BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum RSUD Dr.R.Soedjono Selong
RSUD dr. R. Soedjono Selong sebagai salah satu
rumah sakit milik pemerintah daerah, merupakan
satu-satunya sarana pelayanan kesehatan rujukan
untuk
Kabupaten
selain
Lombok
melaksanakan
pemulihan
penyakit
peningkatan
dan
terpadu.
Rumah
Soedjono
Selong
Timur
upaya
juga
sekitarnya,
penyembuhan
melaksanakan
pencegahan
Sakit
dan
Umum
sebagai
upaya
penyakit
Daerah
rumah
dan
secara
dr.
sakit
R.
milik
telah
ditingkatkan
kelasnya
dari
Rumah
RI
No.
208/Menkes/SK/II/1993.
Dr.
R.
tingkat
dasar
dan
dan
tahun
2007
62
63
Dasar
hukum
Selong
No.:
operasional
adalah
RSUD
Keputusan
YM.02.04.3.2.2184
dr.
Menteri
Tentang
R.
Soedjono
Kesehatan
Pemberian
RI
Ijin
dari
bedah
layanan
ruang
dan
ICU
rawat
rawat
serta
inap
inap
dan
layanan
yang
layanan
penunjang
Responden
Berdasarkan
Jenis
Kelamin
Karakteristik
responden
pada
penelitian
tabel
4.1
di
atas
dapat
dilihat
64
besar
responden
berjenis
kelamin
laki-laki
(58,3% ).
Responden
Berdasarkan
Umur
Responden
Karakteristik
responden
pada
penelitian
tabel
4.2
berdasarkan
terbanyak
di
atas
umur,
dapat
dilihat
responden
yang
>40
tahun
yakni
sebanyak
orang
(4,2%).
c. Karakteristik
Pendidikan
Responden
Berdasarkan
Tingkat
65
Karakteristik
tingkat
responden
pendidikan
responden
berdasarkan
dapat
dilihat
tabel
bahwa
4.3
bila
atas
dilihat
pendidikannya,
adalah
di
responden
dengan
dapat
dilihat
dari
tingkat
yang
terbanyak
tingkat
pendidikan
D3
yang
paling
sedikit
adalah
responden
Responden
Berdasarkan
Status
Kepegawaian
Karakteristik
status
kepegawaian
responden
responden
berdasarkan
dapat
dilihat
66
3
Magang
3
Jumlah
24
Sumber : Data primer penelitian
Dari
tabel
berdasarkan
4.4
di
status
atas
dapat
12,5
100,0
dilihat,
kepegawaiannya
yang
orang
(54,2%)
dan
yang
paling
sedikit
tabel
berdasarkan
4.5
masa
di
atas
kerjanya
dapat
yang
dilihat,
terbanyak
67
besar
perawat
IGD
memiliki
cukup
yakni
sebanyak
20
orang
(83,4%).
b. Tingkat
Kepatuhan
Melaksanakan
SPO
Menjahit
kepatuhan
perawat
melaksanakan
68
Tabel
4.7
Tingkat
Kepatuhan
perawat
melaksanakan SPO Menjahit luka di
ruang IGD RSUD Dr.R. Soedjono Selong
No Tingkat Kepuasan pasien Jumlah %
1
Patuh
3
12,5
2
Kurang patuh
19
79,2
3
Tidak patuh
2
8,3
Total
24
100,0
Kurang
patuh
dalam
melaksanakan
hanya
orang
(12,5%)
dengan
SPO
(79,2%)
kategori
patuh.
c. Hubungan
Pengetahuan
Tentang
Infeksi
Luka
di
ruang
IGD
RSUD
Dr.R.
Soedjono Selong
Hasil hubungan antara pengetahuan tentang
infeksi
nosokomial
dengan
kepatuhan
69
4.8
Hubungan
pengetahuan
tentang
infeksi nosokomial dengan kepatuhan
melaksanakan SPO menjahit luka Di
Ruang IGD RSUD Dr.R. Soedjono Selong
Tingkat
Tingkat kepatuhan
Total
Pengetahuan Patuh
Kurang
Tdk
patuh
Patuh
n %
N
%
N
%
n
%
Baik
1 4,2
1
4,2
0
0,
2
8,4
0
Cukup
2 8,4
17 70,
1
4,
20 83,3
7
2
Kurang
0 0.0
1
4,2
1
4,
2
8,4
2
Total
3 12,
19 79,
2
8,
24 100,0
6
1
4
Signifikansi/ p value : 0,028 (< 0,05)
Correlation cefficient : 0,447
Sumber : Data primer penelitian.
Dari Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa
dari
orang
(8,4%)perawat
yang
memiliki
luka.
Dari
20
orang
(83,3%)
perawat
uji
statistik
didapatkan
0,028
(<
tingkat
nilai
0,05)
tingkat
artinya
pengetahuan
nosokomial
dengan
spearman
rank
signifikan/
ada
perawat
kepatuhan
di
atas,
value
hubungan
tentang
antara
infeksi
melaksanakan
SPO
70
dan
kekuatan
correlation
hubungan
tingkat
hubungan
hubungan
yang
tersebut
coefficient
didapatkan
0,447
kedua
variabel
dibentuk
oleh
adalah
hubungan
atau
artinya
sedang.
kedua
variabel
positif,
artinya
semakin
tinggi
Jenis
tingkat
maka
kepatuhan
B. Pembahasan
1. Identifikasi Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi
Nosokomial
Selong
di
ruang
IGD
RSUD
Dr.R.
Soedjono
71
Dari
tabel
4.6
diatas
didapatkan
bahwa
sebanyak
20
orang
(83,4%)
dan
masing-
Notoatmodjo
hasil
tahu
dan
(2005),
ini
terjadi
tertentu.
indera
Penginderaan
manusia
pendengaran,
Sebagian
penciuman,
perasa
melalui
mata
kognitif
merupakan
untuk
terjadi
indera
pengetahuan
dan
terbentuknya
telinga.
domain
melalui
penglihatan,
dan
manusia
peraba.
diperoleh
Pengetahuan
yang
tindakan
setelah
terhadap suatu
yakni
besar
pengetahuan
atau
sangat
penting
seseorang
(Overt
behavior).
Dalam penelitian ini didapatkan pengetahuan
perawat tentang infeksi nosokomial masih banyak
yang kurang tahu tentang tindakan yang dilakukan
sebelum luka dijahit bila lukanya termasuk luka
kotor, dimana dari 24 responden hanya 33 % yang
menjawab benar. Selain itu juga tentang larutan
yang
digunakan
untuk
merendam
alat-alat
yang
72
harus
dilakukan
bila
sudah
selesai
melakukan
benar
serta
pertanyaan
tentang
sangat
pengetahuan
mendukung
responden.
Hal
terhadap
ini
tingkat
sesuai
dengan
mempengaruhi
daya
tangkap
dan
pola
pikir
pengetahuan
yang
diperolehnya
semakin
membaik.
Bila dilihat dari sisi tingkat pendidikan
responden
tingkat
dimana
pendidikan
tentunya
terbanyak
D3
responden
keperawatan,
berpengaruh
terhadap
dengan
hal
ini
tingkat
tujuan
agar
terjadi
perubahan
perilaku
73
belajar,
semakin
tinggi
pendidikan
belajar
dikembangkan
dalam
memberikan
bekerja
yang
pengetahuan
dan
keputusan
yang
merupakan
manifestasi
Tingkat
Prosedur
Kepatuhan
Operasional
(SPO)
Pelaksanaan
Menjahit
Standar
Luka
di
tabel
4.7
diatas
didapatkan
bahwa
Kurang
patuh
dalam
melaksanakan
SPO
(79,2%),
74
Kepatuhan
merupakan
perilaku
sesuai
aturan
ketaatan
yang
terhadap
telah
dibuat.
pelaksanaan
Kepatuhan
prosedur
juga
dapat
2010).
Dalam
hal
ini
kepatuhan
semua
tangan
responden
steril,
menyiapkan
minor
alat
set/hecting
sarung
set,
obat
lampu
tindakan.
Sedangkan
persiapan
alat
cairan
perihdrol
hanya
12,3%,
kom
saline 41%,
(digunakan
steril
36,9%,
bila
perlu)
cairan
normal
dan lain-lain.
Sedangkan
untuk
pelaksanaan
tindakan
atau
melaksanakan
tindakan
membersihkan
luka
75
dengan
antiseptik,
anestesi
jaringan
sekitar,
jahitan.
Sedangkan
tindakan
atau
cara
hanya
tindakan
hanya
14,4%,
hanya
4,1
perihidrol
%,
mencuci
12,3%,
memsang
membersihkan
(bila
perlu)
tangan
sebelum
perlak
pengalas
luka
dengan
45,1%,
cairan
memasang
duk
serta
mendokumentasikan
tindakan
hanya
16,1%.
Menurut Niven (2008) dalam Suparyanto (2010)
ada beberapa faktor
kepatuhan
seseorang
antara
lain
tingkat
IGD
yang
sebagian
besar
dengan
D3
mereka.
Disamping
itu
juga
faktor
akan
bila
berperilaku
lingkungan
seperti
kerja
lingkungan
patuh
terhadap
76
dukungan
kepatuhan
juga
seseorang,
akan
bila
mempengaruhi
dukungan
yang
dukungan
instrumental,
dukungan
Tentang
Infeksi
Melaksanakan
SPO
Nosokomial
Menjahit
dengan
Luka
di
orang
(8,4%)perawat
yang
memiliki
luka.
Dari
20
orang
(83,3%)
perawat
uji
statistik
didapatkan
0,028
(<
tingkat
nilai
0,05)
tingkat
artinya
pengetahuan
nosokomial
dengan
spearman
rank
signifikan/
ada
perawat
kepatuhan
di
atas,
value
hubungan
tentang
antara
infeksi
melaksanakan
SPO
77
dan
kekuatan
correlation
hubungan
coefficient
didapatkan
atau
0,447
artinya
melaksanakan
oleh
usia,
banyak
suatu
faktor
pengetahuan,
kegiatan
antara
lain
pendidikan
dan
lain-lain.
Kepatuhan seseorang terhadap suatu prosedur
sangat
terkait
dengan
perilakunya.
Perilaku
manusia
Pelaksanaan
SPO
(Notoatmodjo,
merupakan
salah
2005).
satu
jenis
setelah
merupakan
orang
hasil
tahu
melakukan
dan
ini
pengindraan
penelitian
didasari
dari
oleh
pada
bahwa
pengetahuan
akan
perilaku
pengetahuan
fungsinya
terbukti
yang
(Notoatmodjo,
pengetahuan
tidak
perilaku
lebih
merupakan
langgeng
didasari
2007).
yang
oleh
Menurut
dorongan
dasar
78
untuk
mengorganisasikan
unsur
pengalaman
dengan
apa
yang
yang
pengalamannya.
semula
diketahui
tidak
oleh
Adanya
konsisten
individu
akan
sehingga
tercapai
suatu
konsistensi.
(Azwar, 2007).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
63
1. Tingkat
pengetahuan
Soedjono
Selong
perawat
tentang
IGD
RSUD
infeksi
Dr.R.
nosokomial
yakni sebanyak 24
orang(83,4%).
2. Tingkat Kepatuhan perawat di ruang IGD RSUD Dr.R.
Soedjono Selong dalam melaksanakan SPO menjahit
luka terbanyak dengan kategori kurang patuh yakni
sebanyak 19 orang (79,2%).
3. Ada hubungan hubungan antara tingkat pengetahuan
perawat
tentang
infeksi
nosokomial
dengan
RSUD
signifikan/
Dr.R.
p
Soedjono
value
correlation coefficient
didapatkan 0,447
B. SARAN
1. Bagi Rumah Sakit
Selong
0,028
(<
dengan
0,05)
nilai
dan
64
tindakan-tindakan
invasive
seperti
evaluasi
secara
berkesinambungan.
Bagi
terhadap
pasien
melaksanakan
tindakan
memperhatikan
kelengkapan
khusunya
menjahit
dalam
luka
persiapan
agar
alat
dan
penelitian
referensi
penelitian
dan
lebih
ini
dapat
perbandingan
lanjut
digunakan
dalam
tentang
sebagai
melakukan
pengetahuan