Anda di halaman 1dari 34

Lembar Pengesahan

Karya ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui oleh

WASIYAH WASLIM, S.Pd

Lembar Pernyataan
Karya ilmiah ini merupakan karya yang disusun oleh penulis dan
dapat dipertanggungjawabkan

Yang membuat pernyataan

Lira Mustikawati

Yasika Prima A

9965358066

9962441684

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Laporan ini dibuat dan disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh Ibu Wasiyah Waslim S.Pd selaku guru pembimbing, dan guna menambah
nilai pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulis telah berupaya membuat laporan ini dengan sebaik-baiknya. Dan
berharap laporan ini dapat memberi dukungan positif kepada generasi berikutnya.
Saya mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
pengetikan. Penulis berupaya agar di masa yang akan datang dapat melakukan
yang lebih baik lagi.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat diterima
oleh guru pembimbing. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cilegon, April 2014

Penyusun

ABSTRAK

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar


manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu

negara menjadi semakin sempit.


Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan
antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan memengaruhi satu

sama lain yang melintasi batas negara.


Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang
menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang

menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur
telekomunikasi,

jaringan

transportasi,

perusahaan-perusahaan

berskala

internasional serta cabang-cabangnya.


Dampak Positif :

Perubahan tata nilai dan sikap


Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Tingkat kehidupan yang lebih baik

Dampak Negatif :

Pola hidup konsumtif


Sikap individualistik
Gaya hidup kebarat-baratan
Kesenjangan Sosial

DAFTAR ISI
COVER

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Manfaat
Tujuan
Metode Penelitian
Sistematika Penulisan

7
7
8
8
8
9

BAB II Kajian Pustaka


A.
B.
C.
D.
E.
F.

Pengertian Pengaruh
Pengertian Globalisasi
Ciri-ciri Globalisasi
Pengertian Handphone
Fungsi Handphone
Pengertian Pelajar

10
10
13
14
15
16

BAB III PEMBAHASAN


A.
B.
C.
D.
E.

Proses Globalisasi
Dampak Globalisasi
Proses Globalisasi Handphone
Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone
Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone pada Pelajar

18
19
20
26
27

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

31
32

DAFTAR PUSTAKA

33

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, banyak pelajar yang menggunakan barang elektronik
yang sudah canggih. Salah satunya adalah Handphone(HP), yang sering kita
gunakan sebagai alat berkomunikasi. Handphone umumnya digunakan untuk
berkomunikasi,

tapi

tidakkah

anda

tau

bahwa

pelajar

sering

menyalahgunakannya, yaitu untuk melihat hal-hal yang semestinya tidak


patut mereka lihat apalagi sebagai penerus bangsa. Bayangkan jika para
pelajar melihat hal-hal seperti itu. Sekalipun belum ada pembuktian secara
akademis, bahwa maraknya peristiwa penyimpangan seksual dan pernikahan
dini saat ini adalah didorong oleh penyalahgunaan tekologi seperti situs porno
di HP. Rancangan Undang-Undang agar pelajar tidak diperbolehkan
membawa handphone diperbincangkan di mana-mana. Perilaku pelajar
dewasa ini semakin menjadi-jadi. Tak sedikit pelajar yang ketahuan
menyimpan video dan foto yang tidak senonoh di handphone. Belum lagi,
handphone juga digunakan untuk tukar-menukar jawaban ujian. Sebagaimana
perkembangan zaman yang modern, saya melakukan penelitian ini dengan
tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh HP saat ini bagi pelajar di
Indonesia.

B. Perumusan Masalah
Bagaimana dampak globalisasi perkembangan handphone terhadap pelajar?

C. Manfaat
1. Untuk menjabarkan pengertian dari alat komunikasi.
2. Untuk mengetahui perkembangan handphone dan dampaknya terhadap
pelajar saat ini dan tempo dulu.

3. Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi perkembangan


handphone terhadap pelajar.
4. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif,
menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber dan memperluas ilmu
pengetahuan.
5. Sebagai bahan

acuan/penelitian

pendahuluan

untuk

penelitian

selanjutnya.

D. Tujuan
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran
PKN BAB globalisasi. Karya ilmiah ini juga ditujukkan kepada pelajar
agar menjadi penerus bangsa yang lebih baik untuk negaranya.

E. Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu:
Mengakses langsung dari internet
(Data-data yang kami peroleh melalui media internet dengan cara

browsing dari berbagai situs yang ada di internet).


Pengamatan langsung dalam kehidupan sehari-hari
(Mengamati tingkah laku teman-teman di lingkungan sekolah dan rumah

yang menggunakan Handphone).


Kajian pustaka yang dilakukan dengan mencari literatur di internet dan

buku-buku panduan.
Melihat dan membaca berita di TV ataupun koran.

F. Sistematika Penulisan
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Maksud
1.4 Tujuan

1.5 Metode Penelitian


1.6 Sistematika Penulisan
BAB 2 Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Pengaruh
2.2 Pengertian Globalisasi
2.3 Ciri-ciri Globalisasi
2.4 Pengertian Handphone
2.5 Fungsi Handphone
2.6 Pengertian Pelajar
BAB 3 Pembahasan
3.1 Proses Globalisasi
3.2 Dampak Globalisasi
3.3 Proses Globalisasi Handphone
3.4 Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone
3.5 Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone pada Pelajar
BAB 4 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II

Kajian Pustaka
A. Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), Pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Sementara itu,
Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari
pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan
suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun
benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa
yang ada di sekitarnya.

B. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu
proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti
oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama
dan menjadi pedoman bersama bangsa-bangsa di seluruh dunia. Dalam
prosesnya, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar
bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang dipersempit dan waktu
semakin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Kini,
globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang teknologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan lain-lain. Namun,
pada hakikatnya teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor
pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi

begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan


kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.
Bisa dibilang bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang
konsep "Dunia Tanpa Batas" yang saat ini menjadi realita dan sangat
mempengaruhi perkembangan budaya dan membawa perubahan baru.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi
dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu
bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti
budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan
orang dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional.

Dalam

hal

ini

masing-masing

negara

tetap

mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin


tergantung satu sama lain.

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan


batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas

devisa, maupun migrasi.


Universalisasi: Globalisasi

juga

digambarkan

sebagai

semakin

tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman

di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.


Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi
dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga

mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda
dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-

masing negara masih mempertahankan status ontologinya.


Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri,
bukan sekadar gabungan negara-negara.

Malcom Waters, seorang professor sosiologi dari Universitas Tasmania,


berpendapat, globalisasi adalah sebuah proses social yang berakibat
pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang

penting yang terjelma di dalam kesadaran orang.


Emanuel Richter, guru besar pada ilmu politik Universtas Aashen,
Jerman, berpendapat, bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global
secara bersamaan yang menyatukan masyarakat yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan

persatuan dunia.
Princenton N Lyman, mantan duta besar AS di Afrika Selatan,
berpendapat bahwa globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat
atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara di dunia

dalam hal perdagangan dan keuangan.


Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa
Globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara
masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang
sama.

C. Ciri-ciri globalisasi

Semakin menguatnya kecenderungan liberalisasi yang menyentuh hampir

di semua negara di dunia, seperti di bidang komunikasi.


Adanya keterbukaan informasi atau yang dikenal dengan istilah cyber
space. Hal ini memungkinkan komunikasi yang bersifat massal
menyentuh hampir di semua bidang kehidupan masyarakat, termasuk

secara personal.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang

seperti

telepon

genggam,

televisi

satelit,

dan

internet

menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,


sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan

kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.


Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi
saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan

dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).


Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan
dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam

budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.


Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan
hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah

membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru


bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita
sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang
harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan
yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan
globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

D. Pengertian Handphone
Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone
(HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap,
namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel;
wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu
sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem
CDMA

(Code

Division

Multiple

Access).

Badan

yang

mengatur

telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler


Indonesia (ATSI).
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper,
seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak
disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu
divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah
DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi
yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan
semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk
pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil
diselesaikan

dengan

total

bobot

seberat

dua

kilogram.

Untuk

memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta.


Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta)
setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar
berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem
komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan
yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV
yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular
adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang

diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah


bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak
lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari
70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching.
Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu
wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika
pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga
pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan
ponsel menjadi nyaman.

E. Fungsi Handphone
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon,
ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan
singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon
genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G)
dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun
untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam
menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital,
kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa
menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3)
dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G).
Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah ditanamkan fitur komputer.
Jadi di ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel tersebut menjadi
mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis
untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan
tersebut diselesaikan dalam waktu yang singkat.

F. Pengertian pelajar

Prof. Dr. Shafique Ali Khan, ia berpendapat bahwa yang dimaksud siswa
adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau
mempelajari beberapa tipe pendidikan. sedangkan Seorang pelajar adalah
orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana
pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk
meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan
membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan. antara siswa dan
pelajar memiliki persamaan dan perbedaan. persamaan yang di miliki oleh
keduanya adalah sama sama terjadi dan mengalami proses belajar. sedangkan
perbedaannya adalah kalau siswa belajarnya pada lembaga tertentu dan
dibatasi oleh umur tertentu. sedangakan pelajar belajarnya lebih bebas tanpa
di batasi oleh umur, tempat, dan jenis pembelajaran. siswa dan pelajar
merupakan komponen terpenting dalam dunia pendidikan. tanpa adanya
murid proses pendidikan tidak akan terjadi.
Sebutan Pelajar diberikan kepada peserta didik yang sedang mengikuti
proses pendidikan dan pembelajaran untuk mengembangkan dirinya melalui
jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik dalam arti luas. Peserta didik
dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan
sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang
belajar di sekolah (Sinolungan, 1997).
Peserta didik dalam arti sempit inilah yang disebut sebagai pelajar.
Dikatakan pelajar sebab mereka mengikuti pembelajaran dalam konteks
pendidikan formal , yakni pendidikan di sekolah. Melalui pendidikan formal
inilah pelajar diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti Ilmu
Pengetahuan Alam, Sosial, Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan masih
banyak lagi. Diharapkan, selama mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa
mampu mengembangkan dirinya baik secara social, emosi, intelektual,
bahasa, moral dan kepribadian ke arah positif yang diinginkan semua orang.
Perkembangan yang dialami pelajar berbeda-beda. Tergantung pada faktorfaktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Tidak selamanya
perkembangan pada diri pelajar menuju pada hal positif. Adakalanya
beberapa pelajar justru menunjukkan perkembangan ke arah negatif, salah

satunya aksi premanisme yang marak dilakukan oleh pelajar di berbagai


daerah saat ini. Sangat disayangkan, sebab hakikat seorang pelajar adalah
belajar dan menuntut ilmu.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad
ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional.
Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah
ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi
telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri
sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan
India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya
jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya
perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya
globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di
Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara
lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia,
pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping
membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan
nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab
ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran
oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah peloporpelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi
industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai
teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat
ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula
kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi
kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta
pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di

Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa


membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika
Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah
beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon
globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika
perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya
komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara
di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung
pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil,
sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.

B. Dampak Globalisasi

Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.


Mudah melakukan komunikasi.
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
Mudah memenuhi kebutuhan.
Membuat sikap terbuka, berpikiran luas.
Informasi yang tidak tersaring.
Komunikasi serba instan.
Perilaku konsumtif.
Ketergantungan dengan teknologi.
Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk.
Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau

kebudayaan suatu negara.


Timbulnya dunia tanpa batas-batas teritorial (kewilayahan), terutama

dalam bidang ekonomi.


Terjadi empat lompatan besar menuju ekonomi dunia tunggal (menyatu).
Berkembangnya perdagangan dan pembelajaran melalui media cyber

atau internet.
Berkembangnya pola layanan baru masyarakat.

Terjadinya penyatuan antara yang besar (global) dan yang kecil (lokal).
Makin kuatnya era baru kesenangan dan kegembiraan.
Terjadinya perubahan bentuk kerja secara mendasar.
Semakin banyak tampilnya perempuan sebagai pemimpin.
Semakin banyak penemuan baru tentang otak yang sangat

mengagumkan.
Menguatnya nasionalisme budaya.
Adanya kelas bawah yang makin besar.
Semakin besarnya jumlah manusia lanjut usia.
Terjadinya ledakan praktik mandiri-otonom.
Berkembangnya perusahaan kooperatif.
Bangkitnya kekuatan dan tanggung jawab individu (individualisme).

C. Proses Globalisasi Handphone


Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper,
seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak
disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu
divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah
DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi
yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan
semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk
pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil
diselesaikan

dengan

total

bobot

seberat

dua

kilogram.

Untuk

memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta.


Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta)
setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar
berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem
komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan
yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV
yang tersalur ke seluruh dunia.

Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular
adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang
diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah
bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak
lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari
70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching.
Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu
wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika
pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga
pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan
ponsel menjadi nyaman.
Ponsel bisnis
Ponsel jenis ini ditujukan untuk anda yang menginginkan perangkat bisnis
dalam genggaman anda, biasanya ponsel yang telah memiliki kemampuan ini
tergolong ponsel pintar (smartphone). Beragai aplikasi bisnis terdapat dalam
ponsel ini dan dapat membuat pekerjaan kantor anda dapat dilihat dan
dikerjakan dalam sebuah ponsel.
Ponsel hiburan
Ponsel jenis ini merupakan ponsel berjenis multimedia, dimana semua
aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat
anda atasi dengan sebuah ponsel. Banyak Ponsel jenis ini yang memiliki
variannya tersendiri, seperti ponsel musik, ponsel kamera, dan ponsel jejaring
sosial.
Ponsel fashion
Ponsel jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan dapat membuat
pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang terkesan sederhana.
Tetapi dibalik itu semua, sebuah ponsel fashion dapat berharga berkali-kali
lipat dari harga ponsel tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan ponsel yang
berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan, bahkan lebih mahal dari
harga sebuah rumah.
Ponsel standar

Ponsel jenis ini diperuntukan untuk anda yang menginginkan ponsel yang
simpel, fitur yang disematkan dalam ponsel ini merupakan fitur inti, tanpa
teknologi baru yang disematkan.
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio.
Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen
Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah.
Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio
komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2
MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang
menjadi dua arah dengan frequency modulated (FM).
Tahun

1940,

Galvin

Manufactory

Corporation

(sekarang

Motorola)mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti


sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini
merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai
diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin
Manufactory Corporation mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah
pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara
U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif
dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF
untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline.
Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian
memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyurinsinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep
penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep
ini baru dikembangkan pada 1960-an.

Generasi I
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan
telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari
Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan
kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh
Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang
telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih
bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan
frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz.
Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional.
Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu
besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan
keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi
1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat
melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area
telpon genggam.

Generasi II
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika
sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan
teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan

frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas


pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti
dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon
genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler
pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan
karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga
dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari
generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang
lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan
pengguna.

telepon genggam tahun 1996

Generasi III
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk
memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet
sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk
dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE),
Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah
biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih
barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai
dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel

semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang


digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile.

ponsel 3G

Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem
ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang
mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless
broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain.
Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan
pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja.
4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas
baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi
berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk
mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing,
online game, dan lain-lain.

D. Dampak globalisasi penggunaan handphone

Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,


termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai
nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal lain. Baik nilai-nilai
maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis,
yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran manusia. Aspek-aspek kejiwaan
ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang
sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang
adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture)
telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini
dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai
tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi
pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak
melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih
mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan
globalisasi kebudayaan.
Salah satu contoh globalisasi dewasa ini adalah globalisasi di bidang
komunikasi, misalnya penggunaan handphone (HP). Rata-rata orang pada
zaman sekarang dari usia kanak-kanak sampai kakek/nenek sudah
memanfaatkan handphone sebagai alat komunikasi yang praktis dan canggih.
Padahal dahulu di tahun 90an sebelum ada handphone, komunikasi antara
satu orang dengan orang yang lainnya sangatlah sulit, misalnya orang tua sulit
menghubungi anaknya ketika anak tersebut sedang jauh atau dalam
perantauan. Untuk mengetahui kabar masing-masing maka orang tua atau

anak harus saling mengirim surat yang membutuhkan waktu lama. Akan
tetapi sekarang dengan adanya handphone walaupun keberadaan antara orang
yang satu dengan orang yang lainnya sangat jauh (antar negara sekalipun)
mereka dapat berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa harus tatap
muka. Tetapi dengan adanya handphone juga dapat mengakibatkan
kesenjangan sosial antar umat manusia.

E. Dampak globalisasi penggunaan handphone pada pelajar


Penggunaan handphone memiliki dampak negatif dan positif yaitu:
1. Dampak positif penggunaan handphone:
a) Mempermudah komunikasi.
b) Kita bisa hubungan sosial dengan siapa pun dan kapan pun.
c) Membantu dalam kegiatan sekolah mencari ilmu dan sebagainya.
d) Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
e) Memperluas jaringan persahabatan.
2. Dampak negatif penggunaan handphone:
a) Perilaku konsumtif.
(Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah,
apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja).
b) Membuat sikap menutup diri dan berfikir sempit.
c) Mempengaruhi kesehatan.
d) Mempengaruhi sikap dan perilaku anak.
(Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan
untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno
dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar).
e) Mengganggu Perkembangan Anak
(Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP)
seperti kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam
menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan
dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan
dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang
menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan.
Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya.

Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan
menjadi budak teknologi).
f) Rawan tindak kejahatan.
(pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat).
g) Efek radiasi.
(Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif
penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap
kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam
menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak.
Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan
dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen).
h) Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat
Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana
teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengekrengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau
bahkan menimbulkan permusuhan antara gank HP keren dan gank
HP jadul atau yang belum memiliki.
i) Membentuk sifat hedonisme pada anak
Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun
merengek-rengek meminta kepada orang tua, padahal mereka
sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru
secara menyeluruh.
j) Anak akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas,
disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman lawan jenis,
maka HP menjadi sarana bagi mereka untuk komunikasi, tetapi
komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang
seharusnya mereka lakukan seperti shalat, makan, belajar bahkan
tidur. Karena mereka asyik sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
k) Mengalihkan Perhatian
Tentunya jika kondisi ini terjadi, maka pengaruh HP terhadap
prestasi

belajar

benar-benar

mereka

alami.

Akibat

terlalu

memperhatikan HP, maka penjelasan guru diabaikan. Akibatnya,


prestasi

mereka-pun

merosot.

Ini

merupakan

salah

satu

akibat dari pengaruh HP pada pelajar.


l) Menurunkan Konsentrasi

Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita terhadap sesuatu. Dalam


konteks belajar, berarti tingkat perhatian siswa terhadap segala
penjelasan dan bimbingan belajar sang guru. Seharusnya, seluruh
perhatian siswa diarahkan pada apa yang sedang mereka pelajari,
tetapi seringkali HP menyita sebagian besar waktu mereka, sehingga
mereka lebih memilih memperhatikan HP daripada pelajaran.
m) Malas Belajar

Anak-anak yang sudah kecanduan HP, maka waktu yang ia


punya dipergunakan hanya untuk bermain HP. Mereka tidak
pernah berpikir pada hal yang lainnya. Bagi mereka, yang
terpenting

adalah

HP. Jika ke mana-mana tidak ada HP, maka rasanya tidak


lengkap, bahkan ada beberapa anak yang tidak mau
melakukan kegiatan karena tidak punya HP. Padahal dengan
mempunyai HP waktu mereka banyak yang terbuang tanpa
ada manfaatnya.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia. globalisasi membawa perspektif baru tentang
konsep "Dunia Tanpa Batas" yang saat ini menjadi realita dan sangat
mempengaruhi perkembangan budaya dan membawa perubahan baru.
Kemajuan teknologi di bidang alat komunikasi berupa handphone dapat
memudahkan kita dalam berkomunikasi jarak jauh,selain itu kita juga dapat
dengan mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan dengan adanya
fasilitas internet pada handphone,tetapi juga dapat terjadi adanya kesenjangan
sosial pada masyarakat,perilaku konsumtif, dan membuat sikap menutup diri.

B. Saran
Untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan handphone
hendaknaya kita memanfaatkan kecanggihan alat komunikasi tersebut dengan
mempertimbangkan aspekaspek berikut:

Waktu
Jika kita akan menelpon seseorang, hendaknya mencari waktu yang tepat
agar tidak mengganggu orang yang kita telpon.

Tempat
Jika kita berada di tempattempat seperti tempat ibadah, ruang kelas,
ruang rapat, dan tempattempat lain yang sekiranya akan mengganggu
kenyamanan orang lain di sekitar kita, hendaknya kita mematikan atau
memakai mode silent/getar.

Penggunaan
Jangan menggunakan HP ketika jam belajar di sekolah maupun di rumah
karena akan mengganggu konsentrasi belajar.

Oleh karena itu, mari kita pikirkan berkali-kali manfaat dan kegunaan HP
untuk kita, timbang dulu sisi kebaikan dan sisi keburukannya. Belilah HP
yang fiturnya kita pahami dan sangat dibutuhkan oleh kita.

DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/karya%20ilmiah/PENDIDIKAN%20%20KARYA%20ILMIAH
%20TENTANG%20DAMPAK%20HP.htm
file:///D:/karya%20ilmiah/contoh%20karya%20tulis%20ilmiah%20tentang
%20bahaya%20merokok.htm
http://purnama-bgp.blogspot.com/2012/04/globalisasi-pada-alat-komunikasi.html?
m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://dampakpositifnegatif.blogspot.com/2011/09/dampak-positif-negatifhandphone-bagi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam
http://windykm.wordpress.com/2009/07/24/premanisme-dalam-diri-pelajar/
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2352797-pengertian-siswa-danpelajar/
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html
http://ludvyro.blogspot.com/
https://www.facebook.com/DuniaIlmuPrengetahuan/posts/259952290794998
Wahyu Rochmadi, Nur. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta Timur:
Yudhistira.

RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Lira Mustikawati, dilahirkan di Serang tanggal 10
Desember 1995, orang tua bernama Lili Rosliadi dan Surantiyem. Penulis anak
kedua dari tiga bersaudara, bertempat tinggal di Perumahan Pondok Cilegon
Indah blok C 38 No.14 Harjatani, Cilegon, Banten.
Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri
3 Cilegon pada tahun 2008. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 2
Cilegon pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah
Atas (SMA) di SMAN 1 Cilegon. Di masa sekolahnya penulis pernah terpilih
untuk mewakili sekolahnya mengikuti lomba OSN tingkat kota pada tahun 2013.

RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Yasika Prima Agustin, dilahirkan di Serang tanggal 5
Agustus 1996, orangtua bernama Yasrin dan Eka Kalimawati. Penulis anak ketiga
dari tiga bersaudara, bertempat tinggal di Pondok Cilegon Indah di Jalan Cendana
blok D 58 No 19 Rt 02/05, Cibeber, Cilegon, Banten.
Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD
Kedaleman 4 pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di AL-Hadid
pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas
(SMA) di SMAN 1 Cilegon.

Anda mungkin juga menyukai