Anda di halaman 1dari 10

Pola Makan yang Tidak Teratur dapat Menyebabkan Luka di Lambung

Wayan Sadhira Gita Krisnayanti


102014099
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510. Telp. (021) 5694-2061
Email : sadhiragita@ymail.com

Abstract
Digestion is the process of metabolism of the food ingredients which go into the body.
The main function of the digestion is to get energy. Like carbohydrates, proteins, fats. Tool the
tool starts the digestion of the mouth, pharynx, larynx, oesophagus, liver, stomach, intestine,
colon, rectum and anus. The process of digestion is motility, secretion, digestion, and absorption.
Keywords: carbohydrate, protein, fat, mouth, pharynx, larynx, oesophagus, liver, stomach,
intestine, colon, rectum, anus, motility, secretion, digestion, and absorption.
Abstrak
Pencernaan merupakan proses metabolisme dari bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh. Fungsi utama dari pencernaan adalah untuk mendapatkan energi. Seperti karbohidrat,
protein, lemak. Alat alat pencernaan dimulai dari mulut, faring, laring, oesophagus, hati,
lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Proses pencernaan adalah motilitas, sekresi,
digesti, dan penyerapan.
Kata kunci : karbohidrat, lemak, protein, mulut, faring, laring, oesophagus, hati, lambung, usus
halus, usus besar, rectum, anus, motilitas, sekresi, digesti, dan penyerapan.

Pendahuluan
1

Kita manusia sebagai makhluk hidup tentu memerlukan makanan untuk bertahan hidup.
Makanan, minuman, dan obat-obatan merupakan sumber energi dan sumber bahan baku untuk
membangun tubuh. Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan.
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan
yang dimakan masuk lewat mulut kemudian masuk kedalam gaster melewati esofagus lalu
dibawa melalui usus halus sampe ke usus besar dan kemudian dikeluarkan lewat anus. 1Sesuai
dengan skenario, seorang Perempuan 19 tahun mengeluh nyeri pada ulu hati dan mual sejak 1
bulan lalu, setelah diperiksa Perempuan tersebut mengalami luka pada lambung karena sering
terlambat makan. Karena terjadinya nyeri pada ulu hati dan mual, serta diketahui Perempuan
tersebut sering terlambat makan, maka terjadi gangguan dari salah satu organ atau mekanisme
pencernaan yaitu lambung.

Struktur Gaster
Makroskopik
Gaster atau lambung berbentuk seperti kantung. Gaster dapat menampung makanan 1
liter hingga mencapai 2 liter. Dinding gaster disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi
menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos
yang menyusun gaster, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. Gaster
terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai
regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah.
Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium
pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior
dan paries posterior. Gaster relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung
tersebut gaster sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan tranversum pada
orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan
kurus (gaster berbentuk huruf J). Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dan
tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernapasan.2

Gambar 1. Gaster.2
Sedangkan untuk perdarahan gaster, arteri berasal dari cabang truncus coeliacus. Arteria
gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus. Arteria gastrica dextra bersal dari arteria hepatica
communis. Arteria gastricae breves bersal dari arteriaa lienalis. Arteria gastroomentalis sinistra
berasal dari arteria splenica. Arteria gastroomentalis dextra berasal dari arteria gastroduodenalis.
Vena mengalirkan dari ke dalam sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan dextra bermuara
langsung ke vena portae hepatis. Vena gastrica breves dan vena gastroomentalis sinistra
bermuara ke dalam vena lienalis. Vena gastroomentalis dextra bermuara ke dalam vena
mesenterica superior. Persarafan termasuk serabut-serabut simpatis yang berasal dari plexus
coeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari nervus vagus dextra dan sinistra.
Untuk struktur mikroskopisnya gaster terdiri atas empat lapisan:
a. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.
b. Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis, (a) serabut longitudinal, yang tidak dalam
dan bersambung dengan otot usofagus, (b) serabut sirkuler yang paling tebal dan
terletak di pilorus serta membentuk otot sfinkter; dan berada di bawah lapisan pertama,
dan (c) serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung
kecil).
3

c. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe.
d. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan
atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan. Membran
mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua sel-sel itu
mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran kecil dari
kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang
bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epithelium silinder.
Epithelium ini bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epithelium dari
bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa
daerah lambung.3
Mikroskopik
Tunika mukosa gaster dilapisi epitel selapis torak. Foveola gastrika berupa sumuran kecil
di antara tonjolan mukosa. Yang terlihat sebagai tonjolan sebenarnya adalah mukosa di antara
dua sumuran. Di dasar foveola terdapat muara kelenjar fundus yang merupakan kelenjar tubolosa
simpleks, yang biasanya tidak berkelok. Foveola gastrika di fundus meliputi 1/3 bagian
ketebaalan mukosa, sedangkan kelenjar mencapai 2/3 bagiannya. Kelenjar fundus memenuhi
lamina propia. Macam-macam sel yang menyusun kelenjar fundus.
Tunika muskulais mukosa terdapat dibawah lamina propia yang kadang terdesak oleh
kelenjar fundus. Tunika submukosanya merupakan jaringan iakt jarang dimana terdapat pleksus
Meissneri. Tunika muskularis sirkularis lebih tebal daripada yang longitudinal, daerah ini juga
terdapat pleksus Auerbach antara keduanya. Tunika serosa merupakan jaringan ikat jarang
dengan dilapisi epitel selapis gepeng (peritoneum)
Tunika mukosa pada pilorus juga mempunyai foveola gastrica dilapisi epitel selapis
torak, foveola ini dalam meliputi 2/3 ketebalan mukosa dan 1/3 ditempati kelenjar pilorus yang
tampak homogen karena semua selnya adalah sel mukus tunika muskilaris mukosa, submukosa,
dan serosa merupakan kelanjutan dari daerah fundus. Pada tunika muskularis bagian sirkulernya
menebal membentuk sfingter pilori.

Pada kelenjar fundus terdapat 4 macam sel yaitu:


a. Chief cell
Merupakan sel terbanyak, berbentuk piramid, inti di basal, oval dan kromatin agak padat.
Pada bagian apikal sel terdapat butir-butir zymogen yang mengandung pepsinogen.
b. Parietal cell/ Oxyntic cell/ HCL cell
Menghasilkan HCL dan faktor intrinsik lambung, bentuk oval/poligonal, banyak terdapat
pada korpus kelenjar Inti bundar 1-2 dan sitoplasma asidofil.
c. Mucous Neck cell
Bentuk sel kubus atau torak rendah ,sitoplasma bergranula halus pucat (mengandung
musigen), lebih pucat dari chief cell, mucigen dari epitel permukaan lebih kental dan
tergolong neutral polysacharida
d. Argentafin cell/ enterochromafin cell/ enteroendocrine cell
Dapat dilihat dengan pewarnaan perak atau garam chromium (berwarna kuning
kecoklatan). Di gaster terdapat beberapa sel enteroendokrin yang mensekresi
serotonin,histamin, gastrin

dan enteroglukagon. Sel paneth dan sel argentafin sedikit

sekali, terdapat limfonodus solitarius, tunika muskularis longitudinal membentuk 3 pita


longitudianal hingga taenia coli.4

Mekanisme Fungsional
Gaster terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, fundus adalah bagian lambung yang
terletak di atas lubang esofagus, korpus yaitu bagian tengah atau utama lambung, lambung
bagian bawah yaitu antrum, bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus, yang berfungsi sebagai
sawar antara lambung dan bagian atas usus halus, duodenum. 5 Motilistas dilambung dapat dibagi
menjadi empat bagian yaitu:
a. Pengisian Lambung (gastric filling)
Volume lambung jika kosong sekitar 50 ml, tetapi organ ini dapat mengembang hingga
kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan. Akomodasi perubahan volume ini
dapat menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan meningkatkan tekanan

intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena adanya faktor plastisitas otot polos
lambung dan relaksasi resesif lambung pada saat terisi.
b. Penyimpanan Lambung (gastric storage)
Sekelompok sel pemicu yang terletak di regio fundus bagian atas lambung menghasilkan
potensial gelombang lambat yang menyapu ke bawah sepanjang lambung menuju sfingter
pilorus dengan frekuensi 3 kali/menit. Pola ritmis depolarisasi spontan ini atau disebut
irama listrik dasar (BER) terjadi terus menerus dan mungkin disertai oleh kontraksi
lapisan otot polos sirkular.Sekali dimulai, gelombang peristaltik menyebar melalui fundus
dan korpus ke antrum dan sfingter pilorus. Karena lapisan otot di fundus dan korpus tipis
maka kontraksi dibagian ini lemah. Ketika mencapai antrum, gelombang kontraksi
menjadi lebih kuat karena ototnya lebih tebal. Karena di fundus dan korpus gerakan
mencampur berlangsung lemah maka makanan yang disalurkan ke lambung dari esofagus
disimpan dibagian korpus yang relatif tenang tanpa mengalami pencampuran. Makanan
secara bertahap makanan disalurkan dari korpus menuju antrum , tempat terjadi
pencampuran makanan.6
c. Pencampuran Lambung (gastric mixing)
Volume telah menyentuh 1 L, tekanan dalam lambung akan meingkat. Ketika Kontraksi
peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi
lambung, seperti asam dan enzim pencernaan, dan menghasilkan kimus. Setiap
gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus.
Apabila kimus terdorong oleh kontraksi peristaltik yang kuat akan melewati sfingter
pilorus dan terdorong ke duodenum tetapi hanya sebagian kecil saja. Sebelum lebih
banyak kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingter
pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat aliran
kimus ke dalam duodenum. Sebagian besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi
tidak masuk ke duodenum berhenti secara tiba-tiba pada sfingter yang tertutup dan
bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan bertolak kembali
pada saat gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju mundur tersebut disebut
retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata di antrum. Motilitas gastric
dibawah kontrol saraf dan ini distimulasi oleh distensi lambung.
d. Pengosongan Lambung (gastric emptying)
6

Kotraksi pada lambung menuju bagian distal dari saluran pencernaan. Diperlukan waktu
90 menit untuk mencapai usus besar. Berfungsi sebagai housekeeping , menyapu sisa-sisa
makanan dan bakteri keluar dari traktus GI ke usus besar. Kontraksi peristaltik antrum,
selain menyebabkan pencampuran lambung juga menghasilkan gaya pendorong untuk
mengosongkan lambung. Jumlah kimus yang masuk ke duodenum pada setiap
gelombang peristaltik sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada kekuatan
peristaltik. Intensitas peristaltik antrum sangat bervariasi tergantung dari pengaruh
berbagai sinyal dari lambung dan duodenum.
Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar
Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. 7 Kelenjar oksintik menyekresi asam
hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi
mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik juga menyekresi
hormon gastrin.
Sel-sel parietal secara aktif mengeluarhan HCl ke dalam lumen kantung lambung, hal ini
menyebabkan pH lumen turun sampai 2. Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa
oleh aparatus golgi dan retikulum endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma dalam vesikel
sekretorik yang dikenal dengan granula zimogen. Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl
menjadi enzim bentuk aktif yaitu pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengaktifkan kembali
pepsinogen (proses otokatalitik) dan sintesa protein dengan memecah ikatan asam amino
menjadi peptida.Sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari cedera terhadap mukosa
lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya dengan menetralisasi HCl yang terdapat di dekat
mukosa lambung. Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin (sel-sel G) yang terletak di
daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin merangsang peningkatan sekresi getah lambung yang
bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung dan usus halus, sehingga keduanya
dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka.7

Mekanisme Kimiawi
Enzim

Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai katalisator organaik yang bekerja
melalui penggabungan dengan substrat pada suatu tempat aktif yang spesifik untuk membentuk
suatu zat antara (intermediate) beruoa kompleks. Enzim-susbstrat yang kemudian akan
berdisosiasi menjadi enzim bebas dan produk (hasil reaksi). Enzim dapat mempercepat suatu
reaksi kimia karena turut dalam reaksi tersebut, mengalami perubahan fisik,dan setelah reaksi
selesai akan kembali ke keadaan semula.
Sifat enzim adalah spesifik dapat ditinjau dari reaksi yang dikatalisis dan dari
substratnya, ciri-cirinya adalah mempunyai berat molekul yang besar, dapat terdenaturasi pada
pemanasan atau suhu yang tinggi yang menyebabkan aktivitas enzim hilang, dan spesifik
terhadap substrat tertentu.8
Berikut ini adalah enzim-enzim yang terkait dalam sistem pencernaan adalah :
Saluran Pencernaan
Mulut(Kelenjar Ludah/

Nama enzim dan fungsinya


Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi Maltosa

Saliva)
Lambung (Kelenjar
Lambung)

Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein


Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa, pepton dan
polipeptida

Pankreas (Saluran
Pankreas)

Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna amilum menjadi


maltosa atau disakarida lainnya.
Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Enzim Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida

Usus (Kelenjar Usus)

Enzim

Enterokinase (enzim

khusus)

mengubahTripsinogen menjadi Tripsin yang

berfungsi

digunakan

untuk

dalam

saluran

pangkreas
Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa
Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan
Galaktosa
Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan

Fruktosa
Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam
amino
Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan
Gliserol

Faktor yang dapat menyebabkan mual, muntah dan nyeri di ulu hati.
Kombinasi dari mual, muntah dan nyeri di ulu hati merupakan gejala umum dari gastritis.
Rasa sakit dan tidak nyaman ini biasanya berupa nyeri di ulu hati, kembung, mual, muntah, nafsu
makan menurun, rasa cepat kenyang sehabis makan dan muncul sendawa, kadang disertai gejala
pusing atau mabuk, jantung berdebar-debar, wajah pucat. U.S. National Library of Medicine
memberikan beberapa kemungkinan penyebab penyakit maag, antara lain merokok atau minum
alkohol, memburuknya kondisi lapisan dalam perut, terkena infeksi bakteri atau virus,
mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat nonsteroid anti radang seperti aspirin, kandungan
asam dalam perut yang berlebihan, mengonsumsi zat atau bahan mengandung racun. Penyebab
lain sakit maag adalah infeksi seperti infeksi virus dan bakteri Helicobacter (seperti H. Pylori)
yang mengakibatkan luka pada lambung, pola makan yang tidak teratur, gaya hidup yang tidak
sehat, stres, jam tidur yang tidak baik, serta meminum kopi dalam takaran yang besar dan
berulang-ulang.9

Kesimpulan
Tubuh manusia memerlukan energi untuk dapat terus melakukan metabolisme. Energienergi tersebut didapat dari konsumsi makanan yang berada dari luar tubuh. Beberapa faktor
yang mempengaruhi kerja organ pencernaan adalah bahan makanan yang kita konsumsi dan
teratur tidaknya pola makan. Setiap organ pencernaan memiliki fungsinya masing-masing dan
saling bekerjasama satu sama lain, agar makanan tersebut dapat diserap dengan baik. Proses
pencernaan mengubah makanan dari molekul yang besar menjadi molekul kecil yang dapat
diserap dan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Faktor enzim juga berpengaruh dalam
perjalanan makanan hingga akhirnya bisa diserap sebanyak 95% oleh tubuh.

Daftar Pustaka
1. Ajib M, Prayugo B. Gambaran Distribusi Kasus-kasus Emergency Pembedahan Digestif
bagi Dewasa di RSUPHAM Tahun 2010 2011. E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013.
2.
3.
4.
5.

Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta : EGC; 2006.
Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia; 2009.h.218.
Boom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC; 2003.h.515.
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.641-

92.
6. Slonane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC; 2012. h. 229.
7. B. Zaldibar . I. Cancio . I. Marigmez. Circatidal variation in epithelial cell proliferation
in the mussel digestive gland and stomach. Received: 1 April 2004 / Accepted: 6 July
2007 / Published online: 30 September 2007.
8. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke-9.Jakarta:
EGC; 2003.h.148
9. PT. Habbatussauda

International.

Maag

dan

penanganannya.

Diunduh

dari

habbatussaudainternational.com, 20 Februari 2016.

10

Anda mungkin juga menyukai