Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
Pendahuluan
Kegiatan
pembangunan
perumahan, transportasi,
industri,penyemprotan
insektisida, dll.
PENGATURAN
PENGATURAN
Dampak lingkungan
Dampak Sosial
Dampak Ekonomi
Dampak Biofisik
Dampak kesehatan
YL - BLOK 4.1 2012
Dasar Konstitusional
1.
2. Pasal 33 ayat 3
Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat
UU lingkungan hidup
UU no 4/1982 -UULH
UU no 23/1997
UUPLH
UU no.32/2009-UUPPLH
Sanksi administratif,
perdata dan pidana
Kebijakan perubahan:
Perkembangan baru dlm
Konferensi Bumi (Rio de
Janeiro, 1992)
Kurang komplit (peraturan
pelaksanaan, audit, dll)
Meningkatnya peran serta
masyarakat
Amdal masih formalitas
Sanksi belum memadai
YL - BLOK 4.1 2012
UU lain / pendukung
Peraturan pemerintah
Keputusan menteri
10
Peraturan Daerah
11
Implementasi
Peraturan Lingkungan RS
12
HAM
13
3.
4.
5.
14
3.
4.
5.
6.
15
Penegakan Hukum
Sanksi :
Administrasi
Perdata
Pidana
YL - BLOK 4.1 2012
16
Pengaturan ????
17
Pasal 13
Pengelola kawasan permukiman, kawasan
komersial,kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan
sampah.
YL - BLOK 4.1 2012
18
Sampah
Pengurangan Sampah
33 R
R
Pasal 20
(1) Pengurangan sampah sebagaimana
dimaksud meliputi kegiatan:
a. pembatasan timbulan sampah;
b. pendauran ulang sampah; dan/atau
c. pemanfaatan kembali sampah.
19
Belum dimasukkan pd
2012
20
Penanganan Sampah
Pasal 22
Kegiatan penanganan sampah
sebagaimana dimaksud meliputi:
pemilahan dalam bentuk pengelompokan
dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;
21
Air Bersih
Syarat Air Bersih
1. Syarat kuantitatif : 100 150 liter perorang / hari
2. Syarat kualitatif
a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau,
jernih, pH 7, suhu = suhu sekitar
b. Syarat kimia: zat kimia tidak melebihi Nilai Ambang
Batas (NAB)
c. Syarat biologis: tidak mengandung ganggang, jamur,
protozoa, telur cacing dll
d. Syarat bakteriologis: tidak mengandung kuman
patogen. Indikator: kuman E-Coli
22
Sumur Dangkal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
23
3.
YL - KUTPM 08
Pembuangan tinja
Syarat Pembuangan Tinja
1. Tidak mengkontaminasi tanah
2. Tidak mengkontaminasi air tanah
3. Tidak mengkontaminasi air permukaan
4. Tidak dapat dicapai vektor
5. Tidak mengganggu pandangan mata dan
tidak berbau
6. Menggunakan teknologi tepat guna
25
2.
3.
4.
YL - KUTPM 08
2.
3.
YL - KUTPM 08
4.
Penyaringan (filtering)
Penggilingan (grinding)
Aerasi (aeration)
Pengendapan (sedimentation)
YL - KUTPM 08
sangat sedikit
Rumah Sakit
KEGIATAN
LIMBAH
NON KLINIS
POTENSI
PENCEMARAN
KLINIS
PENGELOLAAN
PENGUNJUNG
PENGUNJUNG
PETUGAS
PETUGAS
MASYARAKAT
MASYARAKAT
Pemisahan limbah
Kode warna yang disarankan
Warna kantong
Jenis limbah
Hitam
Limbah RT biasa
Kuning
Limbah di
autoclaving
sebelum
pembuangan akhir
Insinerator
Disarankan untuk benda tajam, infeksius dan
jaringan tubuh
Untuk limbah sitotoksik suhu >110oC
Pemeliharaan sesuai spesifikasi desain
Emisi ke udara dipantau
Bila insinerator tidak mencukupi, dapat dilakukan
sanitary land fill
Pengelolaan Linen
Linen kotor adalah sumber kontaminasi
penting di RS
Penyebaran mikroba dapat terjadi
ketika pengangkutan linen.
Alat angkut : kereta dorong. Idealnya
terpisah antara linen kotor dan bersih.
Kereta dibedakan
warnanya/bentuknya.
Referensi
Pengarang
Judul
Soekidjo
Notoatmodjo
Kesehatan Masyarakat:
Ilmu dan Seni
Budiman
Chandra
Pengantar Kesehatan
Lingkungan
EGC, 2007
Haryoto
Kusnoputranto
Wiku Adisasmito
Sistem Manajemen
Lingkungan Rumah Sakit
Raja Grafindo
Persada, 2007
Dirjen P2MPLP
Pedoman sanitasi RS di
Indonesia
Otto Sumarwoto
UGM, 2003
dll
41
Terima Kasih
42