DEBBY ISDARULYANTI
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
ABSTRAK
DEBBY ISDARULYANTI. Stabilitas Obat Anti-peradangan Indometasin Farnesil
Tersalut Gel Kitosan-Gom Guar. Dibimbing oleh PURWANTININGSIH SUGITA,
BAMBANG SRIJANTO, dan BUDI ARIFIN.
Gel kitosan yang dimodifikasi oleh hidrokoloid alami gom guar dengan
glutaraldehida sebagai penaut silang berpotensi sebagai penyalut untuk digunakan dalam
sistem pengantaran obat dalam bentuk mikrokapsul. Mekanisme pelepasan obat dari
membran kitosan-gom guar telah dipelajari melalui uji difusi. Sementara laju pelepasan
indometasin farnesil dalam medium usus telah dipelajari melalui uji disolusi. Sebagai
sediaan obat yang baru, mikrokapsul indometasin farnesil ini perlu diuji stabilitasnya.
Tujuannya adalah untuk menentukan kestabilan dan usia guna mikrokapsul indometasin
farnesil.
Sediaan obat dibuat dengan mencampurkan 228.6 ml kitosan 1.75% (b/v), 38.10 ml
larutan gom guar dengan ragam konsentrasi 0.05, 0.19, dan 0.33% (b/v), 7.62 ml
glutaraldehida dengan ragam konsentrasi 4, 4.5, dan 5% (v/v), dan 100 mg indometasin
farnesil dalam 250 ml etanol 96%. Campuran homogen yang diperoleh kemudian
dikeringkan semprot menjadi granul.
Uji stabilitas pada penelitian ini menggunakan uji dipercepat dalam climatic
chamber dengan suhu (402) C dan kelembapan relatif (755)% selama 3 bulan.
Parameter yang diukur setiap minggu meliputi kadar air dengan moisture analyzer dan
kadar indometasin farnesilnya dengan spektrofotometer ultraviolet pada panjang
gelombang 320.4 nm. Semua formula menunjukkan nilai kadar air yang tinggi (>10%)
dan berfluktuasi, sementara kadar indometasin farnesil terus menurun dengan kinetika
penguraian mengikuti orde yang berbeda untuk setiap formula mikrokapsul: orde ke-0
(formula 2, 4, dan 5), orde ke-2 (formula 3 dan 7), dan orde ke-3 (formula 1, 6, dan 89).
Mikrokapsul formula 6 dengan komposisi gom guar dan glutaraldehida berturut-turut
0.19% (b/v) dan 5.00% (v/v) dalam larutan kitosan yang konsentrasinya dibuat tetap
(1.75%) merupakan mikrokapsul yang paling stabil dengan persentase indometasin
farnesil yang masih tersalut, tetapan laju penguraian, dan usia guna berturut-turut 77.67%,
0.0008 (%b/v)-2minggu-1, dan 4.28 minggu atau 30 hari.
ABSTRACT
DEBBY ISDARULYANTI. Stability Test of Anti Inflammatory Drug Indomethacin
Farnesil Coated with Chitosan-Guar Gum Gel. Supervised by PURWANTININGSIH
SUGITA, BAMBANG SRIJANTO, and BUDI ARIFIN.
Chitosan gel modified by guar gum natural hydrocolloid with glutaraldehyde as
cross-linker are potential as coating agent to be used drug as delivery system in
microcapsule form. Mechanism of drug release from chitosan-guar gum membrane has
been studied by diffusion test, whereas release rate of indomethacin farnesil in intestines
medium has been studied by dissolution test. As a new product preparation, the stability
of this indomethacin farnesil microcapsule need to be studied. This research aimed to
determine stabilities and shelf life of indomethacin farnesil microcapsule.
Drug preparations were made by mixing 228.6 ml 1.75 % (w/v) chitosan solutions,
38.1 ml 0.05, 0.19, and 0.33% (w/v) guar gum solutions, 7.62 ml 4, 4.5, and 5% (v/v)
glutaraldehyde solutions, 100 mg of indomethacin farnesil solubilized in 250 ml 96%
ethanol. The homogenous mixture obtained was then spray dried into granules.
The stability was tested using accelerated test in climatic chamber under
temperature of (402) C and relative humidity (755)% for 3 month. The moisture
content was measured by using moisture analyzer and the indomethacin farnesil content
was measured with specrofotometer ultaraviolet at wavelangeth of 320.4 nm every week.
All nine formulas showed high (>10%) and fluctuating water content, whereas
indometchin farnesil content decreasing with varied degradation rate: zero order (formula
2, 4, and 5), second order (formula 3 and 7), and third order (formula 1, 6, and 89).
Formula 6 with guar gum and glutaraldehyde concentration 0.19% (w/v) and 5.00% (v/v),
respectively, in chitosan solutions at constant concentration, 1.75% (w/v) was the most
stable with encapsulated indomethacin farnesil after 12th weeks, the degradation rate
constant, and shelf life were 77.67%, 0.0008 (%w/v)-2week-1, and 4.28 week or 30 days,
respectively.
Judul
Nama :
NIM :
Menyetujui
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Pembimbing III,
Mengetahui:
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor,
Tanggal lulus:
PRAKATA
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat yang
memampukan Penulis menyelesaikan karya ilmiah ini. Penelitian ini bertujuan
mengevaluasi stabilitas mikrokapsul kitosan-gom guar. Selain itu berguna untuk
menentukan usia guna dari mikrokapsul tersebut. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan
MeiDesember 2007 di Laboratrium Teknologi Farmasi dan Medis, BBPT Serpong,
Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Bersama, Departemen Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Penulis selama penelitian dan juga penyusunan karya ilmiah ini, terutama Dr. Ir.
Purwantiningsih Sugita, MS, Ir. Bambang Srijanto, dan Budi Arifin, SSi selaku
pembimbing yang selalu menyempatkan waktu untuk berkonsultasi; kepada Tuti
Wukirsari, SSi atas arahan-arahan yang begitu berharga selama Penulis menjalani
penelitian; serta kepada Bapak dan Ibu yang selama ini telah berjuang keras agar Penulis
bisa tetap sekolah sampai akhirnya dapat menyusun karya ilmiah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Pusat Studi Biofarmaka atas bantuannya dalam
analisis FTIR, Laboratorium Zoologi LIPI dalam analisis morfologi dengan SEM, Seafast
PAU IPB atas pengunaan alat pengering semprot, dan para laboran di Kimia Organik atas
bantuan teknisnya selama Penulis menjalani penelitian.
Pada kesempatan ini, Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas melalui Hibah Bersaing XIV Dikti tahun 2007 dan
Departemen Kimia melalui Hibah Penelitian Internal tahun 2006 yang telah mendanai
penelitian ini.
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Debby Isdarulyanti
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 19 Februari 1986 dari pasangan Tatang
Rukmana dan Iis Prihatini. Putri pertama dari dua bersaudara.
Tahun 2000 Penulis masuk Sekolah Menengah Umum 5 Cimahi, Bandung dan
pada tahun 2003 lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Departemen Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, Penulis menjadi finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa
Tingkat Nasional (PIMNAS) XIX tahun 2006, di Universitas Muhammadiyah Malang,
menjadi asisten praktikum Kimia pangan Analis Kimia pada tahun ajaran 2006/2007.
Penulis berkesempatan menjalani Praktik Lapangan di Laboratorium Quality Control PT
Novel, Bogor pada tahun 2006.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. viii
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Kitosan dan Gel Kitosan .....................................................................................
Gom Guar ..........................................................................................................
Indometasin Farnesil ..........................................................................................
Mikroenkapsulasi ...............................................................................................
Uji Stabilitas ......................................................................................................
1
3
3
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
9
DAFTAR TABEL
Halaman
1
Persentase infar yang masih tersalut setelah uji stabilitas 3 bulan... ......................... 8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
Struktur kitosan......................................................................................................... 2
Struktur hidrogel kitosan (a) ikatan silang kitosan-kitosan, (b) jaringan polimer
hibrid, (c) jaringan semi IPN, dan (d) kitosan berikatan silang ionik........................ 2
Foto-foto SEM permukaan mikrokapsul (a) kosong dan (b) berisi infar .................. 6
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1
Penentuan derajat deasetilasi (Domzsy & Robert dalam Khan et al. 2002).............. 17
Spektrum infar 99.2% dari PT Eisai Indonesia (a), vitamin E (-tokoferol) (b),
dan infar hasil ekstrak obat Dialon dengan spektrofotometer UV .. ......................... 22
Kadar air mikrokapsul infar (%) hasil uji stabilitas dipercepat pada T=(402) C
dan RH (755)% selama 3 bulan............................................................................... 23
Deret standar infar untuk penentuan konsentrasi infar dalam ekstrak etanol
mikrokapsul. .............................................................................................................. 24
10 Konsentrasi infar (%b/b) hasil uji stabilitas dipercepat pada T=(402) C dan RH
(755)% selama 3 bulan............................................................................................ 25
11 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 1 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.05% [b/v], dan glutaraldehida 4.00% [v/v])...................... 26
12 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 2 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.05% [b/v], dan glutaraldehida 4.50% [v/v])...................... 27
13 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 3 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.05% [b/v], dan glutaraldehida 5.00% [v/v])...................... 28
14 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 4 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.19% [b/v], dan glutaraldehida 4.00% [v/v])...................... 29
15 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 5 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.19% [b/v], dan glutaraldehida 4.50% [v/v])...................... 30
16 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 1 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.19% [b/v], dan glutaraldehida 5.00% [v/v])...................... 31
17 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 1 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.33% [b/v], dan glutaraldehida 4.00% [v/v])...................... 32
18 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 1 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.33% [b/v], dan glutaraldehida 4.50% [v/v])...................... 33
19 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 1 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.33% [b/v], dan glutaraldehida 5.00% [v/v])...................... 34
PENDAHULUAN
Indometasin farnesil (infar) merupakan
salah satu senyawa aktif obat yang sangat
efektif sebagai obat anti peradangan
nonsteroid (NSAID). Obat ini bersifat tidak
larut dalam air dan penggunaannya dalam
dosis tinggi dapat menyebabkan pendarahan
pada saluran pencernaan. Pengendalian
pelepasan obat indometasin pernah dilakukan
dengan membuatnya dalam bentuk sediaan
mikrokapsul (Tiyaboonchai & Ritthidej 2003;
Yamada et al. 2001)
Kitosan merupakan aminopolisakarida
yang diperoleh melalui deasetilasi kitin. Kitin
merupakan biopolimer yang paling melimpah
di alam setelah selulosa, dan banyak
terkandung dalam limbah. Kitosan memiliki
sifat
tidak
beracun,
biokompatibel,
biodegradabel, bioadhesif, dan mampu
membentuk ikatan silang secara kovalen pada
gugus aminonya (Varhosaz & Reza 2005).
Selain itu, kitosan merupakan biopolimer
polikationik sehingga dapat membentuk gel
dalam suasana asam, misalnya di dalam
lambung (Sakinnen 2003). Karena sifat-sifat
tersebut, kegunaan kitosan dalam industri
farmasi dipelajari secara luas sebagai sistem
pengantaran obat terkendali.
Kitosan dalam bentuk gel atau lembaran
telah digunakan sebagai penyalut obat antiperadangan ketoprofen (Yamada et al. 2001),
indometasin (Rana et al. 2004), dan
propanolol hidroklorida (Sutriyo et al. 2005).
Namun, gel kitosan yang dihasilkan mudah
rapuh. Beberapa penelitian telah dilakukan
untuk memodifikasi sifat gel kitosan, di
antaranya dengan menambahkan poli(vinil
alkohol) (PVA) sebagai bahan saling tembus
(interpenetrating agent) dan glutaraldehida
sebagai penaut silang (Wang et al. 2004).
Penambahan dua bahan tersebut dapat
memperbaiki gel kitosan yang terbentuk
dengan menurunkan waktu gelasi dan
meningkatkan
kekuatan
mekanik
gel.
Hidrokoloid alami juga telah banyak
ditambahkan untuk memodifikasi gel kitosan,
antara lain gom guar (Sugita et al. 2006a),
alginat (Sugita et al. 2006b dan Cardenas et al
2003), karboksimetil selulosa (Sugita et al.
2006c), dan gom xantan (Sugita et al. 2007a).
Keempat hasil modifikasi tersebut berpotensi
sebagai membran dan secara mekanik lebih
kuat daripada gel kitosan.
Berdasarkan penelitian Sugita et al.
(2006a) gel kitosan yang terbentuk dengan
penambahan penaut-silang glutaraldehida dan
gom guar sebagai bahan saling tembus,
TINJAUAN PUSTAKA
Kitosan dan Gel Kitosan
Kitosan
merupakan
biopolimer
polikationik linear yang tersusun dari unit
berulang 2-amino-2-deoksi-D-glukopiranosa
yang terhubung oleh ikatan -(1,4) (Gambar
1). Kitosan merupakan hasil deasetilasi kitin
dalam larutan basa atau secara biokimia
(Abreu et al. 2005). Struktur kitosan hampir
sama dengan selulosa; perbedaannya terletak
pada gugus C-2. Gugus hidroksil pada
selulosa disubstitusi oleh gugus amino
(Sutriyo et al. 2005).
CH2OH
CH2OH
O
O
O
OH
OH
NH2
NH2
n
H
OH
H
O
H
H
OH CH2
H
H
OH
OH
H
OH
H
OH
O
CH2OH
n
N
C
Cl
Gambar 4
Mikroenkapsulasi
Mikroenkapsulasi merupakan suatu teknik
penyalutan bahan yang ukurannya sangat
kecil,
hasilnya
disebut
mikrokapsul
(Yoshizawa 2004). Mikroenkapsulasi dapat
dilakukan secara fisika atau kimia. Pembuatan
mikrokapsul yang termasuk metode fisika
ialah pengeringan semprot (spray drying),
piringan pemutar (rotating dish), stationary
extrusion nozzle, centrifugal extrusion nozzle,
submerged extrusion nozzle, dan pelapisan
suspensi udara. Sementara metode kimia
antara
lain
polimerisasi
antarmuka,
polimerisasi in-situ, polimerisasi matriks,
penguapan pelarut, dan pemisahan fase
(Beneta 1996).
Mikrokapsul merupakan partikel kecil
yang berisi senyawa aktif atau bahan inti yang
dibungkus oleh suatu lapisan atau cangkang.
Mikrokapsul komersial biasanya berdiameter
3800 m dan berisi 1090% bobot. Sebagian
besar kapsul terbuat dari polimer organik baik
alami maupun sintetik (Beneta 1996).
Mikrokapsul dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga kategori dasar berdasarkan
morfologinya, yaitu berinti tunggal, berinti
banyak, dan jenis matriks (Yoshizawa 2004)
(Gambar 5). Mikrokapsul yang berinti banyak
terkadang
tidak
beraturan
bentuknya.
Mikrokapsul yang dihasilkan dengan metode
pengeringan semprot berinti banyak dan tidak
beraturan dengan diameter sekitar 10300 m
(Beneta 1996).
Stabilitas
didefinisikan
sebagai
kemampuan suatu produk untuk bertahan
dalam batas yang ditetapkan sepanjang
periode penyimpanan dan penggunaan,
dengan sifat yang sama seperti ketika produk
dibuat. Stabilitas dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu suhu, radiasi, dan
kelembapan. Selain itu, ukuran partikel, pH,
sifat air dan pelarut yang digunakan, sifat
kemasan, dan keberadaan bahan kimia lain
yang merupakan kontaminan atau berasal dari
pencampuran produk berbeda yang sengaja
ditambahkan juga dapat memengaruhi
stabilitas sediaan farmasi (Agoes 2001). Oleh
karena itu, perlu dilakukan uji stabilitas untuk
mengetahui berapa lama obat tersebut dapat
digunakan dengan aman dan masih memiliki
khasiat. Uji stabilitas yang biasa dilakukan
terhadap sediaan farmasi adalah uji stabilitas
fisika, kimia, mikrobiologi, stabilitas terapi,
dan stabilitas toksikologi.
Setiap sediaan obat baru harus diuji
stabilitasnya untuk mengetahui usia guna dari
sediaan tersebut sebagai syarat registrasi.
Selain itu, juga untuk mengevaluasi formula
obat yang dibuat. ICH menetapkan aturan uji
stabilitas obat-obatan dalam dokumen Q1A.
Berdasarkan dokumen tersebut uji stabilitas
untuk bahan aktif atau sediaan farmasi baru,
dapat dilakukan dalam jangka panjang atau
dipercepat. Uji jangka panjang dilakukan
selama 12 bulan pada suhu (302) C dan RH
(605)% atau (252) C dan RH (655)%,
sedangkan untuk uji dipercepat dilakukan
selama 6 bulan pada suhu (302) C dan RH
(605)% (ICH 2003) atau selama 3 bulan
pada suhu (402) C dan RH (755) %
(Agoes 2001 & ICH 2003).
Pembuatan Mikrokapsul
Banyaknya
mikrokapsul
hasil
pengeringan semprot adalah kira-kira 1.500 g
untuk setiap 500 ml campuran mikrokapsul.
Mikrokapsul ini berbentuk serbuk halus
berwarna kuning, kering, mudah rapuh, dan
higroskopis. Mikrokapsul kosong, memiliki
warna kuning kecokelatan (Gambar 6). Hal ini
diduga akibat warna kuning dari infar lebih
muda dibandingkan dengan warna larutan
kitosan.
20 kV
(a)
3500
2000
20 kV
(b)
Gambar
(a)
(b)
Gambar 6
Kadar Air
Kadar air yang rendah ( 10%) sangat
diharapkan dari suatu sediaan obat, agar
kestabilannya lebih lama. Namun, kadar air
untuk 9 formula mikrokapsul dalam penelitian
ini (Lampiran 8) tergolong tinggi (>10%),
yaitu 16.4721.13% dan berfluktuasi (Gambar
8 dan 9). Kadar air yang tinggi ini diduga
diakibatkan oleh sifat membran kitosan-gom
guar yang higroskopis. Sugita et al. (2006a)
melaporkan bahwa gom guar memiliki
kemampuan yang tinggi dalam menyerap air.
Sementara kadar air yang berfluktuatif diduga
diakibatkan oleh diameter mikrokapsul yang
dibuat kurang seragam.
Kadar Air(%)
30,00
25,00
20,00
15,00
formula mikrokapsul;
konsentrasi gom guar;
konsentrasi glutaraldehida;
d)
konsentrasi indometasin farnesil
b)
10,00
c)
9 10 11 12
Waktu (m inggu)
formula 1
formula 2
formula 4
formula 5
formula 3
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
0
9 10 11 12
Waktu (minggu)
formula 6
formula 7
formula 8
formula 9
[]t = [] kt .........................(1)
ln[ ]t = ln[ ] kt ......................(2)
0
[]
[]
+ kt ...................(3)
[ ]
[ ]2
+ kt ..................(4)
dengan
k
a)
y=0.2440x+7.1713
0.9252
6
7
8
9
y=0.0008x+0.0146
y=0.0049x+0.1238
y=0.0024x+0.0083
y=0.0049x+0.0086
3
2
3
3
0.8167
0.7791
0.8964
0.9464
formula mikrokapsul
formula mikrokapsul;
kadar infar minggu ke-0;
c)
kadar infar minggu ke-12;
d)
% infar yang hilang;
e)
% infar yang masih tersalut
b)
Usia guna =
0.1[ A ] 0
k
.............................(6)
Orde ke-1
Usia guna =
In 0.9
...............................(7)
Orde ke-2
Usia guna =
..............................(8)
9[ A ] 0 k
Orde ke-3
Usia guna =
0.19
2
.........................(9)
1.62[ A ] 0 k
Hasil perhitungan usia guna yang
ditampilkan pada Tabel 5, menunjukkan
bahwa kesembilan formula mikrokapsul
memiliki usia guna relatif rendah (paling lama
kurang lebih satu bulan). Berdasarkan usia
guna ini, mikrokapsul kitosan-gom guar yang
dibuat belum dapat mengendalikan pelepasan
obat infar dengan baik. Urutan formula
mikrokapsul dari usia guna terpanjang sampai
terpendek ialah formula 6 (4.28 minggu30
hari), 2, 5, 3, 7, 1, formula 4 (1.86 minggu13
hari), 9, dan formula 8 (0.81 minggu6 hari).
Tabel 5 Usia guna mikrokapsul kitosan-gom
guar dengan zat aktif infar
Usia guna
a
F orde
k
R2
(minggu)
0.0006
1
3 %(b/b)-2 0.9391
2.54
minggu-1
0.2448
2
0
0.9132
4.11
%(b/b)
minggu-1
0.0050
3
2
2.85
%(b/b)-1 0.8990
minggu-1
0.3888
4
0
0.9878
1.86
%(b/b)
minggu-1
0.2440
%(b/b)
5
0
0.9252
2.94
minggu-1
0.0008
6
3
%(b/b)-2 0.8167
4.28
minggu-1
0.0049
7
2
2.81
%(b/b)-1 0.7791
minggu-1
0.0024
8
3
%(b/b)-2 0.8964
0.81
minggu-1
0.0017
9
3
1.19
%(b/b)-2 0.9464
minggu-1
a)
formula mikrokapsul
1.98-15.6 m
(a)
20 kV
x 2000
1.49 -11.7 m
(b)
Simpulan
Kesembilan formula mikrokapsul
yang dibuat menunjukkan stabilitas kurang
baik dan usia gunanya relatif pendek. Dari 9
formula tersebut, mikrokapsul formula 6
dengan komposisi penyalut gom guar 0.19%
[b/v] dan glutaraldehida 5.00% [v/v] dalam
larutan kitosan yang dibuat tetap (1.75%
[b/v]), merupakan mikrokapsul yang paling
stabil dengan persentase infar yang masih
tersalut, tetapan laju reaksi, dan usia guna
berturut-turut 77.67%, 0.0008 (%b/b)2
minggu-1, dan 4.28 minggu atau 30 hari.
Diameter mikrokapsul formula 3 (1.9815.60
m) lebih besar daripada diameter formula 4
(1.4911.70 m) dan 5 (2.729.18 m) yang
telah diuji stabilitasnya, dan juga lebih besar
daripada diameter mikrokapsul yang belum
diuji stabilitasnya (1.4312.20 m).
Saran
20 kV x 2000
2.72 -9.18 m
(c)
Gambar 10 Foto-foto SEM permukaan mikrokapsul setelah uji stabilitas:
formula 3 (a), formula 4 (b), dan
formula 5 (c).
Konsentrasi gom guar untuk formula 4 dan
5 (0.19% [b/v]) lebih besar dari formula 3
(0.05%
[b/v]),
sedangkan
konsentrasi
glutaraldehida formula 3 (5.00% [v/v]) > 5
(4.50% [v/v]) > 4 (4.00% [v/v]). Semakin
rendah konsentrasi gom guar dan semakin
DAFTAR PUSTAKA
Abreu FR de, Sergio PCF. 2005. Preparation
and characterization of carboxymethyl
chitosan.
Polimerous:
Ciencia
e
Tecnologia 15:79-83.
Agoes G. 2001. Studi Stabilitas Sediaan
Farmasi. Bandung: Fakultas Teknologi
Farmasi Program Pasca Sarjana Institut
Teknologi Bandung.
[Anonim]. 2005. Spray drying as a
microfabrication
process.
Upperton
Particle
Technologies.
http://wawen\situs\upperton
[24
Okt
2005].
[AOAC]. Association of Official Analytical
Chemist. 1999. Official Methods of
Analysis of AOAC International. 5th
Revision. Volume 2. Cunnif P (Editor).
Maryland: AOAC International.
Atkins PW. 1996. Kimia Fisik. Jilid 2. Ed ke4.
Kartohadiprodjo II, penerjemah;.
Indarto PW, editor; Jakarta: Erlangga.
Terjemahan dari: Physical Chemistry.
Berger J et al. 2004. Structure and interactions
in covalently and ionically crosslinked
chitosan hydrogels for biomedical
application. Eur J Pharm Biopharm 57:1934.
Beneta S. 1996. Microcapsulation Method
and Industrial Application. New York:
Marcel Dekker.
Cardenas A, Monal WA, Goycoolea FM,
Ciapara IH, Peniche C. 2003. Diffusion
through membranes of polyelectrolyte
complex of chitosan and alginate.
Macromol Biosci 3:535-539.
Chaplin M. 2005. Guar gum. London: South
Bank
University.
http://chem.skku.
ac.kr/~wkpark/tutor/mirror/www.martin.ch
aplin.btinternet.co.uk/hygua.html [3 Agu
2003].
[Eisai]. 2007. Dialon. Bogor: PT Eisai
Indonesia.
Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor: Pusat
Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut
Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
Kadar abu =
bobot abu
x 100%
bobot sampel
Ulangan ke1
2
3
Rerata
Rata-rata
0.00
65.90
65.80
65.70
81.30
81.20
81.50
99.40
100.30
99.70
126.10
126.70
126.60
129.40
129.10
129.00
65.80
0.02
0.05
0.07
0.09
ln(t/to -1)
81.33
-1.44385
99.80
-0.66026
126.47
-0.08117
129.17
-0.03763
Kemudian dibuat kurva hubungan antara sp/c dengan c sehingga diperoleh persamaan:
lnsp/c =ln [] + k []2 c
a
ln(t /t o - 1)
0
0,02
-0,5
0,04
0,06
0,08
0,1
-1
-1,5
y = 22,87x - 1,8502
R2 = 0,9551
-2
Konsentrasi (%)
Lanjutan Lampiran 2
Bobot molekul kitosan dihitung dengan menggunakan persamaan Mark-Houwink:
Viskositas relatif r
= /o t/to
Viskositas spesifik sp =r -1
Viskositas intrinsik []
= (sp/c)c=0
= KM
= 3.5 x 10-4 ml/g
= 0.76
= waktu alir zat
= waktu alir pelarut
= viskositas zat
0 = viskositas pelarut
M = bobot molekul zat
dengan K
t
t0
Lampiran 3 Penentuan derajat deasetilasi ( Domzsy & Robert dalam Khan et al. 2002)
Derajat deasetilasi kitosan dianalisis menggunakan FTIR. Kitin dan kitosan yang diperoleh
dibuat pelet dengan KBr 1%, kemudian dilakukan penyusuran pada daerah frekuensi antara 4000
dan 400 cm-1. Derajat deasetilasi ditentukan dengan metode garis dasar.
Puncak tertinggi dicatat dan diukur dari garis dasar yang dipilih. Nilai absorbans dapat
dihitung dengan menggunakan rumus
A = log
A1655
%DD = 1
A 3450
100%
1.33
A1655
1
100%
A3450 1,33
dengan: A1655 = absorbans pada bilangan gelombang 1655 cm -1 (serapan pita amida)
A3450 = absorbans pada bilangan gelombang 3450 cm -1 (serapan gugus hidroksil)
11.0
= 0.6264
2.6
15.1
A3450 = log
= 1.5769
0 .4
A1655 = log
1.5769 1,33
b.
c.
d.
e.
Indometasin farnesil
5 ml Tween 80
2%
Pembuatan mikrokapsul
(metode pengeringan semprot)
Produk mikrokapsul
Uji Stabilitas
(T=402 C & RH= 755%)
3 bulan
Pengukuran konsentrasi
indometasin farnesil 1 minggu
sekali (Spektrofotometri UV pada
320.4 nm)
y = 0,0118x + 0,006
0,3
0,25
R = 0,996
0,2
0,2
Absorbans
Absorbans
0,25
0,15
y = 0,0141x + 0,0232
0,1
0,15
0,1
R = 0,9582
0,05
0,05
0
0
0
10
15
20
10
15
20
0,18
0,008
0,007
0,14
0,12
0,006
0,1
0,08
y = 0,008833x + 0,001533
0,06
0,04
R = 0,999597
Absorbans
Absorbans
0,16
0,005
0,004
y = 0,0003x + 0,0013
0,003
R = 0,7988
0,002
0,02
0,001
0
0
10
15
20
0
0
10
15
20
Lanjutan Lampiran 6
Absorbans ekstrak obat Dialon pada 290.6 dan 320.2 nm
Serapan
Serapan
Sampel Ekstrak Obat
Dialon
290.6 nm
320.2 nm
10.8 ppm
0.159
0.125
Perhitungan konsentrasi infar dan vitamin E dalam ekstrak obat
Serapan sampel pada 320.2 nm = Infar 320.2 nm[Infar] + vit E 320.2 nm [Vit. E]
Serapan sampel pada 290.6 nm = Infar 290.6 nm[Infar] + vit E 290.6 nm [Vit. E]
28.0591 0.125 = 1.179.10-2 [Infar] + 3.148.10-4 [Vit.E]
0.159 = 1.414.10-2 [Infar] + 8.833.10-3 [Vit.E]
3.5074 = 0.33082 [Infar] + 8.833.10-3 [Vit.E]
0.1590 = 1.414.10-2 [Infar] + 8.833.10-3 [Vit.E]
Diketahui:
Bobot ekstrak obat yang ditimbang = 0.0108 g
Volume larutan ekstrak total
= 100 ml
Faktor pengenceran
= 10
1l
1g
Bobot Infar = 10.57 mg/l
10 100 ml = 0.0106 g
1000 ml 1000 mg
bobot Infar
bobot ekstrak obat
=
=
0.0106 g
100%
0.0108 g
98.15 %
100%
Lampiran 7 Spektrum infar 99.2% dari PT Eisai Indonesia (a), vitamin E (-tokoferol) (b), dan
infar hasil ekstraksi obat Dialon dengan spektrofotometer UV
320.4 nm
290.6 nm
320.2 nm
maks
315,0
316,0
317,0
318,0
319,0
320,0
320,1
320,2
320,3
320,4
320,5
320,6
320,7
320,8
320,9
321,0
322,0
323,0
324,0
325,0
Absorbans
0,20044
0,20178
0,20264
0,20337
0,20313
0,20264
0,20264
0,20276
0,20276
0,20264
0,20251
0,20239
0,20215
0,20203
0,20203
0,20173
0,20093
0,19836
0,19666
0,19458
(a)
maks
290,0
290,1
290,2
290,3
290,4
290,5
290,6
290,7
290,8
290,9
291,0
292,0
293,0
294,0
295,0
Absorbans
0,04370
0,04370
0,04370
0,04395
0,04395
0,04395
0,04407
0,04407
0,04395
0,04370
0,04358
0,04297
0,04199
0,04102
0,03943
(b)
maks
312,0
313,0
314,0
315,0
316,0
317,0
318,0
319,0
320,0
320,2
320,4
320,6
320,8
321,0
322,0
323,0
324,0
325,0
326,0
Absorbans
0,16028
0,16309
0,16553
0,16748
0,16919
0,17102
0,17102
0,17163
0,17139
0,17188
0,17200
0,17200
0,17188
0,17151
0,16980
0,16870
0,16736
0,16663
0,16345
(c)
Lampiran 8 Kadar air mikrokapsul infar (%) hasil uji stabilitas dipercepat pada T=(402) C dan RH (755)%
Formula
Minggu
Kitosan GG
Glutaral Ulangan
0
1
2
3
4
5
6
(%b/v) (%b/v) (%v/v)
4.00
1
18.23
17.49
23.58
25.13
19.29
24.26
21.61
2*
18.22
19.09
21.27
23.51
18.25
20.20
26.08
rerata
18.22
18.29
22.42
24.32
18.77
22.23
23.84
4.50
1
19.41
17.93
18.02
21.83
21.75
16.39
25.15
1.75
0.05
2*
20.07
15.93
16.72
20.76
21.43
16.51
21.11
rerata
19.74
16.93
17.37
21.29
21.59
16.45
23.13
5.00
1*
18.77
18.94
21.06
18.94
17.75
19.24
24.65
2
21.94
19.73
22.46
18.53
22.29
20.96
19.57
20.35
19.33
21.76
18.73
20.02
20.1
22.11
rerata
4.00
1*
18.68
19.23
18.30
22.59
21.68
17.75
26.08
2
19.41
18.65
23.71
21.78
18.41
20.83
21.97
19.04
18.94
21.00
22.18
20.04
19.29
24.02
rerata
4.50
1
18.03
16.66
20.18
16.87
25.73
21.63
26.29
1.75
0.19
2*
17.49
19.69
20.22
20.89
27.50
23.73
27.65
rerata
17.76
18.17
20.2
18.88
26.61
22.68
26.97
5.00
1*
19.81
18.89
21.39
22.08
25.07
22.88
25.48
2
19.01
18.67
19.17
20.32
23.22
20.28
23.41
rerata
19.41
18.78
20.28
21.2
24.14
21.58
24.44
4.00
1*
19.07
19.95
21.98
18.65
25.13
21.65
19.31
2
17.54
16.70
20.63
22.98
22.60
22.38
20.20
rerata
18.30
18.32
21.30
20.81
23.86
22.01
19.75
4.50
1
21.69
21.10
19.76
21.26
24.70
19.63
21.92
1.75
0.33
2*
21.13
20.59
18.53
19.21
28.00
18.63
20.53
rerata
21.41
20.84
19.14
20.23
26.35
19.13
21.22
5.00
1*
16.28
19.77
24.47
20.29
24.31
21.00
25.12
2
16.47
20.18
21.49
18.40
23.22
20.79
21.83
rerata
16.37
19.97
22.98
19.34
23.76
20.89
23.47
8
18.05
21.03
19.54
20.65
19.64
20.14
22.10
22.20
22.15
22.60
20.14
21.37
20.59
22.75
21.67
23.07
25.45
24.26
21.40
24.78
23.09
22.23
22.67
22.45
23.62
25.73
24.67
7
21.40
19.64
20.52
20.17
17.31
18.74
21.41
21.97
21.69
21.86
23.53
22.69
27.30
25.72
26.51
23.67
21.25
22.46
22.04
24.27
23.15
21.62
22.87
22.24
23.86
21.02
22.44
25.65
22.00
23.82
21.34
18.77
20.05
18.89
21.28
20.08
24.12
20.92
22.52
22.72
20.32
21.52
24.77
22.99
23.88
27.67
25.58
26.62
21.94
13.40
17.67
13.40
25.14
19.27
9
20.23
23.82
22.02
18.75
19.44
19.09
15.91
22.76
19.33
24.03
22.78
23.40
26.85
20.86
23.85
25.43
19.42
22.42
21.35
24.28
22.81
20.44
23.56
22
23.62
22.98
23.3
10
22.04
21.35
21.69
21.58
16.59
19.08
14.66
18.98
16.82
23.37
18.01
20.69
20.04
23.27
21.65
18.3
20.62
19.46
21.94
20.08
21.01
23.89
18.53
21.21
21.25
18.34
19.79
11
21.91
20.85
21.38
17.20
15.22
16.21
19.55
20.48
20.01
22.07
21.84
21.95
20.52
24.72
22.62
21.19
17.77
19.48
19.32
18.68
19.00
22.30
20.19
21.24
20.45
22.65
21.55
12
Deret standar infar untuk penentuan konsentrasi infar dalam ekstrak etanol
mikrokapsul
Lampiran 9
0,1
0,08
0,06
y = 0,012x + 5E-05
R 2 = 0,9998
0,04
0,02
0
0
10
12
Lampiran 10 Konsentrasi infar (%b/b) hasil uji stabilitas dipercepat (3 bulan) pada T=(402) C dan RH (755)%
Formula
Minggu
Kitosan
GG
Glutaral Ulangan
0
1
2
3
4
5
6
(%b/v) (%b/v)
(%v/v)
4.00
1
7.89
9.65
10.27
7.57
6.35
6.51
6.48
2*
8.85
8.81
9.88
7.50
9.17
7.53
6.72
8.37
9.23
10.07
7.54
7.76
7.02
6.60
rerata
4.50
1
7.89
8.39
6.55
12.77
9.81
8.31
6.71
1.75
0.05
2*
9.72
9.62
7.61
13.00
9.42
9.48
8.72
rerata
8.80
9.01
7.08
12.89
9.61
8.90
7.72
5.00
1*
8.14
7.49
6.93
10.09
6.49
8.47
5.99
2
6.07
5.89
6.70
7.07
6.20
5.03
4.35
rerata
7.10
6.69
6.81
8.58
6.34
6.75
5.17
4.00
1*
6.43
6.77
5.52
9.18
5.66
5.39
4.95
2
7.87
9.36
8.09
7.73
9.60
6.16
6.23
rerata
7.15
8.06
6.80
8.45
7.63
5.78
5.59
4.50
1
6.09
6.76
6.57
6.74
6.70
5.99
4.34
1.75
0.19
2*
4.96
5.72
7.05
5.29
6.75
4.27
3.69
rerata
5.53
6.24
6.81
6.02
6.72
5.13
4.02
5.00
1*
5.73
6.80
7.89
8.95
5.41
7.76
4.64
2
5.71
5.41
7.17
8.83
5.81
5.44
4.31
rerata
5.72
6.10
7.53
8.89
5.61
6.60
4.47
4.00
1*
8.67
6.68
6.80
8.43
6.12
7.09
6.79
2
5.74
3.58
4.80
7.37
3.86
4.60
5.61
rerata
7.20
5.13
5.80
7.90
4.98
5.84
6.20
4.50
1
4.60
5.91
6.89
5.93
5.25
6.11
4.41
1.75
0.33
2*
5.31
6.95
7.20
6.38
5.57
4.35
4.22
rerata
4.96
6.43
7.04
6.16
5.41
5.23
4.32
5.00
1*
7.93
5.11
8.13
6.64
5.30
4.70
4.59
2
6.07
6.72
9.19
6.50
5.57
5.72
4.99
rerata
7.00
5.92
8.66
6.57
5.43
5.21
4.79
8
6.85
6.06
6.46
7.80
8.13
7.97
6.10
4.23
5.17
4.25
6.42
5.33
5.33
5.34
5.33
6.07
4.88
5.48
5.75
3.54
4.65
4.80
4.00
4.40
4.64
4.62
4.63
7
6.03
7.10
6.57
5.85
7.33
6.59
6.68
5.16
5.92
4.70
6.89
5.79
5.61
4.90
5.26
3.95
4.87
4.41
5.93
3.25
4.59
4.14
4.44
4.29
4.71
4.86
4.78
5.39
7.55
6.47
6.11
7.53
6.82
7.52
5.36
6.44
3.54
6.44
4.99
5.74
4.27
5.00
5.71
4.63
5.17
6.47
3.17
4.82
4.27
3.91
4.08
4.62
4.60
4.61
9
6.07
6.42
6.25
5.02
7.55
6.29
6.72
4.39
5.55
3.18
6.08
4.63
4.26
6.07
5.16
4.62
4.62
4.62
6.44
3.17
4.81
4.16
4.64
4.40
4.25
5.35
4.80
10
5.70
6.39
6.04
6.05
7.18
6.62
5.27
5.22
5.24
3.09
5.60
4.34
4.23
4.62
4.42
6.12
4.62
5.37
5.35
3.84
4.60
4.28
3.87
4.07
4.28
4.90
4.59
11
5.01
6.12
5.56
5.75
7.21
6.48
5.32
4.63
4.98
4.27
6.11
5.19
4.65
3.91
4.28
5.37
5.34
5.35
5.65
3.46
4.55
3.88
3.83
3.85
4.25
5.38
4.81
12
Lampiran 11 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 1 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.05% [b/v], dan glutaraldehida 4.00% [v/v])
Waktu
(minggu)
0
1
3
5
6
7
10
11
12
orde ke-0
Ata
8.8456
8.8131
7.4977
7.5312
6.7214
7.1004
6.4245
6.3929
6.1218
orde ke-1
ln At
2.1799
2.1762
2.0146
2.0191
1.9053
1.9601
1.8601
1.8552
1.8119
orde ke-2
1/At
0.1131
0.1135
0.1334
0.1328
0.1488
0.1408
0.1557
0.1564
0.1634
orde ke-3
1/2At2
0.0064
0.0064
0.0089
0.0088
0.0111
0.0099
0.0121
0.0122
0.0133
10,0000
6,0000
In At
At (%b/b)
8,0000
y = -0,2213x + 8,6241
R 2 = 0,898
4,0000
2,0000
2,5000
2,0000
1,5000
1,0000
0,5000
0,0000
0,0000
y = -0,0299x + 2,1585
R 2 = 0,9164
0
0
10
1/(2At2)
0,1500
0,1000
y = 0,0041x + 0,1148
R 2 = 0,9303
0,0000
2
w aktu (m inggu)
(c)
10 12
(b)
0,2000
w aktu (minggu)
(a)
0,0500
12
w aktu (m inggu)
1/At
a)
[Infar]
(%b/b)
8.8456
8.8131
7.4977
7.5312
6.7214
7.1004
6.4245
6.3929
6.1218
10
12
0,0160
0,0140
0,0120
0,0100
0,0080
0,0060
0,0040
0,0020
0,0000
y = 0,0006x + 0,0065
R 2 = 0,9391
10
w aktu (m inggu)
(d)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
12
Lampiran 12 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 2 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.05% [b/v], dan glutaraldehida 4.50% [v/v])
Waktu
(minggu)
0
1
4
5
6
9
10
11
12
orde ke-0
Ata
9.7238
9.6209
9.4244
9.4832
8.7202
7.5333
7.5521
7.1779
7.2138
orde ke-1
ln At
2.2746
2.2639
2.2433
2.2495
2.1656
2.0193
2.0218
1.9710
1.9760
orde ke-2
1/At
0.1028
0.1039
0.1061
0.1054
0.1147
0.1327
0.1324
0.1393
0.1386
orde ke-3
1/2At2
0.0053
0.0054
0.0056
0.0056
0.0066
0.0088
0.0088
0.0097
0.0096
12,0000
2,5000
10,0000
2,0000
InAt
8,0000
y = -0,2448x + 10,072
R 2 = 0,9132
6,0000
4,0000
1,5000
y = -0,0291x + 2,3193
R 2 = 0,9086
1,0000
0,5000
2,0000
0,0000
0,0000
10
12
w aktu (m inggu)
10
12
w aktu (m inggu)
(a)
(b)
0,0120
0,1500
y = 0,0004x + 0,0046
R 2 = 0,897
0,0100
0,1000
1/(2At 2)
At (%b/b)
1/At
a)
[Infar]
(%b/b)
9.7238
9.6209
9.4244
9.4832
8.7202
7.5333
7.5521
7.1779
7.2138
y = 0,0035x + 0,0971
R 2 = 0,9031
0,0500
0,0080
0,0060
0,0040
0,0020
0,0000
0
10
w aktu (m inggu)
(c)
12
0,0000
0
10
w aktu (minggu)
(d)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
12
Lampiran 13 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 3 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.05% [b/v], dan glutaraldehida 5.00% [v/v])
[Infar]
(%b/b)
orde ke-0
Ata
orde ke-1
ln At
orde ke-2
1/At
orde ke-3
1/2At2
0
1
2
4
6
7
8
11
12
8.1430
7.4891
6.9302
6.4907
5.9945
6.6804
6.0989
5.2735
5.3212
8.1430
7.4891
6.9302
6.4907
5.9945
6.6804
6.0989
5.2735
5.3212
2.0972
2.0134
1.9359
1.8704
1.7908
1.8992
1.8081
1.6627
1.6717
0.1228
0.1335
0.1443
0.1541
0.1668
0.1497
0.1640
0.1896
0.1879
0.0075
0.0089
0.0104
0.0119
0.0139
0.0112
0.0134
0.0180
0.0177
2,5000
10,0000
2,0000
6,0000
ln At )
At (%b/b)
8,0000
y = -0,2079x + 7,6696
R 2 = 0,8762
4,0000
2,0000
1,5000
y = -0,0321x + 2,0432
2
R = 0,8921
1,0000
0,5000
0,0000
0
10
0,0000
15
w aktu (m inggu)
10
12
14
waktu (minggu)
(a)
(b)
0,2000
0,0200
0,1500
0,0150
0,1000
1/2(At)2
1/At
a)
Waktu
(minggu)
y = 0,005x + 0,1285
R 2 = 0,899
0,0500
0,0100
y = 0,0008x + 0,008
R 2 = 0,8973
0,0050
0,0000
0,0000
0
10
w aktu (m inggu)
(c)
15
10
w aktu (m inggu)
(d)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
15
Lampiran 14 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 4 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.19% [b/v], dan glutaraldehida 4.00% [v/v])
[Infar]
(%b/b)
orde ke-0
Ata
orde ke-1
ln At
orde ke-2
1/At
orde ke-3
1/2At2
1
4
5
6
7
8
9
10
11
6.7730
5.6627
5.3909
4.9547
4.6955
4.2495
3.5394
3.1777
3.0854
6.7730
5.6627
5.3909
4.9547
4.6955
4.2495
3.5394
3.1777
3.0854
1.9129
1.7339
1.6847
1.6003
1.5466
1.4468
1.2640
1.1562
1.1267
0.1476
0.1766
0.1855
0.2018
0.2130
0.2353
0.2825
0.3147
0.3241
0.0109
0.0156
0.0172
0.0204
0.0227
0.0277
0.0399
0.0495
0.0525
2,5000
2,0000
6,0000
ln At
At (%b/b)
8,0000
4,0000
2,0000 y = -0,3888x + 7,2495
R 2 = 0,9878
0,0000
0
5
1,5000
1,0000
y = -0,0843x + 2,0682
R 2 = 0,9618
0,5000
0,0000
10
15
10
15
w aktu (m inggu)
w aktu (m inggu)
(c)
(c)
0,3500
0,3000
0,2500
0,2000
0,1500
1/2(At)2
1/At
a)
Waktu
(minggu)
y = 0,019x + 0,1022
R 2 = 0,9157
0,1000
0,0500
0,0000
0
10
w aktu (m inggu)
(c)
15
0,0600
0,0500
0,0400
0,0300
0,0200
0,0100
0,0000
y = 0,0045x - 0,0019
R 2 = 0,8603
10
w aktu (m inggu)
(c)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
15
Lampiran 15 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 5 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.19% [b/v], dan glutaraldehida 4.50% [v/v])
Waktu
(minggu)
1
2
3
5
7
8
10
11
12
orde ke-1
ln At
1.9108
1.8824
1.9084
1.7908
1.7248
1.6729
1.4493
1.4419
1.5377
orde ke-0
Ata
6.7582
6.5691
6.7424
5.9944
5.6114
5.3278
4.2601
4.2286
4.6537
orde ke-2
1/At
0.1480
0.1522
0.1483
0.1668
0.1782
0.1877
0.2347
0.2365
0.2149
orde ke-3
1/2At2
0.0109
0.0116
0.0110
0.0139
0.0159
0.0176
0.0276
0.0280
0.0231
y = 0,0083x + 0,131
R 2 = 0,8747
0,2500
0,2000
0,1500
0,1000
0,0500
0,0000
2,5000
2,0000
ln At
1/At (%b/b)
1,5000
y = -0,0446x + 1,9944
R 2 = 0,9037
1,0000
0,5000
10
0,0000
15
w aktu (minggu)
10
15
w aktu (m inggu)
(b)
(a)
y = 0,0083x + 0,131
R 2 = 0,8747
0,2500
0,2000
0,1500
1/2(At)2
1/At
a)
[Infar]
(%b/b)
6.7582
6.5691
6.7424
5.9944
5.6114
5.3278
4.2601
4.2286
4.6537
0,1000
0,0500
0,0000
0
10
w aktu (m inggu)
(c)
15
0,0300
0,0250
0,0200
0,0150
0,0100
0,0050
0,0000
y = 0,0016x + 0,0075
R 2 = 0,8398
10
w aktu (m inggu)
(d)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
15
Lampiran 16 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 6 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.19% [b/v], dan glutaraldehida 5.00% [v/v])
[Infar]
(%b/b)
orde ke-0
Ata
orde ke-1
ln At
orde ke-2
1/At
orde ke-3
1/2At2
0
1
4
5
7
8
9
10
11
5.7091
5.4118
5.8064
5.4361
4.8686
4.8794
4.6306
4.6248
4.6248
5.7091
5.4118
5.8064
5.4361
4.8686
4.8794
4.6306
4.6248
4.6248
1.7421
1.6886
1.7590
1.6931
1.5828
1.5850
1.5327
1.5314
1.5314
0.1752
0.1848
0.1722
0.1840
0.2054
0.2049
0.2160
0.2162
0.2162
0.0153
0.0171
0.0148
0.0169
0.0211
0.0210
0.0233
0.0234
0.0234
7,0000
2,0000
6,0000
5,0000
1,5000
4,0000
3,0000
ln At
At (%b/b)
y = -0,1103x + 5,784
R 2 = 0,7931
2,0000
1,0000
1,0000
y = -0,0215x + 1,7588
R 2 = 0,8023
0,5000
0,0000
0,0000
0
10
15
(a)
0,0250
0,2000
0,0200
1/2At 2
0,1500
y = 0,0042x + 0,1715
R 2 = 0,8102
0,0500
15
(b)
0,2500
0,1000
10
w aktu (m inggu)
w aktu (m inggu)
1/At
a)
Waktu
(minggu)
0,0150
0,0100
y = 0,0008x + 0,0145
R 2 = 0,8167
0,0050
0,0000
0,0000
0
10
w aktu (m inggu)
(c)
15
10
w aktu (m inggu)
(d)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
15
Lampiran 17 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 7 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.33% [b/v], dan glutaraldehida 4.00% [v/v])
[Infar]
(%b/b)
orde ke-0
Ata
orde ke-1
ln At
orde ke-2
1/At
orde ke-3
1/2At2
0
2
5
6
7
8
9
11
12
8.67
6.80
7.09
6.79
5.93
5.75
6.47
5.35
5.65
8.6735
6.7963
7.0854
6.7945
5.9327
5.7548
6.4726
5.3543
5.6488
2.1603
1.9164
1.9580
1.9161
1.7805
1.7500
1.8676
1.6779
1.7315
0.1153
0.1471
0.1411
0.1472
0.1686
0.1738
0.1545
0.1868
0.1770
0.0066
0.0108
0.0100
0.0108
0.0142
0.0151
0.0119
0.0174
0.0157
2,5000
8,0000
2,0000
6,0000
4,0000
lnAt
At (%b/b)
10,0000
y = -0,2242x + 7,9958
R 2 = 0,7639
2,0000
1,5000
1,0000
y = -0,033x + 2,0822
R 2 = 0,7765
0,5000
0,0000
0,0000
10
12
Waktu (m inggu)
0,1500
0,0150
1/(2At 2)
0,0200
y = 0,0049x + 0,1238
R 2 = 0,7791
0,0500
10
12
(b)
0,2000
0,1000
Waktu (m inggu)
(a)
1/At
a)
Waktu
(minggu)
0,0100
y = 0,0008x + 0,0075
R 2 = 0,7722
0,0050
0,0000
0,0000
0
Waktu (m inggu)
(c)
10
12
10
Waktu (m inggu)
(d)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
12
Lampiran 18 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 8 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.33% [b/v], dan glutaraldehida 4.50% [v/v])
[Infar]
(%b/b)
orde ke-0
Ata
orde ke-1
ln At
orde ke-2
1/At
orde ke-3
1/2At2
1
3
4
6
7
8
9
11
12
6.9478
6.3824
5.5659
4.2234
4.4447
4.0048
3.9050
3.8665
3.8334
6.9478
6.3824
5.5659
4.2234
4.4447
4.0048
3.9050
3.8665
3.8334
1.9384
1.8535
1.7166
1.4406
1.4917
1.3875
1.3623
1.3524
1.3438
0.1439
0.1567
0.1797
0.2368
0.2250
0.2497
0.2561
0.2586
0.2609
0.0104
0.0123
0.0161
0.0280
0.0253
0.0312
0.0328
0.0334
0.0340
2,5000
2,0000
6,0000
ln At
At (%b/b)
8,0000
4,0000
y = -0,2984x + 6,8196
R 2 = 0,84
2,0000
1,5000
y = -0,0587x + 1,9406
R 2 = 0,8628
1,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0
10
15
10
(b)
(a)
0,3000
0,2500
1/2At 2
0,2000
0,1500
y = 0,0118x + 0,1384
R 2 = 0,8816
0,1000
0,0500
0,0000
0
10
w aktu (m inggu)
(c)
15
w aktu (m inggu)
w aktu (m inggu)
1/At
a)
Waktu
(minggu)
15
y = 0,0024x + 0,0083
R 2 = 0,8964
0,0400
0,0350
0,0300
0,0250
0,0200
0,0150
0,0100
0,0050
0,0000
0
10
w aktu (m inggu)
(d)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.
15
Lampiran 19 Penentuan orde reaksi penguraian infar dalam mikrokapsul formula 9 (kitosan
1.75% [b/v], gom guar 0.33% [b/v], dan glutaraldehida 5.00% [v/v])
[Infar]
(%b/b)
orde ke-0
Ata
orde ke-1
ln At
orde ke-2
1/At
orde ke-3
1/2At2
0
3
4
7
8
9
10
11
12
7.9251
6.6381
5.2994
4.7060
4.6363
4.6248
4.2495
4.2760
4.2495
7.9251
6.6381
5.2994
4.7060
4.6363
4.6248
4.2495
4.2760
4.2495
2.0700
1.8928
1.6676
1.5488
1.5339
1.5314
1.4468
1.4530
1.4468
0.1262
0.1506
0.1887
0.2125
0.2157
0.2162
0.2353
0.2339
0.2353
0.0080
0.0113
0.0178
0.0226
0.0233
0.0234
0.0277
0.0273
0.0277
10,0000
ln At
At (%b/b)
8,0000
6,0000
4,0000
y = -0,2957x + 7,2814
R 2 = 0,8637
2,0000
2,5000
2,0000
1,5000
1,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0
10
y = -0,052x + 1,991
R 2 = 0,8996
0
15
10
15
w aktu (m inggu)
w aktu (m inggu)
(a)
(b)
0,0350
0,3000
0,0300
0,0250
1/2At 2
0,2500
0,2000
1/At
a)
Waktu
(minggu)
0,1500
y = 0,0094x + 0,1347
R 2 = 0,9277
0,1000
0,0200
0,0150
y = 0,0017x + 0,0086
R 2 = 0,9464
0,0100
0,0050
0,0500
0,0000
0,0000
0
0
10
15
10
15
w aktu (m inggu)
w aktu (m inggu)
(d)
(c)
Kurva regresi linear untuk orde reaksi: (a) ke-0, (b) ke-1, (c) ke-2, dan (d) ke-3.