Abstrak
Penggunaan inhibitor korosi berbahan alam sudah banyak digunakan untuk mengurangi
korosi pada baja karbon karena limbahnya yang lebih ramah lingkungan. Telah dilakukan
percobaan pengujian inhibitor korosi menggunakan ekstrak daun nanas dalam larutan NaCl
1% dengan menggunakan metode pengukuran berat hilang, metode EIS, dan metode Tafel.
Metode pengukuran berat dan metode EIS mendapatkan pada konsentrasi 400 ppm ekstrak
daun nanas secara berturut-turut adalah 0,4416% besi terkorosi dan efisiensi inhibisi sebesar
88,1096%. Metode tafel menunjukkan ekstrak daun nanas adalah inhibitor katodik.
Kata kunci: ekstrak daun nanas, inhibisi, korosi, EIS, Tafel
Abstract
Green corrosion inhibitor has been used to reduce corrosion effect on mild steel because it waste is
more eco-friendly. I have try an experiment to test pineapple leaves extract as a corrosion inhibitor in
NaCl 1% solution. The tests are weight loss measurement method, EIS method and Tafel method.
Weight loss measurement obtain 400 ppm as the best data with 0.4416% corroded ion and EIS method
obtain 400 ppm as the best data with inhibition efficiency 88.1096%. Tafel method obtain pineapple
leaves extract as corrosion inhibitor is a cathodic inhibitor
Keywords: pineapple leaves extract, inhibition, corrosion, EIS, Tafel
1. PENDAHULUAN
Penggunaan bahan baja karbon untuk
penggunaan industri masih sangat tinggi dari
data profil industri baja yang dikeluarkan oleh
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia
pada tahun 2013 dituliskan bahwa konsumsi baja
di Indonesia bernilai 61,6 kg per kapita per tahun
dan diproyeksikan sampai 2025 mendatang
kebutuhannya akan terus meningkat [1].
Semakin terus bertumbuhnya kebutuhan baja di
Indonesia tak lepas dari profil negara Indonesia
yang masih termasuk negara berkembang,
sehingga banyak industri yang berpacu
mengembangkan usaha di Indonesia. Industri
yang tidak dapat lepas dari penggunaan baja
adalah industri air minum ataupun industri
minyak dan gas. Hal ini disebabkan kedua
industri tersebut banyak menggunakan pipa yang
terbuat dari baja untuk proses transpor produk
mentahnya.
Penggunaan baja tidak lepas dari proses
korosi yang mempercepat kerusakan pada pipa.
Proses korosi adalah proses alami yang terjadi
dan tidak dapat dicegah namun dapat dihambat.
Proses korosi terjadi karena adanya reaksi
oksidasi pada besi dikarenakan terdapat air dan
oksigen yang mengalami reduksi. Hal ini
2.
Konsentrasi
(ppm)
0
100
200
300
400
Massa
awal
(g)
0.4529
0.4535
0.4262
0.434
0.4755
Massa
akhir
(g)
0.4497
0.4506
0.4238
0.4316
0.4734
Massa
terkorosi
(g)
0.0032
0.0029
0.0024
0.0024
0.0021
Massa
terkorosi
(%)
0.7065
0.6394
0.5631
0.5529
0.4416
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
0
200
400
600
Konsentrasi Inhibitor
0.80%
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
0
400
600
Pada
Pengukuran Korosi Paku
0.80%
Persen korosi
200
Konsentrasi Inhibitor
Gambar 2 Pengukuran korosi paku dengan suasana NaCl
1% dan konsentrasi 0-400 ppm dalam suhu ruang (26oC)
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
0
200
400
600
Konsentrasi Inhibitor
Tabel 2 Hasil penentuan hambatan dan efisiensi inhibisi pada baja karbon dalam larutan NaCl 1% pada rentang suhu 26 oC-60oC dan p
konsentrasi ekstrak daun nanas pada 0 ppm 400 ppm dengan menggunakan metode EIS
Konsentrasi
(ppm)
26 C
164.4
257.1
644.1
782.9
1008
1090
1201
1204
0 (blanko)
25
50
75
100
200
300
400
Hambatan (ohm.cm2)
40 oC
50 oC
136.7
84.18
184.3
112
433.3
253.6
560.1
381.9
723.6
446.5
736.1
496.3
781.1
528.1
793.3
564.8
60 oC
77.05
107.3
402.8
488.9
549
605.2
621.8
648
26 oC
36.056
74.476
79.0011
83.6905
84.9174
86.3114
86.3455
60 oC
28.192
80.8714
84.2401
85.9654
87.2687
87.6086
88.1096
-Zi (kohm.cm2)
0.6
blanko
0.5
25 ppm
0.4
50 ppm
0.3
75 ppm
100 ppm
0.2
200 ppm
0.1
300 ppm
0
-0.1
0.5
1.5
400 ppm
Zr (kohm.cm2)
Gambar 3 Kurva Nyquist pada suhu 26oC dengan rentang konsentrasi blanko sampai 400 ppm
: blanko
: 100 ppm
Gambar 4 Kurva polarisasi Tafel untuk perilaku baja karbon dalam
larutan blanko dan 100 ppm NaCl 1% pada suhu ruang
4. KESIMPULAN
Ekstrak daun nanas memberikan aktivitas
inihibisi korosi melalui pengujian menggunakan
sampel paku besi yaitu dengan aktivitas tertinggi
pada 400 ppm yaitu 0,4416% mengalami korosi.
Pengujian
menggunakan
metoda
tafel
menunjukkan hasil ekstrak daun nanas merupakan
inhibitor katodik. Pengujian menggunakan metode
EIS memberikan efisiensi inhibisi korosi paling
efektif pada suhu 60oC dengan konsentrasi 400
ppm dalam larutan NaCl 1% yaitu sebesar
88,1096%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Tuhan Yesus Kristus yang memberi
kekuatan sehingga memampukan melewati semua.
Orang tua yang selalu berdoa kepada-Nya. Bpk.
Dr. Bunbun Bundjali dan Ibu Dr. Deana
Wahyuningrum sebagai dosen pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kementerian Perindustrian Republik
Indonesia, "Profil Industri Baja,"
Kemenperin, Jakarta, 2014.
[2] J. Hobbs, "Reliable Corrosion Inhibition in
the Oil and Gas Industry," Health and Safety
Executive, p. 3, 2014.
[3] e. a. P. Morales-Gil, "Corrosion inhibition of
pipeline steel grade API 5L X52 immersed in
a 1 M H2SO4 aqueous solution using
heterocyclic organic molecules," Elsevier,
vol. 49, no. Electrochimica Acta, p. 1, 2004.
[4] G. Avci, "Corrosion inhibition of indole-3acetic acid on mild steel in 0.5 M HCl,"
Elsevier, vol. 317, no. Colloids and Surfaces
A: Physicochemical and Engineering
Aspects, pp. 730-736, 2008.