Dari Internet
Dari Internet
Untuk menyusun strategi dalam mewujudkan visi dan misi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan (BKB-PP) Kabupaten Enrekang maka diperlukan analisis SWOT sebagai berikut :
1.
1.
1.
Terbatas porsi anggaran dibanding dengan sasaran program yang akan dilaksanakan.
2.
1.
Peluang :
Tingginya animo masyarakat ikut ber KB.
Adanya dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) di bidang KB setiap tahun dari pusat.
Adanya kewenangan Pemerintah Daerah di bidang KB dan PP sesuai PP Nomor 38 tahun 2007.
1.
Tantangan :
Meningkatnya tuntutan masyarakat pelayanan KB yang bermutu.
Imbas dari pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis sehingga masyarakat juga menuntut KB
gratis.
Tenaga profesional PKB berkurang akibat otonomi daerah dimana sebagian dimutasi ke instansi lain.
Masih rendahnya keterlibatan lintas sektor dalam Pengarus Utamaan Gender (PUG).
Sistim Perencanaan dan Penganggaran Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Kabupaten Enrekang belum optimal.
Masih kurangnya dukungan lintas sektor dalam KB dan Pengarus Utamaan Gender.
gratis.
Imbas dari pelayanan kesehatan gratis, pendidikan gratis sehingga masyarakat juga menuntut KB
STRATEGI
Berdasarkan analisis SWOT dan isu-isu strategi maka dirumuskan beberapa strategi dasar dalam
mewujudkan visi dan misi KB dan PP antara lain :
Peningkatan SDM tenaga program KB dan PP baik kualitas maupun kuantitas utamanya di tingkat
Kecamatan (PKB/PLKB).
Koordinasi lintas sektor yang terkait dalam pelaksanaan program KB dan PP.
KEBIJAKAN
Arah kebijakan Pembangunan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKB-PP)
Kabupaten Enrekang sebagai berikut :
1.
Meningkatkan akses informasi dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi bagi keluarga dalam merencanakan kehamilan yang tidak diinginkan, khususnya
bagi keluarga rentan, yaitu keluarga miskin, berpendidikan rendah, terpencil dan tidak
terdaftar.
2.
Pembinaan pelayanan KIE dan pelayanan kesehatan reproduksi guna penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi.
3.
Meningkatkan pembinaan dan mengintegrasikan informasi dan pelayanan konseling bagi remaja
tentang kehidupan seksual yang sehat HIV/AIDS, NAPZA dan perencanaan perkawinan melalui
pembinaan kelompok remaja dan intitusi masyarakat lainnya.
4.
5.
Meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga dan perempuan dalam kegiatan usaha ekonomi
produktif, termasuk pengetahuan dan keterampilan usaha, serta fasilitas dalam mengakses
sumber modalnya.
6.
7.
8.
9.