Anda di halaman 1dari 19

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas

dibandingkan dengan Negara Negara lain , yang terbentang mulai dari sabang
sampai marauke . Diapit oleh dua benua dan dua samudera yang memiliki 2 musim
yaitu musim penghujan dan musim kemarau ini memang Negara yang akan
kekayaan daerahnya , lebih dari 300 suku tinggal di Indonesia mulai dari pelosok
daerah hingga perkotaan yang sekarang mulai tertinggal oleh zaman dan digantikan
dengan budaya barat . Hal ini juga memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia itu
terdiri dari banyak suku bangsa yang multikultural (memiliki banyak suku) ,
mempunyai bahasa yang berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda,
kepercayaan yang berbeda, kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara
berpikir yang berbeda-beda . Pada zaman dahulu Negara Indonesia untuk menjadi
sebuah negara yang merdeka dari semua penjajahan yang terjadi, Indonesia harus
mempunyai wilayah, penduduk dan pemerintah.
Karena cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan yang berdasarkan Pancasila dengan semua aspek kehidupan yang
beragam mulai dari cara pandang bahasa, berpikir yang berbeda itulah yang
membuat

penulis

bekeinginan

untuk

mempelajari

dan

mendalami

tentang Wawasan Nusantara . Wawasan nusantara dibentuk dan dijiwai oleh


geopol. Geopol adalah ilmu pengelolaan negara yang menitikberatkan pada
keadaan geografis. Geopol selalu berkaitan dengan kekuasaan an kekuatan yang
mengangkat paham atau mempertahankan paham yang dianut oleh suatu bangsa
atau negara demi menjaga persatuan dan kesatuan.

B. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal
dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
dan teia artinya urusan. Geopolitik merupakan Ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah masalah geografi wilayah atau
tempattinggal suatu bangsa. Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan
nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi

nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan


geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila
dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu
Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada
geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi sosial
(hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala
sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara. Maka
kebijakan penyelenggaraan bernegara didasarkan atas keadaanatau tempat tinggal
negara itu. Geopolitik juga bisa disebut wawasan nusantara.
Berbagai Pandangan Tentang Geopolitik
Frederich Ratzel (1844-1904) seorang penggagas geopolitik sebagai ilmu bumi
politik (Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik bahwa
kekuatan suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya. Semakin luas
ruang potensi geografi yang ditempati sekelompok politik (kekuatan), makin
memungkinkan kelompok politik itu tumbuh. Negara sebagai suatu organisme
yang memerlukan ruang hidup, mengenal proses lahir, hidup, dan mati.
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946) mengembangkan
geopolitik sebagai Geographical Politic yang menitik beratkan kepada analisis
fenomena geografi dari aspek politik geografi menyangkut kependudukan,
ekonomi sosial, dan pemerintahan, bahwa negara tidak sekedar satuan biologis
juga mempunyai inteketualitas.
Negara sebagai satu kesatuan politik yang menyeluruh, meliputi geografi,
kependudukan, ekonomi, sosio & crato (pemerintahan) politik. Dinamika
kebudayaan berupa gagasan, kegiatan ekonomi harus diikuti oleh pemekaran
wilayah. Perluasan ini dapat dilakukan secara damai atau kekerasan. Berarti dapat
menuju ke arah politik adu kekuatan dan adu kekuasaan serta ekspansionisme.
Karl Haushofer (1928) ajarannya (mengacu pokok pikiran Kjellen )
berkembang di Jerman Adolf Hitler (Nazisme), dan di Jepang
berupa ajaran Hako Ichiu yang di landasi oleh faham militerisme
dan fasisme. Pokok pikiran ajarannya:

Geopolitik sebagai doktrin negara yang menitik beratkan

pada soal strategi perbatasan.

Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan


sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru dari
kekayaan alam di dunia.

Geopolitik sebagai landasan ilmiah bagi tindakan politik


dalam mempertahankan kelangsungan hidup untuk mendapat
ruang hidup.

Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya mengikuti


hukum alam, artinya yang kuat atau unggul akan tetap
bertahan hidup.

Teori ekspansionisme, dan wilayah dunia dibagi-bagi menjadi


region-region yang akan dikuasai oleh bangsa unggul seperti
AS, Inggeris, Jerman, Rusia, dan Jepang di Asia.

Pandangan

Sir

Halford

Mackinder

(Inggris),

teorinya

menganut konsep kekuatan, yang mencetuskan Wawasan Benua


yaitu konsep kekuatan di darat. Teorinya berbunyi; barang siapa
dapat menguasai Daerah jantung (Eurasia = Eropa dan Asia)
akan dapat menguasai Pulau Dunia yaitu Eropa, Asia, dan
Afrika. Selanjutnya barang siapa dapat menguasai Pulau dunia
akhirnya dapat menguasai dunia.
Pandangan Sir Walter Releigh, dan Alfred Thayer Mahan,
gagasannya tentang Wawasan Bahari yaitu kekuatan di lautan.
Bagi siapa yang menguasai lautan, mereka akan menguasai
perdagangan,

berarti

menguasai

akhirnya menguasai dunia.

C. Wawasan Nusantara

kekayaan

dunia,

sehingga

Istilah

wawasan

berasal

dari

kata

wawas

yang

berarti

pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. Akar kata ini


membentuk kata mawas yang berarti memandang, meninjau,
atau

melihat,

pandangan,

atau

cara

tinjauan,

melihat.

penglihatan

Kata
atau

wawasan
tanggap

berarti

inderawi,

sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk menggambarkan


kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau indonesia
yang terletak di antara samudera pasifik dan samudera Indonesia
serta di antara benua Asia dan benua Australia.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik dan landasan visional
bangsa

Indonesia

pada

hakikatnya

merupakan

perwujudan

ideologi pancasila. Wawasan nusantara mengarahkan visi bangsa


Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian dalam
berbagai bidang kehidupan nasional : bidang ideology, politik,
ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan.

Wawasan Nusantara
Nasional Indonesia
Sebagai
Indonesia

bangsa

majemuk

dalam

sebagai

yang

membina

telah
dan

Wawasan

menegara,

bangsa

membangun

atau

menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek


politik,

ekonomi,

sosbud

maupun

hankamnya,

selalu

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan


wilayah.

Untuk

itu

pembinaan

dan

penyelenggaraan

tata

kehidupan bangsa dan negara Indonesia disusun atas dasar


hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan tujuan
nasional, serta kondisi sosial budaya dan pengalaman sejarah
yang

menumbuhkan

kesadaran

tentang

kemajemukan

dan

kebhinekaannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan


nasional.
Gagasan

untuk

kebhinekaan

menjamin
tersebut

persatuan

merupakan

dan
cara

kesatuan
pandang

dalam
bangsa

Indonesia tentang diri dan lingkungannya, yang dikenal dengan


istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia
dan diberi nama Wawasan Nusantara, disingkat Wasantara. Dari
pengertian-pengertian
digunakan
Nusantara

sebagai
ialah

seperti
acuan

di
pokok

Wawasan

atas,

pengertian

ajaran

Nusantara

dasar

sebagai

yang

Wawasan
geopolitik

Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia


mengenai diri dan lingkungannya yang serbaberagam dan
bernilai

strategis

dengan

mengutamakan

persatuan

dan

kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati


kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.
1.

Landasan Ideal : Pancasila


Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara
yang terumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Pada
hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan,
keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan,
kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan dalam membina
kehhidupan nasional. Pancasila merupakan sumber
motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam
tekadnya untuk menata kehidupan di dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia secara berdaulat dan mandiri.
Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar
negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para
penyelenggara negara, para pimpinan pemerintahan, dan
seluruh rakyat Indonesia.

Landasan Konstitusional : UUD 1945


Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara
di atasnya serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya

untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, bangsa Indonesia


bertekad mendayagunakan segenap kekayaan alam, sumber
daya, serta seluruh potensi nasionalnya berdasarkan
kebijaksanaan yang terpadu, seimbang, serasi, dan selaras
untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah dengan tetap
memperhatikan kepentingan daerah penghasil secara
proporsional dalam keadilan.

Dengan demikian, UUD 1945 seharusnya dan sewajarnya menjadi


landasan konstitusional dari Wawasan Nusantara yang merupakan
cara pandang bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam
pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti
bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir,
bersikap,

dan

bertindak

secara

utuh

menyeluruh

demi

kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk


yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan
demi

kepentingan

menghilangkan

bangsa

kepentingan

dan

negara

lainnya,

Indonesia,

seperti

tanpa

kepentingan

daerah, golongan, dan orang per orang.

Asas Wawasan Nusantara


Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau
kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan
diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk
bangsa

Indonesia

(suku

bangsa

atau

golongan)

terhadap

kesepakatan bersama. Harus disadari bahwa jika asas wawasan


nusantara

diabaikan,

kom-ponen

pembentuk

kesepakatan

bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut, yang


berarti bahwa tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia.
Asas Wawasan Nusantara terdiri dari: kepentingan yang sama,
tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan
kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi
terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Latar Belakang Wawasan Nusantara

1.

Falsafah Pancasila

Nilai-nilai

pancasila

mendasari

pengembangan

wawasan

nasional. Nilai-nilai tersebut adalah: Penerapan Hak Asasi Manusia


(HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai
dengan

agama

masing-

masing.

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan


golongan.

3.

Pengambilan

keputusan

berdasarkan

musyawarah

untuk

mufakat.
Aspek Kewilayahan Nusantara; Pengaruh geografi merupakan
suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia
kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

Aspek Sosial Budaya; Indonesia terdiri atas ratusan suku


bangsa yang masing masing memiliki adat istiadat, bahasa,
agama, dan kepercayaan yang berbeda beda, sehingga tata
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi
antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

Aspek Kesejarahan; Negara Kesatuan Republik Indonesia


merupakan wawasan nasional Indonesia yang diwarnai oleh
pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya
perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.
Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh
bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan
dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.
Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan
bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

Kedudukan Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh masyarakat dalam mencapai dan
mewujudkan tujuan nasional.

Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki


spesifikasi:

Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan


dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil.

Undang Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi

negara, berkedudukan sebagai landasan idiil.

Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan


sebagai landasan konsepsional.

Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional,

berkedudukan sebagai landasan konsepsional.

GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan


sebagai landasan operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara


Menjadi

pedoman,

motivasi,

dorongan

serta

rambu

dalammenentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan


danperbuatanbagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan
daerah maupun bagiseluruh rakyat indonesia

dalam hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Tujuan Wawasan Nusantara


Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
bangsa Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional.
Nasionalisme yang tinggi demi tercapainya tujuan nasional
merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham dan
semangat kebangsaan dalam jiwa kita sebagai hasil pemahaman
dan penghayatan wawasan nusantara.
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945,
dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap


aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan
kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat
manusia di seluruh dunia.

Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara


Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara
pandang, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang
kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi
lingkungan

geografis

yang

berwujud

negara

kepulauan,

berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau


status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD
1945. Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:
1.

Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar


negara.

UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.

Petahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara


Indonesia.

Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar


nasional dalam pembangunan nasional.

Bentuk Wawasan Nusantara


Gambaran dari isi Deklarasi Djuanda
Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan
nasional.
Mempunyai arti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep
dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan.

Berarti

bahwa

mengenai

diri

cara
serta

pandang

dan

lingkungannya

sikap

bangsa

selalu

Indonesia

mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara mencakup:
1.

Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan

politik.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
ekonomi.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan

sosial dan ekonomi.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan


sosial dan politik.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan


pertahanan dan keamanan.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan


keamanan negara berarti pandangan geopolitik Indonesia
dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang
meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Wilayah


nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi
sengketa dengan negara tetangga.

Implementasi Wawasan Nusantara


Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan
wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup
bidang

politik,

ekonomi,

sosial,

budaya,

serta

pertahanan

nasional.
1.

Implementasi dalam Kehidupan Politik


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:

Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur


dalam undang undang, seperti UU Partai Politik, UU
Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai
hukum dan mementingkan persatuan bangsa.
Contohnya seperti dalam pemilihan presiden,
anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan

prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak


menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2.

Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara


di Indonesia harus sesuai denga hukum yang berlaku.
Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum
yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian.
Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku secara nasional.

3.

Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap


pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama,
dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.

4.

Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik


dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan semangat
kebangsaan dan kesatuan.

5.

Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah


internasional dan memperkuat korps diplomatik ebagai
upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau
terluar dan pulau kosong.

Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi

Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi


yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut
yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memiliki penduduk dalam
jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi

dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada


sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan


keseimbangan antardaerah.[7] Oleh sebab itu, dengan adanya
otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan

ekonomi.

Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat,


seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam
pengembangan usaha kecil.

Implementasi dalam Kehidupan SosialBanyak hal yang bisa


dijadikan contoh dalam implementasi dalam kehidupan
social,salah satu contoh; Tari pendet dari Bali merupakan
budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai
implementasi dalam kehidupan sosial. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
1.

Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi


antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya,
status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program
wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah
tertinggal.

Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan


kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata
yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.

Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan


KeamananMembagun TNI Profesional merupakan
implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan, yaitu :

Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan


harus memberikan kesempatan kepada setiap warga
negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut
merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti
memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu
keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.

Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu


daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain.[7]
Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang
berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana


dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan
wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia.

Penerapan Wawasan Nusantara

Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan


wawasan nusantara. Khususnya di bidang wilayah. Adalah
diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional.
Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial
Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap laut
bebas menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.

Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut


menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk
kesejahteraan bangsa Indonesia.

Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh


dunia internasional terutama negara tetangga yang
dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.

Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara


di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek
pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan
transportasi.

Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada


kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka
Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.

Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan


keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan

seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan keamanan


rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa
dan Negara.

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami
perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang
mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilainilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan
kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah
kehidupan

manusia

dan

alam

semesta,

perubahan

dalam

kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.

Keberhasilan
Nusantara

Implementasi

Wawasan

Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara


berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi,

dan

menangani

permasalahan

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi


kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air.
Wawasan

Nusantara

kehiduan

politik,

juga

ekonomi,

perlu

diimplementasikan

sosial

budaya

dan

dalam

pertahanan

keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan-tantangan


dewasa ini. Karena itu, setiap warga negara Indonesia perlu
memiliki kesadaran untuk:

Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan


kewajiban warga negara serta hubungan warga negara
dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia
yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan
Wawasan Nusantara.

Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di dalam


menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan
Konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga
negara yang memiliki Wawasan Nusantara guna mencapai
cita-cita dan tujuan nasional.

Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar


sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diperlukan
pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.
Hal ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi
Wawasan Nusantara. Dengan demikian Wawasan Nusantara
terimplementasi dalam kehi-dupan nasional guna mewujudkan
Ketahanan Nasional.
4. PENUTUP
Kesimpulan
Geopolitik

diartikan

sebagai

sistem

politik

atau

peraturan-

peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang


didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik
beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial

dalam

arti

luas)

suatu

Negara,

yang

apabila

dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada


system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara
langsung

akan

berdampak

pada

geografi

Negara

yang

bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum


geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan
segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik
geografi suatu Negara. Jadi wawasan Nusantara adalah sebagai
cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah air
sebagai negara kepulauan dari berbagai aspek kehidupan.

5. Daftar Pustaka
Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut
Pandang Geografi Politik dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada
University.
Sumarsono,
Jakarta:

S,

et.al.

Gramedia

Suradinata,Ermaya.

(2001).

Pendidikan

Pustaka
(2005).

Hukum

Utama.
Dasar

Kewarganegaraan.
Hal

12-17.

Geopolitik

dan

Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI.. Jakarta: Suara


Bebas. Hal 12-14.
http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia
http://ogiezone.blogspot.com/2009/04/implementasi-dan-tantanganwawasan.html2
http://ogiezone.blogspot.com/2009/04/implementasi-dan-tantangan-wawasan.html
http://zulfikarnasution.wordpress.com/2011/09/17/implementasi-wawasannusantara-di-indonesia/
Terimakasih telah mau membaca Wawasan Nusantara dan
Geopolitik Indonesia. Semua ini saya dapatkan dari sumbersumber di atas dan saya kumpulkan menjadi satu untuk
keperluan tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
http://www.docstoc.com/docs/124084726/GeopolitikIndonesia

Anda mungkin juga menyukai