Listrik
BAB 1
A.
B.
D.
7
pokok antara lain :
besaran
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
2.
Panjang Meter
Massa Kilogram
Waktu Sekon
Kuat arus listrik Ampere
Suhu/temperature termodinamik Kelvin
Jumlah zat/bahan mol
Intensitas cahaya/luminasi Kandela
Besaran Tambahan
3.
Contohnya :
1) Kecepatan
2) Massa jenis
3) Gaya
4) Tegangan
5) Konduktansi
6) Induktansi
7) Resistans, dsb.
Satuan adalah sesuatu yang selalu menyertai
besaran dan tidak pernah mendahuluinya..
Syarat yang dimiliki oleh satuan agar bisa
menjadi satuan yang standar, yaitu :
a) Nilai dari satuan harus tetap
b) Mudah diperoleh/diproduksi kembali
c) Satuan tersebut harus dapat diterima secara
internasional
Sistem Satuan
besar
M. Statis
kecil
Sistem Metrik
(x10)
besar
M. Dinamis
kecil
Statis besar
Statis kecil
Panjang
Cm
Massa
Smsb
Smsk
gaya
Kg
gram
Statis besar
Statis kecil
Panjang
Cm
Massa
Smsb
Smsk
gaya
Kg
gram
Sistem Metrik
Dinamis
Besaran
E.
1.
2.
Massa Standar
b) Sebuah silinder logam yang terbuat dari platinairidium, yang ekarang ini disimpan di server kota
pari.
c) Massa dari 1000 cm3 air murni pada suhu dimana
kerapatannya meksimum, yaitu 40 c
3.
Waktu standar
G.
Presesi
presisi
adalah sebuah pengukuran bisa dikaitkan
dengan 3 hal berikut ini.
Kesalahan (error)
kesalahan (error) atau ketidakpastian
hanya berkenaan dengan pengukuran
yaitu untuk memperkirakan suatu nilai
ketika nilai eksak suatu pengukuran tidak
mungkin diperoleh. Secara garis besar,
kesalahan (error) adalah nilai
penyimpangan dari hasil pengukuran.
Standar
(instrumental input)
Yang diukur
(output)
Perbandingan Hasil
(output)
(Proses)
Standar
(instrumental input)
(pembacaan)
II. Penyiapan
III. Pengajian
Grafik
II
Data
III
Yang bisa
Sinyal Satu atau beberapa operasi
analog dasar, filtering penguatan, dimengerti
(satu/lebih)
memprosesasi sinyal
oleh
(biasanya
Mengindera
Indra.
sinyal dapat memenuhi
listrik) tuntutan III.
(dan menghasilkan
Tranduser
Satuan
Turunan . Misalnya : coulomb = amp detik
(turunan dari satuan dasar)
Satuan
fisis
2.
3.
4.
SI.
1. Meter
2. Kilogram
3. Sekon
dasar
4. Kelvin
5. Cd
6. Mol
Tegangan
Regangan
Kapasitansi
Induktansi
standar ;
Prototipe
Atom
Turunan
Kategori
Standar
InternasionalDibedakan oleh
Primer
pendefinisianya,
Sekunder Perawatannya, funsi,
dan femamfatannya.
Kerja
Tugas :
Defenisi/standar dari :
Ampere, volt, Resistansi, kapasitansi,
induktansi, frekuensi.
Error : perbedaan antara hasil pengukuran
antara hasil pengukuran dengan yang
sebenarnya. (harga yang diharapkan:
expected value)
Kategori error
Systematic Error
Oleh lingkungan
Random Error;
dapat dianalisa secara statistik
Akurasi
relatif
A=1A % = A X 100 %
Presisi = 1 -
Contoh soal.
1.
Error Absolut
Error persen
Akurasi Relatif
Akurasi Persen
2.
Hasil Pengukuran
(volt)
98
102
101
97
100
103
98
106
107
10
99
3.
Output
(Pergeseran sudut)
10
20,10
10
20,00
10
20,20
10
19,80
10
19,70
10
20,00
10
20,30
10
20,10
4.
Defenisi :
1.
2.
4.
5.
Analisis
Statistik Error (random)
dalam pengukuran.
1. Mean (harga rata-rata)
= ,,
= besaran-besaran data. n =
banyaknya besaran
= harga
rata-rata.
2.
Harga
3.
D=
Sebagai representasi dari presisi suatu alat
pengukuran semakin D, semakin presisi
alat.
4.
Standar Deviasi ()
=
untuk n < 30 ;
=
Menunjukkan tingkat bervariasinya
data terhadap harga rata-ratanya.
Contoh :
Dari kumparan data berikut :
X1 = 50,1
X2 = 49,7
X3 = 49,6
X4 = 50,2
Tentukan :
a. Harga rata-rata
b. Deviasi
c. Jumlah deviasi
d. Deviasi rata-rata
e. Standar Deviasi
Limiting
Error
Contoh
1.
Contoh 2.
Vmeter dan A-meter digunakan untuk
mengukur daya desipasi pada sebuah
resistansi.
Keakuratan V-meter dan A-meter
dijamin 1% pada skala penuh.
Pada pembacaan v-meter = sebesar
80 V dari skala penuh 150 V.
Pada pembacaan A-meter = sebesar
70 mA dari skala penuh 100 mA.
Hitunglah limiting error pengukuran
daya desipasi!
A-Meter DC
Bagian utama adalah PMMC (Permanet
Mangnet Moving Coil = Mechanism) atau
dArsonval moving meter (tahun 1881)
Skema konstruksinya :
Simbol Amperemeter DC
Ifs = arus skala penuh (full scale current)
Rm = Internal resistance (dari kumparan)
meter movement.
Untuk memperbesar skala pengukuran
dipasang resistansi shunt (Rsh)
Harga
Rsh = = = 10,05 1
Rin = = 10
Ayrton
Shunt A-meter
Universal Shunt A-meter
Sebagai realisasi dari multirange-Ameter
Pada posis I1 :
Rsh = Ra + Rb + Rc
Ra + Rb + Rc = (1)
posis I2 :
Pada
Rsh = Rb + Rc
Rb + Rc = (2)
Pada posis I3 :
Rc = (3)
Soal :
Jika Ifs = 100A
i1 = 10 mA
i2 = 0,1 A
i3 = 1 A
Tentukan Ra, Rb, dan Rc !
DC V-meter
Krontuksi
Mamfaat
S=
Rs = Rin- Rm =
S x V - Rm
Rin
Multirange
DC-Voltmeter
Skema/kontruksi :
Gerakan meter ditambah multiplier resistance
dan switch, switch untuk memilih multiplier
resistance sesuai rang/skala yang dipilih.
Gambar
1:
Rs1 = x V1 Rm
X 3 V 1000
20.000 X 3 1.000 = 59.000 = 59 K
Rs2 = x V2 Rm
X 10 V 1000
20.000 1.000 = 199.000 = 199 K
Rs3 = x V2 Rm
X 30 V 1000
60.000 1.000 = 599.000 = 599 K
Gambar
2:
Ra = x Va Rm
= X 3 V 1000
= 20.000 X 3 1.000 = 59.000 = 59 K
Rab = x Vb Rm
= X 10 V 1000
= 20.000 1.000 = 199.000 = 199 K
= Rab Ra
= 199.000 - 59.000
= 140.000 = 140 k
Rabc = x Vc Rm
= X 30 V 1000
= 60.000 1.000 = 599.000 = 599 K
Rb = Rabc Rab
= 599.000 - 140.000
= 400.000 = 400 k
Rb
Soal.
1. Rancang DC-Voltmeter yang menuju bekerja pada
range:
0 2,5 V
0 10 V
0 30 V
Menggunakan gerakan meter 50A; 2 k (skema model
komersial)
B.
Voltmeter Loading Effect / Error
Rangkaian original V = 10 V
Vab = x 20 V = 6,67 V
E (%) =
Contoh
1.
Meter A :
S = 1 ; Rm = 0,2 k; skala 10 V
Meter B :
S = 20 ; Rm = 1,5 k; skala 10 V
2.
df
Contoh 2.
Ditanyakan :
Hasil pengukuran dan error pada tegangan Rb
menggunakan meter dengan sensitivitas 20 pada skala;
a. 3 V
b. 10 V skala penuh
c. 30 V skala penuh
Voltmeter-Ampere Meter
Untuk
A.
Harga sebenarnya = Vx
Harga tidak sebenarnya = Ix; Ix = It Iv