Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu keputihan yang terdapat
dalam delapan bentuk oksida. MnO2 adalah bentuk yang paling stabil, diantara
senyawa-senyawa logam organik, mangan 2-metil siklopentadienil trikarbonil
(MMT) dan mangan siklopentadienil trikarbonil (CMT) adalah yang paling penting.
Mangan tidak larut dalam air. Bentuk yang terpenting adalah oksida, karbonat
dan silikat mangan. Yang paling umum mangan dioksidasi (pirolusit) yang
biasanya ditambang dengan teknik terbuka.
B.
Sembilan puluh persen dari seluruh Mn di dunia digunakan dalam industri baja
sebagai reagen untuk mereduksi oksigen dan sulfur. Mn juga digunakan pada
produksi baterai sel kering dan produksi kalium permanganat serta senyawasenyawa lainnya, sebagai pelapis elektroda batang-bantang las, senyawasenyawa Mn ttt digunakan sebagai pengering unutk minyak rami, pengelantang
kaca dan tekstil, pewarna, penyamak kulit dan pembuatan pupuk. Senyawasenyawa karbonil organik Mn digunakan sebagai bahan aditif minyak, bahan
bakar, inhibitor asap, dan aditif antiknock dalam bahan bakar.
C.
Paparan jangka panjang menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat dan paruparu. Efek terhadap system saraf pusat (manganisme) ditandai dengan adanya
gangguan kapasitas mental, terlihat pada paparan 2 tahun, sedangkan efek
pada paru yaitu pneumonia dan bronchitis akut maupun kronis terutama pada
perokok yang terpapar, efek lain yaitu penurunan tekanan darah, disproteinemia
dan gangguan reproduktif. Orang orang yang beresiko terpapar Mn adalah
Para penambang Mn
Pekerja industri feromangan, besi dan baja
Dan pekerja yang terlibat dalam pembuatan baterai sel kering serta batang
las.
D.
Mangan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat
dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan
rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama
dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses
pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama
pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar
antara 20 sampai 3000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau
mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan
pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap
valensi Mn.
Sumber-sumber Mangan adalah:
a.
b.
c.
d.
Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh.
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahanlahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam
baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan,
kekerasan, dan kemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut,
khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat
ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya
terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis
alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang
berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan
ditempa.
Senyawa biner oksida merupakan senyawa terpenting, mangan (III) oksida merupakan hasil
akhir dari oksidasi Mn atau MnO pada 470 6000C membentuk Mn2O3.
Mangan(III) flourida dibuat dengan flourinasi dari MnCl2 atau senyawa lain dan membentuk
padatan merah anggur yang secara serta merta terhidrolisis oleh air.
Sifat Kimia Mangan (IV)
Senyawa biner, senyawa biner terpenting mangan dioksida yang merupakan padatan
berwarna abu-abu sampai hitam yang di alam terdapat sebagai bijih pyrolusite
Tetraflourida MnF4, didapat melalui interaksi langsung merupakan padatan biru yang tidak
stabil secara lambat terdekomposisi menjadi MnF3 dan F2.
Mangan (VI) yang dikenal sebagai ion manganat MnO42- yang berwarna hijau. Ion ini
dibentuk pada oksidasi MnO2 dalam lelehan KOH dengan KNO3, udara atau zat
pengoksidasi lain atau melalui penguapan KMnO4 dan larutan KOH.
F.
Efek Toksik
Mn dalam dosis tinggi bersifat toksik. Paparan Mn dalam debu atau asap maupun
gas tidak boleh melebihi 5 mg/m3 karena dalam waktu singkat hal itu akan
meningkatkan toksisitas. Hasil uji coba menunjukkan bahwa paparan Mn lewat
inhalansi pada hewan uji tikus bisa mengakibatkan toksisitas pada system syaraf
pusat. Paparan per oral Mn menunjukkan toksisitas yang rendah dibandingkan
mikro unsur lain sehingga sangat sedikit dilaporkan kasus toksisitas Mn per oral
pada manusia.
Penanganan Toksisitas
Akibat kasus ini, pemerintah Hunan pekan lalu menutup pabrik itu. Selain telah menimbulkan masalah, pabrik ini
ternyata dibangun tanpa persetujuan biro perlindungan lingkungan pemerintah setempat. Kemarin pemerintah
juga menahan dua eksekutif pabrik tersebut. Menurut Xinhua, keduanya ditahan karena menjadi tersangka
penyebab polusi lingkungan.
"Orang-orang sangat marah mengetahui hasil pemeriksaan," kata Li Liangmei, 36 tahun, yang dua anaknya, 13
tahun dan 8 tahun, juga menjadi korban. Begitu berita keracunan ini tersebar, kata Liangmei, pada 8 Agustus lalu
terjadi kerusuhan setelan 700 warga yang marah menggulingkan empat mobil polisi dan merusak sebuah rambu
pemerintah setempat.
Peristiwa ini semakin menambah panjang deret skandal keselamatan publik yang berujung pada bentrokan di
Cina akhir-akhir ini. Sebelumnya, awal pekan ini, warga Desa Shaanxi, wilayah pedesaan lainnya di Cina tengah,
bentrok dengan polisi setelah mereka memprotes pengoperasian pabrik peleburan timah hitam dan seng di Kota
Changqing. Kerusuhan terjadi setelah 731 anak di dua desa sekitar pabrik keracunan timah hitam.