Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI PADA Ny.

U
DENGAN INCISIONAL BIOPSY
ATAS INDIKASI TUMOR MAMAE D.
DI OK 1 (EXTIRPASI)
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH:
DIAN SUSANTO

PELATIHAN INSTRUMENTATOR KAMAR OPERASI


RUMAH SAKIT DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2016

A. TINJAUAN PUSTAKA
1. PENGERTIAN
Tumor adalah sejenis penyakit yang timbul akibat adanya pertumbuhan jaringan
yang tumbuh secara tidak normal di dalam tubuh. Jaringan abnormal tersebut timbul akibat
dari pertumbuhan dan regenerasi sel yang tidak seimbang
Tumor mamae adalah sel mammae yang mengalami proliferasi dan diferensiasi
abnormal serta tumbuh secara otonom, menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar sambil
merusak dan menyebar ke bagian tubuh lain (Muttaqin, 2009).
Biopsi adalah tindakan bedah diagnostik yang dilakukan untuk mendapatkan sampel
jaringan untuk analisis sel yang dicurigai keganasan. Insisional biopsi adalah salah satu
tindakan biopsi yang dilakukan jika tumor terlalu besar untuk dibuang. Dalam hal ini tepi
jaringan diambil untuk analisis (Smeltzer, SCOConnell, & Bare, BG 2003).

2. ETIOLOGI
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada
faktor resiko tinggi antara lain :
a. Menstruasi dini,menofause lebih awal / lambat
b. Melahirkan anak pertama dengan usia 30 th keatas
c. Kontrasepsi oral
d. Status social ekonomi tinggi
e. Factor genetika
f. Obesitas
g. Diet tinggi masukan lemak
h. Stress fisiologi kronis.
3. PATOFISIOLOGI
Faktor predisposisi dan resiko tinggi terjadinya hiperplasia pada mamae

Tumor / massa

Pertumbuhan yang tidak normal

Menekan jaringan pada mamae, menekan syaraf ,aliran darah terhambat

Keganasan

Metastase pada organ lainnya

Mengancam jiwa

Dilakukan pembedahan
4. TERAPI (INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI)

Neoplasma yang ganas atau dicurigai ganas


Syarat biopsy : - Tidak boleh membuat flap
- Dilakukan secara tajam
- Tidak boleh memasang drain
- Letaknya dibagian tumor yang dicurigai
Garis insisi harus memperhatikan rencana terapi definitif
(diletakkan dibagian yang akan diangkat saat operasi definitif)
Biopsi insisional pada tumor kecil yang dapat diangkat secara keseluruhan
Infeksi pada lokasi yang akan dibiopsi (relatif)
Gangguan faal hemostasis berat (relatif)
Biopsi diluar daerah yang direncanakan akan dieksisi saat operasi

B. LAPORAN KASUS
a. Persiapan pasien
1. Persetujuan operasi.
2. Alat-alat dan obat-obatan.
3. Puasa
4. Pasien diposisikan supine
b. Persiapan lingkungan
1. Meja operasi
2. Lampu opersi
3. Meja mayo
4. Meja linen
5. Standar Waskom
6. Mesin ESU (Elektro Surgery Unit)
7. Tempat sampah medis
8. Penyangga tangan
c. Persiapan Linen
1. Scort steril
2. Handuk kecil steril
3. Doek tebal
4. Doek panjang
5. Doek kecil
6. Sarung meja mayo

3 buah
3 buah
4 buah
4 buah
4 buah
1 buah

d. Persiapan alat
1. Desinfeksi klem
2. Bengkok
3. Cucing
4. Doek klem
5. Handle mess no.3
6. Pinset chirurgis
7. Pinset anatomis
8. Pinset anatomis manis
9. Gunting kasar
10. Gunting metzembaum
11. Klem pean
12. Nald voeder
13. Gunting benang
14. Ellise klem

:1
:1
:2
:1
:1
:2
:1
:1
:1
:1
:2
:1
:1
:1

e. Bahan Habis Pakai


1. Hand schoen 6 / 7
2. Mess no 10
3. NS 0,9%

:2/2
:1
: 150 cc

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
f.

Pehacain
Spuit 10 cc/ 3 cc
Under pad
Mersilk 2-0
Premilene 3-0
Spongestan
Sufratulle
Kassa/ big kass
Elastumol
Bethadine
Handpiece couter monopolar

: 3 ampul
: 1/1
:1
:1
:1
:1
:1
: 10 lembar / 5 buah
:1
: secukupnya
:1

Teknik Instrumentasi
1. Sign In diruang Premedikasi (konfirmasi identitas pasien, rencana tindakan,
persetujuan tindakan operasi, riwayat alergi obat, sign mark, kesiapan mesin anesthesi
dan pulse oksimetri)
2. Setelah pasien diberikan anastesi dan diposisikan supinasi di meja operasi yang
sebelumnya sudah di alasi dengan underpad, kemudian pasang ground couter di
tungkai kiri
3. Perawat instrument scrubbing lalu mengenakan skort / gown steril dan handscone
steril secara tertutup kemudian membantu operator dan asisten untuk mengenakan
gown dan handscone.
4. Perawat instrumen menyiapkan pehacain 6 cc dalam spuit 10 cc dan jarumnya diganti
dengan jarum spuit 3cc.
5. Berikan desinfeksi klem deepres dan povidon iodine 10% dalam cucing dalam
bengkok pada operator untuk melakukan desinfeksi pada lapangan operasi.
6. Lakukan drapping dengan memberikan :
a. Duk panjang 1 untuk bagian bawah
b. Duk kecil 1 bentuk melingkar pada payudara kanan
c. Fiksasi kabel couter dan drapping dengan 1 doek klem
7. Dekatkan meja mayo, pasang kabel couter dan fiksasi dengan duk klem. Cek couter
8. Berikan kassa basah untuk membersihkan bekas desinfeksi
9. Time out ( konfirmasi nama klien, umur, ruangan / bangsal, diagnosa, rencana
tindakan, antibiotik profilaksis, antisipasi kehilangan darah, perhatian khusus selama
pembiusan, sterilisasi instrumen bedah, jumlah instrumen, jumlah kasa, jumlah
deppers dan jumlah jarum ), berdoa dipimpin operator
10. Operator melakukan injeksi pehacain untuk local anestesi.
11. Berikan pincet chirurgis kepada operator untuk mengecek keefektifan dari local
anesthesi.
12. Berikan handle mess no.10 pada operator untuk dilakukan insisi kulit, berikan kassa
dan pinset cirurrgis/ mosquito pada asisten untuk merawat perdarahan.
13. Insisi diperdalam sampai tampak benjolan/ tumor mamae dengan menggunakan klem
pean atau couter.
14. Bila terdapat perdarahan, dirawat dengan memberikan klem pean atau pinset cirugis
dan couter.
15. Setelah tampak tumor, berikan allis klem kepada operator untuk memegang tumor
16. Operator melakukan pembebasan dan pengangkatan sedikit dari jaringan tumor
dengan memberikan klem pean dan metzenboum atau dengan couter. Rawat
perdarahan dengan memberikan kassa dan klem pean pada asisten
17. Berikan spongostan kepada operator untuk mengurangi perdarahan.
18. Berikan nald voeder + pinset cirugis + benang mersilk 2-0 kepada opertor untuk ligasi
perdarahan jaringan tumor, dan berikan gunting jaringan kasar kepada asisten untuk
memotong sisa benang.
19. Sign out (Jenis tindakan yang dilakukan, Kecocokan jumlah instrumen, kasa, dan
jarum sebelum dan sesudah operasi, Perhatian khusus pada masa pemulihan, Ada atau
tidaknya permasalahan pada alat-alat yang digunakan)

20. Berikan nald voeder + pinset cirugis + benang premilene 3-0 kepada opertor untuk
menjahit kulit, dan berikan gunting jaringan kasar kepada asisten untuk memotong
sisa benang.
21. Tutup luka dengan sufratule +big kass+ elastomol.
22. Masukkan jaringan pada tabung PA, lakukan PA jaringan sertakan formulir PA
23. Rapikan pasien, rapikan alat,cuci alat, packing alat
24. Operasi selesai

C. Penyelesaian
Dekontaminasi Alat dan Pengepakan
1. Alat yang sudah dipergunakan dirapikan dan dibawa semua ke ruang pencucian alat
2. Alat-alat yang kotor (terkontaminasi cairan tubuh pasien) direndam dengan larutan
cydizime dengan takaran 8cc : 1L air selama 10 - 15 menit, gosok gosok, lakukan
penyemprotan untuk alat berongga lalu bilas denga air mengalir
3. Lakukan pengepakan alat kemudian diberi indicator dan keterangan isi dari alat
4. Lakukan sterilisasi
5. Dokumentasi atau inventaris alat dan bahan habis pakai pada depo farmasi.

Malang,
Pembimbing OK 1

()

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marylin E., 1989, Nursing Care Plans, USA Philadelphia: F.A Davis Company.
Gale, Daniele, 1996, Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran
EGC.
Junadi, Purnawan, 1982, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media aesculapius Universitas
Indonesia
Brunner and Suddarth (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Donna. D. Ignatavicius, Marylinn V.B. (1991). Medical Surgical Nursing. A Nursing Proses Approach.
Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai