Anda di halaman 1dari 6

1

JUDUL : INISIASI 4
Isu dan Masalah Sosial Budaya dalam Pengajaran IPS
A. Globalisasi
Globalisasi berarti dunia / keseluruhan atau merupakan proses belajar tentang masalah isuisu yang melintasi batas Negara dan tentang sistem keterhubungan dalam lingkungan budaya
ekonomi, politik dan teknologi (dalam kondisi memiliki pandangan yang berbeda tetapi
kebutuhan sama.
Maksud pendidikan global :
-

Memahami keterhubungan, perbedaan dan persamaan dan memanfaatkan peluangpeluang masa datang.

Menjadi warga Negara yang baik dan juga warga Negara dunia yang baik atau menjadi
bagian

masyarakat

dunia,

tidak

mengingkari

sebagai

warga,

bangsa

(lebih

mengutamakan mengangkat persamaan)


-

Pendidikan sebaiknya diarahkan pada : a)Memberi kemampuan dan ketrampilan untuk


hidup efektif dalam masyarakat global, b) memberi kemampuan untuk memanfaatkan
peluang- peluang di masa yang akan datang, c) mampu menghargai masa lampau.

Pengertian Pemahaman global


Pemahaman global adalah proses memahami dalam memandang dunia dengan hubunganhubungan yang terjadi di dalamnya. King cs, menyatakan pemahaman global meliputi:
a) Pengertian terhadap bumi dan manusia sebagai bagian dari jaringan yang memiliki
keterkaitan
b) Kepedulian bahwa terdapat pilihan- pilihan yang bersifat individu , nacional, dan
universal. Keputusan yang diambil harus demi tatanan dunia yang lebih baik pada masa
yang akan datang.
c) Menerima bahwa bangsa- bangsa lauin memiliki pandangan yang berbeda dan mungkin
lebih senag pada pilihan lain.
Jadi tujuan pendidikan benar-benar menanamkan bahwa diri siswa adalah warga dunia
yang tidak meninggalkan bagaimana dia sebagai salah satu warga suatu bangsa.
Isu global :
-

Krisis energy

Jarak Negara kaya miskin

Kepadatan penduduk

Komunikasi

Polusi

Obat terlarang

Perang nuklir
(baca hal. 4.5- dan seterusnya)

B. Ragam Budaya

Perdagangan international (pasar


bebas, ketidakjujuran , kualitas)

2
-

Kuncoro 1980 : 190 :Ragam budaya adalah : Suatu masyarakat yang memiliki lebih dari
satu perangkat gagasan, tindakan dan hasil karya.

Tri Andis ( dalam Skeel): obyek budaya adalah sesuatu yang dapat dilihat : Upacara/
peralatan, makanan, pakaian dll. , sedangkan subyek budaya adalah yang hanya dapat
dilihat oleh rasa dan pikiran, contoh : gagasan, tindakan, nilai dan sikap, kepercayaan
dan kebijaksanaan.

Keanekaragaman budaya berwujud : ras dan etnik yang dimiliki sebuah masyarakat,
contoh : masy. AS yang memiliki multi budaya dan terdiri dari berbagai ras (kulit hitam,
kulit putih, kulit berwarna)

Kepada siswa ditanamkan : Sikap toleransi berdasar simpati dan kasih sayang

Masalah keragaman budaya


1. Pembauran penyebab : Golongan manusia dengan latar belakang berbeda, bergaul
secara intensif dalam waktu yang lama akan berubah wujud dan sifatnya.
-

Faktor penghambat : kurang pengetahuan terhadap budaya, sifat takut terhadap


budaya lama (inferioritas), memandang rendah kebudayaan lain (superioritas)

Akibat adanya hambatan : timbul kecurigaan dan ketidakpercayaan, sulit


menanamkan toleransi yang didasari simpati dan kasih sayang.

Tugas Guru menanamkan pemahaman terhadap sejarah dengan perspektif multi


etnik( mempelajari sejarah Indonesia, Sej. Dunia, Cina , India Arab dll.) dan
membebaskan siswa dari cara berfikir secara sempit terhadap perbedaan budaya, yaitu
dengan mengembangkan sikap toleransi yang dilandasi rasa simpati dan kasih saying.
Tugas siswa menjadikan warga Negara Indonesia yang baik, menjadi warga Negara
dunia yang efektif melalui pendidikan formal siswa mengormati dan menghargai
keragaman budaya, perbedaan budaya merupakan modal budaya.
C. Globalisasi dan Keragaman Budaya di Indonesia
Arus globalisasi mempengaruhi kehidupan masyarakat baik dalam bidang ekonomi,
teknologi, politik, sosial, dan budaya, seiring dengan berkembangnya teknologi informasi
memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia.
Dampak positif :
1. Penyerapan ilmu lebih cepat
2. Peristiwa penting seluruh dunia bisa diketahui
3. Trend di bidang budaya, dan lain-lain.
Dampak negatif :
1. Meningkatnya penggunaan obat terlarang di kalangan muda
2. Perubahan tingkah laku generasi muda yang sedikit bergeser mulai tatanan hidup orangorang timur.

3
Keanekaragaman etnis dan budaya di Indonesia (Arab, Cina, India, Indonesia) menurut
Toffler karena masih kuatnya sikap stereotype (ciri khas perilaku dan emosi yang sama
dalam satu kelompok masyarakat dan

daerah yang sama, kulit, ras, dan seterusnya)

menyebabkan pembauran berjalan sangat lambat, untuk itu komunikasi merupakan syarat
terjadinya interaksi sosial yang harmonis.
D. Pembelajaran IPS dalam Era Globalisasi dan Keragaman Budaya
Fungsi mengajar IPS antara lain : membantu para siswa untuk mengembangkan pemahaman
terhadap diri pribadi, menghargai masyarakat global dengan keanekaragaman budaya,
memperkenalkan proses sosialisasi, pentingnya masa lampau dan kini dalam mengambil
keputusan untuk masa yang akan datang, membimbing berpartisipasi dalam aktivitas di
masyarakat.Mengembangkan ketrampilan menganalisis dan memecahkan masalah serta
membimbing pertumbuhan dan pengembangan , partisipasi dalam aktifitas di masyarakat.
Tujuan pengajaran IPS :
-

Mentransformasikan bahwa sekolah akan memberi kesempatan yang sama kepada semua
siswa meskipun berbeda budaya, sosial, ras dan kelompok etnik.

Mengembangkan sikap positif dalam menghadapi perbedaan budaya, ras, etnik, agama

Mengembangkan sikap-sikap sosial

Mengembangkan dan memahami saling keterhubungan dan ketergantungan.

Pengajaran globalisasi dalam IPS bertujuan :


1. Menanamkan sebagai manusia memiliki kesamaan dan perbedaan
2. Menanamkan bahwa bumi dihumi oleh manusia yang memiliki ketergantungan dan lebih
banyak memiliki kesamaan dari pada perbedaan.
3 Memahami masalah dunia : penduduk, pencemaran air dan udara, kelaparan dll.
3. Menanamkan kemampuan berfikir kritis terhadap masalah dunia dan tampil menganalisa
informasi yang diterima.
Masalah-masalah lingkungan dan pendidikan lingkungan
dalam konsep lingkungan hidup
-

Lingkungan abiotik (batuan, tanah, mineral, udara, gas, air, energi)

Lingkungan biotik (mikro organisme, binatang, tumbuhan, manusia)

Lingkungan alam (sumber-sumber alam yang belum digali: hutan perawa, binatang yang
masih line, tanah yang belum tergarap)

Lingkungan sosial (keluarga, teman tetangga, penduduk desa, dan lain-lain)

Lingkungan budaya bersifat material dan non material


Material: bangunan dan peralatan pakai, non material: norma, peraturan, kesenian, sistem
ekonomi, dan sebagainya.

Menurut Nursid Sumaatmaja : ada 4 masalah di lingkungan :


1. Perkembangan populasi

4
Kebutuhan hidup dan pemukiman meningkat dampaknya merusak lahan pertanian, hutan
dan lain-lain.
2. Lingkungan kemampuannya tidak mendukung, akibatnya timbul masalah, kekurangan
air, banjir, pencemaran dan lain-lain.
3. Keterbatasan kemampuan manusia.
4. Ketimpangan hidup.
Materi pendidikan IPS di Indonesia:
Perlunya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Kekayaan Alam, disini diperkenalkan konsepkonsep sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (minyak bumi, tembaga, besi, gas,
dan lain-lain). Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (hasil hutan, pertanian, perikanan,
hasil perkebunan).
Dalam konteks ideologi Negara sebenarnya sama dengan mengenalkan IPS dan UUD 45
Pasal 33 (baca pasal tersebut).
Masalah hukum ketertiban dan kesadaran hukum:
1. Masalah hukum : masalah yang muncul akibat interaksi manusia sebagai makhluk sosial
2. Ketertiban : suatu keadaan yang menunjukkan adanya patokan aturan atau pedoman
maupun petunjuk yang berlaku dan harus ditaati oleh setiap individu, antara pribadi dan
golongan.
Cara menegakkan ketertiban :
-

Setiap anggota harus membatasi kebebasan pribadi dengan mempertimbangkan hak


dan kewajiban orang lain

Tujuan adanya ketertiban :


-

Menciptakan suasana aman, nyaman, tenteram, tertib, adil (bebas tapi terarah)

3. Kesadaran hukum : sikap individu untuk menerima dengan rela dan bertanggungjawab
terhadap konsekuensi dari peristiwa hukum yang terjadi.
Peritiwa hukum terjadi karena kebutuhan dan ada akibat hukum (kematian dalam
kecelakaan). Hubungan hukum memberi hak dan kewajiban yang ditentukan oleh
Undang-Undang yang tidak boleh dilanggar.
4. Hak masalah hukum, ketertiban, kesadaran hukum dan IPS
IPS sangat potensial dalam mengkaji permasalahan yang ditimbulkan dalam berbagai
hubungan antar manusia. Di masyarakat muncul peristiwa hukum diakibatkan hukum
(disini perlu ditanamkan nilai-nilai tentang kesadaran bahwa dalam rangka membentuk
siswa sebagai warga Negara Indonesia yang mendukung ketertiban hukum sesuai dengan
kaidah hukum yang berlaku.
Sangat penting menghubungkan kajian hukum dengan pendidikan sosial.
Tujuan dan fungsi dihubungkannya kedua bidang tersebut dapat diungkapkan Cerlach
Lamprechts:

5
a. Menanamkan pemahaman siswa terhadap aspek-aspek sosial dan sistem hukum yang
dikandung, berguna siswa dapat berpartisipasi aktif dalam melaksanakan ketentuan
hukum.
b. Menanamkan sikap-sikap, nilai-nilai dan pemahaman terhadap hukum dan sistem
yang berlaku.
c. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan ketrampilan dalam memecahkan
permasalahan.
5. Masalah-masalah kesadaran hukum dan pendidikan kesadaran hukum warga Negara
a. Manusia berinteraksi dengan lingkungan fisik/alam (pendayagunaan laut, hutan,
sungai, dan lain-lain) dan lingkungan sosial atau masyarakat (berinteraksi antar
sesama manusia). Dalam berinteraksi harus tunduk pada hukum-hukum tertulis dan
hukum tidak tertulis, mereka disebut masyarakat hukum. Terhadap hukum yang
mengikat setiap anggota masyarakat harus memiliki kesadaran hukum (anggota
masyarakat harus mengetahui mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak
boleh) yang akhirnya mereka tahu hak dan kewajiban.
Hukum tertulis adalah hukum positif (peraturan lalu lintas, sekolah, ketatanegaraan)
senantiasa ada sanksi hukumnya.
Hukum tidak tertulis tidak ada sangsi, tetapi wajib ditaati oleh masyarakat dan
memiliki kekuatan yang mengikat, hukum seperti ini dinamakan Norma.
Besar kecilnya kekuatan mengikat dalam norma secara sosiologis dibedakan
menjadi:
-

Cara (usage)

Tata kelakuan (mares)

Kebiasaan (folk ways)

Adat istiadat (custom)

b. Pendidikan kesadaran hukum warga Negara


Pendidikan disini dimaksudkan : pengenalan dan penanaman rutin (mana yang baik ,
mana yang tidak, hak dan kewajiban, pengetahuan, nilai dan skill harus terintegrasi
dalam proses pendidikan. Jadi pendidikan nilai sangat berperan, bahkan ditanamkan
sedini mungkin. Dengan cara memperkenalkan.
6. Peranan IPS
IPS harus dapat berperan bagi siswa dalam mengembangkan berbagai aspek
kehidupan di masyarakat. Peranan dari IPS adalah berikut ini.
1. Sosialisasi. Membantu siswa menjadi anggota masyarakat yang berguna dan efektif
2. Pengambilan keputusan. Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir
(intelektual), dan keterampilan akademis.
3. Sikap dan nilai. Membantu siswa menandai, menyelidiki merumuskan dan menilai
diri sendiri dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat sekitar.
4. Kewargaan negara. Membantu siswa menjadi warga negara yang baik

6
5. Pengetahuan. Tanggap dan peka terhadap kemajuan pengetahuan dan teknologi,
dapat mengambil manfaat dari padanya.
7. Tujuan IPS
Menurut Bruce Joyce, IPS memiliki tiga tujuan sebagai berikut
1. Pendidikan kemanusiaan (Humanistic education), yaitu membantu siswa memahami
pengalamannya dan menemukan arti kehidupan
2. Pendidikan kewarganegaraan (Citizenship education), yaitu siswa ikut berpartisipasi
secara efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat dengan penuh kesadaran
sebagai warga negara.
3. Pendidikan intelektual (intellectual education), siswa mampu menganalisa dan
memecahkan masalah dengan menggunakan ilmu sosial sebagai alat
8. Tugas Guru IPS
1. Guru IPS memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan sosial, melalui
kemampuan membaca, mendengar, dan melihat.
2. Guru tidak semata-mata berorientasi kepada subjek matter, tetapi juga harus dapat
mengintegrasikan bahan ilmu-ilmu sosial melalui pendekatan interdisiplin dengan
menampilkan permasalahan sehari-hari dari masyarakat.
3. Guru IPS harus dapat memilih materi yang aktual dan menarik
4. Latar belakang kebudayaan anak didik hendaknya mendapat perhatian
5. Untuk memudahkan pelaksanaan integrasi bahan pelajaran, guru IPS harus
mengetahui struktur dasar dari berbagai cabang ilmu sosial (konsep-konsep,
metode), dan dapat bekerja sama dengan guru-guru lain di dalam kelompok Team
Teaching.

Anda mungkin juga menyukai