1. Orientasi
Berdasarkan orientasi dan pendekatan lewat wawancara yang dilakukan kepada tokoh agama
dan tokoh masyarakat di Desa Mekargading. Di lihat sisi keagamaan Desa Mekargading sangat
kental dengan nuansa islami. Kegiatan-kegiatan islami rutin dilakukan di Desa Mekargading,
seperti pengajian rutin beragam waktu (setiap malam jumat warga desa Mekargading sering
melakukan ritual secara simbolis dengan sesajen, tapi tetap warga disana hanya meminta kepada
Alloh SWT. Kegiatan tersebut dilakukan oleh siapa saja yang memiliki waktu senggang),
peringatan hari besar islam seperti yang dilakukan ketika menjelang bulan suci Romadhon,
warga desa Mekargading menyambut bulan suci Romadhon dengan pawai keliling desa,
diantaranya yang terlibat dalam kegiatan pawai ini adalah aparatur Kecamatan Sliyeg, aparatur
Desa Mekargading, serta warga Desa lainnya yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pawai ini.
Kegiatan pawai ini dimeriahkan dengan arak-arakan oleh para remaja di Desa. Selain itu juga
seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Rajaban, dsb.
Di mushola Dusun 2 Desa Mekargading, setiap kali melakukan sholat berjamah selalu
melakukan pujian kepada Alloh SWT dan setelah sholat berjamaah khususnya bada maghrib
menjelang ke waktu isya anak-anak kecil rutin diajari ngaji oleh seorang pemuka agama ustad
Pak Dasuki. Tujuannya untuk lebih meningkatkan ketaqwaan.
Di mesjid Desa Mekargading, sama halnya dengan di mushola-mushola yang ada di setiap
dusun. Pengajian rutin setiap malam jumat kliwon seperti tahlil yang diadakan di balai Desa
Mekargading. Selain tujuannya untuk lebih meningkatkan ketaqwaan. Pengajian tersebut juga
ditujukan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga desa. Pada bulan suci Romadhon,
kegiatan ditambah dengan pesantren kilat selama 1 minggu di minggu ke-2 bulan suci
Romadhon. Sasarannya adalah anak usia SD dari kelas 4-6. Yang biasanya sekolah, selama 1
minggu pada bulan suci Romadhon, mereka diberikan materi keagamaan dari pukul 07.30 s.d
11.00. Tujuannya adalah lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT. Pada bulan suci
Romadhon, kegiatan ditambah dengan tadarusan bada terawih.
Di desa Mekargading sendiri terdapat tempat peribadatan yang terdiri dari:
No
.
1.
2.
3.
4.
Tempat Peribadatan
Masjid
Mushola
Madrasah
Jamiah
Jumlah
Jumlah
Keterangan
1
10
1
9
21
2. Deskripsi
Berdasarkan deskripsi dan pendekatan lewat pemerhatian yang dilakukan kepada warga desa
Mekargading. Pada dasarnya, keyakinan warga desa akan kepercayaan agama yang mereka anuti
begitu kuat dan kental. Islam merupakan akar budaya masyarakat Indramayu yang telah lama
mendarah daging.
Sebelum datangnya Ramadhan, adanya pawai dimana desa-desa setempat berarak dari kantor
kecamatan keliling desa-desa untuk memeriahkan kedatangan bulan Ramadhan. Pawai dilakukan
setiap tahun. Selain itu, anak-anak kecil sering ke musholla untuk pengajian setelah solat magrib.
Menjelangnya bulan Ramadhan, warga desa setempat rajin ke taraweh di mesjid dan
musholla. Mesjid disini sering melakukan 20 rakaat buat solat sunat teraweh. Dapat dilihat,
warga desa yang terlibat tidak kira usia dari nenek-nenek yang usia lanjut sehingga anak-anak
kecil memenuhi mesjid dan musholla. Buat kami yang lagi KKNM, adanya taraweh
keliling(tarling) dimana kami ke mesjid-mesjid yang berbeda dalam desa pada hari-hari yang
berbeda. Tarling ini ada manfaatnya. Dengan ini, kami dapat mengenali dengan lebih erat dan
merapatkan silaturahmi bersama warga desa.
Terdapat juga kuliah tujuh menit (kultum) setelah solat isyak sebelum taraweh. Kultum ini
merangkumi pengisian seperti nasehat dan peringatan tentang bulan Ramadhan yang mulia ini.
Antara peringatan tersebut ialah perkara-perkara yang boleh membatalkan puasa. Kebiasaanya,
yang member kuliah tujuh menit ini merupakan tokoh-tokoh masyarakat.