanya bagian distal lengan dan
tungkai lebih parah daripada bagian
proksimal.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan

PENATALAKSANAAN
Umum:
1. Menghindari gigtan nyamuk atau serangga
2. Memperbaiki hygienitas individu.
3. Hindari trauma mekanis (menggaruk) yang dapat menyebabkan luka.

Khusus:
1. Pengobatan topical
a. Sulfur 5-10% dalam bentuk bedak kocok atau salep.
Untuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25-1%
b. Bethametasone propriate 0,05% cream 2x/hari
2. Sistemik
a. Cetirizine 1 x 10mg/hari.

Quo ad vitam

: bonam

Quo ad fungsionam

: bonam

Quo ad sanationam

: dubia ad bonam

lebih

daripada lengan.
histopatologik Pemeriksaan histopatologik

tidak dilakukan

PROGNOSIS

Tungkai

parah

DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi et al, 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam cetakan ketiga.
FK UI : Jakarta.
2. Fitzpatrick, Thomas B. et al, 2008. Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7th ed.
USA: McGraw-Hill Book
3. Kartowigno, Soenarto, 2011. Sepuluh Besar Kleomppok Penyakit Kulit. Ed: 2. FK
UNSRI. Palembang.

Anda mungkin juga menyukai