Bab Ii
Bab Ii
KERANGKA TEORITIS
2.1 TEORI PERENCANAAN KOTA
2.1.1 Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Salah satu model dari struktur tat ruang wilayah ialah dinamakan Central
Plae Theory. Teori ini merumuskan bagaimana hubungan antara tempat sentral
dengan wilayah pengaruhnya (hinterland) serta merumuskan bagaimana hirarki
dari tempat sentral.
Perlu dicatat bahwa teori ini baru memperhitungkan tentang kegiatan dari
industri tersier (pelayanan jasa) untuk menetapkan loasi dari tempat sentral
tersebut.
Jenis-jenis Pelayanan jasa dapat dikelompokkan kepada:
a.
b.
c.
d.
kegiatan pelayanan itu dan akan merangasang aktivitas pelayanan yang sejenis
sebagai saingan.
Luas pemasaran dari kegiatan pelayanan itu iala sampai sejauh mana
seseorang bersedia untuk berjalan mencapai pelayanan itu. Apabila jarak ini
dilampaui maka seseorang akan mencari pelayanan lain yang lebih dekat. Sebagai
contoh bahwa seseorang akan may berjalan untuk membeli rokok dari suatu toko
kecil yang terdekat, dan hanya akan mau berpergian ke kota besar yag agak jah
ntk membli permata dan pakaian yang bagus.
Oleh karena itu sebagai konsekuensi logis, maka toko kecil harus tumbuh
banyak untuk memberi kemudahan bagi manusia dan akan bertumbuh pula bagi
kota-kota kecil. Tetapi kota besar yang menjual permata tadi tidak perlu banyak
karena daerah pemasarannya cukup luas. Hal ini memberikan keterangan
mengapa dalam satu wilayah hanya ada bberapa kota besar, dan lebih banyak
kota-kota kecil.
2.1.2
Konsep
revitalisasi
dirumuskan
secara
deskriptif
dengan
cara
sekaligus
mendalam.
Peneliti
memiliki
perspektif
dan
2.3 PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Ppengelolaan lIngkunga Hidup menyatakan :
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan, dan makhluk hidup, teramasuk manusia dan perlakunya yang
mempengaruhi eklangsungn perikhiupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk lain
Pembangunan Berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah
upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
suber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,
keseahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
(Hal 25)
Secara Teoritis Pembangunan Berkelanjutan merupakan suatu
proses pembagunan yang mengoptimalakan manfaat sumber daya alam
dan smber daya manusia secara berkelanjutan, dengan cara menyerasikan
aktivitas manusi sesuai dengan kemampuan sumber alam yang
menopangnya dalam susatu ruang wilayah daratan, lautan dan udara
sebagai satu kesatuan (Sugandhy, 2000).
Dengan
demikian,
pembangunan
berkelanjutan
tidak
bisa