Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Museum lampung memiliki berbagai macam koleksi sejarah. Koleksi tersebut
berguna sebagai bahan pembuktian sejarah alam, budaya manusia,dan
lingkungannya serta dapat menggambarkan identitas suatu bangsa. Sebagai
museum yang bersifat umum,Koleksi yang dikumpulkan Museum Lampung
meliputi benda-benda tinggalan sejarah alam dan budaya manusia khususnya
kebudayaan lampung.
Drs. Moh Amir Sutaarga direktur permuseuman pertama, mempunyai gagasan
agar setiap provinsi minimal mempunyai sebuah museum yang mampu
menampung dan melestarikan warisan budaya di wilayahnya. Gagasan tersebut
kemudian terwujud, sebagian besar provinsi telah memiliki museum negeri
provinsi, kecuali provinsi hasil pemekaran pada era otonomi daerah.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana sejarah
museum Lampung, bagaimana cara pengumpulan dan perawatan bendabenda koleksi yang ada dimuseum Lampung, serta apa saja koleksi-koleksi
yang ada didalam nya.
C. Tujuan
Adapun isi tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui secara singkat
bagaimana sejarah museum Lampung, mengetahui bagaimana cara
pengumpulan dan cara-cara untuk merawat benda-benda koleksi museum
Lampung serta mengetahui berapa banyak koleksi yang dimiliki museum
Lampung.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Museum Lampung
Museum lampung telah dirintis sejak tahun 1975 oleh kepala kantor
pembinaan permuseuman perwakilan Departemen pendidikan dan
kebudayaan provinsi lampung di tanjung karang. Wujud pembangunan
fasilitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan pada tahun
anggaran 1978/1979 didasarkan pada keputusan menteri pendidikan
dan kebudayaan nomor 064/P/1978 tanggal 30 maret 1978 tentang
pengangkatan pemimpin dan bendaharawan proyek pehabilitasi dan
perluasan museum lampung.
Peletakan batu pertama pembangunan museum lampung dilakukan
oleh kepala bidang permuseuman sejarah dan kepurbakalan kanwil
Depdikbud Provinsi Lampung Drs. Supangat pada tanggal 13 juni
1978 di lokasi jalan Tenku Umar No 64 Gedung Meneng, sekarang
menjadi Jln. H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng
Bandar Lampung.
Selanjutnya, berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia No. 0754/0/1987 museum lampung
mendapat status Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Direktorat Oedral
kebudayaan pada tanggal 24 september 1988 bersama dengan
peringatan hari Aksa Internasional yang dipusatkan di DKOR Way
Halim museum lampung diresmikan oleh menteri pendidikan oleh
kebudayaan Rebublik Indonesia Prof. Dr. Fuad Hasan.
Sementara itu, penambahan nama Ruwai Jurai untuk museum
lampung ditetapkan melalui surat keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia No 0233/0/1990. tanggal 1 april 1990.
Penambahan itu disesuaikan dengan logo provinsi lampung Sang
Bumi Ruwai Jurai.
Pada erat ekonomi daerah berdasarkan keputusan Gubernur Lampung
nomor 03 tahun 2001 tanggal 09 februari 2001 status museum
lampung beralih menjadi Unit Pelaksana Taknis Dinas
(UPTA)dibawah dinas pendidikan provinsi sejak bulan februari 2008
UPTD museum lampung beralih menjadi UPTA Dinas kebudayaan dan
pariwisata provinsi lampung.

B. Pengumpulan dan Perawatan Benda-Benda Koleksi Museum


Lampung

Sebagai museum yang bersifat umum koleksi yang dikumpulkan


museum lampung meliputi kebudayaan manusia dan benda-benda
tinggalan sejarah alam, untuk mengumpulkan koleksi museum lampung
melakukan beberapa cara yaitu:
1. Evakuasi
2. Sitaan
3. Imbal jasa atau pembelian
4. Pertukaran dengan museum lain
5. Sumbangan atau hibah
6. Replika
Adapula perawatan yang dilakukan oleh petugas museum yaitu berupa
perbaikan koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini dilakukan pada
koleksi yang memiliki data banding. Sedangkan koleksi dalam keadaan
baik diberi perawatan preventif yaitu dibersihkan atau dijauhkan dari
segala kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerusakan dengan
menggunakan bahan dari alam maupun dengan zat-zat imia.
C. Koleksi Museum Lampung
Koleksi adalah aspek terpenting dari penyelenggaraan sebuah Museum.
Yang lebih penting adalah keinginan untuk tahu dan kemampuan
mengikuti penalaran ilmiah sesuai dengan tuntutan tugas dan fungsi
Museum yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebagai museum yang bersifat umum koleksi museum yang
dikumpulkan museum Lampung meliputi kebudayaan manusia dan
benda-benda tinggalan sejarah alam, untuk mengumpulkan koleksi
museum di lakukan berbagai cara yaitu:
1. Efakuasi
2. Sitaan .
3. Imbal jasa atau pembelian.
4. Pertukaran dengan museum lain.
5. Sumbangan atau hibah
6. Replika.
Dan sampai sekarang Museum Lampung Ruwa Jurai memiliki sekitar
5000 buah koleksi benda-benda bersejarah. Benda-benda tersebut di
bagi menjadi 10 jenis, yaitu:
1. Geologika

Yaitu koleksi yang terdiri dari batuan dan mineral yang ada di
Lampung.
2. Biologika..
Yaitu koleksi makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan.
3. Etnografika.
Yaitu benda-benda hasil karya manusia. 60% etnografika ini
merupakan hasil budaya adat masyarakat Lampung.
4. Arkeologika
Yaitu benda-benda yang merupakan bukti peninggalan budaya
hindu, budha dan masuknya islam.
5. Historika
Yaitu benda yang mempunyai nilai sejarah yang pernah digunakan
untuk hal-hal yang berhubungan dengan perlawanan masyarakat
Lampung kepada penjajah.
6. Numismatika dan Heraldika.
Numismatika yaitu peninggalan yang berupa mata uang atau alat
tukar lainnya yang perah beredar di Lampung. Sedangkan
Heraldika yaitu kumpulan surat-surat, stempel dan peralatan
pemerintah Lampung.
7. Fisiologika
Yaitu kumpulan tulisan atau naskah kuno atau berita-berita yang
ditulis manual diatas kulit kayu,bambu,dan sebagainya.
8. Keramologi
Yaitu benda yang terbuat dari tanah liat, bahan batuan atau perselin
yang dibakar dengan suhu tertentu. Keramologi ini memilii nilainilai yang sangat penting, berkaitan dengan sejarah yang bisa
menentukan daerah itu sendiri. Keramologi dibagi 2, yaitu Asing
dan Lokal. Asing yaitu jika ditemukan di Lampung, lokal yaitu
dibuat secara lokal.
9. Seni rupa
Yaitu benda hasil daya cipta, karsa, dan rasa manusia yang
diungkapkan secara konkrit dalam bentuk dua atau tiga dimensi
yang memiliki keragaman dalam tema ide konsektual dan media
teknik serta memiliki nilai sejarah dan budaya.
10. Teknologika
Yaitu peralatan yang dibuat dengan teknologi tradisional, umumnya
berupa peralatan, untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Koleksi-koleksi di halaman museum Lampung :


Di bagian luar Museum terdapat beberapa benda bersejarah yaitu:
1. Bom dinamit yang berbentuk bola besi besar yang dulunya
digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Raman
Utara.

2. Jangkar kapal dan lampu batas laut yang dulunya pernah terlempar
ke Tanjung Karang saat terjadi letusan gunung Krakatau pada
tahun 1883

3. Meriam, atau kanon (atau "Lela" dalam Bahasa Melayu) adalah


sejenis artileri, yang umumnya berukuran besar dan berbentuk
tabung, yang menggunakan bubuk mesiu atau bahan pendorong
lainnya untuk menembakkan proyektil. Meriam memiliki
bermacam-macam ukuran kaliber, jangkauan, sudut tembak, dan
daya tembak. Lebih dari satu jenis meriam umumnya digunakan
dalam medan pertempuran.

Benda-benda yang ada di dalam Museum Lampung antara lain;


1. Patung Binatang Khas Sumatera (BIOLOGIKA)
Binatang-binatang tersebut antara lain: Harimau Sumatera,
Trenggiling, Gajah, Elang,dll.

Trenggiling

Elang

Harimau

Gajah

Gorila

a. Nama-nama Gubernur Yang Pernah Menjabat Sebagai Gubernur Lampung.


Di dalam museum juga terdapat nama-nama gubernur yang pernah menjabat
di Lampung. Nama-nama gubrnur yang pernah mejabat sebagai gubernur
lampung antara lain:
1. Kusno Danupoyo
1964 1966
2. H,Zainal Abidin Pagar Alam
1966 - 1973
3. R.Sutioso
1973 - 1978
4. Yasir Yadibroto
1978 - 1988
5. Kolo Poedjono Pranyoto
1988 - 1993
6. Kolo Poedjono Pranyoto
1993 - 1998
7. Oemarsono
1998 - 2003
8. Tursadi Alwi
2003 - 2004
9. Sjcahroeddin Z.P
2004 - 2008
10. Syamsurya Ryacudu
2008 - 2009
11. Sjachroeddin ZP.
2009 - Sekarang.

2. Pecahan batu vulkanik Krakatau (GEOLOGIKA)


Didalam museum juga terdapat gambar peristiwa meletusnya gunung
Krakatau tahun 1883.Dan terdapat juga pecahan batu vulkanik yang terlempar
saat gunung Krakatau meletus.

Gunung Krakatau

Batu Vulkanik

3. Kerangka Manusia Purba (ARKEOLOGIKA)


Kerangka manusia purba yang ditemukan di Lampung diperkirakan pernah
hidup di zaman megalitik kuno.Kebudayaan megalitik dimulai pada masa
bercocok tanam, dimana pada saat itu kepadatan penduduk sudah mencapai 2
jiwa/km2

Kepala tengkorak manusia purba

4. Prasasti Batu Bergores (ARKEOLOGIKA)


Prasasti batu bergores atau lebih dikenal dengan sebutan Prasasti Batu Bedil
yang dahulu kala digunakan untuk upacara sacral saat ingin memberikan
kekuatan gaib pada suatu alat yang berupa senjata tajam dengan cara
mengasahkannya ke Batu Bergores ini.Benda ini ditemukan di
Jabung,Lampung Timur.

Prasasti Batu Bergores


5. Prasasti Palas Pasemah (ARKEOLOGIKA)
Prasasti ini ditemukan di Kecamatan Palas,Lampung Selatan.Prasasti ini
terdiri dari 13 baris huruf palawa.dan berbahasa melayu kuno. Isi prasasti ini
adalah tentang penaklukan daerah Lampung dan beberapa kutukan terhadap
orang yang berani menentang kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Palas Pasemah


6.

Kitab dan Naskah Kuno (FISIOLOGIKA)


Kitab-kitab itu ditulis menggunakan bahasa arab, Sedangkan naskah ditulis
menggunakan aksara Lampung

Kitab

7.

Naskah Kuno

Senjata Lampung (HISTORIKA)


Senjata-senjata tersebut antara lain:
1. Payan Kejang(tombak panjang)dan Taming(tameng),merupakan senjata
tradisional yang digunakan sebagai perlengkapan upacara adat.
2. Punduk Tekhapang(keris),merupakan benda pusaka pada masyarakat
lampung yang digunakan sebagai perlengkapan upacara adat.
3. Panderung(pedang),merupakan senjata tradisional.
4. Panderung(pedang tipe lampung),merupakan senjata tradisional lapung yang
digunakan sebagai perlengkapan pencak silat dalam acara Begawi Adat
Lampung.

Senjata Lampung
8. Sedangkan di lantai atas terdapat benda-benda yang menunjukkan tentang
kebudayaan Lampung. Benda-benda tersebut atara lain:
1.Perahu Kajang.
Pada masa lalu digunakan untuk aktifitas/kegiatan sehari-hari.Misalnya mencari
ikan, pasar terapung dll.
2.Alat Untuk Membuat Kain Tapis.

Di dalam adat Lampung kain tapis sering digunakan untuk acara


pernikahan/pesta.Biasanya alat ini digunakan oleh para wanita Lampung untuk
membuat tapis dengan sulaman benang berwarna emas yang indah.
3.Tempat Tidur Pengantin Lampung
Tempat tidur pengantin lampung disebut juga Puade.yang berusia ratusan tahun.
4.Seperangkat alat musik khas lampung
Biasanya digunakan saat upacara adat ,baik untuk mengiringi acara pernikahan
maupun tari tarian.
Dan masih banyak lagi benda-benda di Museum Ruwa Jurai Lampung ini.
9.Uang yang beredar di Lampung (NUMISMATIKA dan HERALDIKA).

Uang kertas dan uang logam


numismatika adalah telaah tentang pengumpulan mata uang atau tanda jasa (medali
dan sebagainya).

10. Keramik dan kristal (KERAMOLOGIKA)

Kristal

keramik asing

12. Gambar dibawah ini menunjukkan peralatan yang digunakan oleh masyarakat
lampung pada jaman dulu sebelum adanya peralatan yang ada seperti sekarang.

Peralatan tesebut biasanya terbuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar mereka.
Seperti kayu, dan batu-batuan.(TEKNOLOGIKA)

Peralatan masyarakat zaman dahulu di Lampung


13. Gambar dibawah ini merupakan gambar kebudayaan adat pepadun dan pesisir
(ETNOLOGIKA)

Budaya adat tindik telinga dan meratakan gigi ( seghak sepei)

Kamar pengantin Pepadun

ilustrasi pernikahan Pepadun

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan observasi, pengumpulan data dan interview tentang
bagaimana peranan museum Lampung bagi siswa tentang ilmu pengetahuan
social, maka penulis menyimpulkan bahwa Museum Lampung memiliki beberapa
manfaat bagi mahasiswa yaitu :
a. Dapat meningkatkan minat mahasiswa
Karena museum Lampung memilki kelengkapan koleksi berupa benda-benda
peninggalan dari jaman prasejarah hingga jaman sejarah sehingga mahasiswa
tidak merasa jenuh dengan ilmu pengetahuan social karena dapat mengamati
langsung jenis peninggalan peninggalan tersebut tidak hanya sebatas mengamati
di dalam buku.
b. Dapat menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan Sosial

Karena didalam Museum Lampung mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis


koleksi peninggalan dan sejarahnya, dapat melihat bentuk sesungguhnya.
c. Museum Lampung dibangun untuk melestarikan dan memelihara benda cagar
alam.
d. Museum Lampung sebagia pusat perkembangan kebudayaan
e. Membangkitkan kesadaran bagi pelajar akan pentingnya peristiwa-peristiwa
sejarah dimasa lampau.
2. Saran
Adapun saran yang ingin kami sampaikan adalah:
a. Agar Pembaca lebih mempelajari kebudayaan-kebudayaan di Indonesia khususnya
kebudayaan di daerah Lampung.
b. Mengimbau kepada pemerintah hendaknya membantu apa yang menjadi
kekurangan dalam rangka kemajuan Museum Lampung.
c. Adanya peningkatan dalam melayani pengunjung yang berminat untuk berkunjung
di Museum Lampung.
d. Sebagai generasi penerus agar selalu menjaga,melestarikan benda-benda yang
mengandung sejarah.
e. Penulis berharap agar para pembaca mengetahui sejarah Museum Lampung dan
berdirinya Museum Negeri Lampung Ruwi Jurai.

Anda mungkin juga menyukai