Biaya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa tergantung
dengan teknologi dan input yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut. Pada bab ini, kita akan membahas tentang hubungan antara produksi, teknologi, input, output sampai fungsi biaya. Secara matematis, hubungan faktor produksi dan produk itu dapat dituliskan sebagai berikut: Q= f(K,L,R,T) Q= output, K= modal, L= tenaga kerja, R= kekayaan alam, T= teknologi Rumus diatas mengandung arti bahwa barang/jasa yang dihasilkan (Q) merupakan akibat dari masukan K, L, R, T yang diproses. Biaya Produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk memproduksi barang/jasa yang diinginkan perusahaan tersebut.Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang/jasa yang akan dijual dipasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan harus mengetahui biaya yang dikeluarkan, yang berasal dari prinsip produksi. Hubungan Biaya dan Output yang Dihasilkan: Para ekonom mendefinisikan biaya produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan dari alternatif produksi yang menggunakan input , dimana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu. Prinsip ini dikenal dengan nama Opportunity Cost Principle. Jenis-jenis Biaya: 1. Berdasarkan fungsinya: - Biaya langsung adalah biaya yang langsunh masuk dalam proses produksi suatu barang seperti bahan baku, tenaga kerja dan lainlain - Biaya tak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi misalnya seperti biaya telepon, listrik, iklan dan lain-lain. 2. Berdasarkan kaitanya dengan jumlah output: - Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi. Biasanya hanya muncul pada saat pertama akan berproduksi , gedung, mesin berat, dan lainlain.
Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya yang bertambah seiring
dengan bertambahnya unit barang yang diproduksi.
Short Run Cost VS Long Run Cost
1. Jangka Pendek: jika terdapat fixed dan variable cost: - Dalam jangka pendek berlaku hukum The Law of Demishing Return (Hukum kenaikan yang semakin menurun) yaitu jika dalam proses produksi, terdapa input tetap (fixed cost) artinya produksi masih dalam jangka pendek. Apabila semakin banyak input variabel yang digunakan, maka output akan bertambah dengan pola pertambahan yang menunjukkan: MP naik, maksimum, lalu turun sampai nol dan akhirnya negatif . - AP mula-mula naik, maksimum, lalu turun tapi tidak sampai negatif - Ada beberapa macam biaya dalam biaya jangka pendek yaitu: biaya tetap total, biaya variabel total, biaya margianal, biaya tetap rata-rata dan biaya total. 2. Jangka Panjang: Jika semua fixed cost sudah menjadi variable cost Dalam menganalisa biaya, umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau avenue atau total revenue. Pengertian revenue adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Secara matematik, total revenue dapat dirumuskan: TR = PQ AR = TR/Q MR = TR/ Q Dimana
TR
= tambahan penerimaan dan
Q = tambahan produksi.
Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TQ dan TC) iada beberapa kemungkinan yaitu: TR < TC = keadaan untung/laba TR = TC = keadaan Break Even Point TR > TC = keadaan rugi