Anda di halaman 1dari 5

GROUPER Jurnal Ilmia Fakultas Perikanan

KAJIAN KEPADATAN JENIS PLANKTON PADA SAWAH TAMBAK DI DESA MARGOANYAR


KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN
Endah Sih Prihatini dan Masbuhin
Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan
Jl. Veteran No. 53 A Lamongan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan jenis plankton yang ada di perairan sawah
tambak di Desa Margoanyar Kecamatan Glagah
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan dari metode deskriptif
adalah untuk memaparkan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
tertentu, data di kumpulkan sesuai tujuan dan secara rasional
Kelimpahan plankton yang paling banyak ditemukan semua sawah tambak lokasi penelitian adalah Nitzschia sp,
disemua stasiun pada kisaran 11.333 - 48.667 individu/L. Indeks keanekaragaman rata rata berada dalam
kisaran 1,150 2,216 artinya menunjukkan keaneragaman kecil dan kesetabilan rendah, ini dikarenakan
nilainya kurang dari 2,3026. Indeks keseragaman menunjukkan nilai kisaran 0,245 0,541, berarti kondisi
perairan di setiap sampel penelitian dapat dikatakan dalam keseragaman rendah indeks keseragamanya berada
pada kisaran 0<E<0,4. Indeks dominansi berada pada kisaran 0,144 0,475 yang artinya mendekati 0, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada spesies yang mendominasi di seluruh stasiun. Penelitian menyimpulkan
bahwa sawah tambak berada pada kondisi tercemar sedang, dan disarankan penelitian tentang kepadatan dan
jenis plankton di sawah tambak dengan menerapkan CBIB.
Key Word : Kepadatan dan Jenis, Plankton, Sawah Tambak
dari air hujan dan produksinya tergantung pada
kelimpahan dan jenis plankton.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu faktor penentu keberhasilan
tambak adalah kualitas air dan pengelolaan tanah
tambak karena tanah merupakan akumulasi internal
tambak. Ancaman yang terjadi pada petambak tidak
selalu terjadi dari lingkungan luar tetapi bisa juga
dari dalam misalnya sisa pakan, kotoran biota dan
sisa-sisa pestisida yang digunakan pembudidaya
udang vannamei pada saat lahan di tanami padi
( Effendi, 2003 ).
Keberhasilan budidaya udang vannamei
ditunjukan dari kualitas air antara parameter fisika,
kimia, dan biologi. Parameter biologi bisa dilihar
dari ada tidaknya plankton di dalam perairan.
Plankton merupakan organisme yang hidup
melayang atau mengapung di dalam air.
Kemampuan geraknya sangat terbatas hingga
organisme
tersebut
selalu
terbawa
arus.
Berdasarkan daur hidupnya, plankton terbagi dalam
dua golongan yaitu holoplankton yang merupakan
organisme akuatik dimana seluruh hidupnya
bersifat sebagai plankton, golongan ke dua yaitu
meroplankton yang hanya sebagian dari daur
hidupnya bersifat sebagai plankton (Nybakken,
1988).
Plankton secara langsung dan tidak langsung
mempengaruhi kehidupan ikan. ada jenis kelompok
yang menguntungkan dan ada jenis kelompok yang
merugikan, hal ini berpengaruh pada produksi
sawah tambak. Menurut Sudrajad (2010) bahwa
tambak adalah terletak di dataran rendah suplai air

Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui
kepadatan dan jenis plankton di sawah tambak desa
Margoanyar Kecamatan Glagah Lamongan
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif. Metode diskriptif adalah
metode penyelidikan yang menuturkan dan
mengklasifikasikan data yang di peroleh dari
berbagai teknik paengambilan data (Surakhmat,
1994), tujuan dari metode deskriptif adalah untuk
memaparkan secara sistematis, aktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
tertentu, data di kumpulkan sesuai tujuan dan secara
rasional. Dalam penelitian ini sawah tambak yang
diamati dibagi menjadi 3 stasiun dengan lay out
sebagai berikut :
a. Sawah tambak yang dekat dengan pemukiman
warga.

A1

A2

A3

b. Sawah tambak yang dekat dengan limbah pasar.

B1

B2

B3

c. Sawah tambak yang dekat dengan sumber air.

C1

C2

C3

GROUPER Jurnal Ilmia Fakultas Perikanan

Analisis Data
Kelimpahan Plankton dan Jenis
Mengacu kepada Wardhana,W (2003)
bahwa pencacahan plankton dilakukan dengan
menghitung jumlah plankton per satuan volume, ini
dapat memberikan gambaran yang lebih pasti
mengenai kepadatan di suatu tempat. Kepadatan
plankton dalam sel atau individu per satuan volume
dapat diketahui dengan mempergunakan rumus
sebagai berikut :
1
D q
f

keanekaragaman
sedang dan
kestabilan komunitas sedang

H >
6,907

keanekaragaman
tinggi dan
kestabilan komunitas tinggi

Jumlah plankter per


volume ( Ind/liter )

satuan

plankter
Jumlah
subsampel ( Ind )

dalam

Berdasarkan indeks keragaman, mutu


kualitas air menurut Dahuri (1995) bila
indeks keragaman > 3 berarti perairan tidak
tercemar. Bila indeks keragaman anatara 1
3 termasuk perairan sedang tercemar. Kalau
indeks keragaman < 1 perairan tercemar
berat.

Dimana :

2,3026 <
H
<
6,9078

Indeks Keseragaman (H')


Untuk mengetahui sebaran ataupun
distribusi kelimpahan takson dalam komunitas
dilakukan uji indeks ekuitabilitas yang disebut juga
sebagai indeks keseragaman. Adapun rumus dari
indeks ekuitabilitas adalah sebagai berikut
(Zar, 1999 dalam Yazwar, 2008)

fraksi yang diambil ( volume


subsampel per volume sampel )

Indeks Keseragaman ( E
)

Volume air yang tersaring ( ml )


= 300 ml

E
H

H maks

= Indeks Ekuitabilitas
Indeks
diversitas
Shannon=
Wienner
Indeksdiversitas maximum, yang
nilainya sama dengan Ln S
= (dimana S banyaknya spesies).
Besarnya nilai E berkisar antara
01

Kriteria :

Indeks Keaneragaman
Untuk menghitung keanekaragaman, maka
digunakan indeks keanekaragaman ShannonWiener (Romimohtarto dan Juwana, 2005) sebagai
petunjuk pengolahan data.
H' = - ( ni / N ) ln ( ni / N )

0 < E < 0,4

= Keseragaman Rendah

0,4 < E < 0,6

= Keseragaman Sedang

E > 0,6

= Keseragaman Tinggi

Indeks Dominansi (D)


Indeks Dominansi dihitung dengan
menggunakan rumus indeks dominanasi dari
Simpson (Odum, 1971 dalam Yazwar, 2008) :
D = ( ni / N ) 2
Dimana :
D = Indeks Dominansi Simpson
Ni = Jumlah Individu tiap spesies
N = Jumlah Individu seluruh spesies

Dimana :
H
= Indeks Diversitas Shannon- Wienner
ni
= Jumlah individu/spesies
N
= Jumlah individu keseluruhan
Kisaran total indeks keanekaragaman
dapat diklasifikasikan sebagai berikut modifikasi
Wilhm dan Dorris (1968) dalam Dianthani (2003) :
:

H
maks

Dimana :

Kelimpahan organisme dalam perairan


dapat dinyatakan sebagai jumlah individu per
liter.Odum
1971
dalam
yazwar
(2008)
menggolongkan perairan berdasarkan kelimpahan
individu
yaitu
suatu
perairan
dengan
kelimpahan <10.000 Ind/L adalah termasuk dalam
perairan dengam tingkat kelimpahan rendah
(Oligotrooph), kelimpahan antara 10.000
12.000 Ind/L termasuk dalam tingkat sedang
(Mesotrooph), dan perairan dengan kelimpahan
>12.000 Ind/L adalah tingkat tinggi (Eutrooph).

H <
2,3026

H
=

keanekaragaman
kecil dan
kestabilan komunitas rendah

Indeks dominansi berkisar antara 0 sampai


1, dimana semakin kecil nilai indeks dominansi
maka menunjukan bahwa tidak ada spesies yang
2

GROUPER Jurnal Ilmia Fakultas Perikanan

mendominsi sebaliknya semakin besar dominansi


maka menunjukan ada spesies tertentu (Odum,
1971 dalam Yazwar, 2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kelimpahan Plankton dan Jenis
Dari hasil penelitian kelimpahan
dan
jenis plankton di Stasiun A didapatkan sejumlah 4
Phylum dan 13 genera dengan kelimpahan rata-rata
sebesar 3.077 individu/L. seperti yang terlihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Data Kelimpahan Plankton di Stasiun A
(Individu/L)
Kelimpahan
No
Genera
Phylum
( Individu/L
)
Bacillarioph
11,333
1
Nitzschia sp
yta
Chladophor
3,333
2
a sp
1,333
3
Meridion
4
5
6
7

Gambar 1. Keragaman dan Jenis Plankton


di Stasiun A (Individu/L)
Mencermati tabel 1 dan gambar diagram
Lingkaran, diperoleh gambaran bahwa di stasiun 1
yang merupakan lokasi tambak dengan warna air
hijau pekat, jenis plankton yang dominan adalah
dari Phylum Chlorophyta sebesar 76%, dikuti oleh
Cyanophyta 10%, Euglenephyta 7% dan Rotifera
7%. Kelimphan plankton di stasiun B bisa dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Data Kelimpahan dan Jenis Plankton di
Stasiun B (Individu/L)

Chlorella sp

6,667

Chlamydom
onas
Haemotococ
cus
Pinnularia
sp

2,667

No

2,667

1,333

Chlorophyta

Semiorbis

667

Synendra

667

10

Rhizosoleni
a sp

4
5

Cyanophyta

11

Euglena sp

Euglenaphyt
a

12

Tricotria sp

Brachionus
13
sp
Rata-rata

4,000

6
2,667
7
2,000

Rotifera

667
3.077

Jumlah
40.000
Secara keseluruhan berjumlah
40.000
individu/L. Dalam hal jenis kelimpahan plankton
Nitzschia sp. dengan
yang tertinggi
yaitu
kelimpahan
rata-rata
11.333 individu/L.
Sementara jenis plankton yang mempunyai
kelimpahan terendah yaitu Semiorbis, Synendra
dari Phylum Chlorophyta, Branchionus sp dari
kelas rotifera dengan kelimpahan masing-masing
667 individu/L.

Genera
Chladopho
ra sp
Chromulin
a sp
Nitzschia
sp
Gyrosigma
Phacus sp
Nauplius
sp
Calomonoi
d copepod
Daphnia
sp
Rata-rata
Jumlah

Phylum
Chlorophyta
Chrysophyta
Bacillariophyt
a
Euglenaphyta

Copepoda

Kelimpahan
(Individu/L)
5,333
6,667
48,667
2,000
667
8,000
667
667
9,083
72.667

Di Stasiun B yang merupakan lokasi


tambak dengan warna air hijau kecoklatan (HC)
didapatkan keragaman plankton yang terdiri dari 5
Phylum dan 8 genera dengan kelimpahan rata-rata
sebesar 9.083 individu/L. Kelimpahan plankton
yang tertinggi yaitu Nitzschia sp. Dengan
kelimpahan rata-rata 48.667
individu/L.
Sementara jenis plankton yang mempunyai
kelimpahan terendah adalah calomoecia ampullo
dan Daphnia sp dari golongan Copepoda dan
Phacus sp dari golongan Euglenephyta dengan
kelimpahan 667 individu/L.

GROUPER Jurnal Ilmia Fakultas Perikanan

Gambar 3. Keragaman
Plankton di Stasiun C

Gambar 2. Keragaman Plankton di Stasiun B


Mencermati tabel 2 dan gambar diagram
Lingkaran tentang keragaman plankton, diperoleh
gambaran bahwa di stasiun 2 yang merupakan
lokasi Sawah tambak yang dekat dengan limbah
pasar dengan warna air hijau kecoklatan, jenis
plankton yang dominan adalah dari Phylum
Bacillariophyta sebesar 70%, dikuti oleh
Copepoda 13%, Chrysophyta 9%, Cholophyta
7% dan Euglenophyta 1%. Kelimpahan plankton
pada stasiun C bisa dilihat pada tabel 3.

Pada tabel 3 dan gambar diagram


Lingkaran tentang keragaman plankton, diperoleh
gambaran bahwa di stasiun C yang merupakan
lokasi Sawah tambak yang dekat dengan sumber air
dengan warna air hijau putih, jenis plankton yang
dominan adalah dari Phylum Bacillariophyta
sebesar 58%, dikuti oleh Zooplankton dari
Dinoflagellata 28%, Cholophyta 12% dan
Euglenophyta 2%.
Nilai
Indeks
Keanekaragaman,
Indeks
Keseragaman dan Indeks Dominansi Plankton

Tabel 3. Data Kelimpahan Planktoni dan


Jenis Stasiun C (Individu/L)
Kelimpahan
No
Genera
Phylum
(Individu/L)
1

Eunotia sp

Nitzschia sp

Chlamydomon
as

Bacillariophy
ta

Dari identifikasi dan penghitungan jumlah


populasi masing-masing spesies pada semua lokasi
penelitian, dilanjutkan dengan analisis kelimpahan,
indeks keanekaragaman (H), indeks keseragaman
(E), dan indeks dominansi (D), dengan hasil
lengkap dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel.4 Nilai Indeks Keanekaragaman, Indeks
Keseragaman dan Indeks Dominansi
Plankton

667
24.000
4.000

Chlorophyta

Spirogyra

1.333

Diniphysis sp

Flagilariaform
a

Gloeotrichia
sp

Cyanophyta

Thachelomona
s

Eglenaphyta

11.333
Dinoflagelata

Stasiun

667
667

3.333

Rata-rata

5.750

Jumlah

46.000

Indeks
Keanekaraga
man (H)

Indek
Keseraga
man (E)

Indeks
Domina
nsi (D)

2,216

0,541

0,144

1,150

0,245

0.28

1,374

0,324

0,347

Sumber : Data Primer, Mei-Juni 2015


Dari
hasil
perhitungan
indeks
keanekaragaman plankton, nilai tertinggi berada
pada stasiun A yaitu 2,216 dan terendah pada
stasiun B sebesar 1,150. Nilai indeks keseragaman
tertinggi pada stasiun A yaitu 0,541 dan terendah
pada stasiun B sebesar 0,245. Sedangkan untuk
indeks dominansi, nilai tertinggi pada stasiun C
berada pada 0,347 dan terendah pada stasiun A
sebesar 0,144.

Stasiun C mempunyai kelimpahan


plankton rata-rata sebesar 5.750 individu/L yang
terdiri dari 5 Phylum dan 11 genera. Jenis plankton
yang mempunyai kelimpahan tertinggi yaitu
Nitzschia sp. Dengan kelimpahan rata-rata 24.000
individu/L. Sementara jenis plankton yang
mempunyai kelimpahan terendah yaitu Eunotia sp,
Flagilariaforma
dan Gloeotrichia sp dengan
kelimpahan 667 individu/L.
4

GROUPER Jurnal Ilmia Fakultas Perikanan

penelitian adalah Nitzschia sp. Pada semua stasiun


kisaran 11.333 - 48.667 individu/L kelas
Bacillariophyceae.
Nilai indeks keanekaragaman pada stasiun A, B,
dan C berada pada kisaran 1,150 2,216 artinya
menunjukkan
keanekaragaman kecil dan
kestabilan rendah, ini dikarenakan nilainya lebih
kecil dari 2,3026. Disimpulkan perairan Sawah
tambak berada dalam kondisi tercemar sedang.

Pembahasan
Kelimpahan Plankton dan Jenis
Kelimpahan plankton yang paling banyak
ditemukan semua sawah tambak lokasi penelitian
adalah Nitzschia sp. Disemua stasiun pada kisaran
11.333
48.667
individu/L.
Kelas
Bacillariophyceae sebagai penyusun fitoplankton
memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan
untuk hidup pada berbagai kondisi perairan
dibanding dengan genera dari kelas lainnya
(Nybakken, 1992). Sachlan (1982) menyatakan
bahwa fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae
bersifat kosmopolit dan cepat berkembang. Genera
dari Kelas Bacillariophyceae yang ditemukan pada
semua stasiun adalah Nitzschia sp.
Dari jenis plankton dengan kelimpahan
tertinggi yaitu Nitzschia sp dan pada data parameter
kulitas air menunjukkan bahwa nilai NH3 cukup
tinggi. Dan diduga produksi sawah tambak di Desa
Margoanyar menurun.

Saran
Dari hasil penelitian disarankan:
Perlu adanya pemantauan dan pengelolaan kualitas
air yang lebih baik. Dianjurkan penelitian kepadatan
dan jenis plankton terhadap pemeliharaan ikan yang
menerapkan CBIB
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R. 1995, Metode dan pengukuran kualitas
Air Aspek Biologi Institut Pertanian
Bogor

Indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan


Dominansi
Secara
keseluruhan,
indeks
keanekaragaman rata rata berada dalam kisaran
1,150 2,216. Kemudian untuk indeks
keseragaman menunjukkan nilai kisaran 0,245
0,541. Dan untuk indeks dominansi berada pada
kisaran 0,144 0,475.
Dilihat
dari
nilai
indeks
keanekaragamannya, maka stasiun A, B, dan C
menunjukkan
keanekaragaman kecil dan
kestabilan rendah, ini dikarenakan nilainya lebih
kecil dari 2,3026. Sehingga dapat dikatakan a i r
media pemeliharaan sawah tambak, kurang baik
berada dalam
kondisi
tercemar
sedang.
(Kementerian
Lingkungan
Hidup,
1988).
Dikarenakan banyak pembudidaya mengunakan
pupuk yang berlebihan tidak memperhatikan CBIB.
Berdasarkan pencapaian tabel 4. nilai
indek keseragaman diseluruh stasiun yang berkisar
0,245 0,541 , maka kondisi perairan di sawah
tambak lokasi penelitian dapat dikatakan berada
kondisi keseragaman rendah. Hal ini didasarkan
pada pertimbangan indeks keseragamannya berada
pada kisaran 0 < E < 0,4 (Odum 1971 dalam
Yazwar, 2008). Sedangkan untuk nilai indeks
dominansi di seluruh stasiun berada pada kisaran
0,144 0,475. Nilai indeks dominansi mendekati
angka 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
ada spesies yang mendominasi di seluruh stasiun.

Diantani,2003,Identifikasi jenis plankton di muara


Badak Kalimantan Timur,IPB Bogor.
Efendi H,2003.Telah kualitas airbagi pengelolaan
sumber
daya
dan
lingkungan
perairan,MSP,FPIK,IPB Bogor.
Kementrian Lingkungan Hidup No.51 Tahun
1988,tentang Pedoman Penetapan Baku
Mutu Lingkungan.Jakarta.
Nybaken,J.W.1988.Biologi Laut,Suatu Pendekatan
Ekologis.Terjemahan
:
Koesoebiono,D.G.Bengen,M.Ediman.Ma
rine
Biology,An
Ecology
Approach,PT.Gramedia,Jakarta.
Rohmimuhtarto,K dan Yuwono S,2005.Biologi laut
jambatan,Jakarta.
Sachlan,M.1982.Planktonologi Fakultas peternakan
Universitas Diponegoro,Semarang.
Sudrajat,A,2010,Budidaya Udang di sawah dan
Tambak.Penebar Swadaya Puslibang
perikanan budidaya
Surahmat,1994,Pengantar
ilmiah,Tarsito,Bandung.

penelitian

Wardana,2003,Teknik sampling pengamatan dan


analisa plankton dalam pelatihan teknik
sampling dan identitas plankton,balai
pengembangan dan pengujian mutu
perikanan Jakarta.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai Kajian
Kepadatan dan Jenis Plankton pada Sawah Tambak
Di Desa Margoanyar Kecamatan Glagah Kabupaten
Lamongan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kelimpahan plankton yang paling banyak
ditemukan disemua sawah tambak lokasi
5

Anda mungkin juga menyukai