PENDAHULUAN
Pertanian, Perikanan dan Peternakan. Pada dinas tersebut, kegiatan yang ada
didalamnya meliputi kegiatan yang bergerak dibidang pertanian, bidang
perikanan serta bidang peternakan. Pada bidang perikanan adapun kegiatan
yang dilakukan yaitu pembenihan dan pembesaran ikan koi, pembenihan ikan
nila, serta pemeliharaan sidat. Pada budidaya ikan koi, indukan berasal dari
indukan lokal yang dibudidayakan oleh petani ikan di sekitar kota Blitar.
Rendahnya pengetahuan tentang manajemen kualitas air pada budidaya ikan koi
kepada petani pengawasan ikan di Blitar menyebabkan indukan yang diperoleh
merupakan indukan yang memiliki kualitas kurang baik dan membutuhkan waktu
yang lama untuk melakukan pemijahan. Berkaitan dengan hal tersebut maka
tujuan dilakukan Praktek Kerja Magang (PKM) ini yaitu untuk mengetahui dan
menambah wawasan tentang manajemen kualitas air yang tepat pada kolam
induk ikan koi serta pemilihan induk ikan koi yang baik. Hal ini diharapkan
dengan adanya manajemen kualitas air dapat menghasilkan benih ikan koi yang
baik sehingga akan meningkatkan produksi budidaya dengan kualitas yang baik
di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Ikan di Kota Blitar.
dapat
1.3 Kegunaan
Kegunaan Praktek Kerja Magang (PKM) ini adalah :
1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
Dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat ketrampilan
mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan,
menambah
kepustakaan
yang
bermanfaat
untuk
pengembangan
ilmu
Kegiatan
Minggu KeSurvey
1
2
3
4
Februari
1
April
4
Juli
4
Agustus
4
Lokasi
Pembuatan
Proposal
Pelaksanaan
PKM
Penyusunan
Laporan
September
4
Parameter
Suhu
Kecerahan
pH
No
4
Parameter
Oksigen terlarut (DO)
-
Alat
Thermometer Hg
Stopwatch
Sechhi disk
Tali tampar
Penggaris
Kotak pH
Stopwatch
Bahan
Air kolam
Satuan
C
Air kolam
Karet gelang
Cm
- pH paper
Alat
Botol DO 250 ml
Erlenmeyer 50 ml
Pipet tetes
Buret
Statif
Corong
Nampan
Washing bottle
Bahan
Aquades
Air kolam
Tissue
Kertas label
NaOH+KI
MnSO4
Amylum
H2SO4
Na2SO3
0,0025 N
Satuan
Karbondioksida
(CO2)
- Pipet tetes
- Erlenmeyer 50 ml
- Gelas ukur 50 ml
- Botol air mineral
600 ml
- Buret
- Statif
- Corong
Amonia
PP (Phenol
ptealin)
Na2CO3
-
- Erlenmeyer 50 ml
- Cuvet
- Rak cuvet
- Spektofotometer
0,0454 N
Air kolam
Aquades
Kertas label
Tissue
- Air kolam
(425 m )
7
No
Nitrat
- Cawan porselin
Parameter
Alat
Orthofosfat
Bahan
- Hot plate
- Spatula
Cuvet
Rak cuvet
Beaker glass
Pipet volume
Bola hisap
Nampan
Spektofotometer
(690 m )
- Beaker glass
- Gelas ukur 50 ml
- Pipet tetes
- Cuvet
- Rak cuvet
- Nampan
- Spektofotometer
(690 m )
Plankton
- Aquades
- Plankton net
Tissue
Asam fenol
disulfonik
Larutan
blanco
NH4OH
Kertas saring
Kertas label
Cuvet
Kertas saring
Amonium
Molybdate
SnCl2
Tissue
Air kolam
Larutan
blanco
Aquades
- Aquades
- Lugol
nomor 25
- Botol film
- Mikroskop
7
Satuan
- Ember 5 liter
- Washing bottle
No
Parameter
-
Alat
- Pipet tetes
- Objek glass
Cover glass
Nampan
Cool box
Buku Prescott
Bahan
Satuan
pengumpulan
data
pada
Praktek
Kerja
Magang
(PKM)
Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari subjek
penelitian dengan menggunakan alat atau alat pengambilan data langsung pada
subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 19970). Data primer dalam
Praktek Kerja Magang (PKM) ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
8
partisipasi aktif dengan pihak terkait beserta masyarakat yang ada disekitar Unit
Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan
Hias Kota Blitar.
2.4.1.1 Observasi
Observasi adalah mengamati dan melihat perilaku seseorang selama
beberapa waktu tanpa melakukan, memanipulasi atau pengendalian, serta
mencatat penemuan yang memungkinkan atau memenuhi syarat untuk
digunakan kedalam tingkat penafsiran analisis (Black dan Champion, 1999).
Pada kegiatan Praktek Kerja Magang (PKM) ini, observasi dilakukan di Unit
Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan
Hias Kota Blitar mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan manajemen
kualitas air pada induk ikan koi (Cyprinus carpio). Adapun kegiatan observasi
yang akan dilakukan pada Praktek Kerja Magang ini meliputi:
Pengamatan terhadap kondisi di sekitar lokasi Balai Benih Ikan (BBI) Kota
secara langsung dengan cara tanya jawab kepada teknisi lapang, petugas
laboratorium maupun masyarakat untuk mendapatkan informasi sebagai berikut :
Jumlah tenaga kerja yang ada di UPTD BBI Kota Blitar
Sarana dan prasarana yang tersedia di UPTD BBI Kota Blitar
Konstruksi, ukuran dan jenis kolam untuk pemijahan, penebaran, pembesaran
(Cyprinus carpio)
Sumber air yang digunakan dalam budidaya ikan koi (Cyprinus carpio)
Sistem pengelolaan dan pergantian air pada kolam pemijahan, penebaran,
cara melibatkan diri secara langsung atau menjadi bagian dari lingkungan sosial
tersebut atau organisasi yang diamati (Indiarto dan Supomo, 1999). Pada
Praktek Kerja Magang (PKM) ini, bentuk partisipasi dilakukan dengan mengikuti
secara langsung semua kegiatan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis
Dinas Balai Benih Ikan Kota Blitar mengenai manajemen kualitas air pada induk
ikan koi. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengikuti apel pagi, melakukan
pemilihan induk koi yang siap dipijahkan, melakukan pengukuran kualitas air di
kolam induk
diberikan serta menguras kolam. Selain itu juga mengikuti kegiatan untuk
memijahkan ikan koi, melakukan pemilihan terhadap benih ikan koi yang baik
dan mengikuti sharing dengan pihak terkait untuk memperoleh data yang
diperlukan.
2.4.2
Data Sekunder
10
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh pihak lain (telah diolah)
dan disajikan baik oleh pengumpul maupun pihak lain (Mulyanto, 2008). Data
sekunder dalam Praktek Kerja Magang (PKM) didapatkan dari laporan, jurnal,
majalah, Laporan PKL ataupun Laporan Skripsi, situs internet serta kepustakaan
yang dapat dijadikan sebagai pustaka untuk menunjang hasil pengamatan.
Data sekunder yang diambil dalam kegiatan ini didapatkan dari
kepustakaan dan referensi yang tersedia. Adapun data sekunder yang diperlukan
untuk mendukung penyusunan laporan dari hasil Praktek Kerja Magang ini
antara lain yaitu:
Peta lokasi dan letak geografis Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan
(PKM)
Tinjauan pustaka mengenai kegiatan budidaya ikan
Tinjauan pustaka mengenai kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhan
dan keberhasilan induk ikan koi (Cyprinus carpio) yang cepat untuk
melakakukan pemijahan
Data dan dokumentasi saat Praktek Kerja Magang (PKM) berlangsung
tentang proses kegiatan budidaya induk ikan koi (Cyprinus carpio)
2.5 Metode Pengambian Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purvosive atau pemilihan secara
parameter kualitas air untuk amonia, ortofosfat, nitrat nitrogen, dan plankton
dapat dilakukan dengan rentang seminggu sekali.
dilakukan selama 30 hari. Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan nilai per
minggunya agar dapat diketahui kisaran toleransi kualitas air yang baik bagi
pertumbuhan induk ikan koi (Cyprinus carpio) sehingga cepat untuk melakukan
pemijahan dan menghasilkan benih yang baik.
2.5.1 Parameter Fisika
2.5.1.1 Suhu
Menurut SNI (1990),
prosedur
pengukuran
suhu
menggunakan
D1 D2
2
Kecerahan (Cm) =
2.5.2 Parameter Kimia
2.5.2.1 pH
12
DO ( mg/l )=
Keterangan :
Vtitran : ml titrasi Na-Thiosulfat
Ntitran : Normalitas Na-thiosulfat (0,025 N)
V
: Volume botol DO
: Nilai MR Oksigen
1000
N titran
22
1000
14
Menurut Kordi dan Tancung (2007), kadar nitrat nitrogen dalam perairan
dapat diukur dengan prosedur sebagai berikut :
1. Menyiapkan larutan standar pembanding seperti berikut :
Tabel 3 Pengeceran Larutan Baku Nitrat
Larutan standar
Nitrat-N yang
nitrat (ppm)
0,1
0,5
1,0
2,0
5,0
10,0
100
100
100
100
100
100
dikandung (ppm)
0.01
0.05
0,10
0,20
0,50
0,50
: intersept
: slope
2.5.2.6 Orthofosfat
Menurut
SNI
(1990),
prosedur
pengukuran
orthofosfat
dengan
(ppm)
0,025
0,05
0,10
0,25
0,50
0,75
1,00
dalam aquades 50 ml
0,25
0,5
1,0
2,5
5,0
7,5
10,0
2. Ditambahkan 2 ml ammonium molybdate-asam sulfat kedalam masingmasing larutan standar yang telah dibuat dan di goyangkan sampai
larutan bercampur.
3. Ditambahkan 5 tetes larutan SnCl2 dan kocok. Warna biru akan timbul
(10-20 menit) sesuai dengan kadar fosfatnya.
Diukur dan tuangkan 50 ml sempel ke dalam erlemeyer.
Ditambahkan 2 ml ammonium molybdate dan kocok.
Ditambahkan 5 tetes SnCl2 dan kocok.
Dibandingkan warna biru dan air sampel dengan larutan standar, baik
4.
5.
6.
7.
2.5.3
: intersept
: slope
Parameter Biologi
Pada pengukuran parameter biologi adapun parameter yang diukur yaitu
(ind/ml)=
Keterangan:
N : jumlah total plankton (ind/ml)
n
n : jumlah plankton dalam lapang pandang
T : luas cover glass (20 x 20 mm)
V : volume sampel plankton dalam botol penampung
L
DAFTAR PUSTAKA
18
Alex, S. 2012. Budi Daya Ikan Koi Ikan Eksotis Yang Menguntungkan. Pustaka
Baru Press. Yogyakarta.
Anggraini, S. 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ikan Mas (Cyprinus
carpio) dengan Cara Pemberokan. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB.
Agung,M.,L.Manik,S.Retalia,K.Umam, Ruwaidah, T.Setyawany,A.M.Hidayati,I.
Herwati,A.Wittah. 2014. Manajemen Kualitas Fisik Air dengan Bahan
Fisik. FPIK IPB : Bogor.
Azwar,S. 1997. Metode penelitian. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Black, J.A, dan D.J. Champion. 1999. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. PT.
Refika Aditama : Bandung.
Bloom. 1998. Chemical and Physical Water Quality Analysis. Nuffic. Unibraw/
Luw/ Fish. Malang.
Firdaus, A. 2010. Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus carpio) di Kelompok Tani
Sumber Harapan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan: IPB.
Herawati, E.Y. dan Kusriani. 2005. Buku Ajar Planktonologi. Fakultas Perikanan
Universitas Brawijaya. Malang.
Indiarto, N. dan Supomo B.1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen Edisi Pertama. BPEE. Yogyakarta.
Kordi, M.G dan A.B.Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya
Perairan. PT. Rineka Cipta : Jakarta.
Mulyanto.2008. Metode Sampling. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya: Malang.
Prasetya, S.P.W., dan B. Yanuwiadi. 2013. Eksplorasi Potensi Ekowisata di Blitar.
Jurnal Bio Tropika. 1(3): 101- 104.
Siegel, S. 1990. Statistik Non Parametrik untuk Imu-Ilmu Sosial. PT.Gramedia:
Jakarta.
SNI . 1990. Metode Pengukuran Kualitas Air. Dinas Pekerjaan Umum. Jakarta.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Penerbit
Alfabeta: Bandung.
Sutisna, D.H., dan R. Sutarmanto. 2008. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius.
Yogyakarta.
19
LAMPIRAN
Lampiran 1
Fungsi alat-alat yang digunakan analisa kualitas air
No
1
Alat
Thermometer Hg
Untuk
Fungsi
mengukur
suhu
2
3
Stopwatch
Secchi disk
perairan
Untuk mengukur waktu
Untuk mengukur tingkat kecerahan
Tali tampar
perairan
Untuk mengikat
Penggaris
secchi disk
Sebagai penanda jarak antara D1
Kotak pH
dan D2
Sebagai indikator warna pada pH
7
8
Botol DO 250 ml
Pipet tetes
paper
Sebagai wadah air sampel
Untuk mengambil larutan
skala kecil
20
dan
dalam
pegangan
dalam
Erlenmeyer 50 ml
10
11
12
Buret
Statif
Corong
larutan
Sebagai wadah larutan tritasi
Sebagai penyangga buret
Untuk memudahkan memasukkan
No
13
14
15
16
17
Nampan
Washing bottle
Botol air mineral 600 ml
Gelas ukur 50 ml
Cuvet
18
19
Rak cuvet
Spektofotometer
diukur
Sebagai tempat meletakkan cuvet
Untuk mengukur kadar amonia (425
Alat
Cawan porselen
dan
untuk
tempat
Hot plate
kerak
pada
cawan
22
Spatula
porselen
Untuk menghomogenkan kerak nitrat
23
Beaker glass
Pipet volume
mereaksikan larutan
Untuk mengambil larutan dalam
24
skala besar
25
26
No
27
28
29
30
31
32
33
34
Ember 5 liter
Mikroskop
Cool box
Objek glass
Cover glass
Buku prescot
Kalkulator
mengambil larutan
Untuk mengambil air sampel
Untuk mengamati sampel plankton
Untuk menyimpan sampel plankton
Sebagai wadah perifiton saat diamati
Sebagai penutup objek glass
Untuk mengidentifikasi jenis plankton
Untuk menghitung data yang
35
Alat tulis
didapatkan
Untuk mencatat hasil yang diperoleh
36
Kamera
Lampiran 2
Fungsi bahan-bahan yang digunakan analisa kualitas air
No
1
2
3
4
5
Bahan
Air kolam
Karet gelang
pH paper
Aquades
Tissue
Fungsi
Media yang akan diukur
Sebagai penanda D1 dan D2
Untuk mengukur pH air kolam
Sebagai pensterilisasi alat yang digunakan
Untuk membersihkan dan mengeringkan
22
NaOH+KI
alat
Untuk membentuk endapat warna coklat
7
8
MnSO4
Amylum
(melepas I2)
Sebagai pengikat O2 dalam perairan
Sebagai pengkondisi suasana basa dan
H2SO4
10
11
12
Na2SO3 0,025 N
Kertas Label
Indikator PP
12
Na2CO3 0,454 N
dan
perairan
Sebagai pelarut kerak nitrat disulfonik
Untuk mengukur volume air sampel
Sebagai indikator warna biru
Fungsi
Untuk melarutkan lemak dan suplai ion H +
NH4OH
17
Kertas saring
kuning
Untuk menyaring air kolam sebelum diberi
18
Amonium molybdate
NH4OH
Untuk mengikat fosfat dan mengubah
19
Lugol
13
14
15
No
16
23
Lampiran 3
26