Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKANAN DARAH TINGGI


WILAYAH RW 5 KELURAHAN KETAWANGGEDE
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

DISUSUN OLEH:
Ika Yesika Sari

(1301100049)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


RELAKSASI NAFAS DALAM

WILAYAH RW 5 KELURAHAN KETAWANGGEDE


KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

DISUSUN OLEH:

Ika Yesika Sari

(1301100049)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN
TEKANAN DARAH TINGGI
WILAYAH RW 05 KELURAHAN KETAWANGGEDE
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
TAHUN 2016

Telah diterima dan disetujui


Tanggal 03 mei 2016

Pembimbing Institusi

Pembimbing Klinik

LEMBAR PENGESAHAN
RELAKSASI NAFAS DALAM
WILAYAH RW 05 KELURAHAN KETAWANGGEDE
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
TAHUN 2016

Telah diterima dan disetujui


Tanggal 03 mei 2016

Pembimbing Institusi

Pembimbing Klinik

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: Tekanan Darah Tinggi

Pelaksana

: Poltekkes Kemenkes Malang

Sasaran

: keluarga Ny.S jl MT Haryono RT 01 RW 05 Kelurahan


Ketawanggede Kecamatan Lowokwaru

Tempat

: Rumah Ny.S jl MT Haryono RT 01 RW 05 Kelurahan


Ketawanggede Kecamatan Lowokwaru

Hari / Tanggal : Rabu, 04 Mei 2016


Waktu

: 15.00 WIB

1. Latar Belakang
Di negara industri hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama.
Di Indonesia Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperbaiki oleh
dokter / tenaga kesehatan yang bekerja pada pelayanankesehatan primer, karena
angka prevalensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu : Hipertensi primer,
yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik, Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain(Suyono, 2001)
Hipertensi biasanya dimulai diam-diam umumnya setelah usia 30 tahun atau
40 tahun. Dalam kasus-kasus pencegahan, penyakit ini bisa dimulai lebih awal.
Pada tahap awal, tekanannya mungkin naik secara berkala, misalnya pada situasi
stress biasanya, ketika mengendarai mobil jarak jauh, dan kembali ke normal
lebih lama dari biasanya. Atau tekanannya mungkin hanya naik saat bekerja, tidak
pada istirahat atau berlibur. Pada kasus-kasus seperti ini kita membicarakan
hipertensi labil. Atau jika angkanya terletak diatas kesasaran normal, kita
menyebutnya hipertensi perbatasan namun, jika angkanya diatas normal secara
konsisten, penyakitnya telah berkembang ketahap stabil hipertensi kronis bisa
memiliki berbagai bentuk.
Contohnya sangat banyak, bahkan setiap rumah sakit mengetahui orang-orang
muda dengan tekanan darah yang sangat tinggi, dari 200/120 sampai 250140(Hans p. wolf. 2006).

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang perawatan pasien dengan
hipertensi diharapkan sasaran dapat memahami tentang hipertensi dan
bagaimana cara perawatannya
3. TujuanInstruksionalKhusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan sasaran mampu :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan penatalaksanaan hipertensi
e. Menjelaskan komplikasi hipertensi
f. Menjelaskan pencegahan hipertensi
g. Menjelaskan perawatan pasien dengan hipertensi
h. Menjelaskan obat pada pasien dengan hipertensi
i. Menjelaskan komplikasi obat dengan hipertensi
4. Materi
Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi :
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan Gejala hipertensi
d. Penatalaksanaan hipertensi
e. Komplikasi hipertensi
f. Pencegahan hipertensi
g. Perawatan pasien dengan hipertensi
h. Obat pada pasien dengan hipertensi
i. Komplikasi obat dengan hipertensi
4. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab (Diskusi)
5. Media
Media yang digunakan untuk penyuluhan antara lain:
1. Leaflet
6. KegiatanPenyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan
1. 5 mnt Pembukaan :
1. Salam pembuka

Kegiatan Peserta

1. Mendengarkandan
memperhatikan

2. Menjawab
2. Memperkenalkan diri, dan
pertanyaan yang
menjelaskan
topik
diajukan oleh
penyuluhan
dan
tujuan
penyaji
penyuluhan.

2.

3. Menggali
pengetahuan
tentang keluarga berencana
10 mnt
Penyajian :
a. Menjelaskan materi tentang
b. Pengertian hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Tanda dan gejala hipertensi
e. Penatalaksanaan hipertensi
f. Komplikasi hipertensi
g. Pencegahan hipertensi
h. Perawatan pasien dengan

Mendengarkan dan
memperhatikan

hipertensi
i. Obat pada pasien dengan
hipertensi
j. Komplikasi

obat

dengan

hipertensi
3.

10 mnt Sesi tanya jawab :


1. Memberi kesempatan untuk
bertanya.
2. Menjawab pertanyaan.

4.

5mnt

Mengajukan
pertanyaan bila
kurang mengerti.

Penutup :
1. Melakukan evaluasi dengan
memberikan pertanyaan
2. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
3. Memberi kesempatan kepada
peserta
untuk
bertanya
kembali jika kurang jelas
4. Mengucapkan
penutup.

salam

Memperhatikan dan
menjawab
pertanyaan.

7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Rumah Ny.S jl MT
Haryono RT 01 RW 05 Kelurahan

Ketawanggede Kecamatan

Lowokwaru
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan
benar.
c. Evaluasi Hasil
1)
Peserta mampu menjelaskan pengertian hipertensi
2)
Peserta mampumenjelaskan penyebab hipertensi
3)
Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4)
Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan hipertensi
5)
Peserta mampu menjelaskan komplikasi hipertensi
6)
Peserta mampu menjelaskan pencegahan hipertensi
7)
Peserta mampu menjelaskan perawatan pasien dengan
hipertensi
8)

Peserta mampu menjelaskanobat pada pasien dengan


hipertensi

9)

Peserta mampu menjelaskankomplikasi obat dengan


hipertensi

Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol. 2
Kapita Selekta Kedokteran edisi 3, Jakarta 1999.
Gunawan, Lany.

Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit

Kanisius, 2001
Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta,
Penerbit Hipokrates, 1999
Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com,
2003

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


1. Pengertian
Hipertensi didefenisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Istilah
tradisional tentang hipertensi ringan dan sedang gagal menjelaskan
pengaruh utama tekanan darah tinggi pada penyakit kardiovaskular.
(Anderson : 2006)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka lama) penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi adalah salah satu resiko untuk stroke, serangan jantung,
gagal jantung, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Berikut
ini merupakan Klasifikasi Hipertensi menurut WHO :
a. Optimal : yaitu tekanan darah sistole : < 120 mmHg, dan tekanan darah
diastole : < 80 mmHg.
b. Normal : yaitu tekanan darah sistole : < 130 mmHg, dan tekanan darah
diastole : < 85 mmHg.
c. Tingkat 1 (Hipertensi Ringan) : yaitu tekanan darah sistole : 140-159
mmHg, dan tekanan darah diastole : 90-99 mmHg
d. Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) : yaitu tekanan darah sistole : 160-179
mmHg, dan tekanan darah diastole : 100-109 mmHg.
e. Tingkat 3 (Hipertensi Berat) : yaitu tekanan darah sistole : 180 mmHg,
dan tekanan darah diastole : 110 mmHg.
f. Hipertensi systole terisolasi : yaitu tekanan darah sistole : 140 mmHg,
dan tekanan darah diastole : < 90 mmHg.

2. Penyebab

Menurut Jan Tambayong (2000) etiologi dari hipertensi adalah sebagai


berikut :
a. Usia
Insidens hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Hipertensi
pada yang kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit arteri
koroner dan kematian prematur.
b. Pola hidup
Merokok, kegemukan, kurang Olahraga, stress
c. Keturunan
d. Hipertensi sekunder
Seperti dijelaskan sebelumnya, hipertensi dapat terjadi akibat yang tidak
diketahui. Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali
normal.
2. Tanda dan Gejala
Perjalanan penyakit hipertensi sangatlah perlahan. Penderita hipertensi
mungkin tidak menunjukan gejala selama bertahun-tahun, masa laten ini
menyelubungi perkembangan penyakit, sampai terjadi kerusakan organ yang
penting. Bila terdapat gejala maka biasanya bersifat non-spesifik. Misalnya sakit
kepala atau pusing, apabila hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat
mengakibatkan kelemahan karena stroke atau gagal ginjal mekanis (Sylvia
Anderson, 2006).
3. Komplikasi
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati (kerusakan otak)
e. Kejang
Sedangkan menurut Sjaifoellah (2002) komplikasi pada hipertensi adalah
angina pectoris, infark miokard, hipertropi ventrikel kiri menyebabkan kegagalan
jantung kongestif dan kerusakan ginjal permanen menyebabkan kegagalan ginjal.
4. Pencegahan hipertensi
a. Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alkohol
b. Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolaraga secara teratur
dapat mengurangi ketegangan pikiran (strees) membantu menurunkan
berat badan, dapat membakar lemak yang berlebihan.

c. Diet rendah garam atau makanan, kegemukan (kelebihan berat badan


harus segera di kurangi)
d. Latihan ohlaraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat, dan
bersepeda paling sedikit 7 kali dalam seminggu.
e. Memperbanyak minum air putih, minum 8- 10 gelas/ hari.
f. Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala terutama bagi
seseorang yang memiliki riwayat penderita hipertensi.
g. Menjalani gaya hidup yang wajar mempelejari cara yang tepat untuk
mengendalikan stress(Bambang Sadewo, 2004)
5. Perawatan pasien dengan hipertensi
a. Diet Makanan
b. Penurunan berat badan
c. Berhenti merokok dan minuman alkohol
d. Olah raga teratur
e. Kontrol dan minum obat secara teratur
6. Pengobatan alternative
Beberapa obat alami yang kandungannya dapat mengurangi hipertensi, jika
dikonsumsi dengan benar dan teratur :
a. Daun salam, direbus diambil airnya
b. Rumput laut, dapat diolah menjadi menu haria untuk mennurunkan
serta menormalkan tekanan darah
c. Mentimun, bisa dikonsumsi langsung atau dibuat jus
d. Belewah, bisa dikonsumsi langsung atau dibuat jus
e. Mengkudu, dijus dan diambil airnya
f. Bawang putih, ditumbuk, diperas dan ditambahkan air lalu diminum
7. Obat pada pasien dengan hipertensi
a. Beta Blockers
Obat ini bekerja pada jantung. Menarget reseptor beta yang ditemukan
pada sel-sel dari otot-otot jantung, otot-otot halus, dan jaringan lainnya.
Fungsi utama beta blockers adalah melemahkan tekanan dari hormon
stress yang terdapat pada jantung
b. Calcium Channel Blockers
Obat ini bekerja pada jantung. Mengacaukan pergeraka kalsium yang
masuk ke dalam pembuluh darah dan sel-sel jantung; membuat pembuluh
darah menjadi lebih rileks dan jantung akan berdetak lebih santai dan
atau lebih mudah
c. Peripherally Acting Alpha-Adregenic Blockers
Obat ini bermanfaat untuk jantung. Menghentikan hormon-hormon dari
pengencangan otot di dalam dinding atau arteri yang lebih kecil. Obat ini
akan membuat pembuluh darah arteri lebih terbuka dan rileks,
meningkatkan aliran darah, dan menurunkan tekanannya

d. Vasodilators
Obat ini bermanfaat untuk jantung dengan membantu pelebaran
pembuluh darah, yang menghasilkan relaksasi dari sel-sel otot halus di
sekitar pembuluh darah. Saat pembuluh darah melebar, aliran darah akan
meningkat karena hambatan berkutang. Pelebaran pembuluh darah arteri
ini akan membantu penurunan tekanan darah
e. Penghambat ACE (Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors)
Obat ini bekerja pada pembuluh darah dengan memperlambat produksi
dari sebuah hormon yang bernama angiotensin II, yang mempersempit
pembuluh darah. Obat ini akan memperlebar pembuluh darah dan
menurunkan tekanan darah
f. Angiotensin II Receptor Blockers
Obat ini bekerja pada pembuluh darah dengan memblok efek dari
hormon angiotensin II pada pembuluh darah, obat ini merupakan
alternatif dari terapi penghambat ACE
g. Penghambat Renin
Obat ini bekerja pada pembuluh darah dengan memblok enzim renin
yang membantu produksi angiotensin II
h. Diuretik
Obat ini bekerja pada ginjal dan kandung kemih. Membantu
membersihkan tubuh dari air dan garam. Obat ini bekerja dengan
membuat ginjal menempatkan sodium lebih banyak ke dalam urin. Pada
akhirnya sodium mengambil air yang ada dalam darah. Hal ini akan
membantu mengurangi jumlah cairan yang mengalir pada pembuluh
darah, yang akan mengurangi tekanan pada dinding pembuluh darah
arteri.

8. Efek Samping Obat Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai