Anda di halaman 1dari 4

DREAMING A WISH

(Di senja, terlihatlah seorang gadis berbaju putih dan sweater merah ,
merasakan hembusan angin senja)
Gadis

: Dreaming a wish

(Dan senja pun turun berganti malam yang indah tapi kemana gadis itu ? Apa
yang terjadi padanya ? Apa dia hantu ? Ataukah malaikat???)
(Suatu pagi yang cerah,terlihatlah seorang gadis yang berjalan di koridor
sekolahnya,sepertinya dia baru datang,lalu dari belakang gadis lain berlari
menuju arahnya)
Selviandy

: Erica!!! (berteriak) Uii (menepuk pundak Erica) Napa gak

tungguin aku sih ???


Erica

: Abis lama banget jalannya. Ibarat orang dah nyampe Korea,

kamunya masih make sepatu(stay cool)


Selviandy

: Terus napa ?? Aku panggil kuat-kuat kok gak dengar?

Erica

: Terus yang ditelinga ini apa?? (nunjuk headset)

Selviandy

: Oh!!! Hihihi peace........

(Tiba-tiba, terdengar teriakan)


Fans Wiwin

: WIWIN...JADI PACARKU... WIWIN...NGEDATE DENGAN AKUU

DONG... (Wiwin cool)


Selviandy

: A...Cie-cie...flower boymu datang tu.

(Wiwin berjalan melewati Erica dan Selviandy. Wiwin melirik mereka lalu pergi)
Erica

: Selvi, kalau dilihat-lihat Wiwin ganteng juga ya...)

Selviandy

: A... cie-cie...

(Tiba-tiba, muncul adik Erica, Vellen datang)


Vellen

: Woi, kamu bilang apa tadi? Wiwin ganteng? Emang sih... tapi,

napa kamu bilang Wiwin ganteng? Naksir gitu?


Erica

: Bukan urusanmu.

Vellen

: Bukan urusan aku? Gaya banget sih.. Eh, dengar ya Wiwin tuh

punya aku. Jadi jangan macam-macam ya.

Erica

: Emang Wiwin barang? Kalau mau kenapa ga tembak Wiwin aja

sekalian? Sekalian nikahin sana!


Vellen

: Pengennya sih gitu

Erica

: Cih.. udah sana kerjakan hal tak bergunamu itu.. Biar sekalian jadi

orang tak berguna.


Selviandy

: Hush.. Pergi! Erica kayaknya aku perlu kacamata nih. Aku sakit

mata ngeliat pandangan didepan.. Kayak liat nenek sihir gitu.


Vellen

: Eh, mulut tuh dijaga ya.

Erica

: Emang dia ada bilang namamu? GR sekali. Selvy, kita pergi yuk!

(Erica dan Selvy pergi)


Vellen

: Bilang aku tak berguna.. Aku buktikan kalau kau itu lebih tak

berguna.. HAHAHAHA. (ketawa setan)


(Suatu hari diru;mah Erica)
Jessi

: Aduh cincin ku impor dari Korea dimana ya? Vellen.. Vellen.. Kamu

liat cincin mama gak?


Vellen

: Kayaknya tadi aku liat Erica masuk ke kamar mama.

Jessi

: Erica! Erica!

Erica

: Kenapa?

Jessi

: Dasar kamu yang curi cincin mama ya?

Erica

: Enggak kok, Ma. Aku dari tadi dikamar.

Vellen

: Dia bohong, Ma . Aku tadi jelas-jelas liat dia masuk ke

kamar mama terus bawa cincin mama.


Erica

: Ng.. nggak kok, Ma . Vellen bohong.

Vellen

: Alahh .. Ni, Ma buktinya (menunjukkan cincin)

Jessi

: Dasar anak tak berguna !! berani ya , kamu curi cincin mama .

Sekarang, kamu angkat kaki dari rumah ini, Pergi !!!


Erica

: Ma , jangan ma..

Jessi

: Pergi, nih barang-barang mu Hushhh. (menutup pintu)

Erica

: Ma , buka ma..

(Erica pun diusir oleh ibunya karena dituduh mencuri cincin ibunya. Setelah itu ,
Erica pergi ke rumah Selvi)
Erica

: (mengetuk pintu rumah Selvi). Selvi .. (lemas hingga mimisan)

Selvi

: Erica .. Haii ... Astaga .. Ma..Ma.

Erica

: Haii , Selvi (lemas lalu pingsan)

(Di rumah sakit)


Selvi

: Aduhh .. Erica kenapa ya ? Kox dia mimisan (bolak balik)

(pintu terbuka)
Selvi

: Bagaimana keadaan Erica , dok ?

Kris

: Bisa anda ke ruangan saya sebentar ?

(Di ruangan dokter)


Selvi

: Ada apa dok ?

Kris

: Ini adalah hasil pemeriksaan Lab Erica.

Selvi

: Apa maksudnya dok ?

Kris

: Erica terkena kanker darah, biasa yang disebut Leukimia.

Selvi

: Tidak mungkin.

Kris

: Ya , tapi itu kenyataan . Yang tabah ya, dek.

Selvi

: Dok, tolong lakukan apa saja dan yang terbaik buat Erica dok.

Berapa pun akan saya bayar, dok.


Kris

: Ini bukan masalah biaya. Tapi yang Tuhanlah yang

mengaturnya.
Selvi

: Baiklah, dok. Terima kasih, dok saya permisi dulu.

(Diruangan Erica. Erica yang tertidur pun terbangun karena suara pintu... lalu dia
pun pura-pura tertidur.)
Selvi

:Untunglah, Erica sudah tidur. Kenapa kamu harus menderita

penyakit leukimia, Erica. Apa salahmu?


(3 bulan kemudian)
(Erica tiba-tiba terbangun dan kabur dari rumah sakit. Lalu, Erica pergi ke rumah
ibunya untuk mencari ibunya dan adiknya. Namun, mereka tidak ada di rumah.
Akhirnya Erica pun pergi dari rumah ibunya. Tapi, sebelum Erica pergi, dia
melihat ibu dan adiknya di seberang jalan Erica ingin memanggil mereka,
tapi,dia mimisan lagi. Sementara itu Vellen menyeberang jalan dan di arah yg
berlawanan, sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Erica sponta
mendorong Vellen ke pinggir jalan. Si pengendara yang ternyata adalah wiwin
langsung membawa Erica ke rumah sakit.
(Di rumah sakit.)
Erica

:Vellen, kamu gak apa apa?

Vellen

:Ih gak usah sok baik sama aku lah ye ?????

Selvi

:Ih kau nih sih Erica kan nanya kamu baik-baik.

Vellen

:Bisa diam ga.

Selvi

:Enggak bisa.

Vellen menggoram
Erica

:Udah-udah.

Wiwin

:Hm.. sebenarnya aku suka sama kamu Erica.

Erica

:Tapi-tapi waktu aku sudah habis um sebenarnya aku juga suka

sama kamu.
Wiwin

:Kamu pasti bisa sembuh kok aku percaya itu.

Erica

:Tapi kek nya aku gak bisa deh win, Selvi kamu yang pantas

dengan Wiwin.
Vellen

:Ga..!! dia ga cocok sama Wiwin, tapi aku yang cocok.

Selvi

:Iya Erica apa yang di bilang Vellen benar.

Erica

:Selvi kamu kan sahabatku, please turutin permintaan aku, dan

Wiwin tolong jaga Selvi untuk aku ya.


Wiwin

:Ya aku akan melakukannya untuk mu.

Erica pun menghembuskan nafas terakhirnya. Vellen dan Ibunya menjadi gila
karena depresi. Wiwin pacaran dengan Selvi sebagai permintaan terakhir Erica.
(2 bulan kemudian.)
Selvi mendaki sebuah gunung pada saat senja.
Selvi

:Hah tempat faforit Erica.

(Tiba-tiba, Erica muncul dengan baju putih dan sweater merah.)


Erica melambaikan tangan seolah berkata Halo pada Selvi.
Selvi pun membalas lambaian tangan tersebut.
Erica

:Dreaming a wish.
THE END

Anda mungkin juga menyukai