Anda di halaman 1dari 8

Jenis Instrumen Pasar Modal

Jenis-jenis instrumen dalam pasar modal di antaranya :


1. Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada Perseroan Terbatas (PT) sebagaimana
diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). Saham yang
diperjualbelikan di Bursa Efek terdiri dari: Saham Biasa (Common Stock) dan Saham
Preferen (Preferred Stock).
2. Obligasi
Obligasi adalah surat tanda meminjamkan uang yang mempunyai jangka waktu
tertentu, biasanya lebih dari 1 tahun. Dengan demikian pada hakikatnya obligasi
adalah surat tagihan atas beban atau tanggungan pihak yang menerbitkan /
mengeluarkan obligasi tersebut.
3. Waran / Futures
Waran/Futures adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak
kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan
jangka waktu tertentu.
4. Sertifikat Danareksa
Sertifikat Danareksa adalah surat berharga yang diterbitkan oleh PT Danareksa
(Persero) untuk mewakili efek / surat berharga yang dibeli oleh PT Danareksa sebagai
pendukung atau jaminannya. Sedangkan sertifikat dana adalah jenis sertifikat atas
tunjuk yang didukung oleh portepel berasal dari sebagian kekayaan Danareksa yang
dipisahkan terdiri dari saham, obligasi dan surat berharga pasar uang di mana
pengelola portepelnya dilakukan oleh Danareksa selaku pengelola dana.
5. Opsi
Opsi adalah pasar keuangan memperdagangkan hak untuk menentukan pilihan
terhadap saham dan obligasi.

Risiko Investasi di Pasar Modal


Risiko investasi dipasar modal pada perinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan
terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Resiko-resiko yang mungkin dapat dihadapi
investor tersebut antara lain sebagai berikut :
a) Resiko daya beli (purchasing power risk)

Sifat investor dalam menangani factor resiko dipasar modal ini terdiri atas dua, yaitu
investor yang tidak menyukai resiko (risk averter) dan investor justru menyukai
menantang resiko (risk averse) bagi investor kategori pertama ini akan mencari atau
memilih jenis investasi yang akan memberikan keuntungan yang jumlahnya sekurangkurangnya sama dengan investasi yang dilakkukan sebelumnya.
b) Resiko bisnis (business risk)
Resiko bisnis adalah suatu resiko menurunnya kemampuan memperoleh laba yang
ada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan (emiten) membayar
bunga atau deviden.
c) Resiko tingkat bunga (interest rate risk)
Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis surat-surat berharga yang
berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham. Biasanya, kenaikan tingkat bunga
berjalan tidak searah dengan harga-harga instrument pasar modal.
d) Resiko pasar(market risk)
Apabila pasar bergairah umumnya hampir semua harga saham dibursa efek
mengalami kenaikan. Sebaliknya apabila pasar lesu, saham-saham akan ikut pula
mengalami penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga suratsurat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan fundamental atas kemampuan
perolehan laba perusahaan.
e) Resiko likuiditas (liquidity risk)
Resiko ini berkaitan dengan kemampuan surat berharga untuk dapat segera
diperjualbelikan

dengan

tanpa

mengalami

kerugian

yang

berarti.

STUDI KASUS
Analisa Perdagangan Valuta Asing dan Indeks Saham
Bisnis perdagangan valuta asing dan indeks saham yang berskala internasional masih asing di
telinga masyarakat. Namun, mereka yang memahami, apalagi mendapat keuntungan pada
bisnis

berskala

internasional

itu,

bakal

ketagihan

dan

terus

menjalaninya.

Dalam bisnis ini, memang dibutuhkan dana tidak sedikit dan risiko kerugian yang tinggi.
Namun, keuntungan yang akan diperoleh atau return of investment (ROI) bisnis itu bisa
mencapai

400%.

Membanjirnya bisnis perdagangan valuta asing dan indeks saham sebenarnya sudah terjadi
sekitar 2001-2002 lalu. Sayangnya, kemunculan banyak perusahaan perantara investor di
Kota Semarang, membuat satu per satu perusahaan dalam bidang ini berguguran.
"Perusahaan yang mampu memberikan jasa dan keuntungan dengan pertimbangan rencana
investasi akuratlah yang dapat bertahan," tutur Marketing PT West Investindo Semarang,
Fachrudin.
PT West Investindo Semarang di Kompleks Pertokoan Sultan Agung Semarang merupakan
commision house atau perusahaan jasa perantara bagi perorangan atau kelompok dalam
perdagangan

valuta

asing

dan

indeks

saham

dunia.

Apa itu perdagangan valuta asing (foreign exchange) dan perdagangan indeks saham (stock
index)? Dalam perekonomian modern, mata uang (rupiah) dapat dianggap sebagai komoditas
tertentu yang dapat diperdagangakan seperti rumah, emas, dan mobil. Komoditas ini bernilai
ekonomis karena ada permintaaan dari satu pihak dan penawaran dari pihak lain.
Perdagangan valuta asing merupakan perdagangan mata uang di pasar internasional, terutama
di pasar-pasar dunia seperti London, New York, dan Frankfurt. Karena sifat perdagangan
tersebut

adalah

global,

para

pelaku

pasar

dapat

bertransaksi

selama

24 jam.

Adapun bentuk dari perdagangan valuta asing dikenal dengan forex margin trading, yakni
dengan margin atau nilai modal yang relatif kecil. Investor dapat membeli atau menjual
valuta asing yang nilainya beberapa kali lipat dan mengambil keuntungan yang berlipat pula.
Marginal minimal yang ditentukan oleh perusahaan pialang berbeda-beda sesuai dengan
ketentuan masing-masing. Namun, semakin banyak margin minimal yang dimiliki investor,
keuntungan yang diperoleh investor semakin besar. Meski demikian kemungkinan risikonya
juga

tinggi.

Perdagangan indeks saham didasarkan pada pergerakan harga rata-rata yang ditransaksikan
pada bursa. Indeks saham tersebut berbeda dari saham perusahaan yang diperdagangan di
Bursa

Efek

Jakarta

(BEJ).

Fachrudin menyatakan, ada beberapa keunggulan berbisnis perdagangan valuta asing dan
indeks saham. Di antaranya, transaksi yang dilakukan bisa dua arah. Artinya, dalam
perdagangan tersebut investor dapat mengambil keuntungan pada fluktuasi harga naik dan
turun. Caranya, melakukan transaksi "beli" dan menutup transaksi dengan "jual".
Itu dilakukan bila harga naik. Sebaliknya, melakukan transaksi "jual" terlebih dulu dan
menutup

transaksi

dengan

"beli"

bila

harga

turun.

Keuntungan kepada investor relatif tinggi. Sebab perdagangan valuta asing dan indeks saham
sangat

fluktuatif

sehingga

memberi

peluang

untuk

mengambil

keuntungan.

Kemudian dengan dana yang relatif kecil, investor dapat melakukan transaksi perdagangan
valuta asing di pasar uang internasional yang memiliki nilai beberapa kali lipat dari modal
peserta.

dengan

presentasi

keuntungan

yang

besar.

Fachrudin mengatakan, untuk menjadi member perusahaan seseorang harus memiliki dana
minimal, sebagai modal awal, sekitar Rp 30 juta atau setara dengan 5.000 dolar AS, dengan
kurs tetap Rp 6.000/dolar AS. Investor kemudian harus menyepakati persetujuan kerja sama.
Investor dapat melakukan bisnis secara aktif (langsung) atau pasif (dijalankan oleh pialang
perusahaan). Investor berhak atas fasilitas komputer dan jaringan informasi milik perusahaan
perantara selama 24 jam. Biaya setiap transaksi valuta atau indeks saham sebesar 50 dolar AS
dibebankan kepada investor . Investor akan memperoleh laporan harian tentang
perkembangan keuntungan atau kerugian atas modalnya setiap hari.
KASUS PASAR MODAL
KASUS REKSA DANA PT. SARIJAYA PERMANA SEKURITAS
Terdakwa Herman Ramli bersama dua Direksi PT Sarijaya Permana Sekuritas dianggap
penuntut umum telah melakukan tindak pidana penggelapan/penipuan, dan pencucian uang.
Akibat ulah ketiga terdakwa, 13.074 nasabah menderita kerugian sebesar Rp. 235,6 milyar.
Berawal dari perbuatan Herman yang secara bertahap memerintahkan stafnya, Setya Ananda,
untuk mencari nasabah nominee pada tahun 2002. Sampai tahun 2008, sudah terhimpun 17
nasabah nominee yang sebagian besar adalah pegawai grup perusahaan Sarijaya. Kemudian,
dibukakanlah ketujuhbelas nasabah nominee ini rekening. Rekening itu digunakan Herman

untuk melakukan transaksi jual/beli saham di bursa efek. Namun, karena dana dalam
rekening 17 nasabah nominee ini tidak mencukupi untuk melakukan transaksi, maka Herman
meminta Lanny Setiono (stafnya) untuk menaikkan batas transaksi atau Trading Available
(TA). Lalu, Lanny menindak-lanjutinya dengan memerintahkan bagian informasi dan
teknologi (IT) untuk memproses kenaikan TA 17 nasabah nominee tersebut. Tapi, untuk
menaikkan TA, sebelumnya harus mendapat persetujuan dari para direksi Sarijaya, yaitu
Teguh, Zulfian, dan Yusuf Ramli, Direktur Utama Sarijaya. Walau mengetahui dana yang
terdapat pada rekening ketujubelas nasabah nominee tidak mencukupi, para direksi tetap
memberikan persetujuan untuk menaikkan TA. Sehingga, Herman dapat melakukan transaksi
jual/beli saham di bursa efek. Padahal, transaksi yang dilakukan Herman, tanpa
sepengetahuan atau order dari para nasabah. Selama kurang lebih enam tahun, Herman
melakukan transaksi jual/beli saham dengan menggunakan rekening ketujuhbelas nasabah
nominee. Dan untuk membayar transaksi itu, Herman medebet dana 13074 nasabah yang
tersimpan di main account Sarijaya
Apabila diakumulasikan, pemilik 60 persen saham perusahaan sekuritas (Sarijaya) ini telah
mempergunakan dana sekitar Rp214,4 miliar, termasuk di dalamnya modal perusahaan
sebesar Rp5,77 miliar. Oleh karena itu, Herman dianggap telah melakukan tindak pidana
penggelapan/penipuan, dan pencucian uang yang merugikan 13074 nasabah Sarijaya sekitar
Rp235,6 miliar.
Mabes Polri dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
mempunyai pendapat yang berbeda untuk kasus ini. Polri menyatakan kasus Sarijaya masuk
dalam ranah pasar modal, dan perlu ditindak sesuai dengan UU Pasar Modal.
Sedangkan Bapepam-LK menganggap kasus ini bukan pelanggaran pasar modal, melainkan
kategori pidana umum, yakni penggelapan dan pencucian uang.

KASUS

PASAR

UANG

Menelisik tentang kabar yang sering di perbincangkan, masalah uang terus menjadi tokoh
utama

dalam

masa

ini.

sebut saja kasus Pajak, yang sekarang sedang di selidiki dan di teliti kebenarannya.
mengenai hal itu,saya sedikit ingin mengilas kasus yang pernah saya baca, tentang pasar

Uang.
Pengembangan Sistem Pembayaran Pasar Uang Terintegrasi : studi kasus pada PT. Bank BNI
Masalah

Suatu kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat maupun antar lingkungan Perbankan
terhadap satu Bank merupakan faktor yang dominan bagi kelangsungan hidup suatu Bank.
Berkurangnya kepercayaan dari pihak luar sangat berpengaruh terhadap image Bank itu
sendiri, sehingga kepercayaan yang telah tumbuh dan berkembang harus dipertahankan
semaksimal

mungkin

guna

menjaga

kelangsungan

hidup

Perusahaan.

Dalam industri perbankan berkurangnya suatu kepercayaan terhadap satu Bank dapat
berakibat fatal, karena dengan berkurangnya kepercayaan tersebut dapat mengakibatkan
penarikan dana secara besar besaran, baik dari nasabah maupun dari Bank - Bank lainnya,
sehingga menganggu operasional Perusahaan dan dapat mengakibatkan bangkrutnya Bank itu
sendiri. Salah satu transaksi yang mempunyai tingkat kepercayaan yang sangat tinggi adalah
transaksi Penempatan antar Bank di Pasar Uang, dimana pada transaksi ini tidak diperlukan
suatu jaminan yang dapat menjamin transaksi penempatan dana maupun transaksi pinjaman
dana antar Bank yang telah dilakukan sehingga apabila dikemudian hari akan timbul suatu
masalah dikarenakan ketidak mampuan suatu Bank untuk mengembalikan dana atas transaksi
yang telah berlangsung maka bagi Bank yang telah melakukan transaksi dianggap sebagai
suatu

beban

kerugian.

Peran dan fungsi Kelompok Penyelesaian Transaksi pada PT Bank BNI sangat besar terhadap
kepercayaan yang diberikan dari pihak luar, karena peran dan fungsi Kelompok Penyelesaian
Transaksi ini bertugas menyelesaiakan transaksi yang dilakukan oleh seorang Dealer (pelaku
transaksi) dari transaksi penempatan dana maupun pinjaman dana antar Bank di Pasar Uang,
baik dari segi pembukuan, pelaporan dan yang terutama adalah dari segi pembayaran, karena
pembayaran ini berhubungan langsung dengan pihak luar PT Bank BNI. Apabila pembayaran
yang dilakukan tepat waktu dan tidak pernah melakukan kesalahan maka tingkat kepercayaan
yang diperoleh sangat baik. Sebaliknya apabila pembayaran yang dilakukan sering
mengalami keterlambatan maupun tingkat kesalahan yang tinggi maka kredibilitas dari PT
Bank

BNI

di

mata

Bank

lain

akan

menurun.

Sistem pembukuan dan pelaporan pada saat ini yang dilakukan oleh Kelompok Penyelesaian
Transaksi PT Bank BNI telah dilakukan secara otomatis, dimana setelah Dealer (pelaku
transaksi) melakukan transaksi melalui REUTERS dan telah langsung dikonversi ke STORM
(Strategic Treasury Risk Management System) maka secara otomatis semua transaksi

langsung masuk kedalam sistem pembukuan dan pelaporan pada Kelompok Penyelesaian
Transaksi yang dinamakan dengan BOSS Online, sehingga tidak perlu dilakukan penginputan
kembali atas transaksi - transaksi yang telah terjadi. Untuk sistem pembayaran yang
dilakukan oleh Kelompok Penyelesaian Transaksi pada saat sekarang masih dilakukan secara
manual yaitu masih dilakukan pemasukan data kembali atas transaksi yang telah dilakukan
oleh Dealer (pelaku transaksi) kedalam sistem pembayaran yang dinamakan dengan SWIFT
(Society Wordwide Interbank Funds Transferred). Dengan adanya pemasukkan data - data
transaksi kembali kedalam sistem SWIFT untuk melakukan pembayaran maka pada saat
sekarang masih diketemukan kesalahan yang dilakukan oleh pengguna hal ini dapat dilihat
dari klaim/denda yang dilakukan oleh Nasabah kepada PT Bank BNI sehingga akan
berpengaruh terhadap pendapatan Perusahaan, karena dengan adanya kesalahan yang
dilakukan oleh pengguna, baik karena kesalahan atas pencantuman nama penerima, kesalahan
tanggal transaksi, kesalahan jumlah yang dikirimkan maupun kesalahan Nostro penerima
dalam menginputan data, maka segala kesalahan tersebut akan mengakibatkan keterlambatan
suatu pembayaran yang menimbulkan suatu klaim/denda bagi PT Bank BNI sehingga
berpengaruh

terhadap

pendapatan

Perusahaan

dan

kinerja

Perusahaan.

Penyelesaian

Dengan melihat kenyataan bahwa sistem pembayaran yang ada sekarang masih dilakukan
secara manual, maka perlu dilakukan integrasi sistem pembayaran kedalam sistim Boss
online sehingga nantinya pengguna tidak perlu menginput kembali transaksi yang telah
terjadi. Dimana dengan adanya integrasi sistem tersebut pengguna tinggal melakukan
pengambilan data dan melakukan otorisasi atas transaksi yang akan dibayarkan kepada
Nasabah

sehingga

kesalahan

dapat

diminimalisasi.

Apabila integrasi sistim pembayaran telah dilakukan, maka akan sangat berpengaruh terhadap
kinerja Perusahaan, hal ini dapat dilihat dari segi intern Perusahaan maupun dari segi ekstern
Perusahaan. Dari segi intern Perusahaan bahwa adanya integrasi sistem maka akan
menghilangkan satu langkah kerja yaitu penginputan data kembali yang akan dilakukan
pembayaran, sedangkan dilihat dari segi ekstern Perusahaan dapat dilihat dari tingkat
kepercayaan Nasabah terhadap Perusahaan, karena tingkat kesalahan yang terjadi sangat
kecil, dimana Otomasi sistim pembayaran akan menghasilkan data yang lebih akurat dan
yang paling penting bahwa biaya Perusahaan dapat diminimalisasikan karena dengan tingkat
kesalahan yang sedikit maka jumlah klaim / denda yang diterima akan berkurang.
Saran agar integrasi sistem ini dapat dilakukan secara maksimal maka otomasi tersebut agar

diperkenalkan terlebih dahulu kepada pengguna. Dengan demikian pengguna dapat


mengoperasikan secara maksimal, ketelitian pengguna perlu ditingkatkan karena didalam
otomasi pembayaran semua transaksi secara otomatis masuk kedalam sistem pembayaran
yaitu Boss online sehingga perlu dilakukan pengecekan kembali atas semua data transaksi
yang dilakukan oleh Dealer (pelaku transaksi) dengan data transaksi pembayaran yang ada
pada otomasi pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai