DISUSUN OLEH
SITI SARAH
(C1B015036)
MILTON SULIAWAN
(C1B015048)
ANTO JUPITRON
(C1B015055)
HERLY HADIMAS
(C1B015056)
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai rencana. Tentu
saja dalam makalah ini, banyak tantangan yang kami hadapi, tapi itu tidak mengurangi
semangat kami dalam pembuatan makalah ini. Kami membuat makalah ini semampu dan
kami usahakan dengan sebaik mungkin. Makalah ini kami buat untuk sebagai tugas bagi
mahasiswa/i program studi manajamen dengan mata kuliah Manajamen Usaha Kecil (MUK).
Tak lupa kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
pengerjaan makalah ini, Tuhan Yang Maha Esa, anggota-anggota kelompok kami, kedua
orangtua yang selalu mendidik, mendoakan serta memberi dukungan moral kepada kami, dan
pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Kami berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Bengkulu, 28 April 2016
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul....................................................................................................................... i
Kata Pengantar ......................................................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................3
1.3 Tujuan .......................................................................................................................3
1.4 Sasaran ......................................................................................................................3
BAB II Pembahasan ..............................................................................................................4
2.1 Kemerosotan Perkembangan Usaha Batu Akik .........................................................4
2.2 Peningkatan Kembali Kegiatan Usaha Batu Akik agar Usahanya Berkelanjutan......6
BAB III. Penutupan ..............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................9
3.2 Lampiran .....................................................................................................................10
Daftar Pustaka
11
BAB I
Pendahuluan
Sehingga
berdampak
pada
kepadatan
masingmasing
batu. Seiring
berkembangnya jaman, cincincincin bermata batu akik yang sudah ada sejak dulu kini
memasuki masa keemasannya. Masa ini menjadikan cincin batu akik menjadi fenomena
tersendiri. Lantas fenomena itu tidak hanya digandrungi oleh kalangan usia tua saja,
tetapi juga merambah pada kalangan usia muda yang kini tidak malu atau canggung
memamerkan salah satu aksesoris jari tersebut.
Beberapa tahun lalu hanya segelintir orang atau beberapa kalangan saja
yang gemar menggunakan batu cincin. Kegemaran itu juga terkadang didasari oleh
kelenik atau kepercayaan terhadap kekuatankekuatan magis yang tidak masuk akal.
Namun seiring berjalannya waktu kepercayaankepercayaan tersebut mulai bergeser
dan mengarah ke arah fashion. Hingga pertengahan tahun 2014 peminat pengguna
batu akik meningkat tajam. Mulai dari kalangan dewasa sampai remaja berumur
belasan tahun.
Fenomena ini secara kasat mata dapat kita lihat dari maraknya pedagang batu
akik yang menggelar dagangannya di halaman pertokoan sampai persimpangan jalan.
Selain itu di sudut sudut jalan sering terlihat ketika orang berbincang ada pembahasan
mengenai batu akik.
Demam batu cincin juga merambah ke Provinsi Bengkulu. Banyak pedagang
batu akik membuka kios di pinggiran jalan. Bahkan di kota Bengkulu sebagai ibu kota
Provinsi Bengkulu terdapat beberapa pusat penjualan batu cincin, salah satunya adalah
Pasar Minggu. Banyak penjualan batu cincin menggelar dagangannya di depandepan
toko yang berada di Pasar Minggu. Aneka macam batu akik ditawarkan mulai dari
blue safir, ruby, bacan, dan lain-lain.
Kemudian hal tersebut sangat berhubungan dengan Manajemen Usaha Kecil.
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, Manajemen Usaha Kecil selalu digambarkan
sebagai sektor yang mempunyai peranan penting karena sebagian besar jumlah penduduk
Indonesia berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor
tradisional maupun modern. Di era modern ini, kondisi pembangunan perekonomian di
Indonesia sudah semakin berkembang, diantaranya ialah perkembangan usaha batu akik
di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu. Dengan berkembangnya
usaha batu akik di kalangan masyarakat Bengkulu, diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja dan memakmurkan masyarakat
secara keseluruhan. Namun seiring dengan perkembangannya, ternyata muncul berbagai
masalah yang mengikuti perkembangan batu akik itu sendiri. Masalah yang terjadi sejak
beberapa waktu yang lalu adalah banyaknya usaha batu akik yang mengalami stagnasi
bahkan berhenti aktifitasnya khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu.
Perkembangan usaha batu akik di Provinsi Bengkulu beberapa waktu yang lalu
sebenarnya memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian
daerah maupun pertumbuhan usaha kecil. Namun sayang, secara manajemen belum
tertata rapi sehingga menyebabkan perkembangan usaha batu akik mengalami stagnasi
dan menyebabkan penurunan eksistensi terhadap batu akik tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan solusi yang memadai untuk membangun kembali
eksistensi kehidupan usaha batu akik. Maka kami sebagai penulis memberikan alternatif
solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.
kemerosotan?
Bagaimana cara meningkatkan kembali eksistensi batu akik di kalangan
masyarakat Provinsi Bengkulu agar kehidupan usahanya bisa berkelanjutan?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum, masalah yang terjadi
dan usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam perkembangan usaha batu
akik di Provinsi Bengkulu, serta memberikan usulan kepada pemerintah maupun pihakpihak yang dapat bekerjasama dalam menangani perkembangan usaha batu akik.
1.4 Sasaran
Adapun sasaran dalam implementasi dari pengembangan usaha batu akik ini
sendiri merupakan keseluruhan masyarakat Provinsi Bengkulu.
BAB II
Pembahasan
Contoh, harga batu bacan mahal, maka pembeli akan berpikir dua kali untuk membelinya,
karena sebagian masyarakat yang bukan merupakan seorang pecinta atau kolektor batu
akik lebih memilih membeli emas, karena meskipun harga batu bacan mahal, namun
nilainya tidak bisa digadai atau di jadikan investasi.
Sejumlah kalangan turut memberikan opini terhadap trend batu akik yang mulai
menurun, ada yang mengatakan sebabnya adalah dengan pemikiran bahwa kepuasan
seseorang telah tercukupi dengan batu akik yang sudah dia miliki sehingga tidak
berhasrat lagi untuk membelinya kembali. Adapun faktor-faktor lain yang merupakan
penyebab menurunya eksistensi usaha batu akik, diantaranya adalah :
2.1 Peningkatan Kembali Kegiatan Usaha Batu Akik agar Kehidupan Usahanya
Berkelanjutan
Pertumbuhan dan perkembangan usaha batu akik di Provinsi Bengkulu memiliki
peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian daerah. Dengan kemunculan dan
tumbuh kembangnya usaha batu akik di Provinsi Bengkulu memiliki peranan dan
pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kesejahteraan kehidupan kelas bawah.
Adapun indikatornya adalah dapat meningkatkan pertumbuhan usaha kecil, dapat
membuka lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat pengangguran, membanggakan nama
dan citra Provinsi Bengkulu, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebagai
pendukung usaha mikro-kecil, pertumbuhan ekonomi kreatif, mengurangi laju tindak
kriminal, dapat dijadikan daya tarik wisatawan, dan masih banyak lagi pengaruh dari
usaha batu akik.
Dalam upaya meningkatkan eksistensi dan membuat usaha batu akik
berkelanjutan di Provinsi Bengkulu sebaiknya pemerintah daerah memberi dukungan
kepada para pelaku usaha batu akik dengan diadakanya balai latihan kerja (BLK) yang
dikhususkan bagi para pengusaha batu akik sebagai bentuk dari pemberdayaan tenaga
kerja agar batu akik tidak langsung dijual dalam bentuk bahan mentah melainkan diolah
dulu supaya terdapat nilai tambah pada batu akik tersebut dan juga mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat supaya masyarakat bisa terbuka pikirannya agar memulai
usaha sendiri dengan mengandalkan sumber daya alam yaitu batu akik.
Pemerintah daerah seharusnya ikut andil dalam mempromosikan batu akik asal
bengkulu dengan cara memberikan cendramata yang berupa batu akik pada saat adanya
pertemuan antar pejabat, seperti halnya yang dilakukan oleh SN. Prana Putra Sohe,
selaku walikota lubuklinggau-sumatra selatan yang memberikan cendramata kepada
setiap pejabat yang berkunjung ke lubuklinggau berupa miniatur alat musik seperti gitar
angklung dll yang terbuat dari batu akik jenis teratai yang menjadi batu khas
lubuklinggau (sumber : koran Harian linggau pos).
Adapun dari hasil wawancara dan analisa yang kami dapatkan dari lapangan,
kami merekomendasikan hal-hal berikut :
kurang
berpartisipasi
dalam
memajukan
dan
BAB III
Penutupan
3.1 Kesimpulan
Usaha batu akik di Provinsi Bengkulu yang memiliki peranan dan pengaruh
sangat besar terhadap peningkatan kesejahteraan kehidupan kelas bawah di Provinsi
Bengkulu ini harusnya lebih ditumbuh-kembangkan proses dan keberlanjutannya, karena,
selain batu akik merupakan suatu barang yg berpotensi dan berperan sebagai pemenuh
kebutuhan manusia dalam aspek Batin, Fisik dan Kesehatan, batu akik juga dapat
meningkatkan pertumbuhan usaha kecil, penyerapan tenaga kerja, menurunkan tingkat
pengangguran, mengurangi angka kriminalitas, mengangkat nama dan citra Provinsi
Bengkulu, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mendukung usaha mikro-kecil,
mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, dapat dijadikan daya tarik wisatawan, dan
masih banyak lagi pengaruh dari usaha batu akik ini. Kurangnya perhatian, partisipasi,
dan pemberdayaan dari pihak pemerintah terhadap usaha batu akik ini diduga sebagai
alasan utama kemerosotan eksitensi usaha batu akik .
Meskipun beberapa sumber menyatakan bahwa eksistensi usaha batu akik tidak
dapat di kembalikan dengan alasan bahwa batu akik yang bersifat musiman, namun
dengan berbagai data subjektif maupun objektif yang kami dapatkan dari hasil
wawancara, artikel, dan diskusi ini lah kami dapat menyimpulkan bahwasanya
kemerosotan eksistensi batu akik dapat di tanggulangi dan di kembalikan eksitensinya
dengan cara dan metode yang tepat dari pemerintah maupun pelaku usaha, seperti yang
telah kami rekomendasikan di atas. Usaha batu akik yang begitu potensial ini bisa
kembali eksis dan bahkan berkelanjutan dan dapat menjadi penunjang hidup serta mata
pencaharian utama dari sebagian masyarakat khususnya di Provinsi Bengkulu.
3.2 Lampiran
Daftar Pustaka
http://umyynapasha.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-usaha-kecil.html
http://digilib.unila.ac.id/12783/15/BAB%20I.pdf