Anda di halaman 1dari 20

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Peningkatan
Jaringan
Irigasi
( Sekunder ) Desa Mampok Kecamatan
Jemaja ( DAK )
Lokasi : Desa Mampok Kecamatan Jemaja
A. UMUM.
Kegiatan

Pembangunan

Saluran

Drainase

Gorong

Gorong ( DAK ) Tahun Anggaran 2015 ini dengan paket


pekerjaan yaitu : Peningkatan Jaringan Irigasi ( Sekunder )
Desa Mampok Kecamatan Jemaja ( DAK ) dalam jangka
waktu pelaksanaan 120 Hari kalender.
Secara umum pekerjaan ini terdiri dari 5 (lima) item pekerjaan
utama yaitu :
1. Pekerjaan Pendahuluan.
2. Pekerjaan Saluran Sekunder.
3. Pekerjaan Gorong Gorong Saluran.
4. Pekerjaan Normalisasi Saluran Pembuang
5. Pekerjaan Pintu Saluran.

B. PENINJAUAN DAN OBSERVASI LAPANGAN.


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini langkah awal yang dilakukan
adalah survey lokasi pekerjaan sebelum memobilisasi peralatan
kelokasi pekerjaan. Observasi juga dilakukan bersamaan dengan
survey

lapangan

guna

menyerap

semua

informasi

dan

mengumpulkannya sebagai data lapangan untuk kemudian


dievaluasi guna menyusun rencana kerja yang akan dirumuskan
dalam rangka pelaksanaan pekerjaannya nanti.
Data-data lapangan yang diambil antara lain : ketersediaan
material setempat, ketersediaan tenaga kerja setempat, areal

yang

memungkinkan

peralatan kerja

dan

untuk
posisi

penyimpanan
yang

cocok

material

untuk

serta

mengakses

distribusi material dan data-data pendukung lainnya.


Observasi

dilakukan

melalui

langkah

koordinasi

dengan

perangkat pemerintah kecamatan atau desa serta masyarakat


setempat guna menghindari hambatan yang mungkin terjadi
pada saat pelaksanaan pekerjaan nanti.
1.

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu

dilaksanakan baik sebelum, selama berlangsungnya kontrak dan


setelah

berakhirnya

kontrak.

Item

pekerjaan

yang

termasuk/dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail


disajikan berikut ini.
1. Mobilisasi Dan Demobilisasi
1.1.
Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi
adalah

semua

kegiatan

yang

berhubungan

transportasi peralatan yang akan dipergunakan


melaksanakan
sudah

bisa

diperlukan

paket

pekerjaan.

memperhitungkan
dalam

rangkaian

Penyedia
semua

dengan
dalam

jasa harus

biaya

kegiatan

yang
untuk

mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti


bila pekerjaan telah selesai. Mata pembayaran yang
diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi
adalah Lumpsum.
1.2. Cara
Pelaksanaan
a.

Penyediaan Peralatan dan Personal


Penyedia jasa harus menyediakan peralatan
dan personal

sesuai kebutuhan kontrak yang

diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan.


Sebelum

mobilisasi

penyedia

jasa

kepada

direksi

dilaksanakan,

harus

segera

untuk

maka

melaporkan
mendapatkan

persetujuan, dan bila dipandang perlu, direksi


dapat meminta tambahan peralatan, maupun
personal atas tanggungan penyedia jasa.
b. Program dan Pemberitahuan
Penyedia

Jasa

harus

mobilisasi

peralatan

dilengkapi

dengan

membuat
dan

schedule

personal

keterangan

akan

yang
jenis,

kapasitas yang akan didatangkan.


Penyedia

Jasa

harus

membuat

pemberitahuan tertulis kepada direksi perihal


kedatangan maupun pengangkutan kembali
peralatan dan personal.
Penyedia

Jasa

direksi

harus

atas

meminta

setiap

persetujuan

perubahan

jadwal

peralatan dan penyediaan personal.


Semua peralatan yang telah berada di lokasi
pekerjaan, bila sudah tidak diperlukan, dapat
dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin
direksi.
2. Pembuatan
Jalan
Pemeliharaan Jalan Desa

Sementara

dan

Untuk memperlancar kegiatan pelaksanaan konstruksi


maka perlu dibuat jalan yang sifatnya dipakai sementara
selama pelaksanaan kontrak. Penyedia jasa harus sudah bisa
membuat rencana jalan sementara sesuai dengan kondisi
lapangan. Disamping itu jalan-jalan yang sudah ada baik
berupa jalan desa yang akan dipergunakan oleh
Jasa selama pelaksanaan

Penyedia

kontrak, terlebih dahulu harus

mendapat izin penggunaan dari aparat/pemilik jalan tersebut,

dan kondisi jalan harus terpelihara dengan

baik. Segala

biaya yang diperlukan untuk pembuatan jalan sementara


maupun pemeliharaan jalan desa selama masa kontrak
harus sudah diperhitungkan dalam item pekerjaan ini. Satuan
pembayaran yang diterapkan

adalah

biaya Lumpsum

bulanan.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah
menggunakan

jalan-jalan

setempat

yang

ada

yang

berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan


daerah proyek. Penyedia Jasa hendaknya berpegang pada
semua peraturan dan ketentuan hokum yang berhubungan
dengan penggunaan jalan dan arah angkutan

umum dan

bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan


jalan

tersebut.

Penyedia

Jasa

harus

memperbaiki

atau

memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat


jembatan

beton

sehingga

memenuhi

kebutuhan

pengangkutan, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.


Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia jasa
untuk

dikerjakan dalam hubungannya dengan jalan dan

jembatan harus direncanakan sedemikian

rupa,

tidak mengganggu lalulintas

harus mendapat

dan

persetujuan Direksi dan perlu pengaturan


dengan Pemerintah

setempat

dan Badan

sehingga

sebaik-baiknya
Swasta bila

diperlukan. Penyedia jasa dapat menggunakan tanah yang


ada dengan sepengetahuan pemberi Tugas untuk keperluan
jalan

masuk

ke

daerah

kerja,

apabila

Penyedia

jasa

membutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan. Dalam


hal ini Penyedia jasa diminta membuat permohonan tertulis
kepada

Direksi

jauh

sebelumnya,

sehingga

rencana

kompensasi tanah dapat dilakukan. Pemberi tugas tidak


bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau
bangunan

yang

digunakan

oleh

Penyedia

jasa

selama

pelaksanaan

pekerjaan.

membutuhkan

jalan

Apabila

Penyedia

lain yang

jasa

tidak ditentukan

oleh

Direksi harus dikerjakan oleh Penyedia jasa atas bebannya


sendiri dan harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah
termasuk dalam Harga Kontrak.
3.

Pekerjaan Survey dan Pengukuran


1.
Umum
Pengukuran

adalah

suatu

pekerjaan

dengan

menggunakan alat ukur untuk mendapatkan data topograf


pada

lokasi

pekerjaan

yang

telah

ditentukan

dan

merupakan data pendukung perhitungan MC-0 dan MC100.

Sedangkan

setting

out

adalah

suatu

pekerjaan

pengukuran dengan makna meletakkan patok-patok profl


seluruh/bangunan sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi.
2.
Cara
Pelaksanaan
Cara pelaksaaan pekerjaan survey dan pengukuran
antara lain:

Penyedia Jasa menyerahkan data pengukuran dan


perhitungan tentang letak, posisi, dimensi, dan lainlain

untuk

semua

item

pekerjaan

sebelum

pelaksanaan pekerjaan dimulai kepada direksi.

Penyedia

Jasa

referensi/Bench
kepentingan

harus
Mark

Penyedia

membuat

(BM)
Jasa

sementara
sendiri

titik-titik
untuk
dalam

melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik referensi


BM sementara harus mendapatkan persetujuan dari
direksi. Setiap titik referensi/BM sementara harus
berpangkal pada titik referensiBM yang ditetapkan
direksi di lapangan.

Penyedia jasa harus bertanggung jawab penuh atas


kebenaran titik referensi/BM di lapangan.

Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan ukur,


termasuk

pekerja,

patok-patok

serta

peralatan

lainnya yang diperlukan untuk pengukuran/setting


out. Penyedia jasa harus menggunakan alat ukur
yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk
pengukuran/setting out dan mengontrol pekerjaan.

Penyedia jasa harus segera mengirim semua data


survei serta hasil

perhitungan

dan

gambar-

gambar dan pengukuran MC-0 dan MC-100 kepada


direksi secepatnya.
4.
Galian
Tanah
1.

Umum
Penyedia Jasa harus melakukan kegiatan pekerjaan

galian tanah sesuai garis dan elevasi yang tertera pada


gambar.

Pekerjaan

ini

harus

mencakup

penggalian,

penanganan pembuangan, pembuatan stok tanah (Pasir) atau


material lain pada lokasi yang ditentukan oleh direksi.
2.

Cara Pelaksanaan

Segala pekerjaan galian dilaksanakan sesuai dengan


panjang, dalam, kemiringan dan lengkungan sesuai
dengan kebutuhan konstruksinya atau sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar.

Pekerjaan galian tanah sebelum dipasang bouwplank


serta

tanda tinggi dasar 0.00 harus di setujui oleh

direksi.

Kemiringan

pada

penggalian

harus

pada

sudut

sedemikian

rupa

kemiringan yang aman.

Galian

dan

penyanggah

harus

sehingga terdapat ruang yang cukup untuk bekerja,


bekisting dan hal lainnya selain untuk produksi.

Galian

tanah

yang

tidak

dapat

dipakai

sebagai

bahan

timbunan dibuang ke luar area kerja. Tanah

yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan menurut


direksi, maka akan dipakai sebagai bahan timbunan.

Material

dari

sebagai

hasil

galian

bahan

yang

timbunan

akan

harus

digunakan

mendapatkan

persetujuan dari direksi.

Setiap

material

yang

berlebih

untuk

kebutuhan

bahan timbunan, maka bahan timbunan tersebut harus


dibuang oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan
oleh direksi.

Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh


pengaturan dan biaya pembuangan material

yang

berlebih tersebut termasuk biaya pengangkutan dan


perolehan ijin dari pemilik tanah dimana pembuangan
dilakukan.

Penyedia

Jasa

diusahakan

dalam

cukup

melaksanakan

aman

dari

galian

longsoran

harus

dan

bila

diperlukan diberikan alat-alat penyangga.

Apabila

pekerjaan

Penyedia

Jasa

galian

sudah

selesai

harus memberitahukan kepada direksi

untuk pemeriksaan.
5.

Timbunan Tanah
1.

Umum
Pekerjaan timbunan tanah ini mencakup pengambilan,

pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah (pasir),


sehingga menutupi celah- celah, kedudukan, kemiringan, dan
dimensi yang ditunjukkan pada gambar atau oleh direksi.
Peiaksanaan

pemadatan

harus dipadatkan

secara merata

sesuai dengan

keperluannya

dan harus homogen,

tidak

terdapat cekungan, kantong-kantong, garis-garis, lapis-lapis,


pemberhentian atau kekurangan- kekurangan lainnya.
2.

Cara Pelaksanaan

Penyedia

Jasa

harus

menunjukkan

jenis

material

yang

akan digunakan sebagai timbunan untuk

disetujui pemakaiannya oleh direksi.

Timbunan tidak boleh dilaksanakan pada waktu hujan


karena kadar air dalam material tersebut melewati
kadar air optimum yang disyaratkan.

Sebelum
harus

melaksanakan

bersih

timbunan,

pada

lokasi

dari material yang tidak dipakai, serta

harus diratakan terlebih dahulu.

Sebelum bahan-bahan untuk timbunan ditempatkan,


bagian dasar terlebih dahulu harus dibersihkan atau
harus dibasahi atau dikeringkan dan dipadatkan dengan
suatu cara yang ditentukan.

Pengurugan

kembali

dilakukan

sampai

ke

permukaan tanah asal galian.


6. Pengadaan Dan Pemancangan Kayu Cerucuk

1.

Kayu Cerucuk dia 10-15 cm @ 2 meter ialah :


a.
b.

c.
d.
e.

Kayu
Cerucuk
ditanam
dengan
menggunakan
alat
pancang/alat tumbuk.
Alat tumbuk yang digunakan dibuat dari besi dengan berat
40-60 Kg yang ditumbukan pada cerucuk dengan
menggunakan alat agar pekerjaan lebih cepat dan mendapat
hasil lebih maximal.
Pemancangan dilakukan setelah penggalian selesai.
Cerucuk ditanam dengan jarak 50 cm dipasang dibawah
pasangan batu.
Cerucuk dibawah Gorong Gorong juga ditanam dengan jarak
50 cm dipasang dibawah pasangan batu.

7.
Pekerjaan
Pasangan Batu
1.

Umum
Pekerjaan

pemasangan

pasangan

batu

batu

meliputi

pekerjaan

sesuai dengan ukuran dan profl pada

gambar rencana.
2.

Cara Pelaksanaan

Semua pekerjaan pasangan batu boleh dikerjakan atau


dimulai apabila galiannya telah diperiksa dan disetujui
ukurannya/ kedalamannya serta kedudukan as-asnya
oleh Direksi. Galian pondasi minimal dikerjakan sesuai
gambar, bila bagian yang digali ternyata tanahnya
lunak, maka diteruskan hingga mencapai tanah keras
sesuai petunjuk Direksi.

Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan
telah disetujui oleh Direksi. Pasir yang digunakan harus
yang baik dan telah disetujui Direksi.

Air yang dipakai untuk membuat adukan harus yang


bersih dan sesuai kebutuhan. Semen yang digunakan
harus Portland cement yang telah disetujui Direksi.

Spesi/adukan
campuran

pekerjaan pasangan

semen

dan

pasir

batu

dengan

harus dari

perbandingan

volume 1 pc : 3 psr, atau seperti ditentukan dalam


gambar untuk setiap pekerjaan.

Pasangan

batu

harus

tersusun

sedemikian

rupa

sehingga antara batu dengan batu terisi spesi secara


homogen, sehingga batu-batu tersebut tidak saling
berhimpitan / bersentuhan.

Susunan batu raen (batu muka) harus mempunyai


jarak (lebar naat antara 1-2 cm), tebal / dalam siaran 11,5 cm dan batu raen tersebut dibentuk segi enam atau
ditentukan lain oleh Direksi.

Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar,

perludiadakan

sambungan

gerak

sederhana

pada

bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk


menahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana
dibutuhkan bilamana

terdapat

satu

penyambungan

dengan bangunan lama, karena bangunan baru dan


bangunan

lama

akan

mempunyai

nilai

penurunan

(settlement) yang berbeda.

Sambungan

gerak

sederhana

dapat

dibentuk

dengan

memasang susunan batuan yang terdiri dari

batuan

bergradasi

(saringan

kerikil

atau

flter)

dibelakang pasangan batu pada bagian sambungan


setinggi sambungan tadi.

Permukaan

dasar

harus

ditimbun

dengan

pasir

setebal 5 cm dan dipadatkan.

Pemasangan batu tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi


harus diatur dengan baik agar tidak berongga.

8.

Pekerjaan Plesteran
1.

Umum
Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari,

Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan


plesteran meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan
alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh
material yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan dari
Tim Teknis dan Konsultan Pengawas.
2.

Cara Pelaksanaan

Untuk plesteran pada pasangan batu menggunakan


campuran 1 PC :

2 pasir, dengan tebal plasteran minimum 1.5 cm, jika


ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam
untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari
plasterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan.

Kelembaban

plasteran

harus

dijaga

sehingga

pengeringan berlangsung wajar/tidak terlalu tiba-tiba


dengan membasahi permukaan plasteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat.

Plasteran harus mendapatkan curing minimal 1x sehari


selama 3 hari.

Jika

terjadi

keretakan

sebagai

akibat

pengeringan

yang tidak baik, plasteran harus dibongkar kembali dan


diperbaiki

sampai

dinyatakan

dapat

diterima

oleh

Konsultan Pengawas dengan biaya atas tanggungan


Penyedia Jasa. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian
selesai Penyedia Jasa harus selalu menyiram dengan air,
sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

9.

Pekerjaan Pintu
1.

Umum
Pintu

mengatur

air

merupakan

keluar

masuk

bangunan

air

sesuai

fsik

yang

dengan

dapat

kebutuhan

tanaman yang diusahakan. Dimensi, bahan dan pelaksanaan


dari pintu air ditunjukkan pada gambar.
2.

Cara Pelaksanaan
Sebelum
Penyedia
(shop

pembuatan
jasa

drawing)

pintu

dimulai,

maka

harus menyiapkan Gambar Pabrikan


dan

diperiksakan

kepada

direksi

pekerjaan guna mendapatkan persetujuan.

Pintu

air

yang

pemasangannya,

akan diproduksi
oleh

dan

Penyedia

dilaksanakan
Jasa

mendapatkan persetujuan dari Direksi.


10.
1.

Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan


Umum

harus

Sebelum

melaksanakan

pekerjaan

bangunan

yang

membutuhkan pengeringan (dewatering) dengan alat pompa,


Penyedia jasa harus mengajukan

rencana

kerja

yang memuat metode,


tahap pekerjaan

dan

lengkap

tahapkebutuhan

waktu

pengeringan

dan

dimintakan persetujuan Direksi paling lambat 15 hari sebelum


pelaksanaan pembangunan.
Penyedia jasa harus menjaga agar galian bebas dari air
selama masa pembangunan dan menjamin adanya peralatan
pompa yang cukup dan siap dioperasikan di lapangan setiap
waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan
air. Cara menjaga galian bebas
pembuangan

air harus

dari air, pengeringan

dilaksanakan

dengan

dan

cara

yang

dapat disetujui oleh Direksi.


2.

Cara Pelaksanaan

Pembuangan

air

dilakukan

selama

pelaksanaan

pekerjaan seperti saluran drainase dan genangan atau


bangunan sementara yang lain pada saat pembuangan
air

dilaksanakan,

Penyedia

Jasa

harus

memasang

mengerjakan, memelihara semua pipa dan peralatan


lain

yang

diperiukan

untuk

pembuangan

air

dari

bermacam-macam pekerjaan dan untuk pemeliharaan


pondasi serta bagian pekerjaan yang lain agar
dari

air

dan

pekerjaan

konstruksi

bebas

sesuai dengan

syarat-syarat dalam dokumen lelang. Penyedia Jasa


bertanggung

jawab

untuk

memperbaiki

kerusakan

akibat banjir atau kegagalan pembuangan air atau


pekerjaan pengaman atas biaya Penyedia Jasa. Setelah
semua tanggul atau pembuangan air sementara sudah
berfungsi segera dibongkar atau diratakan sehingga
kelihatan

baik

atau tidak mengganggu

kelancaran

saluran dan bangunan-bangunan yang berhubungan

dengan pembuangan atau parit alam.

Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Penyedia


Jasa

harus mendapat persetujuan Direksi kecuali lebih

jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi


untuk pekerjaan pembuangan air, Penyedia Jasa tidak
akan mengganggu jalannya air yang dibutuhkan untuk
pengairan pada jaringan pengairan yang ada. Apabila
pelaksanaan pekerjaan berada dibawah muka air tanah,
air tersebut supaya dipompa dahulu sebelum dilakukan
penggaiian.

Pembuangan
sehingga

air

dilakukan

sedemikian

rupa,

dapat dipelihara kestabilannya dari dasar

dan sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan


konstruksi dikerjakan pada keadaan kering.

Apabila diperlukan pengeringan saluran irigasi yang


ada, maka Penyedia Jasa harus mengajukan jadwal
waktu
untuk

dan periode pengeringan kepada Direksi

dibahas

mendapatkan

dengan

instansi

persetujuan

terkait

dari

sehingga

pihak

yang

berwenang. Penyedia Jasa tidak diperkenankan menutup


aliran air sebelum ada jadwal pengeringan yang telah
disetujui.
11. Pekerjaan Bekisting
1. Umum
Penyedia
membuat

Jasa

harus

menyiapkan

bahan,

kemudian

dan membongkar semua bekisting beton cor

yang diperlukan.
2. Cara Pelaksanaan

Bekisting harus merupakan suatu konstruksi yang kuat,


kokoh, stabil dan dapat memikul beban-beban vertikal
dan horizontal dan beban- beban pelaksanaan lainnya

yang mungkin terjadi.

Bekisting

harus

diberi

ikatan-ikatan

secukupnya

sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuknya.

Bekisting harus terjaga kebersihannya dari kotorankotoran,

serbuk

gergaji,

potongan-potongan

kayu,

kawat pengikat dan lainnya.

Pekerjaan pengecoran beton boleh dilaksanakan hanya


setelah

diinspeksi

dan

disetujui

oleh

Pengawas/Konsultan Pengawas. Namun demikian bila


ada cetakan dan perancah/bekisting yang menurut
Pengawas membahayakan atau tidak memadai selama
pekerjaan

pengecoran

beton

berlangsung,

maka

Pengawas dapat menginstruksikan kepada Penyedia


Jasa

untuk

memperkuat/

memperbaiki

atau

membongkar dan mengulangi pekerjaan beton yang


sudah dilaksanakan tersebut. Semua biaya yang timbul
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.

Bekisting

harus

diinspeksi

secara

rutin

selama

pengecoran beton berlangsung untuk mengetahui lebih


dini

jika terjadi

perlemahan pada sistim cetakan dan

perancah yang

menyebabkan

terjadinya perubahan

kedudukan, ketidak-stabilan dan perubahan bentuk.

Bekisting harus kokoh dan cukup kedap air, sehingga


dijamin tidak timbul sirip atau adukan keluar pada
sambungan atau cairan keluar dari

beton.

Bekisting

harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah


menyerap air dan harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga

mudah

menyebabkan

dilepaskan

kerusakan

pembongkaran

dan

dari

pada

tanpa

beton

beton

harus

pada

tanpa
saat

memindahkan

penunjang utama yang masih diperlukan selama waktu


perawatan.

Bila

digunakan

bahan

untuk

pelepas

Bekisting

(release

agent), pelaksanaannya

harus sebelum

pemasangan besi tulangan dan tidak boleh berlebihan.


Bilamana besi tulangan dan/atau permukaan beton lama
pada sambungan cor terkontaminasi oleh release agent
ini,

maka

harus

menghindari

dibersihkan

hilangnya

dengan

baik

beton

dengan

rekatan

untuk
besi

tulangan atau beton lama akibat bahan tersebut.


12. Pekerjaan Pembesian
1. Umum
Penyedia Jasa harus menyiapkan, membengkokkan dan
memasang pembesian sesuai dengan apa yang tercantum
didalam gambar dan apa yang dijelaskan didalam spesifkasi.
2. Cara Pelaksanaan

Sebelum

dipasang,

besi

beton

kotoran, minyak, dan karat


bahan

lain

yang

dapat

harus

lepas,

bebas

serta

dari

bahan-

merusak atau mengurangi

daya ikat.

Pekerjaan

pembengkokan

besi

beton

harus

dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan ukuran yang


tertera pada gambar.

Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan


sedemikian rupa, sehingga rusak atau cacat. Dilarang
membengkokkan besi beton dengan cara pemanasan.

Pembesian

harus

distel

dengan

cermat

sesuai

dengan gambar dan diikat dengan kawat atau jepitan


yang sesuai pada persilangan
oleh penumpu
sehingga

ditunjang

logam dan/atau penggantung

sebelum

berubah tempatnya.
13. Pekerjaan Beton

dan harus

dan

selama

pengecoran

logam,
tidak

1.
Umum

Pekerjaan
Pekerjaan

yang
ini

disyaratkan

dalam

Lingkup

harus mencakup pelaksanaan seluruh

struktur beton, termasuk

tulangan, sesuai dengan

Spesifkasi dan sesuai dengan garis, elevasi, kelandaian


dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar.

Pekerjaan ini juga harus meliputi penyiapan tempat


kerja

untuk pengecoran beton, pemeliharaan struktur

beton serta tindakan lain yang perlu.

Mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing


bagian dari pekerjaan dalam Kontrak haruslah seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar atau Bagian lain yang
berhubungan dengan Spesifkasi ini.

2.
Bahan
Bahan-bahan

konstruksi

beton

yang

akan

dipakai,

adalah sebagai berikut:


a. Semen
Penyedia
periodik

jasa

harus

menginformasikan

secara

setiap tanggal 1 awal bulan data-data sebagai

berikut:

Jumlah persediaan semen yang


sampai hari terakhir bulan lalu

Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan

ada

di

lapangan

yang akan jalan

Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu)


bulan lalu

Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu

Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu


dengan alasan

Data lain yang dibutuhkan / dianggap perlu oleh

Direksi
b. Bahan Additive
Jika

Penyedia

tambahan
sesuai

Jasa

akan

menggunakan

zat

yang berfungsi untuk membantu pengecoran

metodenya

atau

dibutuhkan

beberapa

zat

tambahan lainnya yang bertujuan untuk memperoleh hasil


yang sesuai tuntutan spesifkasi, Penyedia jasa harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi tentang komposisi
dan metode dari penggunaan zat tambahan.
c. Agregat Halus
Pengertian material halus yang dipergunakan adalah
material dengan ukuran maksimum 5 mm. Pasir harus
diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan
bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan,
apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak
memenuhi gradasinya. Penyedia jasa harus melengkapi
hasil tes agregat halus untuk beton dan spesi (mortar)
untuk type yang dihasilkan atau selain yang disetujui oleh
Direksi.
d. Aggregat Kasar
Pengertian material kasar

yang

dipergunakan

adalah material dengan ukuran lebih besar dari 5 mm


dan mempunyai gradasi y ang baik dari 5 mm sampai
ukuran maksimum yang dibutuhkan dan tergantung dari
mutu betonnya. Agregat kasar untuk beton adalah batu
alam kecuali jika di instruksi oleh Direksi dan harus
disediakan oleh Penyedia jasa Pelaksana.
e. Air
Air yang dipakai

untuk membuat,

merawat

dan membuat adukan harus dari sumber

yang disetujui

oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar


Indonesia.
3. Cara Pelaksanaan

beton

Nasional

Penyedia

jasa

harus

memberitahukan

Direksi

Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum


memulai

pengecoran

beton,

atau

meneruskan

pengecoran beton bilamana pengecoran beton telah


ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus meliputi
lokasi, kondisi pekerjaan mutu beton dan tanggal serta
waktu pencampuran beton. Direksi pekerjaan akan
memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan
akan

memeriksa

mengeluarkan

acuan,

dan

persetujuan

tulangan

tertulis

maupun

dapat
tidak

untuk memulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang


direncanakan. Penyedia jasa tidak boleh melaksanakan
pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari direksi
pekerjaan.

Tidak

bertentangan

persetujuan untuk
beton

tidak

dengan

diterbitkannya

suatu

memulai pengecoran, pengecoran

boleh

dilaksanakan

bilamana

direksi

pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan


operasi

pencampuran

dan

pengecoran

secara

keseluruhan.

Tidak ada campuran beton


bilamana

yang

boleh digunakan

beton tidak dicor sampai posisi akhir dalam

cetakan dalam waktu 1 jam setelah


atau

dalam

yang dapat

waktu

yang lebih pendek sebagaimana

diperintahkan

berdasarkan

pencampuran,

oleh

pengamatan

Direksi

Pekerjaan

karakteristik

pengerasan (setting time)

semen

kecuali diberikan

tambahan (aditif)

memperlambat

bahan

proses

pengerasan

yang

waktu

digunakan,

(retarder)

untuk
yang

disetujui oleh direksi.

Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti


sampai dengan sambungan konstruksi (constraction

joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai


pekerjaan selesai.

Pengecoran
sedemikian

harus

dilakukan

pada

kecepatan

rupa hingga campuran beton yang telah

dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan


campuran beton yang baru.

Bidang-bidang
dengan

beton

lama

yang

akan

disambung

beton yang akan dicor harus terlebih dahulu

dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas


dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh.
Sesaat sebelum pengecoran beton baru, bidang- bidang
kontak beton lama harus di sapu dengan adukan semen
dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.
14. Pekerjaan Akhir.
Setelah semua pekerjaan sudah siap sesuai dengan gambar
rencana yang ada dan tepat sesuai dengan waktu yang di
tetapkan maka semua sisa sisa potongan kayu atau
bongkaran bekisting harus di bersihkan dari lokasi pekerjaan
proyek sampai benar-benar bersih. Dalam proses pekerjaan
pembersihan akhir segala dokumentasi mulai dari 0% hingga
100% dan laporan harus segera disiapkan untuk kebutuhan
adminstrasi.

C. PEKERJAAN DEMOBILISASI
Setelah seluruh tahapan pekerjaan dilaksanakan dengan baik
dan

pekerjaan

dinyatakan

siap

100%

maka

pekerjaan

demobilisasi peralatan kerja yang digunakan pada pelaksanaan

proyek/kegiatan

ini

diangkut

kembali

ke

gudang

pemilik

pemborong.

D. PENUTUP
Disamping urutan kerja dan pembagian kelompok kerja juga
menjadi faktor utama dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
adalah dalam pengiriman bahan material yang cukup jumlahnya
sehingga

tidak

terjadi

pemborosan

waktu

kerja

akibat

terputusnya pengiriman bahan material.


Teluk Bintan, 24 Juni 2015
PT. BARATA JAYA PERKASA

RAHIM AWANG
Direktur

Anda mungkin juga menyukai