Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pelatihan Fasilitator
Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

Bogor, 14-17 September 2011

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Buku I RPJMN 2010-2014

No
Sasaran
.
III. PEMBANGUNAN PENEGAKAN HUKUM
1

Target

Tercapainya suasana dan kepastian 1) Persepsi


masyarakat
pencari
keadilan melalui penegakan hukum
keadilan
untuk
merasakan
(rule of law) dan terjaganya ketertiban
kenyamanan, kepastian, keadilan
umum
dan keamanan dalam berinteraksi
dan mendapat pelayanan dari
penegak hokum
2) Tumbuhnya
kepercayaan
dan
penghormatan
publik
kepada
aparat dan lembaga penegak
hukum
3) Mendukung iklim berusaha yang
baik sehingga kegiatan ekonomi
dapat berjalan dengan pasti dan
aman serta efisien
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun
2014 sebesar 5,0 yang meningkat
2
dari 2,8 pada tahun 2009

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Matriks Buku II RPJMN 2010-2014

BIDANG PEMBANGUNAN: HUKUM DAN APARATUR


PRIORITAS BIDANG: Penyelenggara Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
No

11

12

IV.

FOKUS
PRIORITAS/KEGIATA
N
PRIORITAS/KEGIATA
N PRIORITAS

Kegiatan Diseminasi
HAM

Kegiatan Informasi
HAM

Fokus Prioritas 4
PENINGKATAN
PENYELENGGARAAN

SASARAN
(HASIL OUTCOMES
OUTPUT) YANG
DIHARAPKAN

Meningkatnya
Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang telah
memperoleh diseminasi
HAM

INDIKATOR

Jumlah K/L atau daerah


yang telah
melaksanakan RAN
HAM
Jumlah penyuluh HAM
Jumlah evaluasi dan
pengembangan
diseminai HAM
Informasi yang dapat
Jumlah data HAM yang
diakses dari K/L, Provinsi
diolah dari K/L, Provinsi
dan Kabupaten/Kota tentang dan Kab/Kota
HAM
Jumlah evaluasi dan
laporan tentang HAM
Jumlah akses jalur
informasi HAM melalui
penyediaan koneksi
internet
Jumlah layanan
informasi melalui
media cetak dan
elektronik
Terwujudnya pemerintahan IPK
yang bersih dan bebas KKN RAD PK di
Provinsi/Kabupaten/

TARGET
PROGRAM KEMENTERIAN/LEMB
2010 2014
AGA TERKAIT

34
34
Program
Kab/Ko Kab/Ko Pemajuan
ta
ta
HAM
136
34
Kab/Ko
ta
156

680
34
Kab/Ko
ta
850
Program
Pemajuan
HAM

156

850

156

850

156

850

2,8
72,7

5,0
100

Kementerian Hukum
dan HAM

Kementerian Hukum
dan HAM

Berbagai Perencanaan Pemberantasan


Korupsi
Kondisi Saat Ini

Sinergi Rencana
Aksi

Kondisi yang
diharapkan

Perbaikan Pencegahan
dan Pemberantasan
Korupsi

1. Stranas dan Rencana Aksi Pencegahan


dan Pemberantasan Korupsi

Peningkatan
Indeks
Persepsi
Korupsi

2. Rencana Strategis KPK


3. Grand Design Reformasi Birokrasi
4. Lain-lain (Pusat dan Daerah)

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
4
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Indeks Persepsi Korupsi

Indeks Persepsi Korupsi adalah indikator agregat


yang mengukur tingkat korupsi yang terjadi di
suatu negara berdasarkan persepsi pelaku bisnis
dan country experts
Jenis korupsi yang dilihat dalam IPK adalah korupsi
yang dilakukan oleh aparat publik (public officials)
dan politikus
Tingkat korupsi disajikan dalam bentuk indeks
dengan rentang antara 0 (nol), skor yang
dipersepsikan sangat korup, sampai dengan 10
(sepuluh), skor yang dipersepsikan sangat bersih)
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
5
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
6
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Target dan Capaian IPK 20102014

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
7
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Perkembangan Pemberantasan
Korupsi

Catatan: IPK kota merupakan hasil survey oleh TI Indonesia pada kota-kota tersebut
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
8
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Cara Memperbaiki Indeks Persepsi


Korupsi

1. Perubahan skor yang drastis (misalnya dari 2,8


menjadi 5 dalam 3 tahun) membutuhkan perubahan
yang holistik dan nyata terlihat oleh publik
2. Fokus perbaikan pada komunitas bisnis, khususnya
pencegahan suap, pada sektor:
Perijinan usaha
Pajak
Bea cukai
3. Penindakan koruptor yang tegas terutama pada
sektor:
Korupsi politik
Penegak hukum
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
9
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Rencana Aksi Daerah Pemberantasan


Korupsi (RAD PK)

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
10
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

Latar Belakang Penyusunan


untuk mendorong percepatan pemberantasan korupsi di daerah, dokumen
RAD PK
RAN PK yang disusun berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2004, disosialisasikan

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

ke daerah-daerah. Selanjutnya pemerintah daerah dengan komitmen yang


tinggi merumuskannya ke dalam Rencana Aksi Daerah Pemberantasan
Korupsi (RAD PK).
sejak tahun 2006, Bappenas telah memfasilitasi penyusunan RAD PK di 22
Provinsi dan 10 Kabupaten/Kota. Beberapa pemerintah daerah baik provinsi
maupun kabupaten/kota memang telah menjabarkan RAD PK sesuai dengan
lingkup kewenangan masing-masing. Penjabaran tersebut dalam bentuk
Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati dan Peraturan Walikota.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 menyebutkan bahwa
salahsatu hal yang menandakan terwujudnya pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN, adalah terlaksananya RAD PK di provinsi/kabupaten/kota (Bab
VIII: Hukum dan Aparatur, Sub Bab: Sasaran).
Sebagai dokumen yang menjadi pedoman dan acuan bagi para pemangku
kepentingan
dan
pelaksana
pembangunan,
baik
pada
tingkatan
kementerian/lembaga di pusat dan Pemerintah Daerah, diharapkan hal-hal
yang tertuang dalam RPJMN dapat diintegrasikan dan menjadi bahan
pertimbangan dalam menyusun rencana pembangunan daerahnya masingmasing serta masyarakat pada umumnya.
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
11
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

Konsultasi dan Kampanye Publik RAN PK serta Fasilitasi Penyusunan


RAD PK
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Konsultasi
dan
Kampanye
Publik
RAN PK
1.Banjarma
sin
2.Makassar
3.Surabaya
4.Makassar
5.Manado
6.Padang

Konsultasi
dan
Kampanye
Publik RAN
PK serta
Penyusunan
RAD PK
1.Bali
2.Nanggroe
Aceh
Darussalam
3.Kepulauan
Bangka
Belitung (2009)
4.Jawa Tengah
(2007)
5.Papua
6.Sulawesi
Tenggara
7.DI.
Yogyakarta
8.Kepulauan
Riau
9.Sulawesi
Selatan (2009)
10.Kalimantan
Tengah

Konsultasi
dan
Kampanye
Publik RAN
PK serta
Penyusunan
RAD PK
1.Kalimantan
Barat
2.Kalimantan
Timur (2008)
3.Jawa Barat
(2008)

Keterangan: daerah yang


Daerah

Konsultasi dan
Konsultasi dan Fasilitasi
Kampanye Publik Kampanye
Penyusunan
RAN PK serta
Publik RAN PK
RAD PK
Penyusunan RAD serta
(inisiatif
PK
Penyusunan
daerah)
1.Jawa Timur
RAD PK
1.Provinsi Jawa
(2009)
1.Sulawesi
Barat (lanjutan)
2.Riau (2010)
Tengah (2010)
2.Kabupaten
3.Nusa Tenggara
2.DKI Jakarta
Rokan Hulu
Barat
(2010)
3.Kota Pagar
4.Gorontalo
3.Jambi
Alam
Penyusunan RAD Review
4.Provinsi
PK dan Survey
Pelaksanaan
Lampung
Persepsi
RAD PK
Masyarakat
1.Jawa Tengah
Review
(CRC) di
2.Bali
Pelaksanaan
Kab/Kota
3.Nanggroe Aceh RAD PK di
1. Kab. Pemalang
Darussalam
Kabupaten/Kot
(2007) - IMB
4.Kalimantan
a
2. Kab. Indramayu - Timur
1.Kota
IMB
5.Sulawesi
Probolinggo
3. Kota Magelang
Selatan
2.Kabupaten
(2007) - IMB
Pemalang
4.Kab. Jembrana
Inisiatif Daerah 3.Kabupaten
(2007) -Sumatera
Jembrana
Pertanahan
Selatan (2010)
5. Kota Denpasar
-Kota Probolinggo Kerjasama
6. Kota Bandung
(2009)
dengan
(2008) - Pendidikan
Kemitraan
Inisiatif Daerah
1.Kota Bandung
berwarna-Kepulauan
merah Bangka
telah menuangkan RAD
PK ke
dalam
2.Kota
Denpasar
Belitung (lanjutan)
3.Kota Makassar

Fasilitasi
penyusunan RAD
PK di 5 Kota
1.Surabaya
2.Medan
3.Cirebon
4.Palembang
5.Samarinda

Peraturan Kepala
12

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
13
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Urgensi RAD PK

esensi otonomi daerah adalah mendekatkan


pelayanan publik kepada masyarakat, untuk itu
peran pemerintah daerah dalam menciptakan
pelayanan publik yang baik sangat penting. RAD
PK menekankan pada upaya perbaikan dan
peningkatan kualitas pelayanan publik.
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia, adanya RAD PK, memperlihatkan
komitmen
Pemerintah
daerah
untuk
bahu
membahu mendukung percepatan pemberantasan
korupsi pada lingkup daerahnya masing-masing.
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
14
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Nilai Strategis RAD PK

Pembenahan penyelenggaraan pelayanan publik penting dilakukan agar


semakin tertutup peluang yang memungkinkan terjadinya praktek korupsi.
Strategi pemberantasan korupsi dalam RAD PK saat ini lebih banyak
mengarah pada pembenahan struktur, manajemen, dan budaya
kelembagaan Pemerintah Daerah. Ini merupakan strategi yang lebih
berkelanjutan dibanding strategi-strategi represif dari pihak luar pemerintah
daerah.
RAD-PK yang berupaya membenahi struktur, manajemen, dan budaya
kelembagaan Pemerintah Daerah sangat potensial untuk melahirkan
berbagai instrumen dan mekanisme kelembagaan yang inovatif. Instrumen
inovatif yang dimaksud misalnya saja adalah instrumen untuk
mengidentifikasi unit cost pelayanan publik, instrumen untuk menampung
keluhan publik, instrumen untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas.

Perencanaan RAD PK yang tepat dan jaminan


penganggaran yang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku merupakan hal-hal yang akan
mendorong
pemerintah
daerah
untuk
lebih
bersemangat melakukan pemberantasan korupsi,
terutama upaya pencegahan.
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
15
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Tujuan dan Fungsi RAD PK

Tujuan
RAD PK merupakan suatu dokumen yang disusun
untuk menjadi Pedoman Penyearah implementasi
komitmen Pemerintah Daerah dalam menanggulangi
korupsi. Secara praktis, RAD PK disusun untuk menjadi
dasar dan pedoman bagi SKPD dan aparatur
Pemerintah
Daerah
dalam
mendorong
upaya
Fungsi
perbaikan
Pedoman pelayanan
bagi institusipublik.
pelayanan publik di daerah dalam memperbaiki pelayanan
publik, pengelolaan keuangan daerah dan penataan sistem administrasi
pemerintahan daerah secara lebih terukur dan akuntabel;
Pedoman untuk menjembatani koordinasi dan integrasi program-program
pelayanan publik pengelolaan keuangan daerah dan penataan sistem administrasi
pemerintahan daerah dalam rangka pemberantasan korupsi di daerah;
Pedoman untuk mensinergikan berbagai perbaikan di bidang pelayanan publik
pengelolaan keuangan daerah dan piatas system administrasi pemerintahan
daerah baik pada tingkat pusat maupun daerah;
Dokumen kontrak politik bagi masyarakat dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan untuk memantau pelaksanaan program pemberantasan Korupsi di
daerah
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
16
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Fokus RAD PK

Secara subtantif fokus RAD PK terdiri dari:


1.Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2.Penataan Sistem Keuangan Darah
3.Perbaikan
Sistem
Administrasi
Pemerintahan
4.Penetapan Program dan Wilayah Bebas
Korupsi

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
17
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

Alur Penyusunan RAD PK


PERSIAPAN

PERUMUSAN

PELEMBAGA
AN

Diskusi
Persiapan

Koordinasi
dengan
stakeholder di
Daerah

Pembentukan
Tim Penyusun
RAD PK

Penentuan Isu
Prioritas yang
akan dimasukan
ke dalam RAD PK
Perumusan
Kebijakan
(Penulisan Draft
RAD PK)

Konsultasi dan
Kampanye
Publik draft
RAD PK
Konsultasi
dengan Tenaga
Ahli
Penyempurnaan
Akhir Draft RAD
PK

Legalisasi
Dokumen
(Dituangkan
Kedalam
Peraturan Kepala
Daerah)

M
P
L
E
M

Forum
Multipihak

E
N
T

Sosialisasi RAD
PK yang telah
dituangkan ke
dalam Peraturan
Kepala Daerah

MONITORING DAN EVALUASI

A
S
I

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Review Pelaksanaan RAD


PK

Pada tahun 2009, Bappenas melaksanakan kegiatan review pelaksanaan RAD PK


dibeberapa daerah, antara lain Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur,
Bali, dan Nanggroe Aceh Darussalam.
Kegiatan review dilakukan selama tiga hari. Dimulai dengan pelaksanaan
wawancara dengan pihak-pihak kunci, studi dokumen serta penyebaran
angket/questioner di daerah-daerah yang pernah difasilitasi penyusunan RAD PK
dan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan dilaksanakan oleh Tim Independen.
Jawa Tengah
: 20-22 April
Bali
: 4-6 Mei 2009
Sulawesi Selatan
: 25- 27 Mei 2009
Nanggroe Aceh Darussalam
: 2- 4 Juni 2009
Kalimantan Timur
:15-17 Juni 2009
Tujuan kegiatan adalah untuk menilai dampak pelaksanaan kegiatan fasilitasi
penyusunan dan pelaksanaan RAD PK di berbagai Provinsi serta tindak lanjut di
masing-masing daerah sekaligus masukan untuk pengembangan strategi
pemberantasan korupsi 5 tahun ke depan.
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
19
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Hasil Review

Masih banyak hambatan dalam penyusunan, implementasi serta


monitoring dan evaluasi RAD PK.
Meski demikian, stakeholders di 5 daerah yang direview menilai RAD
PK sangat relevan dengan kondisi saat ini. Diharapkan, melalui
rencana aksi daerah ini, langkah-langkah pencegahan akan semakin
banyak dilakukan.
Perkembangan RAD PK di beberapa daerah, terutama daerah yang
telah menuangkan RAD PK ke dalam Peraturan Kepala Daerah
(Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota) masih perlu dievalusi lebih
lanjut terlebih untuk menilai dampaknya bagi masyarakat. Evaluasi
dampak ini terutama terkait dengan kualitas pelayanan publik yang
menjadi prioritas dalam RAD PK di daerah masing-masing;
Strategi Implementasi di SKPD perlu diperjelas
Reward and Punishment
Mutasi Pegawai di Lingkungan Pemda yang tidak dibarengi dengan
transfer of knowledge
Perlunya Juklak dan Juknis, Pedoman atau Manual Penyusunan RAD PK
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
20
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Pedoman Umum RAD PK

Berdasarkan rekomendasi review pelaksanaan RAD PK di


beberapa daerah, Bappenas menyusun Pedoman Umum
RAD PK berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi,
Kementerian
Dalam
Negeri,
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Organisasi Masyarakat Sipil serta instansi terkait lainnya.
Pedoman umum RAD PK diharapkan akan dijadikan
panduan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun dan
mengimplementasikan RAD PK.
Pedoman Umum RAD PK telah dilaunching pada bulan
Desember 2011
Pedoman Umum RAD PK didistribusikan secara bertahap ke
Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia serta pihakpihak yang berkaitan dengan implementasi RAD PK

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
21
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum RAD PK

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
22
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Urgensi Pelatihan

Umum
Target kinerja dalam RJMN 2010-2014 menyebutkan bahwa
penyusunan dan pelaksanaan RAD PK harus mencapai 100% pada
tahun 2014. Sementara hingga tahun 2010, baru terdapat 22 Provinsi
serta 11 Kabupaten/Kota yang menyusun dan melaksanakan RAD PK
Salah satu prinsip utama dalam RAD PK adalah partisipasi publik yang
nyata. Partisipasi yang nyata, mengandalkan keterlibatan berbagai
pihak dalam seluruh siklus RAD PK, mulai dari tahap persiapan,
penyusunan, pelembagaan hingga implementasi serta monitoring dan
evaluasi.
Salah satu kelemahan utama dalam penerapan partisipasi publik
adalah ketiadaan mekanisme kelembagaan yang menjamin adanya
representasi publik pada setiap tahapan proses kebijakan
Salah satu mekanisme kelembagaan yang hendak disediakan
(menurut pedoman umum RAD PK) adalah pengembangan forum
multistakeholder untuk RAD PK. Namun hingga kini, berbagai daerah
yang telah menyusun dan melaksanakan RAD PK belum membentuk
forum tersebut
Diperlukan aktor-aktor aktif yang dapat menjadi inisiator, motivator
dan
fasilitator
bagi
upaya
partisipasi
publik
Direktorat
Hukum dan
Hak Asasi
Manusiapengembangan
Pelatihan Fasilitator Pedoman
Umum Rencana
Aksi untuk
Daerah
23
percepatan penyusunan
dan pelaksanaan
PK
Pemberantasan
Korupsi (RAD RAD
PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Urgensi Pelatihan

Khusus
Sejak 2006, fasilitasi penyusunan RAD PK lebih banyak dilakukan oleh
Bappenas, padahal kita berharap RAD PK harus menjadi inisiatif daerah.
Kebutuhan akan fasilitator di daerah, merupakan kebutuhan agar RAD PK benarbenar didorong dan dilakukan oleh daerah bukan karena arahan dari
pemerintah pusat.
Selama ini pula, maintenance untuk keberlanjutan penyusunan RAD PK
dilakukan oleh Bappenas. Padahal, yang dibutuhkan adalah koordinasi antara
daerah dan pusat.
Berdasarkan pengalaman, fasilitator RAD PK tidak hanya dibutuhkan pada saat
penyusunan (rapat, workshop dll) tetapi lebih dari itu melakukan
pendampingan secara intensif kepada pemerintah daerah.
Fasilitator RAD PK tidak hanya berperan sebagai tim teknis, tetapi lebih dari itu
adalah sebagai tim pendamping/tim advokasi
Oleh karena itu, fasilitor RAD PK harus dibekali pemahaman yang utuh tentang
RAD PK; kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan, proses
perencanaan-penganggaran di daerah maupun secara umum tentang kerangka
pencegahan dan pemberantasan korupsi baik pada tingkat nasional maupun di
daerah
Upaya membangun pemahaman yang utuh ini, hendak dilakukan melalui
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
24
sebuah pelatihan yang dinamakan
pelatihan
Fasilitator RAD PK
Pemberantasan
Korupsiuntuk
(RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Pelaksanaan Pelatihan

o Pelatihan ini akan dikelola sebagai bagian dari pelaksanaan


kerjasama Bappenas dengan Kemitraan dalam program SUCCES
pada tingkat nasional
o Pelatihan ini direncanakan akan dilakukan 3 x di tiga regional yang
berbeda-beda :
Regional 1 : Jawa dan Sumatera, bertempat di Bogor (14-17 Sept
2011)
Regional 2 : Bali, Nusa Tenggara & Papua dilaksanakan di
Denpasar (27-30 Sept 2011)
Regional 3 : Sulawesi, Kalimantan dan Maluku, di Makasar (11-14
Okt 2011)
o Tim kerja untuk pelaksanaan pelatihan ini terdiri dari :
Tim Fasilitator ( Tim penulis Modul Pelatihan) dibantu oleh tim
teknis yang ditentukan oleh Tim Fasilitator
Tim koordinasi ke daerah: Bappenas
Tim administrasi & keuangan: Kemitraan
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Peserta Pelatihan

Harapan khusus tentang pelatihan bagi fasilitator RAD PK ini dapat


terpenuhi apabila para peserta pelatihan tersebut memenuhi
beberapa kriteria sebagai berikut :
oBerasal dari daerah yang pernah difasilitasi Bappenas dalam
menyusun RAD PK
oBerasal dari
daerah yang telah menetapkan RAD PK sebagai
peraturan kepala daerah
oBerasal dari dari daerah dengan IPK tertinggi pada tahun 2010
oBerasal dari dari daerah dengan IPK terendah pada tahun 2010
oBerasal dari daerah dengan indeks integritas tertinggi pada tahun
2009 & 2010
oBerasal dari daerah dengan indeks integritas terendah pada tahun
2009 & 2010
oBerasal dari daerah yang memiliki best practise di bidang pelayanan
publik, pengelolaan keuangan maupun perbaikan tata pemerintahan

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
26
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

KEMENTERIAN
PPN/
BAPPENAS

Kesimpulan dan Rencana Tindak


Lanjut

Peningkatan IPK menjadi 5 pada tahun 2014 dan Pelaksanaan RAD PK di


seluruh daerah menjadi salah satu prioritas dalam RPJMN 2010-2014.
oleh karena itu perlu adanya sinergi antar pihak-pihak terkait baik di
tingkat pusat maupun daerah

Survei Integritas, Indeks Persepsi Korupsi, dan RAD PK memiliki


keterkaitan yang erat dalam rangka upaya percepatan pemberantasan
korupsi melalui strategi pencegahan.

Penyusunan RAD PK yang melibatkan partisipasi publik sejak awal


diharapkan mampu mewujudkan transparansi, akuntabilitas dan
membuka ruang partisipasi masyarakat secara luas sehingga senantiasa
terhindar dari praktek korupsi.

Dalam rangka pencapaian sasaran RPJMN 2010-2014 dan agar Pedoman


Umum RAD PK dapat digunakan secara efektif, maka perlu dilakukan
pelatihan fasilitator

Diharapkan peserta pelatihan dapat menjadi aktor-aktor yang dapat


mendorong dan bekerjasama dalam penyusunan dan pelaksanaan RAD
PK
Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
27
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

Direktorat Hukum dan Hak Asasi


Manusia
Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional
Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta Pusat 10310,
Telp/Fax. 021-319 34723
www.bappenas.go.id
www.ditkumham.bappenas.go.id
Email: ditkumham.bappenas@yahoo.com

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelatihan Fasilitator Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah
Pemberantasan Korupsi (RAD PK)

Anda mungkin juga menyukai