Anda di halaman 1dari 38

Hipoglikemia pada

Diabetes Melitus Tipe


2

dr. Adinda Pramitra Permatasari


Pembimbing : dr. Irfan, SpPD
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ADJIDARMO
RANGKAS BITUNG
2015

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-laki


Umur

: 53 tahun

Pekerjaan

: Buruh

Agama

: Islam

Status Perkawinan: Menikah


Alamat
Giri

: Kp. Bondol Rt 02/01 Desa


Mukti Lebak Banten

Tanggal masuk IGD : 5 Agustus 2015


Tangal masuk bangsal : 6 Agustus 2015

ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara


autoanamnesis pada tanggal 7 Agustus
2015 di bangsal markisa RSUD
Adjidarmo Lebak.
Keluhan Utama :
Pingsan sejak satu jam SMRS
Keluhan tambahan
Lemas, sakit kepala, keringat dingin,
badan terasa gemetar.

Riwayat Penyakit
PasienSekarang
datang dengan keluhan pingsan sejak satu
jam SMRS. Pasien tiba-tiba mendadak pingsan.
Pasien juga merasakan lemas dirasakan setelah
pasien pulang dari rawat inap di RSUD Adjidarmo
2 minggu yang lalu. Baik saat istirahat maupun
aktivitas pasien tetap merasa lemas.

Pasien juga merasakan sakit kepala dan sering


merasa lapar. Setiap hari pasien makan 3x
namun tidak sebanyak biasanya karena nafsu
makan berkurang.
Mual (-), muntah (-), batuk (-), demam (-), sesak
napas (-), nyeri dada (-), BAK 2x sehari, warna
kuning jernih, nyeri BAK (-), BAB 1x sehari, padat.

Sejak 4 tahun yang lalu penglihatan terasa kabur,


mata merah (-), demam (-), nyeri pada mata (-),
pusing (-), mual (-), muntah (-). Pada kedua tangan
dan kaki juga dirasakan sering kesemutan dan baal.
Sejak 5 tahun yang lalu didiagnosis kencing manis
dengan gejala sering makan, sering BAK dan
merasa sering haus disertai berat badan semakin
turun (14kg) dari 65 kg 51 kg selama 5 bulan.
Pasien diberikan insulin novorapid 10 unit sebelum
makan dan levemir 10 unit sebelum tidur.Dan
pasien memiliki riwayat penggunaan OHO yaitu
glibenklamid, glucophage namun jarang kontrol.
Pasien memiliki riwayat gula darah tertinggi 500
mg/dl dan terendah 41 mg/dl.

Riwayat Penyakit
Dahulu
Pasien diketahui hipertensi sejak 5 tahun
yang lalu, selama ini tidak teratur minum
obat.

Pasien pernah mengalami TB paru 3


tahun yang lalu dan sudah
menyelesaikan pengobatannya dalam
waktu 6 bulan.
Pasien pernah dioperasi 1 bulan yang lalu
karena ulkus kaki diabetes
Pasien menyangkal adanya riwayat
penyakit stroke, asma, alergi, dan sakit
jantung.

Riwayat Penyakit
Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami


keluhan serupa.
Ayahnya memiliki riwayat hipertensi
sedangkan ibunya diabetes melitus.
Riwayat stroke, alergi, asma, sakit
jantung dan sakit paru disangkal.

Riwayat Kebiasaan
Pasien merokok sejak SMP 1
bungkus/hari, berhenti sejak 3 tahun
yang lalu
Pasien suka mengkonsumsi makanan
manis
Pasien jarang melakukan olahraga.
Penggunaan alkohol dan promiskuistas
disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 7 agustus 2015 di
bangsal Markisa RSUD Adjidarmo
Keadaan umum : Tampak
sakit sedang
Kesadaran
Mentis
Sikap

: Kompos
: Berbaring

Tekanan Darah : 140/90


mmHg
Nadi : 96x/ menit,
regular, isi
cukup.

Kooperasi : Kooperatif
Keadaan Gizi : Normal
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 170 cm
BMI : 19,03

Pernapasan : 20 x/ menit,
regular, kedalaman cukup
Suhu

: 37,1 C (axilla)

Kepala :
Normocephal, deformitas (-), rambut hitam
tersebar merata, tidak mudah dicabut.
Mata :
Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
refleks cahaya langsung & tak langsung +/+,
pupil bulat isokor 3mm/3mm, lensa keruh.
Telinga :
Normotia, nyeri tekan tragus -/-, serumen -/-,
liang telinga lapang, membran timpani intak.
Hidung :
Septum deviasi (-), napas cuping hidung -/-,
mukosa hiperemis -/-, sekret -/-

Mulut :
Sianosis (-), oral hygiene baik, mukosa
lembab, atrofi papil (-), faring hiperemis (-),
tonsil T1/T1, uvula ditengah dan simetris.
Leher :
JVP 5 -2 cmH2O, KGB & tiroid tidak teraba
membesar.
Thoraks

Simetris, Spider nevi (-).

Jantung
Inspeksi :
Pulsasi ictus cordis tidak terihat.
Palpasi :
Pulsasi ictus cordis teraba ICS V
2 jari medial dari linea
midklavikula sinistra
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS IV
linea sternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS V 2 jari
medial linea midklavikula
sinistra
Pinggang jantung : ICS II linea
parasternalis sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I dan II normal,
murmur (-), gallop (-)

Paru
Inspeksi :
Simetris saat statis dan
dinamis, retraksi sela iga (-)
Palpasi
Ekspansi dada simetris, vokal
fremitus simetris
Perkusi
Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
Vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-

Abdomen

Inspeksi
Buncit, benjolan (-), caput
meduse (-)
Palpasi
Lemas, nyeri tekan (-),
hepatomegali (-),
spleenomegali (-)
Perkusi
shifting dullness (-)
Auskultasi
Bising usus (+) normal

Ekstremitas

Akral hangat, edema -/-

Luka bekas operasi pada kaki kanan

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit

6.060 N
4,22 L
10,90 L
34,2 L
81,0 N
25,8 L
31,9 L
275.000

3.800 10.600
4.40 5.90
13,20 17,30
40,0 52,0
80,0 100.0
26,0 34,0
32,0 36,0
150.000 440.000

Hitung Jenis Leukosit


Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit

0N
0L
0L
88 H
10 L
12 H

01%
24%
35%
50 70 %
25 40 %
28%

Fungsi Hati
SGOT
SGPT

15 N
5N

<50
<50

Diabetes
Glukos Sewaktu
Hba1c

43
7,0

<140 mg/dl
<6,5

Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin

40,17
2,10

20.00 40,00
0,62 1,10

Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida

136 N
4,2 N
101 N

135 147
3,5 5.0
95 105

RESUME
Pasien datang dengan keluhan pingsan sejak
satu jam SMRS. Pingsan dirasakan tiba-tiba.
Pasien juga merasakan lemas dirasakan
setelah pasien pulang dari rawat inap di RSUD
Adjidarmo 2 minggu yang lalu. Baik saat
istirahat maupun aktivitas pasien tetap merasa
lemas.
Pasien juga merasakan sakit kepala dan sering
merasa lapar. Setiap hari pasien makan 3x
namun tidak sebanyak biasanya karena nafsu
makan berkurang.

Sejak 4 tahun yang lalu penglihatan terasa kabur,


Pada kedua tangan dan kaki juga dirasakan sering
kesemutan dan baal.

Sejak 5 tahun yang lalu didiagnosis kencing manis


dengan gejala sering makan, sering BAK dan
merasa sering haus disertai berat badan semakin
turun (14kg) dari 65 kg 51 kg selama 5 bulan.

Pasien diberikan insulin novorapid 10 unit sebelum


makan dan levemir 10 unit sebelum tidur.Dan
pasien memiliki riwayat penggunaan OHO yaitu
glibenklamid, glucophage namun jarang kontrol.

Pasien memiliki riwayat gula darah tertinggi 500


mg/dl dan terendah 41 mg/dl.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan kedua kaki dan


tangan kesemutan serta baal. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan anemia, peningkatan
fungsi ginjal dan penurunan gula darah.

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
ANJURAN

KGDH

Hipoglikemia pada Diabetes Melitus Tipe 2

Post Debridement 1 bln ai Ulkus Diabetikum pedis dextra

Hipertensi grade 1tidak terkontrol

Aki dd/ acute on CKD

Profil lipid
Urin lengkap
Konsul spesialis mata

Penatalaksanaan
Non Medikamentosa

Bedrest total

Diet DM

Medikamentosa

IVFD D10% 500 cc/6jam


Ketocid 3x1

Bicnat 3x1

CaCo3 3x1

B12 3x1

Sohobion 1x1

Omz 1x1

Observasi GDS/jam
Chart Title
250

200

150

100

50

GDS
21.00
D40% 04.00
2 Fl

22.00
05.00

23.00
06.00
Ekstra
teh

00.00
07.00

01.00
08.00

02.00
09.00

03.00

D40%
1 Fl

Follow UP 1

S : Lemas +, luka di kaki


kanan +

A:

Hipoglikemia pada Diabetes Melitus Tipe 2

O : TSS/CM

Post Debridement 1 bln ai Ulkus Diabetikum pedis dextra

TD: 100/70 T: 36C

Hipertensi grade 1tidak terkontrol


Aki dd/ acute on CKD

Mata : CA -/- , SI -/Paru : suara napas


wheezing (-), rhonki (-/-)

vesikuler,

Jantung : S I-II regular, murmur (-),


gallop (-)
Abdomen : datar, supel, NTE (-) BU
(+) normal
Ekstremitas : Akral hangat : +/+
Edema:-/-, CRT<2, kaki kanan
terbalut perban, rembesan -.

P:

IVFD D10% 500 cc/6jam


Metronidazole IV 3 x 500 mg
Ketocid tab 3x1
Bicnat tab 3x1
Caco3 tab 3x1
B12 tab 3x1
Inj. Sohobion 1x1 ampul
Inj. Omz 1x1 ampul
KGDH, Hba1c, Gv/hari

Follow UP 2

S : Lemas -, Luka kaki kanan


+

O : TSS/CM

Post Debridement 1 bln ai Ulkus Diabetikum pedis dextra

Riw Hipoglikemia pada Diabetes Melitus Tipe 2

Hipertensi grade 1tidak terkontrol

TD: 100/70 T: 36C

Aki dd/ acute on CKD

Mata : CA -/- , SI -/Paru : suara napas


wheezing (-), rhonki (-/-)

A:

vesikuler,

Jantung : S I-II regular, murmur (-),


gallop (-)
Abdomen : datar, supel, NTE (-) BU
(+) normal
Ekstremitas : Akral hangat : +/+
Edema:-/-, CRT<2, kaki kanan
terbalut perban, rembesan -.

P:

IVFD NaCl 0,9% 500 cc/8jam


Metronidazole IV 3 x 500 mg
Ketocid tab 3x1
Bicnat tab 3x1
Caco3 tab 3x1
B12 tab 3x1
Inj. Sohobion 1x1 ampul
Inj. Omz 1x1 ampul
Diet DM
KGDH, Gv/hari

Follow UP 3

S : Lemas -, Luka kaki kanan


+

O : TSS/CM

Post Debridement 1 bln ai Ulkus Diabetikum pedis dextra

Riw Hipoglikemia pada Diabetes Melitus Tipe 2

Hipertensi grade 1tidak terkontrol

TD: 100/70 T: 36C

Aki dd/ acute on CKD

Mata : CA -/- , SI -/Paru : suara napas


wheezing (-), rhonki (-/-)

A:

vesikuler,

Jantung : S I-II regular, murmur (-),


gallop (-)
Abdomen : datar, supel, NTE (-) BU
(+) normal
Ekstremitas : Akral hangat : +/+
Edema:-/-, CRT<2, kaki kanan
terbalut perban, rembesan -.

P:

IVFD NaCl 0,9% 500 cc/8jam


Metronidazole IV 3 x 500 mg
Ketocid tab 3x1
Bicnat tab 3x1
Caco3 tab 3x1
B12 tab 3x1
Inj. Sohobion 1x1 ampul
Inj. Omz 1x1 ampul
Diet DM
KGDH, Gv/hari

Observasi KGDH saat di


Bangsal
Chart Title
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0

KGDH 1

KGDH2
06.00

11.00

16.00

KGDH 3
22.00

Prognosis
Ad Vitam
: Bonam
Ad Fungsionam : Dubia at bonam
Ad Sanationam : Dubia at bonam

Pembahasan

Diabetes Melitus

Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun


2010 diabetes mellitus merupakan suatu kelompok
penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau keduanya.

Klasifikasi Diabetes Melitus:

1. Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke


defisiensi insulin yaitu autoimun
dan idiopatik.
2. Tipe 2 resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relative sampai yang dominan
defek sekresi
insulin disertai resistensi
insulin
3. Tipe Lain
4. Diabetes melitus gestasional

Diagnosis

Keluhan klasik DM
berupa : poliuria,
polidipsia, polifagia, dan
penurunan berat badan
yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.

Keluhan lain dapat


berupa : lemah badan,
kesemutan, gatal, mata
kabur, dan disfungsi
ereksi pada pria, serta
pruritus vulvae pada
wanita.

Komplikasi

Akut
Ketoasidosis Diabetic
(KAD)
Status Hiperglikemi
Hiperosmolar
Hipoglikemia

Kronik

Makroangiopati

Pembuluh darah
jantung
PAD
Pembuluh darah
otak

Mikroangiopati

Retinopati diabetic
nefropati diabetic

Neuropati

Hipoglikemia

adalah keadaan dimana


kadar glukosa darah
<60 mg/dL, atau kadar
glukosa darah <80
mg/dL dengan gejala
klinis.

Hipoglikemia pada diabetes melitus terjadi karena :

Kelebihan obat / dosis : terutama insulin, atau obat


hipoglikemik oral.

Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun :


gagal ginjal kronuk, pasca persalinan.

Asupan makanan tidak adekuat : jumlah kalori atau


waktu makan yang tidak tepat.

Kegiatan jasmani berlebihan.

Epidemiologi
Studi di Inggris menunjukkan pasien
dg DM tipe 2 risiko hipoglikemia berat
rendah dalam beberapa tahun pertama
(7%) dan Meningkat 25% dalam
perjalanan diabetes.
Prevalensi DM tipe 2 sekitar 20x lipat
lebih tinggi daripada DM tipe 1, yang
pada akhirnya memerlukan
pengobatan insulin sehingga sebagian
besar menjadi hipoglikemia.

Klasifikasi Klinis Hipoglikemia Akut


Ringan

Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan

(50-60

aktivitas sehari-hari yang nyata.

mg/dl)

Sedang

Simtomatik,

dapat

diatasi

sendiri,

(<50

gangguan aktivitas sehari-hari yang nyata.

menimbulkan

mg/dl)

Berat

Sering (tidak selalu) tidak simtomatik, karena gangguan

(<35

kognitif pasien tidak mampu mengatasi sendiri.

mg/dl)

1. Membutuhkan pihak ketiga tetapi tidak memerlukan


terapi parenteral
2. Membutuhkan

terapi

parenteral

intramuskular atau glukosa intravena)


3. Disertai dengan koma atau kejang

(glukagon

Keluhan dan Gejala Hipoglikemia Akut yang Sering


Dijumpai Pada Pasien Diabetes
Otonomik

Neuroglikopenik

Malaise

Berkeringat

Bingung (confusion)

Mual

Jantung berdebar

Mengantuk

Sakit kepala

Tremor

Sulit berbicara

Lapar

Inkoordinasi
Perilaku

yang

berbeda
Gangguan visual
Parestesi

Diagnosis
Gejala dan Tanda Klinis

Stadium Parasimpatik lapar, mual, tekanan


darah turun.

Stadium gangguan otak ringan : lemah, lesuh,


sulit bicara, kesulitan menghitung sementara.

Stadium simpatik : keringat dingin pada muka,


bibir, atau tangan gemetar.

Stadium gangguan otak berat : tidak sadar


dengan atau tanpa kejang.

Pemeriksaan
Fisik

TRIAD
Kadar gula darah
WHIPPLE
<60mg/dl

Diaphoresis
Tekanan darah

Frekuensi denyut jantung

Pucat

Penurunan kesadaran

Defisit neurologis fokal transient.

Adanya gejala
hipoglikemia :

1. Fase Peningkatan hormon


epinefrin (berkeringat
banyak, palpitasi, tremor,
ketakutan, rasa lapar,
mual)
2. Fase selanjutnya (<20
mg/dl) gejala
neurologik : pusing,
pandangan kabur,
ketajaman mental turun,
hilangnya keterampilan
motorik halus, penurunan
kesadaran, kejang klonus
sampai koma.
Gejala menghilang dg
pemberian glukosa oral.

PENATALAKSANAAN
Terapi Hipoglikemia pasien
sadar

Berikan gula murni 30 gram


(2 sendok makan) atau sirup/permen gula murni
(bukan pemanis pengganti gula atau gula diet/gula
diabetes) dan makanan yang mengandung
karbohidrat.

Hentikan Pemakaian Insulin sementara

Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam.

Terapi Hipoglikemia
Tidak Sadar
Larutan D40% 2 Fl (50ml) bolus IV
IVFD D10% 500 cc/6jam
Cek GDS

GDS <50 mg/dl : + bolus D40% 2 Fl


GDS <100 mg/dl : + bolus D40% 1
FL
Cek GDS/jam
GDS <50 mg/dl : + Bolus D40% 2 Fl
GDS <100 mg/dl : + Bolus D40% 1 FL
GDS 100-200 mg/dl : tanpa bolus
GDS >200mg/dl : drip D10% diturunkan kecepatan tetesan.

GDS
>100mg/dl:
3x
berturut2 pantau tiap 2
jam pantau tiap 4 jam
pantau tiap 6 jam

GDS
>200mg/dl :
ganti infus dg
D5% atau NaCl
0.9%

Belum teratasi ec Insulin: Antagonis


Insulin, Ex: adrenalin, kortison dosis
tinggi, atau glukagon 0,5-1 mg IV/IM
Belum sadar + GDS >200mg/dl:
Hidrokortison 100 mg/4jam slama 12
jam atau deksametason 10 mg IV
bolus, dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan
manitol 1,5-2 g/kgbb IV tiap 6-8 jam
Dicari penyebab kesadaran menurun.

Daftar Pustaka

Aru W. Sudoyo, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.


Edisi IV. Jilid III. Jakarta : Penerbit FKUI.

Rudianto Ahmad, dkk. Konsensus Pengelolaan


dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia. Jakarta : PB. PERKENI. 2011..

American Diabetes Association. Standards of


Medical Care in Diabetes2008. Standar Perawatan
Medis di Diabetes-2008. Diabetes Care . Diabetes
Care. 2008;31:S12S54. 2008; 31: S12-S54

PAPDI

Anda mungkin juga menyukai