yang masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikroba tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan
mata tanpa menggunakan mikroskop. (1) Metode hitungan cawan dapat
dibedakan atas dua cara yaitu:
metode tuang (pour plate) dan metode
permukaan/sebar (surface/spread plate) (2). Untuk memenuhi persyaratan
statistik, cawan yang dipilih untuk dihitung mengandung 30-300 koloni.(3) Untuk
memenuhi persyaratan tersebut dilakukan sederatan pengenceran dan
pencawan. Jumlah mikroba dalam sampel ditentukan dengan mengalikan jumlah
koloni dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan. Satuan yang
digunakan untuk menyatakan jumlah koloni atau bakteri adalah cfu/mL (cfu =
colony forming units) (4).
Metode penyebaran (Spread Plate Method) dilakukan dengan cara
menyebarkan sampel yang telah diencerkan diatas permukaan pelat agar dalam
cawan petri, sedangkan metode penuangan (Pour Plate Method) merupakan
metode penghitungan mikroba dengan mencampurkan sampel pada media
agarcair (5)
disukai mikroba, oleh karena itu mereka jadi lebih cepat tumbuh dan
berkembang biak. (10)
Padaga,
Sri
Suhartini.
2006.
Mikrobiologi
4. Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang:
UMM Press.
5. Harmita. 2008.Analisis Hayati. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC:Jakarta.
Harley dan Presscot. 2002.Laboratory Exercise in Microbiology. USA: McGraw-Hill
Publisher.
6. Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press.
7. Darkuni, Noviar. 2001. Mikrobiologi
Pendidikan Nasional.
(Bakteriologi,
Virologi
dan
Mikologi).
Malang: