Epidemiologi
Agak sulit mengestimasi jumlah kasus epilepsy
Sebuah studi di Indonesia melaporkan
0,5%-2%
DEFINISI
epilepsi :
- gangguan SSP yang ditandai dg terjadinya
bangkitan (seizure, fit, attack, spell) yang
bersifat spontan (unprovoked) dan berkala
- kejadian kejang yang terjadi berulang
(kambuhan)
Kejang : manifestasi klinik dari aktivitas neuron
yang berlebihan di dalam korteks serebral
Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi
tergantung dari daerah otak fungsional yang
terlibat
Patogenesis
neuron penghambat
(inhibitorik) kerjanya
kurang optimal sehingga
terjadi pelepasan impuls
epileptik secara
berlebihan, disebabkan
konsentrasi GABA yang
kurang. Pada penderita
epilepsi ternyata
memang mengandung
konsentrasi GABA yang
rendah di otaknya (lobus
oksipitalis).Hambatan
oleh GABA ini dalam
bentuk inhibisi potensial
post sinaptik
neuron eksitatorik
berlebihan sehingga
terjadi pelepasan impuls
epileptik yang
berlebihan. Disini
fungsi neuron
penghambat normal tapi
sistem pencetus impuls
(eksitatorik) yang terlalu
kuat. Keadaan ini
ditimbulkan oleh
meningkatnya
konsentrasi glutamat di
otak. Pada penderita
epilepsi didapatkan
peningkatan kadar
glutamat pada berbagai
tempat di otak
Dampak penyakit
Aspek psikososial (masalah medik,
Prognosis
Prognosis umumnya baik, 70 80% pasien
Etiologi
Epilepsi mungkin disebabkan oleh:
aktivitas saraf abnormal akibat proses patologis yang
mempengaruhi otak
gangguan biokimia atau metabolik dan lesi
mikroskopik di otak akibat trauma otak pada saat lahir
atau cedera lain
pada bayi penyebab paling sering adalah asfiksi
atau hipoksia waktu lahir, trauma intrakranial waktu
lahir, gangguan metabolik, malformasi congenital
pada otak, atau infeksi
pada anak-anak dan remaja mayoritas adalah
epilepsy idiopatik, pada umur 5-6 tahun disebabkan
karena febril
pada usia dewasa penyebab lebih bervariasi
idiopatik, karena birth trauma, cedera kepala, tumor
otak (usia 30-50 th), penyakit serebro vaskuler (> 50
th)
Diagnosis
mengalami serangan kejang secara
berulang
EEG
CT-scan
MRI
Klasifikasi epilepsi
Berdasarkan tanda
kejang parsial/focal
GENERAlized
SEIZURE
GRAND MAL (TPETIT MAL (A MYOCLONIC
onic-clonic)
bsence Attac
SEIZURE
k)
Bentuk paling
Jarang terjadi
Biasa terjadi
banyak terjadi
pagi hari saat
bangun tidur
Jatuh, kejang,
terengah2,
keluar air liur
tiba2
Bisa terjadi
sianosis,
ngompol,
menggigit
lidah
Terjadi
beberapa
menit, diikuti
kebingungan/
Biasa terjadi
Pasien
pada masa
mengalami
anak2 atau sentakan tiba2
awal remaja
Melotot, mata
berkedip2,
kepala terkulai
Hanya
beberapa
detik, sering
tidak disadari
Gejala bisa
terjadi pada
pasien normal
(bukan
epilepsi)
ATONIC
SEIZURE
Jarang terjadi
Pasien
mengalami
kelemahan
otot (jatuh)
Bisa recovery
segera dari
gejala
Petit mal
Partial seizure
PARTIAL= dimulainya epilepsi dari daerah
tertentu otak
SIMPLE PARTIAL SEIZUR
E
Tidak kehilangan kesadaran
no seizures, no
side effects,
and an optimal
quality of life.
Sasaran Terapi
Mengontrol supaya tidak terjadi kejang dan
meminimalisasi adverse effect of drug
Strategi Terapi
mencegah
Penatalaksanaan terapi
Non farmakologi:
Amati faktor pemicu
Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress,
OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal
tidur, terlambat makan, dll.
Anti epilepsi
Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na +:
22/05/16
Ngatidjan, ANTICONVULSANTS
22
Action of AED
Stafstrom C, 1998
Action of AED
Stafstrom C, 1998
Drug of
choice
Karbamaze
pin
Fenitoin
Valproat
Abscense
Myoclonic,
atonic
Valproat
Karbamaz
epin
Fenitoin
Etosuksim
id
Valproat
Valproat
ALGORITMA
Diagnosa positif
TATALAKSANA
Mulai pengobatan dg satu AED
EPILEPSI
Pilih berdasar klasifikasi kejang
dan efek samping
Ya
Sembuh ?
Tidak
Tidak
Lanjutk
an
terapi
lanjut
Pertimbangka
n,
Atasi dg tepat
Tidak
Tingkatkan
dosis
Hentikan
AED1
Tetap
gunakan
AED2
Tidak
Turunkan dosis
Tambah AED 2
Sembuh?
Ya
Tidak
lanjut
lanjutan
Tidak sembuh
Lanjutk
an
terapi
Tidak kambuh
Selama > 2 th ?
ya
tidak
Hentikan Kembali ke
pengobatanAssesment
awal
Tidak
Ya
Tidak
Status epileptikus
= kejang umum yang terjadi selama 5 menit atau lebih
atau kejadian kejang 2 kali atau lebih tanpa pemulihan
kesadaran di antara dua kejadian tersebut
Terapi ?
Non-farmakologi:
Tanda-tanda vital dipantau
Pelihara ventilasi
Berikan oksigen
Cek gas darah utk memantau asidosis
respiratory atau metabolik
Penatalaksanaan epilepsi
pada lanjut usia
Perlu pertimbangan : penyakit lain yg
Pada kehamilan
Akibat epilepsi pd kehamilan :
Kejang maternal 25 30% penderita
Komplikasi kehamilan
ES pd fetus meliputi penyakit dan obat
antiepilepsi
Efek obat antiepilepsi pd kehamilan
malformasi kongenital
Barbiturat & fenitoin congenital heart
malformation, orofacial clefts & malformasi lain
Valproat & carbamazepin spina bifida (neural
tube defect)
Penghentian pengobatan
epilepsi
Tergantung jenis bangkitan / kejang dan
prognosis epilepsi
Jenis bangkitan untuk memperkirakan
tingkat kekambuhan, misalnya :
Epilepsi absence atau petit mal tingkat
kekambuhan rendah
Berturut-turut makin tinggi tingkat
kekambuhan : klonik atau mioklonik,
kejang tonik-klonik, parsial sederhana
dan parsial kompleks, selanjutnya kejang
yang terdiri dari lebih dari satu jenis
MONITORING
Frekuensi kejang
Efek samping obat/ADR
Interaksi obat
Jika memungkinkan TDM
Skrining terhadap gangguan
neuropsikiatrik
Kapatuhan pasien
TERIMA KASIH