DEMAM BERDARAH DENGEU

SMF PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT ISLAM YABIS
2014

PENULARAN VIRUS DENGEU

Penyakit sistemik dan dinamik, memiliki spektrum klinis yang

luas yang meliputi manifestasi ringan sampai mengancam jiwa.

MANIFESTASI KLINIS DENGEU

FASE FEBRILE

FASE KRITIS

FASE RECOVERY

Mendadak demam tinggi,

berlangsung 2-7 hari.

Suhu turun sampai 37,5 38 C

atau lebih rendah, biasanya dihari
3- 7 sakit.

Jika pasien dapat bertahan hidup

dalam 24-48 jam setelah fase
kritis, terjadi perbaikan klinis

Terjadi peningkatan hematokrit,

leukopenia progresif diikuti
penurunan trombosit dengan
cepat (kebocoran plasama).

Selera makan membaik, gejala

gastrointestinal mereda,
hemodinamik stabil, dan diuresis.

Wajah memerah, eritem kulit,

mialgia, artralgia. Dan sakit
kepala
Anoreksia, nausea, dan
muntah
Manifestasi perdarahan ringan
seperti petekia dan perdarahan
membran mukosa
Lab : penurunan leukosit

Effusi pleura dan ascites

Dapat terjadi shock. Apabila
shock berkepanjangan dapat
terjadi asidosis metabolik, DIC,
dan severe bleeding

Kalayanarooj, 2011

WHO, 2009

WHO, 2009

WHO, 2011

WHO, 2011

Dengue shock syndrome (DSS) :

Pulse pressure < 20 mmHg
Tanda cappilary perfusion lemah
(ekstremitas dingin, pengisian kembali
kapiler lambat, atau denyut jantung yang
cepat)

Expanded dengeu syndrome :

Terjadi manifestasi yang tidak lazim atau
gangguan multi organ. Misalnya
encephalopathy, encephalitis, gagal hati
akut, gagal ginjal akut

WHO, 2011

WHO, 2011

WHO, 2009

DIAGNOSIS LABORATORIUM DAN TES

DIAGNOSTIK
DETEKSI ANTIGEN (NS-1)

TES SEROLOGI

Respon antibodi terhadap infeksi

berbeda menurut status imun host.

Pasien dengan respon antibodi primer

dicirikan dengan peningkatan lambat
antibodi spesifik dimana IgM
antiboditerdeteksi 50% pasien pada hari
3-5 setelah onset, meningkat 80% pada
hari ke -5 dan 99% pada hari ke-10. IgG
dapat terdeteksi pada titer rendah pada
akhir minggu pertama

NS 1 (Non Struktural Protein 1)

glikoprotein dihasilkan oleh semua
flavivirus
NS -1 antigen muncul setelah hari
pertama onset demam

WHO, 2009

MANAJEMEN DENGUE

PILIHAN CAIRAN INFUS

MANAJEMEN DENGEU (WHO, 2011)

DHF GRADE I DAN II

Memberikan terapi cairan (oral dan intravena) dengan cairan maintenance + 5% defisit

DENGEU SHOCK SYNDROME

Kondisi khusus

PASIEN OBESE/OVERWEIGHT
Menggunakan berat badan ideal untuk menghitung cairan infus

 SEVERE HAEMORRHAGE
Perdarahan hebat dikenali dengan perdarahan yang jelas atau persisten dengan
adanya status hemodinamik tidak stabil. Tranfusi darah 5-10 ml/kg fresh packed
red cells atau 10-20 mg/kg fresh whole blood.
Tranfusi konsentrat platelet diberikan ketika massive bleeding tidak dapat diatasi
hanya dengan fresh whole bloood/fresh packed red cells. Hanya sedikit bukti
untuk mendukung tranfusi konsentrat platelet untuk severe bleeding

 PASIEN DENGAN RISIKO TINGGI

Pasien obese : resusitasi cairan dengan menggunakan berat badan ideal
Pasien diabetes mellitus : penggunaan insulin untuk kontrol gula darah,
menggunakan cairan kristaloid non glucose
Wanita hamil : segera rawat inap dengan monitoring intensif
Pasien hipertensi : awasi penggunaan obat anti hipertensi
Pasien dengan anti koagulan : terapi antikuagulan distop selama fase kritis
Pasien dengan hemolitik : awasi resiko hemolisis akut dengan hemoglobulinuria
dan memerlukan tranfusi darah

KRITERIA RAWAT JALAN

Bebas demam > 24 jam tanpa penggunaan obat penurun

demam

Perbaikan klinis

Urin output cukup

Minimal 2-3 hari setelah pulih dari syok

Tidak tedapat gangguan repirasi dari effusi pleura

Tidak terdapat ascites

Trombosit diatas 50.000/mm3. Pasien disarankan untuk

menghindari aktivitas yang meningkatkan resiko trauma.

WHO, 2011

PROGNOSIS

Kematian oleh DF hampir tidak ada. Sebaliknya pada DHF/DSS mortalitasnya cukup tinggi.

DHF dapat pula disertai dengan demam tifoid, bronkopneumonia, anemia.

PENCEGAHAN

Pengendalian infeksi dengeu tergantung pada kontak manusia dengan vektor.

Strategi : pengendalian lingkungan, pengendalian biologis, pengendalian kimiawi, dan

surveilens secara aktif.

TERIMA KASIH