Anda di halaman 1dari 49

LOGO

PERATURAN MENTERI ATR/KEPALA BPN NO. 8 TAHUN 22017


TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA
PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA
RUANG PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA


RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II MAKSUD, TJUAN, DAN RUANG


LINGKUP
BAB III TATA CARA PEMBERIAN PERSUB
RANCANGAN PERDA TENTANG RTR

BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN

BAB V KETENTUAN PERALIHAN

BAB VI KETENTUAN PENUTUP

Tim RDD, HMS, ICH, RB.


Latar Belakang
● Pasal 18 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 26/2007
tentang Penataan Ruang: penetapan Rancangan Perda
Tentang RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota, dan
Rencana Rinci Tata Ruang dilakukan setelah mendapat
Persetujuan Substansi (PERSUB) dari Menteri
(ATR/Kep BPN)

● Permen PU No. 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman


Persetujuan Substansi saat ini sudah di review dan
telah disahkan menjadi Permen ATR/BPN No. 8/2017

● Salah satu tugas pokok Kementetian ATR adalah


melakukan pembinaan kepada pemerintah daerah,
khususnya dalam pemberian persub RTRW.
● Saat ini telah banyak pemerintah sedang melakukan
proses peninjauan kembali RTRW nya. Untuk proses
persetujuan substansinya harus mengikuti tahapan
dalam Permen ATR/Kep BPN No. 8/2017.

● Mengingat dalam proses PERSUB ini akan terkait


substansi teknis dan politis maka pemerintah daerah
perlu menguasai hal yang bersifat: (1) apsek
teknokratis yaitu: proses dan aturan, pengecekan
substansi, serta jadual yang harus dipenuhi, dan (2)
substansi Politis yaitu: kesepakatan dan kesamaan
pandangan dengan pihak legislatif, provinsi, kebijakan
nasional (LP2B, KLHS, BIG, sistem jalan nasional, dll),
dan dgn kementerian lain.
Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang Menuju
ke Persetujuan Substansi
Persiapan
• Proses penyusunan RTR
(Proses Teknokratis)

Pengumpulan data

Proses • Pelibatan peran


di masyarakat dalam Pengolahan dan analisis data
daerah perumusan konsepsi RTR
(Proses Partisipatif)

Perumusan konsepsi RTR

• Pembahasan rancangan
RTR oleh pemangku
kepentingan Penyusunan rancangan peraturan
perUUan ttg RTR (legal drafting)
(Proses Politis)

Proses
di Proses Persetujuan Substansi
Pusat
UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN
RUANG
PASAL 18 AYAT (2):

“PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH


KABUPATEN/KOTA TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN/KOTA DAN RENCANA RINCI TATA RUANG
TERLEBIH DAHULU HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN
SUBSTANSI DARI MENTERI SETELAH MENDAPATKAN
REKOMENDASI GUBERNUR”
● Perubahan Permen PU 11/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Persetujuan Substansi menjadi Permen
ATR/BPN No. 8/2017 tersebut pada dasarnya terkait:

1. Pada setiap tahapan persetujuan substansi ada target waktu


yang ditetapkan, jika tidak dipenuhi maka rancangan perda
rencana tata ruang dikembalikan ke daerah
2. Pemerintah daerah diwajibkan melakukan evaluasi mandiri
dan menjamin kualitas rancangan perda rencana tata ruang
3. Evaluasi di pusat fokus pada kebijakan strategis nasional,
RTH, kawasan hutan, LP2B, dan mitigasi bencana
4. Masa berlaku persetujuan substansi maksimal 1 (satu)
tahun harus ditetapkan sebagai perda. Bila dalam jangka
waktu 1 tahun belum diundangkan, proses Perub harus
diulang.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1
PERSETUJUAN SUBSTANSI adalah persetujuan yang
diberikan oleh Menteri

2 ADALAH yang materi rancangan peraturan daerah tentang


rencana tata ruangnya TELAH mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang

3
MENGACU kepada kebijakan nasional, dan mengacu pada
rencana tata ruang secara hierarki.

4 Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah adalah pembahasan


substansi rancangan Perda tentang RTR yang melibatkan
Kementr/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait, dalam
rangka persetujuan substansi oleh Menteri.
BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG
LINGKUP
PasAL 2 Pasal 3

1. Ruang Lingkup: Mengatur


MAKSUD sebagai TUJUAN: agar RTR
tata cara pemberian Persub
pedoman yang ditetapk sbg
pada rancangan Perda
penyelenggaraan PERDA disusun dgn 2. Rancangan Perda RTRW
PERSUB dalam rangka kaidah teknis, Prov dan KSP, RTR
penetapan rancangan berkualitas, terpadu, Kab/Kota: KSK dan RDTR
perda. komplemen dan 3. Berlaku juga untu RTR yang
hirarkhis direvisi
BAB III TATA CARA PEMBERIAN PERSETUJUAN
SUBSTANSI RANCANGAN PERATURAN
DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG

Pasal 4

1
PENGAJUAN RANCANGAN PERDA
RENCANA TATA RUANG

EVALUASI MATERI RANCANGAN PERDA


2
RENCANA TATA RUANG

PEMBAHASAN LINTAS SEKTOR DAN DAERAH


3
RANCANGAN PERDA RENCANA TATA RUANG

4
PENETAPAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
RANCANGAN PERDA RENCANA TATA RUANG
PROSES DAN URUTAN YANG HARUS DILALUI DALAM
PEMBERIAN PERSUB RANCANGAN PERDA RTR

1. 2. 3. 4.
PENGAJUAN EVALUASI PEMBAHASAN PENETAPAN
MATERI LINTAS SEKTOR PERSETUJUAN
RANCANGAN
RANCANGAN DAN DAERAH SUBSTANSI
PERDA PERDA (PLSD) RANCANGAN
RENCANA RENCANA RANCANGAN PERDA
TATA RUANG TATA RUANG PERDA RENCANA TATA
RENCANA TATA RUANG
RUANG

Maximum Proses Kirim surat Undngan &


Evaluasi 7 HK, bila OK dokumn paling lama 10
ditindak lanjuti dgn Hk sblm rapat. Maksimum
PLSD. Bila No, pembahasan 2 Hk,
perbaikan 20 HK, bila Perbiksn hasil PLSD 10 Hk,
lewat dikirim surat surat pengembalian 2 Hk
pengembalian setelh 2 stlh lewat bats perbaikn
Hk
Pasal 4
1. Pengajuan Rancangan PERDA 2. Evaluasi materi rancangan
Perda
• Rancangan Perda yang telah
• Kasubdit melakukan evaluasi,
dibahas dalam BKPRD; dibahas
antara pemda dengan DPRD klraifikasi materi, Bila OK tindak
• masing2; diperiksa secara mandiri lanjuti dengan pembahasan lintas
oleh Pemda, kelengkapan sektor, Bila NO proses penyampaian
adminstrasi, pemeriksaan
dan pengembalian hasil evaluasi kpd
dokumen.
pemda
3. Pembahasan Lintas Sektor 4. Penetapan Persub
dan Daerah terkait rancngan Rancangan PERDA
PERDA
• Penetapan persub berdasrkan evaluasi
pembahasan lintas sektor yg diperbaiki
• memeriksa keseuaian materi dan informasi • Dilengkapi dengan dokumen persyaratan
bersama sektor dan daerah
• proses & kelengkapan pembahasan lintas • Proses pendelegasian dari Menteri
sektoral dan daerah kepada Gubernur
• Dituangkan dalam Keputusan Menteri
LAMPIRAN 1: TATA CARA PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
RENCANA TATA RUANG
1. Pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (PERDA)

Rancangan Perda yang dimaksud adalah rancangan Perda


yang telah dibahas dalam BKPRD; dibahas antara pemda Pasal 5
dengan DPRD masing2; diperiksa secara mandiri oleh
Pemda atas pembahasan tsb.

Pemeriksaan Mandiri dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala


Daerah yang menyatakan bertanggung jawab atas kualitas Pasal 5
rancangan perda dan WAJIB mendapatkan Rekom Gub.

Pemda harus meyertakan kelengkapan administrsi, dan


disampaikan kepda petugas Loket, bila telah lengkap Pasal 6 dan Pasal 7
disampaikan keda Kasubdit terkait. Bila tidak lengkap
dikembalaikan kpd Pemda
2. Evaluasi Materi Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rencana Tata Ruang
Evaluasi Tahapan Evaluasi Muatan Materi Tindak Lanjut Proses
• Kasubdit terkait • Evaluasi memperhatikan • Bila telah sesuai, muatan
melakukan evaluasi paling sedikit ada substansi ditindaklanjuti
materi rancangan perda muatan: Jakstranas; RTH; pembahasan Lintas sektor
• Dilakukan dengan peruntukan kawasan dan daerah
tahapan: hutan; Lahan pertanian • Bila belum sesuai
a.Evaluasi dan Berkenajutan (LP2B); dikembalikan kpd Pemda
klarifikasi rancngan migasi bencana dengancatatan
perda RTR • Evaluasi & Kalrifikasi alasannyaPerbeikan
b.Perbaikan hasil dilakukan kepada Pemda dikembaikan paling lama
evaluasi substansi oleh Kasubdit 20 harikerja, bila tidak
dilaksanakan paling lama Persub tdk dapat
7 hari kerja dilanjutkan
•Dituangkan dalam Tabel •Pengembalian dilakukan
Pasal 8 Evaluasi (Lampi 5) oleh Sesditjen dengan
surat paling lama 2 hari
kerja, setlh batas waktu.
Pasal 9 •Pemda harus mengajukn
kembali sesuai proses
awal (Lamp 6)
Pasal 10
3. Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah (PLSD) Terkait
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata
Ruang

1. Dilakukan untuk memeriksa kesesuian materi dan informasi


Pasal 11 spasial rancangan Perda Terhadap perundangan dan Jaknas.
2. Melaui tahapan: (1) persiapan dan (2) pelaksanaan

1. Persiapannya: dengan mengirim surat undangan beserta materi


rapat kpd Kementerian/lembaga sebagai bahan rapat, paling lama
10 hari kerja sebelum pembahasan
2. Materi Rapat terdiri : (a) rancangan Perda RTR; (b) album peta; Psal 12
(c) tabel pemeriksaan mandiri; (d) materi teknis berupa buku
rencana dan fakta analisis; (e) dokumen KLHS

.
. 1.Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah dipimpin oleh Dirjen atau
Pejabat Eselon 2 yg ditunjuk. Pembahasan paling lama 2 hari kerja.
Pasal 13 2.Hasil pembahasan dituangkan dlm Berita Acara Pelaksanaan
Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah. Lampiran VIII
1. Hasil PLSD harus ditindak lanjuti oleh Pemda dengan
melakukan perbaikan rancangan Perda tsb. Perbaikan oleh
Pemda ini paling lama 10 hari kerja
2. Setelah diperbaiki, Pemda harus menyerahkan kembali
rancangan tsb, untuk ditindak lanjuti dengan proses Pasal 14
penetapan Persub
3. Bila perbaikan tsb melebihi batas waktu, maka rancangan
Perda dinyatakan tidak dapat diproses
4. Bila tidak dapat diproses Sesditjen menyampaikan Surat
pengembalian disertai dokumen kelengkapan kepada Kepala
Daerah c.q Kepala Badan atau Dinas.
5. Surat pengembalian disampaikan paling lama 2 hari kerja
setelah batas waktu penyempurnaan.
6. Bilaman terjadi pengembalian rancangan Perda, untuk proses
Persub, pemda hrs menindak lanjuti ulang dari awal proses
sebagaimana dimaksud pasal 6
4. Penetapan Persetujuan Substansi terhadap Rancangan
Peraturan Derah tentang Rencana Tata Ruang
(1) Pasal 15
a. Penetapan Persub atas rancangan Perda RTR berdsarkan hasil PSDL
yang telah diperbaiki
b. Rancangan Perdanya harus dilengkapi : (1) tabel pemeriksaan mandiri; (2)
tabel hasil evaluasi rancangan perda ; (3) album peta; (4) berita acara
PLSD
c. Rancangan Perda beserta kelengkapan dokumennya disampaikan kpd
Menteri
d. Menteri memberikan Persub berdasarkan hasil:
 pelaksanaan evaluasi materi rancangan Perda
 PLSD yang telah diperbaiki dan kelengkapan dokumennya

(2) Pasal 16
Persub diberikan dalam bentuk surat dengan berita acara PLSD. Surat Persub
ada pada Lampiran VIII
Pasal 17
3
a. Persub rancangan Perda RTR Kab dan RTR Kota dapat
didelegasikan kewenangan penandatanganannya oleh Menteri
kepada Dirjen
b. Pemberian Persub untuk Perda tentang rencana rinci Tata
Ruang Kab/Kota dapat didelegasikan kewenangan
penandatanganannya oleh Menteri kepada Gubernur
berdasarkan usulan Dirjen
c. Pendelegasian itu dituangkan dalam, bentuk Surat Keputusan
Menteri
BAB IV KETENTUAN LAIN-
LAIN
Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20

Pemda Provinsi, dan Surat Persub atas


Kabupaten/Kota wajib rancangan Perda RTR yang Masa berlaku Persub paling
mengirimkan salinan Perda diterbitkan oleh Menteri lama 1 (satu) tahun sejak
ttg RTR yang telah BATAL demi hukum jika: tanggal ditandatangani
diundangkan serta dicatat oleh Menteri
a. Pemeriksaan mandiri-
dalam lembaran daerah dan
nya dikemudian hari
berita daerah kepada Dalam hal masa berlaku
diketahui tidak sesuai
Menteri c.q Dirjen. Persub berakhir dan
dengan peraturan
rancangan Perda tdk
perundangan
ditindak lanjuti dengan
b. Terdapat perbedaan penandtangan oleh pejabat
muatan antara yg berwewenang, maka
persetujuan substansi Pemda hrs me ngajukan
dengan Perda ttg RTR permohon Persub kembali
yang telah ditetapkan
BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 21

Permohonan PERSUB yg diajukan


Peraturan Menteri ini berlaku sebelum ditetapkannya Permen ini
terhadap permohonan mengacu kpd Permen PU No.
PERSUB yang diajukan sejak 11/PRT/M/2009 ttg Pedoman Persub
ditetapkannya Permen ini. Dlm Penetapan Rancangan Perda
RTRW Prov dan Kab/Kota beserta
Rencana Rincinya.
BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22

Permen ini mulai berlaku pada Agar setiap orang mengetahuinya


tanggal diundangkan memerintahkan pengundangan
Permen ini dengan
penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI ATR/KEPALA BPN NO. 8 TAHUN 22017
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO

Lampiran II ini terdiri dari lampiran II a sampai dengan II f

Silahkan dilihat langsung di


Permen-nya
LAMPIRAN III LOGO
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA
PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG
PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA.

Tabel Ringkasan Penilaian Mandiri Rencana Tata Ruang Nomor

:
Tanggal :

Ringkasan Muatan Rencana untuk Mewujudkan tujuan


No. Tujuan Penataan Ruang

2 3
1
(diisi daerah) (diisi daerah)
(diisi dengan muatan rencana dalam struktur, pola ruang,
(diisi dengan tujuan dalam arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian pemanfaatan
1 rancangan Perda tentang RTR) ruang, atau muatan lainnya dalam rancangan Perda tentang
RTR, yang dibuat untuk mencapai tujuan penataan ruang)

2
3
Dst

Gubernur/Bupati/Walikota,

………………………………………
LAMPIRAN IV LOGO
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8
TAHUN 2017 TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA PENETAPAN PERATURAN DAERAH
TENTANG RENCANA TATA RUANG PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA.

DOKUMEN KELENGKAPAN ADMINISTRASI

NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG


AN
1 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI

1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Gubernur;


2. Berita acara kesepakatan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi;
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Provinsi dengan DPRD Provinsi;
4. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy);
5. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
6. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis (dalam
format softcopy dan hardcopy);
7. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP) dan hardcopy);
a. peta dasar;
RENCANA UMUM b. peta tematik; dan
TATA RUANG c. peta rencana.
8. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
9. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
10. Berita Acara dengan Provinsi yang berbatasan;
11. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
12. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
-2
LOGO
-
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG
AN
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Gubernur;
2. Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi;
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Provinsi dengan DPRD Provinsi;
4. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis Provinsi oleh Gubernur atau
Pejabat Eselon II yang diberi kewenangan mengatasnamakan gubernur;
5. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
dan lampiran (dalam format softcopy (untuk peta dalam format *SHP) dan
hardcopy);
6. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy);
7. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
8. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis dalam
RENCANA RINCI
format softcopy dan hardcopy);
TATA RUANG
9. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP);
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
10. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
11. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
12. Berita Acara dengan provinsi yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan
provinsi lain);
13. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
14. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Gubernur;
RENCANA 2. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Provinsi dengan DPRD Provinsi;
TATA RUANG 3. Surat keputusan peninjauan kembali dari Gubernur;
YANG AKAN DI 4. Surat keputusan pembentukan tim peninjauan kembali dari Gubernur;
REVISI
-3
LOGO
-
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG
AN
5. Surat keputusan dari Gubernur tentang rekomendasi tindaklanjut hasil
pelaksanaan
peninjauan kembali RTR;
6. Dokumen hasil peninjauan kembali (dalam format softcopy dan hardcopy);
7. Materi teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis perubahan
rencana umum tata ruang dan/atau rencana rinci tata ruang (dalam format
softcopy dan hardcopy);
8. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
9. Tabel sandingan rencana umum tata ruang dan/atau rencana rinci tata
ruang eksisting dengan rancangan perubahan rencana umum tata ruang
dan/atau rencana rinci tata ruang (dalam format softcopy dan hardcopy);
10. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
11. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
12. Berita Acara dengan provinsi yang berbatasan;
13. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
14. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Bupati;


2. Berita acara kesepakatan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
Kabupaten:
RENCANA UMUM
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
TATA RUANG
Pemerintah Daerah Kabupaten dengan DPRD Kabupaten;
4. Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi:
a. Tabel evaluasi dengan provinsi; dan
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah Provinsi;
-4
LOGO
-
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG
AN
5. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy);
6. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
7. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis (dalam
format softcopy dan hardcopy);
8. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
9. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
10. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
11. Berita Acara dengan kabupaten yang berbatasan;
12. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
13. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Bupati;
2. Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
Kabupaten;
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Provinsi dengan DPRD Kabupaten;
4. Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi:
RENCANA RINCI
a. Tabel evaluasi dengan provinsi;
TATA RUANG
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah Provinsi;
5. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis Kabupaten/RDTR oleh bupati
atau Pejabat Eselon II yang diberi kewenangan mengatasnamakan Bupati;
6. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten dan lampiran (dalam format softcopy (untuk peta dalam format
*SHP) dan hardcopy)
7. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy;
8. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
-5
LOGO
-
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG
AN
9. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis dalam
format softcopy dan
hardcopy);
10. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
11. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
12. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
13. Berita Acara dengan kabupaten yang berbatasan (*apabila berbatasan
dengan kabupaten lain);
14. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
15. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Bupati;
2. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Provinsi dengan DPRD Kabupaten;
3. Surat keputusan peninjauan kembali dari Bupati;
4. Surat keputusan pembentukan tim peninjauan kembali dari Bupati;
5. Surat keputusan dari Bupati tentang rekomendasi
RENCANA tindaklanjut hasil pelaksanaan peninjauan kembali RTR;
6. Dokumen hasil peninjauan kembali (dalam format softcopy dan hardcopy);
TATA RUANG 7. Materi teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis perubahan
YANG AKAN rencana umum tata ruang dan/atau rencana rinci tata ruang (dalam format
DIREVISI softcopy dan hardcopy);
8. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
9. Tabel sandingan rencana umum tata ruang dan/atau rencana rinci tata
-6
LOGO
-
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG
AN
dengan rancangan perubahan rencana umum tata ruang dan/atau rencana
rinci tata ruang
(dalam format softcopy dan hardcopy);
10. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
11. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
12. Berita Acara dengan kabupaten yang berbatasan;
13. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3 PEMERINTAH DAERAH KOTA

1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Walikota;


2. Berita acara kesepakatan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kota;
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Kota dengan DPRD Kota
4. Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi:
a. Tabel evaluasi dengan provinsi;
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah Kota;
RENCANA UMUM 5. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy);
TATA RUANG 6. Naskah Akademis (dalam format softcopy dan hardcopy);
7. Materi Teknis yang terdiri dari buku rencana dan fakta analisis (dalam
format softcopy dan hardcopy);
8. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
9. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
-7
-
LOGO
N KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG
O AN
10. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
11. Berita Acara dengan kota yang berbatasan;
12. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
13. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Walikota;


2. Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kota;
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Kota dengan DPRD Kota;
4. Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi:
a. Tabel evaluasi dengan provinsi; dan
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah Provinsi.
5. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis Kota/RDTR oleh Walikota atau
Pejabat Eselon II yang diberi kewenangan mengatasnamakan Walikota;
6. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan
RENCANA RINCI lampiran (dalam format softcopy (untuk peta dalam format *SHP) dan
TATA RUANG
hardcopy)
7. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy;
8. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
9. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis dalam format
(softcopy dan hardcopy);
10. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
11. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
12. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
13. Berita Acara dengan kota yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan kota
lain);
-8
-
LOGO
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANG
AN
14.Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap
Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Walikota;
2. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara
Pemerintah Daerah Kota dengan DPRD Kota;
3. Surat keputusan peninjauan kembali dari Walikota;
4. Surat keputusan pembentukan tim peninjauan kembali dari Walikota;
5. Surat keputusan dari Walikota tentang rekomendasi tindaklanjut hasil
pelaksanaan peninjauan kembali RTR;
6. Dokumen hasil peninjauan kembali (dalam format softcopy dan hardcopy);
7. Materi teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis perubahan
rencana umum tata ruang dan/atau rencana rinci tata ruang (dalam format
softcopy dan hardcopy);
8. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
RENCANA
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
TATA RUANG c. peta rencana.
YANG AKAN DI 9. Tabel sandingan rencana umum tata ruang dan/atau rencana rinci tata
REVISI ruang eksisting
dengan rancangan perubahan rencana umum tata ruang dan/atau rencana
rinci tata ruang (dalam format softcopy dan hardcopy);
10. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
11. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
12. Berita Acara dengan Kota yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan kota
lain);
13. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
14. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 LOGO
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA
TATA RUANG PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA.

EVALUASI MATERI RANCANGAN PERDA TENTANG RENCANA TATA RUANG ….

NO SUBSTANSI SYARAT MUATAN RANCANGAN PERDA HASIL EVALUASI


1 2 3 4
1 Kebijakan Strategis 100% terakomodir Diisi dengan informasi mengenai Diisi dengan hasil
Nasional kesesuaian analisa
kebijakan yang bersifat strategis yang
nasional yang telah ditetapkan dalam dila
peraturan perundang- undangan kukan pengevaluator
(RTRWN, RPJMN, dan Proyek Strategis terk
Nasional) informasi ini dilengkapi ait rancangann perda
dengan jenis, penetapan lokasi, tengan kebijakan
besaran/luasan kebijakan tersebut strategis nasional
2 RTH Publik (untuk A : Eksisting >20%: RTH Diisi dengan informasi mengenai Diisi dengan hasil
Kawasan publik harus tetap luasan keseluruhan RTH, analisa yang
Pekotaan di Kabupaten dipertahankan informasi ini dilengkapi dila
dan dengan besaran/luasan RTH dan kukan
Kota) B : Eksisiting < 20% harus penetapan lokasi RTH tersebut pengevaluator
tetap merencanakan t
RTH 20% dilengkapi erkait rancangan
dengan strategi perda yang telah
penyediaan RTH dan menyebutkan informasi
pentahapan dalam
indikasi program
3 Peruntukan kawasan 100% Sesuai dengan SK Diisi dengan informasi SK Menteri
hutan Menhut Lingkungan Hidup dan
terkait alokasi luasan Kehutanan yang
serta menetapkan
sebaran kawasan luasan kawasan hutan dan lokasi
hutan di sebarannya, serta rencana alih fungsi
provinsi/kabupataten/kota kawasan hutan.
LOGO
N SUBSTANSI SYARAT MUATAN RANCANGAN PERDA HASIL EVALUASI
O
1 2 3 4
4 Lahan Pertanian A. Terdapat usulan Diisi dengan informasi luasan dan
Pangan rencana sebara
Berkelanjutan luasan dan sebaran rencana Sawah beririgasi teknis
lokasi LP2B dan non teknis dan luas Sawah
B. 100% dari sawah ber beririgasi teknis
irigasi teknis eksisting
5 Mitigasi Bencana A. 100% kawasan Diisi dengan informasi data daerah
rawan rawan
bencana tinggi (Letusan bencana, tipologi bencana, analisis
Gunung Api, Gerakan mitigasi bencana antara lain yang
Tanah/Longsor, meliputi:
1. Pemetaan kawasan lindung dan
dan Sempadan Sesar kawasan
Aktif) menjadi kawasan budidaya pada kawasan rawan
lindung, dan bencana tinggi
pemanfaatan ruangnya 2. Peraturan zonasi pada kawasan
diatur secara rinci rawan bencana tinggi
dalam peraturan
zonasi (KUPZ dan PZ)
B. Kawasan rawan
bencana
tinggi (Banjir dan
Tsunami), yang
diusulkan menjadi
kawasan budidaya,
harus memenuhi
persyaratan teknis
yang adaptif terhadap
bencana, yang diatur
secara rinci dalam
peraturan zonasi
(KUPZ dan PZ)
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ LOGO
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA
PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG
PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA.
Format Pengembalian Dokumen Permohonan Persetujuan Substansi
Rencana Tata Ruang
Nomor : Jakarta,………….………..
Lampiran : -
Perihal : Pengembalian Dokumen Permohonan Persetujuan Substansi
Rencana Tata Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota
Kepada
Yth. (Kepala Daerah ) di
Tempat
Dengan Hormat, Jakarta,………….………..

Menindaklanjuti surat Bapak/Ibu kepada Menteri Agraria dan Tata


Dokumen Permohonan Persetujuan Substansi
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal , nomor , perihal
Permohonan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang
Provinsi/Kabupaten/Kota , dapat kami sampaikan sebagai berikut:
1. Surat permohonan persetujuan substansi Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi /Kabupaten/Kota tentang Rencana Tata Ruang
Provinsi/ Kabupaten/Kota , dikembalikan karena belum memenuhi
kriteria evaluasi materi persetujuan substansi sebagaimana terlampir.
LOGO

2. Pemerintah daerah diharapkan memperbaiki dokumen dan mengajukan kembali


persetujuan substansi.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Sekretaris Direktur Jenderal Tata Ruang

NIP.

Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (sebagai laporan).
LOGO
LAMPIRAN VII-A
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA PENETAPAN PERATURAN
DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG
KABUPATEN/KOTA.

Konsep Standar Berita Acara Lintas Sektor dan Daerah

BERITA ACARA LINTAS SEKTOR DAN DAERAH DALAM PEMBAHASAN


RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA …
TENTANG
RENCANA TATA RUANG … PROVINSI/KABUPATEN/KOTA … / RENCANA DETAIL TATA
RUANG KABUPATEN/KOTA …
Nomor :

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ..., kami ... yang bertanda tangan di bawah ini, telah mengadakan Rapat
Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ... tentang Rencana Tata Ruang ...
Provinsi/Kabupaten/Kota …/ Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota … dengan ini menyatakan bahwa Rancangan
Peraturan Daerah dimaksud secara substantif telah mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang
penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan
ruang lainnya, serta dapat diproses lebih lanjut untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditandatangani oleh:
Perwakilan Forum Lintas Sektor dan Daerah, Perwakilan Pemerintah Daerah, dan Perwakilan Pemerintah Daerah ...
yang berbatasan (jika ada).
Perwakilan Kementerian/Lembaga
nonkementerian:
LOGO
Nama : ......................................... Nama : .........................................
Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Nama : .........................................
Jabatan : .................................... Nama : .........................................
Jabatan : ....................................

Nama : ......................................... Nama : .........................................


Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Perwakilan Pemerintah Daerah ...,

Nama : ......................................... Nama : .........................................


Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Nama : .........................................
Jabatan : .................................... Nama : .........................................
Jabatan : ....................................
Perwakilan Pemerintah Daerah ... yang berbatasan,

Nama : ......................................... Nama : .........................................


Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Jakarta, ...

Pimpinan Rapat,

Nama :.........................
Jabatan :
........................
LOGO
LAMPIRAN VII-B
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA PENETAPAN PERATURAN DAERAH
TENTANG RENCANA TATA RUANG PROVINSI DAN RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA.

Konsep Standar Berita Acara Lintas Sektor dan Daerah

BERITA ACARA LINTAS SEKTOR DAN DAERAH DALAM PEMBAHASAN RANCANGAN


PERATURAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA …
TENTANG
RENCANA TATA RUANG … PROVINSI/KABUPATEN/KOTA … / RENCANA DETAIL TATA RUANG
KABUPATEN/KOTA …
Nomor :

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ..., kami ... yang bertanda tangan di bawah ini, telah mengadakan Rapat Koordinasi
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ... tentang Rencana Tata Ruang ... Provinsi/Kabupaten/Kota
…/ Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota … dengan ini menyatakan bahwa Rancangan Peraturan Daerah dimaksud secara
substantif belum mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, kebijakan nasional bidang penataan ruang, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang,
dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, serta belum dapat diproses lebih lanjut dan dikembalikan
kepada Pemerintah Daerah dengan catatan sebagai berikut:
1. ...
2. ...
3. ...; dan
4. catatan penyempurnaan sebagaimana tercantum dalam tabel ....
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditandatangani oleh:
Perwakilan Forum Lintas Sektor dan Daerah, Perwakilan Pemerintah Daerah, dan Perwakilan Pemerintah Daerah ... yang
berbatasan (jika ada).
Perwakilan Kementerian/Lembaga nonkementerian:
Nama : ......................................... Nama : .........................................
LOGO
Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Nama : ......................................... Nama : .........................................


Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................
Nama : ......................................... Nama : .........................................
Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Perwakilan Pemerintah Daerah ...,


Nama : ......................................... Nama : .........................................
Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Nama : ......................................... Nama : .........................................


Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Perwakilan Pemerintah Daerah ... yang berbatasan,


Nama : ......................................... Nama : .........................................
Jabatan : .................................... Jabatan : ....................................

Jakarta, ...

Pimpinan Rapat,

Nama :.........................
Jabatan :
........................
LAMPIRAN VIII A
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
LOGO
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA
PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG PROVINSI DAN
RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

KONSEP SURAT PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG PROVINSI

Nomor : Jakarta, ………................


Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada
Yth. Gubernur ……… di-

Perihal : Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Provinsi


tentang RTR Provinsi

Menunjuk Surat Gubernur Nomor: tanggal perihal Permohonan Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang
RTR Provinsi , kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sesuai dengan beberapa dokumen yang terdiri atas:
a. penilaian mandiri terhadap kesesuaian materi muatan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang RTR Provinsi
yang ditandatangani oleh Gubernur
tanggal nomor . dan
b. berita acara pembahasan Lintas Sektor dan Daerah yang tertuang dalam lampiran I*.
1. Berdasarkan pertimbangan pada angka 1, pada prinsipnya substansi Rancangan Perda dimaksud disetujui untuk segera diproses lebih
lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Persetujuan substansi ini berlaku selama 1 (satu) tahun, dalam hal Pemerintah Daerah tidak dapat menetapkan Rancangan Perda
Provinsi tentang RTR Provinsi maka Pemerintah Daerah wajib mengulang proses persetujuan substansi.

Demikian disampaikan dan atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional,


..............................................

Tembusan Kepada Yth.:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; dan
3. Menteri Dalam Negeri.

Keterangan:
* lampiran I sebagaimana dimuat dalam lampiran VI Peraturan Menteri ini
LAMPIRAN VIII B
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
LOGO
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM RANGKA
PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG PROVINSI DAN RENCANA TATA
RUANG KABUPATEN/KOTA

KONSEP SURAT PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA

Nomor : Jakarta, ………................


Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada
Yth. Bupati/Walikota ……… di-
Tempat

Perihal : Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang RTR Kabupaten/Kota

Menunjuk Surat Bupati/Walikota Nomor: tanggal perihal Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota ….. tentang RTR Kabupaten/Kota , kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sesuai dengan beberapa dokumen yang terdiri atas:
a. penilaian mandiri terhadap kesesuaian materi muatan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang RTR Provinsi yang
ditandatangani oleh Gubernur tanggal nomor .
b. berita acara pembahasan Lintas Sektor dan Daerah yang tertuang dalam lampiran I*.
2. Berdasarkan pertimbangan pada angka 1, pada prinsipnya substansi Rancangan Perda dimaksud disetujui untuk segera diproses lebih
lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Persetujuan substansi ini berlaku selama 1 (satu) tahun, dalam hal Pemerintah Daerah tidak dapat menetapkan Rancangan Perda
Provinsi tentang RTR Provinsi maka Pemerintah Daerah wajib mengulang proses persetujuan substansi.
LOGO

Demikian, dan atas perhatiannya kami menyampaikan terimakasih.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan


Nasional,

..............................................
Tembusan Kepada Yth.:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas;
3. Menteri Dalam Negeri; dan
4. Gubernur .
Keterangan:
* lampiran I sebagaimana dimuat dalam lampiran VI Peraturan Menteri ini
Lampiran I sampai dengan Lampiran VIII merupakan bagian tidak terpisahkan/satu kesatuan dengan Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Persetujuan
Substansi Dalam Rangka Penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana Tata Ruang
Kabupaten/Kota.

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN


NASIONAL,

Ttd.

SOFYAN A. DJALIL
LOGO

Terima kasih ..
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai