k6 - Trauma Lingkungan
k6 - Trauma Lingkungan
TRAUMA
Setiap kondisi patologi yang berasal
dari external force
Trauma lingkungan : setiap kondisi
patologi yang diakibatkan external
force dari apa yang ada di
sekelilingnya
Trauma termal
Hipotermal frostbite
Hipertermal luka bakar
Trauma listrik
Trauma ledakan
Trauma inhalasi
Gigitan/sengatan
EVALUASI
FROSTBITE &
PENATALAKSANA
ANNYA
FROSTBITE - Patofisiologi
Suhu hipotermal ekstrem stasis
aliran darah hipoperfusi jaringan
denaturasi protein, nekrosis sel
FROSTBITE Gambaran
klinis
Permukaan
Keluhan baal
Pucat
Perabaan dingin/beku
Lepuh, eskar
Dalam
Kering, keras
Tidak ada lepuh
Mummifikasi, amputasi
EVALUASI LUKA
BAKAR &
PENATALAKSANA
ANNYA
Definisi
Luka bakar : diskontinuitas
ARTINYA..
Patofisiologi
Kerusakan anatomi epidermis distorsi faali kulit
yang normalnya sebagai protective barrier:
Epidermal wound
Superficial partial-thickness wound
Deep partial-thickness wounds
Deep wounds
Penilaian akurat !!
Kondisi dinamis,
dipengaruhi banyak
faktor
mediator peradangan,
konsentrasi
mikroorganisme, status
hidrasi
Epitelialisasi, tandur
kulit, parut
hipertrofis
Zona stasis:
Perfusi jaringan menurun,
masih bisa perbaikan
Zona hiperemia:
Perfusi jaringan tinggi,
sembuh baik
Epidermis utuh
tak ada cairan
hilang
TIDAK DIHITUNG
Menyembuh spontan
Derajat IIA :
SUPERFICIAL PARTIALLepuh (bulae, blister)
THICKNESS
Derajat IIB :
DEEP PARTIAL-THICKNESS
Setelah suhu tinggi melepaskan
perlekatan epidermis dari dasar
dermisnya, lewat kontak lebih lama
rusak/hilang 1 lapisan utuh
epidermis dan sebagian dermis.
Luka Menutup =
Epitelialisasi
Memahami ESKAR
Memahami ESKAR
DASAR:
1.
2.
Initial Assessment
DATA PENTING
ANAMNESTIK
Causa :
(SERINGKALI
TERLUPA)
EVALUASI SEKUNDER
Ekspos seluruh permukaan tubuh,
amati luka dan tanda-tanda klinis
lain yang ada termasuk ko-morbid
Pencatatan sistematis
Kepala-leher
Tubuh depan (toraks, abdomen)
Tubuh belakang
Lengan kanan
Lengan kiri
Tungkai kanan
Tungkai kiri
Kelamin luar
???
Telapak tangan 1%
Sheridan RL, Petras L, Basha G, Salvo P, Cifrino C,
Hinson M, et al. Planimetry study of the percent
of body surface represented by the hand and
palm: sizing irregular burns is more accurately
done with the palm. J Burn Care Rehabil 1995;
16(6):605-6
Telapak tangan 1%
Nagel TR, Schunk JE. Using the hand to
estimate the surface area of a burn in
children. Pediatr Emerg Care 1997;
13(4):254-5.
rawat!
LIFE-SAVING
Hal Khusus :
Cedera Saluran Nafas
Mortality rate 29%
Anak-anak lebih berisiko
Hal Khusus :
Cedera Saluran Nafas
3 mekanisme penting :
Asfiksia
Gambaran radiologis kerusakan jaringan paruparu baru terlihat 24-36 jam pascainhalasi
komplikasi ALI, ARDS
Foto toraks sebagai data dasar untuk
pembanding dengan foto radiologis berikutnya
saat perjalanan penyakit selama perawatan
Tata Kelola :
Airway management
Breathing management
Oksigenasi
Imbangan asam-basa
Ventilation support
PRINSIP
HIPOVOLEMIA
Guidelines :
larutan RL
4 mL RL / % luas luka / kg berat badan
24 jam pertama
Monitoring urine output 0,5 1 cc / kgBB /
jam: fungsi ginjal penting!
Kebijakan di Parkland
H1 : 0,5 1 mL/kgBB/jam
H2 : 1 2 mL/kgBB/jam
H3 : > 2 mL/kgBB/jam
Fase Subakut
Prioritas tata kelola :
Mencegah perburukan morbiditas dan risiko
mortalitas komplikatif
Stabilisasi Hemodinamika
Mempertahankan respons baik terhadap
resusitasi cairan :
Formula cairan :
Ginjal
Saluran Cerna
Pengalaman :
Pengelolaan Luka
PRINSIP
Penutupan kulit
melalui
epitelialisasi
spontan butuh selsel epidermis (skin
appendages)
Luka
derajat I & IIA dapat menyembuh, IIB
tergantung
luas: luka
Pada dermis
Luka
derajat
III tidak punya sisa unsur
hanya
1/3 bagian
regeneratif
penyembuhan luka
superfisial(papilar
memanjang, parut hipertrofik, kontraktur
dermis) memiliki
pengelolaan bedah dini dalam 10 hari
2.
SILVER SULFADIAZIN
Lapisan tipis,
lengket, di
permukaan
Eksudat mengering
Menyamarkan
perkembangan
luka !
Algoritma
Gauze = kassa
lembab, NaCl 0.9%
Tulle : contoh
Bactigras,
Sofratulle
Surgery : operasi
debridement, eksisi,
STSG
Mengambil
sebagian lapisan
epidermis dari
daerah donor
untuk ditanam
pada defek yang
membutuhkan
Defek pada
donor
menyembuh
Feeding tube
Low carbo
Padat kalori
TRAUMA LISTRIK
(electric injury)
Secara prinsip sama dengan evaluasi
dan pengelolaan kasus luka bakar
Perlu dicermati efek terhadap sistem
kelistrikan jantung karena itu pada
pengelolaannya perlu dilakukan
pemeriksaan EKG serial selama 3
hari pertama pascatrauma
TRAUMA INHALASI
(Smoke Inhalation Injury)
Patofisiologi
Thermal damage
Terbatas pada zone oropharyngeal !!!
poor conductivity of air, high amount of
dissipation
Animal experiments have shown if air at 142C is
inhaled, by the time it reaches the carina it will have
cooled to 38C
Asfiksia
Pembakaran mengkonsumsi O2
konsentrasi O2 sampai 10-13%
fraction of inspired O2 (FI O2)
HIPOKSIA !!!
Penyebab : CO, CN
CO intoxication
CO : colorless, odorless gas
CN intoxication
Cyanide : almond-like odor
incomplete combustion of polyurethane, wool, silk,
nylon, rubber, paper, plastics & acrylics
rapidly absorbed, immediate effect if inhaled, 20x
more toxic than CO
high level : seizures, & apnea, variety of
bradyarrhythmia & tachyarrhythmia
low level : increase cardiac output
CN : interferes cellular metabolism by binding to Fe ion on
cytochrome a3 halting cellular respiration
Disturbance in electron transport system anaerobic
metabolism high lactate acidosis & decreased O2
consumption
Type
Inhalant
Source
Injury/Mechanism
Ammonia
Fertilizer, refrigerant,
manufacturing of
dyes, plastics
Upper airway
epithelial damage
Chlorine
Bleaching agent,
sewage and water
disinfectant, cleansing
products
Lower airway
epithelial damage
Sulfur dioxide
Combustion of coal,
oil, cooking fuel,
smelting
Upper airway
epithelial damage
Nitrogen dioxide
Combustion of diesel,
welding,
manufacturing of
dyes, lacquers
Terminal airway
epithelial damage
Irritant gases
Type
Inhalant
Source
Injury/Mechanism
Carbon monoxide*
Hydrogen cyanide
Burning of
polyurethane,
nitrocellulose (silk,
nylon, wool)
Tissue asphyxiation
by inhibiting
intracellular
cytochrome oxidase
activity, inhibits ATP
production, leads to
cellular anoxia
Sewage treatment
facility, volcanic
gases, coal mines,
natural hot springs
Similar to cyanide,
tissue asphyxiant by
inhibition of
cytochrome oxidase,
leads to disruption of
electron transport
chain, results in
anaerobic metabolism
Asphyxiants
Hydrogen sulfide
Type
Inhalant
Hydrocarbons
Systemic toxins
Source
Injury/Mechanism
CNS narcosis,
anesthetic stats,
diffuse
Inhalant abuse
gastrointestinal
(toluene, benzene,
symptoms, peripheral
Freon); aerosols; glue;
neuropathy with
gasoline; nail polish
weakness, coma,
remover; typewriter
sudden death,
correction fluid;
chemical pneumonitis,
ingestion of petroleum
CNS abnormalities,
solvents, kerosene,
gastrointestinal
liquid polishes
irritation,
cardiomyopathy, renal
toxicity
Organophosphates
Insecticides, nerve
gases
Blocks
acetylcholinesterase,
cholinergic crisis with
increased
acetylcholine
Metal fumes
Flu-like symptoms,
fever, myalgia,
weakness
Morbidity / Mortality
Burn patients with smoke inhalation injury :
mortality rate to 29%
Pada anak-anak lebih besar risikonya lebih
mudah terpajan
Kurang cekatan melepaskan diri dari ruangan yang
terbakar
Memiliki minute ventilation lebih tinggi daripada
dewasa
Management
Airway management
Clear airway
Endotracheal intubation
Tracheostomy
Breathing management
Adequate oxygenation
Acid-base consideration from BGA
Ventilation support