Komponen
Rantai Keselamatan (Chain of
Survival), yaitu meliputi: 1 2 3
1. Pengenalan dini tanda henti
jantung mendadak (cardiac
arrest)
C2CALL
2. Meminta pertolongan Panggil Bantuan :
3. Resusitasi jantung paru (RJP) Code Blue
Ambulance 118
sedini mungkin dengan
kompresi dada yang
berkualitas
4. Defibrilasi sesegera mungkin C3CARE AED / Defibrilator
5. Bantuan Hidup Lanjut yang Compresion (C) Airway (A) Breathing (B)
RSUD Dr. R . SOEDJONO efektif, perawatan pasca henti Compresi 30x
Head Tilt Chin Lift Beri Nafas Bantuan 2x
SELONG jantung yang terintegrasi
Jl. Prof. M. Yamin No. 55 Selong, 1 2 3
Lombok Timur
RECOVERY POSITION
Keberhasilan BHD sangat
Compression bergantung pada tindakan BHD
yang berkualitas yang meliputi:
Compresion adalah tindakan yang harus
segera dilakukan tanpa menunda dengan Laju kompresi (frekuensi) 100 -
indikasi tidak ditemukannya denyut nadi 120 kali/menit
pada arteri besar (misal Karotis). Kedalam kompresi 2 – 2,4
Kompresi dada dilakukan ditengah- inchi (5 – 6 cm)
tengah dada (pada setengah bagian bawah Memberikan kesempatan
tulang sternum). Kompresi dada dinding dada untuk
dilakukan sebanyak 30 kali menegembang sempurna
diantara kompresi
Meminimalkan penghentian
Airway kompresi (maksimal 10 detik)
Pembebasan jalan nafas korban yang Memberikan nafas bantuan
dilakukan dengan teknik head tilt chin lift secara efektif
(jika tidak ada kontra indikasi), agar
udara/oksigen dapat masuk secara
optimal kedalam paru-paru. REFERENSI
Adult basic life support: 2015
American Heart Association Guidlines
Breathing for Cardiopulmonary Resucitation and
Emergency Cardiovascular Care.
Pemberian nafas buatan sebanyak 2 kali Circulation. 2015;122 (suppl 3) :S685-
dapat melalui mulut ke mulut atau dengan 705
menggunakan alat bantu seperti : Mouth
Mask, Bag Valve Mask (BVM).
Bila ada dua penolong dilokasi tempat
kejadian, hendaknya kompresi dan ventilasi
dilakukan bergantian.