Anda di halaman 1dari 18

TUBERCULOSIS

Kelompok 9:
1. Agnesia Adjeng Esthi Vitara

(G41131120)

2. Siti Nur Mudmainah O.V

(G41131458)

3. Setia Kurrotul Uyun (G41131553)


4. Zahrotun Nur Daimah

(G41131583)

5. Prima Bagus Pratama

(G41131697)

Pengertian
Tuberkulosis(TBC atau TB) merupakan suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri inimerupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktulama untuk
mengobatinya. Bakteri inilebih seringmenginfeksi organ
paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Patofisiologi
o Infeksi primer diinisiasi oleh implantasi oleh organism di alveolar melalui droplet nuclei yang sangat
kecil (1-5mm) untuk menghindari sel ephitelia siliari dari saluran atas pernafasan. Bila terinplantasi
M. tuberculosis melalui saluran nafas, mikroorganisme kn membelah diri dan dicerna oleh
mkrofagpulmoner, dimana pembelahan diri akan terus berlangsung, walaupun lebih pelan. nerkosis
jaringan dan klasifikasi jaringan pada daerah yang terinfeksi dan nodus limfe regional dapat terjadi,
menghasilkan pembentukan radiodense area menjadi kompleks gohn.
o Makrofag yang beraktivitas dalam jumlah besar akan mengelilingi daerah yang ditumbuhi oleh M.
Tuberkulosis yang padat seperti keju (daerah nerkotik) sebagai bagiandari imunitas yang dimediasi
oleh sel. Hipersensitivitas tipe terunda juga berkembang melalui aktivitas dan perbanyakan limfoid T.
Makrofag membentuk granuloma yang mengandung organism
o Keberhasilan dalam menghambat M. Tuberkulosis membutuhkan aktivitas dari limfosit CD4 subset,
yang dikenal sebagai sel TH-1, yang mengaktivasi makrofag melalui sekresi internefron
o Sekitar90% pasien yang pernah memiliki penyakit primer tidak memiliki manifestasi klinis lain selain
uji kulit yang positif dengan atau tanpa kombinasi dengan adanya granuloma stabil yang diperoleh
dari hasil radiografi
o Sekitar 5% pasien ( biasanya anak-anak, arangtua atau penurunan sistem imun) mengalami penyakit
primer yang berkembang pada darah dan infeksi primer ( biasanya lobus paling bawah) dan lebih
sering dengan diseminasi, menyebabkan terjadinya infeksi meningitis dan biasanya juga melibatkan
lobus paru-paru paling atas
o Sekitar 10% dari pasien mengalami reaktivitas, terjadi penyebaran organism melalui darah
o Biasanya penyebaran orgaisme mealui darah menyebabkan pertumbuhan cepat, penyebaran
penyakit secara luas dan membentuk granuloma yang dikenal sebagai tuberculosis malaria

Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena :
a) Tuberkulosis Paru : turbekulosis yang menyerang jaringan parenkim paru
tidak termasuk pleura.
b) tuberculosis ekstra paru : menyerang tubuh selain paru.
Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskop :
a. Tuberkulosis Paru BTA (+)
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
kelainan radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
biakan positif

b. Tuberkulosis Paru BTA (-)


Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA
negatif, gambaran klinik dan kelainan radiologik
menunjukkan tuberkulosis aktif serta tidak respons
dengan pemberian antibiotik spektrum luas
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA
negatif dan biakan M.tuberculosis positif
Jika belum ada hasil pemeriksaan dahak, tulis BTA
belum diperiksa

PATOGENESIS
TUBERKULOSIS PRIMER
Kuman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan
bersarang di jaringan paru, dimana ia akan membentuk suatu sarang
pneumonik, yang disebut sarang primer atau afek primer.
Sarang primer ini mugkin timbul di bagian mana saja dalam paru,
berbeda dengan sarang reaktivasi. Dari sarang primer akan kelihatan
peradangan saluran getah bening menuju hilus (limfangitis lokal).
Peradangan tersebut diikuti oleh pembesaran kelenjar getah bening di
hilus (limfadenitis regional). Afek primer bersama-sama dengan
limfangitis regional dikenal sebagai kompleks primer.

TUBERKULOSIS POST-PRIMER
Dari tuberkulosis primer ini akan muncul bertahun-tahun
kemudian tuberkulosis post-primer, biasanya pada usia
15-40 tahun. Tuberkulosis post primer mempunyai nama
yang bermacam macam yaitu tuberkulosis bentuk
dewasa, localized tuberculosis, tuberkulosis menahun,
dan sebagainya. Bentuk tuberkulosis inilah yang
terutama menjadi problem kesehatan rakyat, karena
dapat menjadi sumber penularan. Tuberkulosis postprimer dimulai dengan sarang dini, yang umumnya
terletak di segmen apikal dari lobus superior maupun
lobus inferior.

Penyebab TB
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman
TBC (Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian kuman
TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenaiorgan
tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat
khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh
karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung,
tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang
gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman inidapat
tertidur lama selama beberapa tahun.

Gambaran Klinis
Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan
gejala klinik, pemeriksaan fisik/jasmani, pemeriksaan
bakteriologik, radiologik dan pemeriksaan penunjang
lainnya

Gambaran Klinis
Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan fisik/jasmani,
pemeriksaan bakteriologik, radiologik dan pemeriksaan penunjang lainnya
Gejala
Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi
yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang
serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan
dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan
tidak
enak
(malaise),
dan
lemah.
Gejala utama
Batuk

terus-menerus

dan

berdahak

selama

Gejala tambahan yang sering dijumpai


1. Dahak bercampur darah/batuk darah
2. Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
3. Demam/meriang lebih dari sebulan
4. Berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas
5. Badan lemah dan lesu
6. Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan

tiga

pekan

atau

lebih.

Pemeriksaan Jasmani
Pada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ
yang terlibat. Pada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung luas
kelainan struktur paru. Pada permulaan (awal) perkembangan penyakit umumnya
tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan. Kelainan paru pada umumnya
terletak di daerah lobus superior terutama daerah apex dan segmen posterior ,
serta daerah apex lobus inferior. Pada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan
antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah,
tanda-tanda penarikan paru, diafragma & mediastinum.
Pemeriksaan Bakteriologik
a. Bahan pemeriksasan
b. Cara pengumpulan dan pengiriman bahan
Cara pengambilan dahak 3 kali, setiap pagi 3 hari berturutturut atau dengan cara:
Sewaktu/spot (dahak sewaktu saat kunjungan)
Dahak Pagi ( keesokan harinya )
Sewaktu/spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi)

Pemeriksaan Radiologik
Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA dengan atau tanpa foto lateral.
Pemeriksaan lain atas indikasi : foto apiko-lordotik, oblik, CT-Scan. Pada
pemeriksaan foto toraks, tuberkulosis dapat memberi gambaran bermacammacam bentuk (multiform).
Pemeriksaan Penunjang
1. Polymerase chain reaction (PCR):
Pemeriksaan PCR adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi DNA,
termasuk DNA M.tuberculosis.
2. Pemeriksaan serologi, dengan berbagai metoda a.1:
a. Enzym linked immunosorbent assay (ELISA)
b. Mycodot
c. Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
d. ICT

3. Pemeriksaan BACTEC
Dasar teknik pemeriksaan biakan dengan BACTEC ini adalah metode
radiometrik. M tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian
menghasilkan CO2 yang akan dideteksi growth indexnya oleh mesin ini.
4. Pemeriksaan Cairan Pleura
Pemeriksaan analisis cairan pleura & uji Rivalta cairan pleura perlu
dilakukan pada penderita efusi pleura untuk membantu menegakkan
diagnosis.
5. Pemeriksaan histopatologi jaringan
Bahan histopatologi jaringan dapat diperoleh melalui biopsi paru dengan
trans bronchial lung biopsy (TBLB), trans thoracal biopsy (TTB), biopsi paru
terbuka, biopsi pleura, biopsi kelenjar getah bening dan biopsi organ lain
diluar paru. Dapat pula dilakukan biopsi aspirasi dengan jarum halus (BJH
=biopsi jarum halus). Pemeriksaan biopsi dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis, terutama pada tuberkulosis ekstra paru

6. Pemeriksaan darah
Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indikator yang
spesifik untuk tuberkulosis. Laju endap darah ( LED) jam pertama dan
kedua sangat dibutuhkan. Data ini sangat penting sebagai indikator tingkat
kestabilan keadaan nilai keseimbangan biologik penderita, sehingga dapat
digunakan untuk salah satu respon terhadap pengobatan penderita serta
kemungkinan sebagai predeteksi tingkat penyembuhan penderita.
7. Uji tuberculin
Pemeriksaan ini sangat berarti dalam usaha mendeteksi infeksi TB di
daerah dengan prevalensi tuberkulosis rendah. Di Indonesia dengan
prevalensi tuberkulosis yang tinggi, pemeriksaan uji tuberkulin sebagai
alat bantu diagnostik kurang berarti, apalagi pada orang dewasa. Uji ini
akan mempunyai makna bila didapatkan konversi dari uji yang dilakukan
satu bulan sebelumnya atau apabila kepositifan dari uji yang didapat besar
sekali atau bula.

Penatalaksanaan Penyakit TB

Cara Pencegahan
1.
2.
3.
4.
5.

Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk lebih dari 3
minggu, merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa
kepuskesmas atau ke rumah sakit.
Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.
Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya bercampur
darah segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.
Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelah digunakan oleh
penderita.
Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi dengan vaksin
BCG. Karena vaksin tersebut akan memberikan perlindungan yang amat
bagus.

Pengobatan
Pengobatan TBC
1. Jenis Obat
o Isoniasid
o Rifampicin
o Pirasinamid
o Streptomicin
2.

Prinsip Obat
Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8
bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan dalam dosis
tunggal,sebaiknya pada saat perut kosong. Apabila paduan obat yangdigunakan tidak adekuat, kuman TB akan
berkembangmenjadi kuman kebal. Pengobatan TB diberikan dalan 2 Tahap yaitu:
a)
Tahap intensif
Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minum obat) setiap hari selama 2 - 3 bulan.
b)
Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minum obat) tiga kali seminggu selama 4 5 bulan.
3. Efek Samping Obat
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat mengkonsumsi obat TB bervariasi mulai dari ringan hingga
berat. Efek samping ringan dapat berupa berubahnya warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh rifampisin.
Efek samping lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada nafsu makan, mual, kesemutan dan rasa terbakar di hati,
gatal dan kemerahan dikulit gangguan keseimbangan hingga kekuningan (ikterus). Jika pasien merasakan hal-hal tersebut,
pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut, fase lanjutan. Dalam
beberapa kasus pengobatan bisa berlangsung hingga delapan bulan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai