Anda di halaman 1dari 6

BAB III

ANALISA KASUS
3.1 Kasus
Ny. R usia 20 tahun, sudah menikah dan hamil pertama usia 20 minggu. Beberapa
hari lalu Ny. R merasa kram di perut, nyeri dan tiba-tiba mengalami perdarahan kemudian
Tn. R melarikan Ny. R ke RS. Dr. Soetomo. Sesampainya di RS, diagnosa Ny. R adalah
abortus. Anamnesa Ny. R menunjukkan suhu 39 o, tekanan darah 60/40 mmHg, Nadi
50x/menit dan lemah, Ny. R juga mengalami syok, dengan akral dingin, CRT > 2 detik.
Dari hasil laboratorium diketahui kadar Hb 5 gr/dL, leukosit 15.000.
3.2. Analisis Data
NO

DATA

1 S:-

ETIOLOGI

PROBLEM

Perdarahan

Resiko syok

O:
- suhu 39o, hb 5 gr/dl

hemorrhagic
hipovolemik

- Px mengeluarkan
banyak darah

syok

- Darah yang keluar + 1


liter

2 S : px merasa lemas

Perdarahan

O:
- nadi lemah (50

Gangguan
aktivitas

Anemia

x/menit), pasien terlihat


pucat

Kelemahan
Gangguan aktivitas

3 S : px mengeluh nyeri di

Keguguran janin

perut
Px merintih kesaki

nyaman : nyeri
Rangsangan pada uterus

O:
P= aborsi

Gangguan rasa

Prostaglandin

Q= severe pain
R= abdomen

Dilatasi serviks

S=(skala 8)
T=current

Nyeri

4 S:-

Keguguran janin

O : leukosit 15.000,
Suhu 39oC

Resiko Tinggi
infeksi

Lepasnya buah kehamilan


dari implantasinya
Terputusnya pembuluh
darah ibu
Perdarahan
Resiko terjadi infeksi

5 S : px mengatakan

Keguguran janin

Cemas

ketakutan tidak bias


memberi keturunan

Terganggunya psikologis

O : px. Terlihat gelisah,

ibu

akral dingin
Kecemasan

3.3.

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Abortus Immitens


3.3.1. IPemonitoran
a. Identitas klien
Meliputi nama, usia, alamat, agama ,bahasa, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, golongan darah, tanggal masuk rumah sakit,
dan diagnosa medis. Ibu hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun rentang terjadi aborsi pada kandungannya.
Pendidikan dan pekerjaan yang semakin berat akan meningkatkan
resiko aborsi.
b. Keluhan utama

Dalam kasus abortus masalah yang banyak dikeluhkan pasien pada


umumnya adalah rasa nyeri pada bagian abdomen. Tingkat nyeri

yang dirasakan dapat menunjukkan jenis aborsi yang terjadi.


c. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang dimonitor adalah riwayat kesehatan sekarang,
riwayat kesehatan dahulu(faktor pendukung terjadinya aborsi
misalnya mioma uteri) dan keluarga(faktor genetik), riwayat
pembedahan ( seksio sesaria atau tidak), riwayat penyakit yang
pernah dialami(misal : hipertensi, DM, typhoid, dll), riwayat
kesehatan reproduksi, riwayat seksual, riwayat pemakaian
obat(misalnya : obat jantung), pola aktivitas sehari hari.
3.3.2. Pemeriksaan fisik
a. B1 (Breath)
- RR= 18 x/menit
- Tidak ada suara nafas tambahan
- Tidak menggunakan alat bantu pernafasan
b. B2 (Blood)
- Tekanan darah : 60/40 mmHg
- Nadi : 50x/menit
- Suhu : 39o C
- Hb
: 5 gr/Dl
- Leukosit : 15.000
- Golongan darah : A
- Akral dingin
- CRT > 2 detik
c. B3 (Brain)
- Stupor, tidak mengalami gangguan tidur
d. B4 (Bladder) : e. B5 (Bowel)
- Nyeri di daerah perut
- Penurunan nafsu makan
- Frekuensi BAB 1 x/hari, berbau khas, konsistensi padat
f. B6 (Bone)
- Turgor kulit baik
- Pergerakan dalam batas normal
g. Psikologis
- Ansietas
h. Sosial
Hubungan dengan suami dan keluarga : baik
3.3.3. Pemeriksaan laboratorium
a. darah : leukosit naik
15.000
Hb : 5 gr/dL
3.3.4. Diagnosa keperawatan
a. Resiko syok hemorrhagic b.d perdarahan

b. Gangguan aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi


c. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
d. Resiko tinggi infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva lembab
e. Cemas b.d kurang pengetahuan

3.3.5. Rencana asuhan keperawatan


No

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Rasional

1.

Resiko syok

Tidak

Mandiri :

hemorrhagic

terjadi

1. Cek Airway,

b.d Perdarahan devisit

Breathing, and

pertolongan

Circulation

pertama pada

volume
cairan,

1. Sebagai

keadaan syok

seimbang

2.Penderita

antara

dibaringkan dalam

gangguan perfusi

intake dan

posisi trendelenburg,

serebral dan untuk

output baik

yaitu posisi telentang

auto transfusi

jumlah

biasa dengan kaki

maupun

sedikit tinggi 30

kualitas

derajat
3.. Monitor kondisi
TTV tiap 2 jam

2. Mencegah

3. Pengeluaran
cairan pervaginal
sebagai akibat
abortus memiliki
karekteristik
bervariasi

4. Monitor input dan


output cairan

4. Jumlah cairan
ditentukan dari
jumlah kebutuhan
harian ditambah
dengan jumlah
cairan yang hilang
pervaginal

Kolaborasi :

1. Tranfusi

1. Berikan sejumlah

mungkin

cairan pengganti

diperlukan pada

harian(NaCl 0.9%,

kondisi

RL, Dekstran),

perdarahan massif

plasma dan transfusi


darah
2. Penilaian dapat
2. Evaluasi status

dilakukan secara

hemodinamika

harian melalui
pemeriksaan fisik
3. untuk

3. Setelah kebebasan

mencegah atau

jalan nafas terjamin

menanggulangi

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus Ny. R dapat digolongkan pada abortus insipien. Hal ini dapat dilihat dari
gejala-gejala yang ada, diantaranya : usia kehamilan yang kurang dari 20 minggu, adanya
perdarahan selama beberapa hari, nyeri berat pada perut.
Ny. R berusia 20 tahun tergolong dalam perempuan yang masih muda dalam suatu
kehidupan rumah tangga. Setelah mengalami pemeriksaan yang lebih spesifik pada Ny. R
di dapatkan data-data obyektif berupa suhu tubuh diatas normal sebesar 39o, jumlah
leukosit lebih dari 10.000, hipotensi, dan nadi 50x/menit menunjukkan

salah satu

permasalahan Ny. R yaitu infeksi. Permasalahan lainnya yaitu syok hipovolemik. Data
yang mendukung permasalahan ini adalah akral Ny. R dingin, CRT > 2 detik dan juga
perdarahan yang dialami oleh Ny. R yang tidak kunjung berhenti menyebabkan kadar Hb
turun dari normal sebesar 8 gr/dL. Selain itu, keadaan Ny. R juga kemungkinan besar
mengalami kelemahan secara fisik karena jumlah darah yang keluar dari tubuh sangat
banyak. Kondisi ini akan membatasi aktivitas Ny. R. Secara psikologis Ny. R juga
beresiko mengalami anxietas, disebabkan keguguran dari kehamilan pertamanya.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan masalah keperawatan yang diperoleh
dari kasus Ny. R antara lain : devisit volume cairan, gangguan aktivitas, gangguan rasa
nyaman atau nyeri, resiko tinggi infeksi, dan cemas.

Anda mungkin juga menyukai