STRUKTUR POLIMER
Disusun oleh :
Amin Rifai
21030111130118
21030111120023
21030111130098
21030111130113
21030111120032
Rheza Renardi
21030111130112
A. Pengertian
Polimer adalah senyawa yang terdiri dari beberapa monomer, misal
polietilen yang terbentuk dari monomer etilena. Berdasarkan sumbernya,
polimer dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Polimer alam (natural polimer)
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam sekitar. Proses
pembuatannya pun dilakukan oleh alam. Contoh dari polimer alam
antara lain : enzim, selulosa, amilum, protein, dll.
2. Polimer sintesis (synthetic polimer)
Polimer sintesis adalah polimer yang dibuat dengan tangan manusia
yang sumber monomernya dari alam, bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia seiring dengan perkembangan zaman. Sintesis
polimer bervariasi pembentukannya, tergantung pada produk ingin
dihasilkan. Contoh dari polimer antara lain : plastik, sterofoam, PVC,
PTFE, PE, PC, dll.
Setelah Perang Dunia II, polimer sintesis mulai dikembangkan. Sejak
saat itu, produksi kayu dan logam mulai digantikan dengan polimer sintesis
seperti plastik
produksi yang lebih murah. Contoh: sepatu (dari kulit hewan digantikan karet
sintesis), pembuatan kain dari serat sintesis (polyester) dan lain sebagainya.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembentukkan polimer
sesungguhnya memiliki sifat yang berhubungan dengan struktur elemen
material sehingga mengakibatkan adanya perbedaan antara polimer yang
membentuk satu material dengan polimer yang membentuk material lain.
B. Molekul Hidrokarbon
Kebanyakan
polimer
merupakan
senyawa
organik,
dimana
konsep
dikatakan
berikatan
kovalen
ketika
masing-masing
atom
2. Asetilena (C2H2)
Molekul yang memiliki ikatan rangkap dua dan rangkap tiga merupakan
senyawa hidrokarbon tidak jenuh karena setiap atom C tidak berikatan
penuh dengan atom lainnya, dengan kata lain atom atau kelompok atom lain
masih memungkinkan untuk berikatan dengan molekul aslinya.
Rata-rata senyawa hidrokarbon memiliki titik leleh dan titik didih yang
rendah. Bagaimanapun, suhu pemanasan meningkat bersamaan dengan
bertambahnya berat molekul.
Senyawa hidrokarbon dengan komposisi yang sama dapat memiliki
atomic arrangement yang berbeda, yang disebut isomer. Isomer dapat
menentukan sifat-sifat fisik dari senyawa hidrokarbon tersebut. Contoh:
Isomer untuk butana, n-butana (titik didih -0,5C):
C. Molekul Polimer
Polimer
sering
disebut
makromolekul
karena
ukuran
molekulnya.
Kebanyakan polimer terdiri dari rantai panjang atom karbon. Dan antar atom
karbon dapet terbentuk ikatan tunggal maupun rangkap. Dan sisa valensi
elektron atom karbon dapat berikatan dengan atom lain atau radikal.
Polimer terdiri dari bagian-bagian struktural yang sering disebut mer
unit. Mer
berasal dari kata yunani meros yang memiliki arti bagian. Jadi kata polimer
memiliki arti mer yang banyak. Selain polimer kita juga mengenal istilah
monomer, itu merupakan sebuah molekul stabil yang berasal dari polimer
yang disintesis. Berikut ini merupakan beberapa kelompok hidrokarbon :
Kelompok
Alkohol
Rumus molekul
Eter
Asam
Aldehid
Hidrokarbon aromatik
H
C
C
H
C*
C*
C*
Cl
Cl
Cl
Cl
Gambar. polivinylchloride
H
CH3 H
CH3 H
CH3 H
C
CH3
Gambar. Polipropilene
Ketika semua komponen dalam suatu rantai sama, maka polimer itu
disebut homopolimer. Contoh dari homopolimer adalah PVC, PP, dan
polyethylene.
Jika terdiri dari dua atau lebih komponen berbeda, maka disebut
copolymer. Jenis-jenis copolymer:
1. Copolymer acak, kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan
berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.
Strukturnya: . . . A B A A B B A A -. . .
2. Copolymer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa
kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai
polimer. Strukturnya:. . . A B A B A B A B . . .
3. Copolymer block, yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan
berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam
rantai polimer. Strukturnya: . . . A A A A B B B B A A
A A -. . .
4. Copolymer grafit/tempel, yaitu kopolimer yang mempunyai satu
macam
kesatuan
berulang
menempel
pada
polimer
tulang
F.
Dimana
M w
Mi
xi
G.
nw =
M n
m
Dimana :
nw
: derajad polimer
Mn
: berat molekul
m
, karena memiliki
Dimana
fj
dan
mj
Pada satu rantai atom polimer bisa digambarkan seperti berikut ini :
Jika dilihat dari bentuk diatas bahwa banyak terbentuk bengkokan atau
twist (lilitan) yang banyak. Sehingga bila diperhatikan jarak r maka jaraknya
lebih pendek dari panjang rantai atomnya. Polimer terdiri dari banyak rantai
molekul, yang biasanya berbentuk bengkok, dan melilit. Sehingga terjalinnya
belitan dengan molekul sekitar dan mengakibatkan serupa dengan senar
pancing setelah dikumpar. Kumparan dan belitan berhubungan dengan nilai
karakteristik polimer, yang termasuk memiliki gaya pegas yang besar itu
adalah bahan karet. Karakteristik mekanik dan thermal polymer merupakan
fungsi dari kemapuan segmen rantai untuk melakukan rotasi terhadap
tekanan yang diberikan dari gelombang panas. Fleksibilitas rotasi tergantung
pada struktur dan kimianya. Sebagai contoh daerah segmen rantai yang
memiliki ikatan ganda (C=C) sangat keras. Atom yang mambatasi gerakan
rotasi memiliki kelompok sisi yang padat atau besar, sebagai contoh molekul
polystyrene yang mempunyai kelompok sisi fenil sehingga lebih tahan
terhadap gerakan rotasi daripada rantai polyehtylene.