Oleh :
Ayu Rahmantari
(135020301111018)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
Desan Penelitian
Setelah
mengidentifikasi
variabel
dalam
suatu
situasi
masalah
dan
mengembangkan kerangka teoretis, langkah berikut adalah mendesain penelitian sehingga data
yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai pada solusi.
Desain
penelitian,
yang
meliputi
serangkaian
pilihan
pengambilan
keputusanrasional. Berbagai persoalan yang termasuk dalam desain penelitian seperti bisa
dilihat, isu-isu yang berkaitan dengan keputusan mengenai tujuan studi (eksploratif, deskriptif,
pengujian hipotesis), letaknya (yaitu konteks studi), jenis yang sesuai untuk penelitian
(jenis investigasi), tingkat manipulasi dan kontrol peneliti (tingkat intervensi peneliti), aspek
temporal (horizon waktu), dan level analisis data (unit analisis), adalah integral pada desain
penelitian. Hal-hal tersebut dibahas dalam bab ini.
Selain itu, keputusan harus dibuat, misalnya mengenai jenis sampel yang digunakan
(desain sampel),
bagaimana
data
dikumpulkan
(metode
pengumpulan
data),
mungkin
bersifat
eksploratif
atau
deskriptif,
atau
dilakukan
untuk
menguji hipotesis. Studi kasus merupakan penyelidikan studi yang dilakukan dalam
situasi organisasi lain yang mirip, yang juga merupakan metode pemecahan masalah, atau
untuk memahami fenomena yang diminati dan menghasilkan pengetahuan lebila lanjut
dalam bidang tersebut. Keputusan desain menjadi semakin penting saat kita berlanjut dari
tahap eksploratif, di mana kita berusaha mengeksplorasi bidang penelitian organisasi yang
baru ke tahap deskriptif; kita mencoba menjelaskan karakteristik tertentu dari fenomena yang
menjadi pusat perhatian ke tahap pengujian hipotesis; menguji apakah hubungan yang
diperkirakan memang terbukti dan jawaban atas pertanyaan penelitian telah diperoleh.
Sekarang kita akan melihat masing-masing tahap secara rinci.
Studi Eksploratif
Studi
eksploratif (exploratory
study) dilakukan
jika
tidak
banyak
yang
diketahuimengenai situasi yang dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia
mengenaibagaimana masalah atau isu penelitian yang mirip cliselesaikan di masa lalu.
Dalamkasus
tersebutstudi
awal
yang
ekstensif
perlu
dilakukan
untuk
membuat
sebuah
model
dan
menyusun
desain
ketat
untuk
investigasimenyeluruh.
Intinya, studi eksploratif dilakukan untuk memahami dengan lebih baik
sifatmasalah karena mungkin bam sedikit studityang telah dilakukan dalam bidang tersebut.
Wawancara ekstensif dengan banyak orang mungkin harus dilakukan untuk menangani
situasi dan memahami fenomena. Penelitian yang lebih ketatpun. kemudian dapat
dilaksanakan.
Sejumiah studi kualitatif (sebagai lawan dari data kuantitatif yang dikumpulkan
melalui kuesionemdan sebagainya) di,mana data diperoleh melalui pengamatan atau
wawancara, adalah eksploratif dalam sifatnya. Bila data menyingkapkan beberapa pola yang
terkait dengan fenomena perhatian, teori pun dikembangkan dan hipotesis dirumuskan untuk
pengujian lebih jauh. Misalnya, Henry Mintzberg mewawancarai para manajer untuk
menyelidiki sifat pekerjaan manajerial. Berdasarkan analisis terhadap data wawancaranya, is
merumuskan teori mengenai peran manajerial, sifat dan jenis aktivitas manajerial, dan
sebagainya. Semua tersebut telah diuji dalam berbagai konteks melalui wawancara dan
survei kuesioner.
Studi
eksploratif
juga
dilakukan
ketika
sejumlah
fakta
diketahui,
tetapi
diperlukan lebih banyak informasi untuk menyusun kerangka teoretis yang kukuh.
Misalnya, jika kita ingin menyelidiki faktor penting yang memengaruhi kemajuan
wanita dalam
organisasi,
studi
wanitasemakin
meningkat
dalam
sebelumnya
kualitas,
mungkin
seperti.ketegasan,
menunjukkan
kemampuan
bahwa
bersaing,
dankemandirian. Ada pula persepsi bahwa perpaduan sifat maskulin dan feminin yang
bijaksana seperti kuat namun tidak keras baik tetapi tidak lemah adalah kondusif bagi kemajuan
wanita dalam organisasi. Dugaan tersebut mengindikasikan, bahwa ada kebutuhan untuk
mewawancarai manajer wanita yang telah berhasil mencapai puncak untuk menyelidiki
semua variabel yang relevan. Hal tersebut akan membantu membangun teori yang kukuh.
Singkat kata, studi eksploratif penting untuk memperoleh pengertian yang
baik mengenai fenomena perhatian dan melengkapi pengetahuan lewat pengembangan teori
lebih lanjut dan pengujian hipotesis.
Studi Deskriptif
Studi
deskriptif (descriptive
study) dilakukan
untuk
mengetahui
dan
untuk
menggambarkan
aspek-aspek
,yang
relevan
dengan
fenomena