Bab Iii Metode Isolasi Plasmid
Bab Iii Metode Isolasi Plasmid
METODE
3.1 ALAT DAN BAHAN
a. Alat
sentrifus,
tabung mikrosentrifus 1,5 ml, tip biru 1 ml, tip kuning 100 l, tip putih
10 l
b. Bahan : Bakteri E.coli PET 30, Medium Luria Bertani, kanamisin, Solutio I (150 mM
glukos, 25 mM Tris Cl ph 8, 10 mM EDTA ph 8), Solutio II (0,2 NaOH, 1 % SDS
(dibuat baru) ) Solution III (60 ML 5 m potasium asetat 11,5 ml asam asetat glasial
28,5 ml aquadest), PCI (phenoL/chloroform/isoamilalkohol), bufer TE, etanol pa, Na
asetat
3.2 PROSEDUR KERJA
Pembiakan dan Pemanenan Bakteri
Koloni tunggal bakteri E. Coli pET 30 diambil dari media LB padat dibiakkan dalam 5
mL media LB cair yang telah diberi kanamisin (konsentrasi akhir 25 g/ml) dan inkubasi
selama 18 jam pada suhu 37 C dalam inkubator goyang dengan kecepatan 150 rpm
Sebanyak 1.5 ml biakan bakteri dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifus 1,5 ml, dan
disentrifugasi selama 2 menit dengan kecepatan 12.000 rpm, supernatan dibuang dengan
membalikkan tabung dan diletakkan diatas kertas tisu dengan posisi terbalik
Prosedur diatas diulangi 2 kali hingga 4,5 ml biakan bakteri yang disentrifugasi, untuk
mendapatkan pelet bakteri
Isolasi Plasmid
Pelet sel diresuspensi dengan 100 l solution I dengan cara memipet naik turun beberapa
kali hingga benar-benar tersuspensi ( apabila perlu divorteks)
Solution III sebanyak 150 l dihomogenkan dengan cara membolak-balik tube secara
perlahan selama 6-8 kali (Tidak divorteks), disimpan dalam es selama 5 menit
Supernatan dipindahkan ke dalam tabung mikrosentrifus baru. Hati-hati jangan sampai ada
endapan yang terikut
Ditambahkan PCI sampai sama banyak dengan volume supernatan (500l), kemudian
divorteks 3 menit dan disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit
Lapisan atas diambil dimasukkan pada tabung mikrosentrifus baru dan ditambahkan etanol
pa dan 3 M Na asetat dengan perbandingan ( 2,5 : 0,1) dari volume supernatan. Didiamkan
pada freezer (-20C) selama 1 jam untuk mempresipitasi plasmid
Setelah 1 jam presipitasi, tabung mikrosentrifus disentrifugasi 12.000 rpm, 1 menit pada
suhu 4C
Supernatan dibuang dan pelet dicuci dengan 1 ml etanol 70% kemudian disentrifus
kembali dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit pada suhu 4C
Pelet dikeringkan dan diresuspensi dalam 20 l buffer TE dan disimpan pada suhu 4C
untuk analisis selanjutnya
2. Sebanyak 1.5 ml biakan bakteri dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifus 1,5 ml,
dan disentrifugasi selama 2 menit dengan kecepatan 12.000 rpm, supernatan dibuang
dengan membalikkan tabung dan diletakkan diatas kertas tisu dengan posisi terbalik
3. Prosedur diatas diulangi 2 kali hingga 4,5 ml biakan bakteri yang disentrifugasi, untuk
mendapatkan pelet bakteri
Isolasi Plasmid
1. Pelet sel diresuspensi dengan 100 l solution I dengan cara memipet naik turun
beberapa kali hingga benar-benar tersuspensi ( apabila perlu divorteks)
3. Solution III sebanyak 150 l dihomogenkan dengan cara membolak-balik tube secara
perlahan selama 6-8 kali (Tidak divorteks), disimpan dalam es selama 5 menit
6. Ditambahkan PCI sampai sama banyak dengan volume supernatan (500l), kemudian
divorteks 3 menit dan disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit
7. Lapisan atas diambil dimasukkan pada tabung mikrosentrifus baru dan ditambahkan
etanol pa dan 3 M Na asetat dengan perbandingan ( 2,5 : 0,1) dari volume supernatan.
Didiamkan pada freezer (-20C) selama 1 jam untuk mempresipitasi plasmid
9. Supernatan dibuang dan pelet dicuci dengan 1 ml etanol 70% kemudian disentrifus
kembali dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit pada suhu 4C
10. Pelet dikeringkan dan diresuspensi dalam 20 l buffer TE dan disimpan pada suhu 4C
untuk analisis selanjutnya