Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MATA KULIAH

KEWIRAUSAHAAN BIDANG PANGAN DAN GIZI


MENGELOLA KEUANGAN PRIBADI DAN PERUSAHAAN

Disusun oleh:
Padella Dian J.A

(101411231013)

Intan Putri Risky A.

(101411231023)

Airin Levina

(101411231038)

Dara Putri Puspitasari

(101411233007)

Novianti Tysmala Dewi

(101411233014)

Oryza Dwi Nanda

(101411233015)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Mengelola
Keuangan Pribadi dan Perusahaan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca terhadap manajemen dan pengelolaan keuangan pribadi dan
perusahaan. Selain itu, untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan bidang
pangan dan gizi. Dengan makalah ini, diharapkan mampu menambah wawasan
pembaca mengenai manajemen dan pengelolaan keuangan pribadi dan
perusahaan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Dasar
Manajemen yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, kritik dan masukan sangat
penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses pembangunan mutu makalah
ini.

Surabaya, 12 Mei 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1

Latar Belakang............................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah...........................................................................2

1.3

Tujuan......................................................................................... 2

1.4

Manfaat........................................................................................ 2

BAB II : ISI............................................................................................... 4
2.1

Dasar Keuangan Pribadi...................................................................4

2.2

Perencanaan Keuangan Pribadi...........................................................4

2.3

Manajemen Keuangan Pribadi............................................................6

2.4

Pencatatan Keuangan Pribadi.............................................................8

2.5

Evaluasi Penggunaan Keuangan Pribadi................................................9

2.6

Memisahkan Keuangan Pribadi dan Uang Perusahaan.............................10

2.7

Manfaat Pemisahan Keuangan Pribadi dan Perusahaan...........................10

2.8

Pengertian Manajemen Keuangan......................................................11

2.9

Fungsi Manajemen Keuangan..........................................................11

BAB III : PENUTUP.................................................................................. 19


3.1

Kesimpulan.................................................................................19

3.2

Saran......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 21

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki manajemen
yang baik contohnya, manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan.
Karena jika sebuah perusahaan tidak memiliki manajemen yang baik hal ini
mempengaruhi keberlangsungan perkembangan sebuah perusahaan. Jika
perusahaan dapat mengemukakan dan mempraktekkan manajemen sesuai
kode etik yang baik diharapkan, sebuah perusahaan dapat bertahan disaat
persaingan yang ketat di era globalisasi. Perusahaan tentu memerlukan
manajemen yang baik dan sesuai standart, serta memenuhi kode etik yang
berlaku. Hal-hal yang menyangkut peraturan dari perusahaan membutuhkan
manajemen, manajemen inilah yang menjadi pondasi bagi sebuah perusahaan.
Dimana manajemen adalah pilar tertinggi bagi sebuah perusahaan, sehingga
dalam peraturan sebuah manajemen keuangan pun biasanya sebuah
perusahaan tak main-main dalam mengatur manajemen yang ada, termasuk
mencari pelaku manajemen untuk mengembangkan sebuah perusahaan.
Pelaku manajemen adalah seseorang yang memberi keputusan (decision
making) dalam setiap masalah yang muncul sehari-hari dan memberi
peraturan yang dianggap paling benar sebagai pemecah solusi yang ada.
Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan mulai
dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh
dana

saja

sampai

menggunakan

dana

yang
serta

mengutamakan
pengelolaan

aktivitas
terhadap

memperoleh
aktiva.

dan

Khususnya

penganalisisan sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan


keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan
harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Namun, manajer keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah
aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumbersumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana,
manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan.
Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang

atau modal sendiri. Oleh karena itu dalam topik ini akan dibahas
tentang manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja dasar-dasar keuangan pribadi ?


1.2.2 Bagaimana perencanaan keuangan pribadi yang tepat ?
1.2.3 Bagaimana manajemen keuangan pribadi ?
1.2.4 Bagaimana pencatatan dan evaluasi penggunaan keuangan pribadi ?
1.2.5 Bagaimana cara memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan ?
1.2.6 Apa saja manfaat dari pemisahan keuangan pribadi dan perusahaan ?
1.2.7 Bagaimana manajemen keuangan perusahaan ?
1.2.8 Apa fungsi manajemen keuangan perusahaan ?
1.2.9 Apa saja jenis-jenis laporan keuangan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dasar keuangan dan perencanaan keuangan pribadi
1.3.2 Untuk mengetahui manajemen keuangan pribadi
1.3.2 Untuk pencatatan dan evaluasi penggunaan keuangan pribadi
1.3.3 Untuk mengetahui cara memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan
1.3.5Untuk mengetahui manfaat pemisahan keuangan pribadi dan perusahaan.
1.3.6 Untuk mengetahui manajemen dan fungsi keuangan perusahaan
1.3.7 Untuk mengetahui jenis-jenis laporan keuangan
1.4 Manfaat
1.3.3

Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai dasar keuangan dan


perencanaan keuangan pribadi

1.3.4

Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai manajemen keuangan


pribadi

1.3.5

Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai pencatatan dan


evaluasi penggunaan keuangan pribadi

1.3.6

Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai cara memisahkan


keuangan pribadi dan perusahaan

1.3.7

Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai manfaat pemisahan


keuangan pribadi dan perusahaan.

1.3.8

Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai manajemen dan


fungsi keuangan perusahaan

1.3.9

Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai jenis-jenis laporan


keuangan

BAB II
ISI
KEUANGAN PRIBADI

2.1 Dasar Keuangan Pribadi


Dalam suatu siklus tentang keuangan pribadi, ada empat hal yang menjadi
dasar, di antaranya:
1. Pengaturan arus kas, dengan memperhatikan arus uang masuk (gaji
bulanan, komisi, pendapatan bisnis, pendapatan investasi, dll.) dan arus
keluar (biaya anak, asuransi, donasi, kendaraan, tagihan bulanan, investasi,
dll.) serta mengenali sumber pemasukan dan pola konsumsi. Pencatatan
keuangan dapat membantu untuk mengetahui pola konsumsi yang ada.
2. membuat perencanaan keuangan pribadi yang berkaitan dengan berbagai
tujuan yang ingin dalam hidup
3. Mengatur investasi, baik dilakukan pada aset nyata maupun aset kertas

4. Mengecek kesehatan keuangan pribadi

2.2 Perencanaan Keuangan Pribadi


Salah satu syarat agar wirausaha dapat terus mengembangkan
usahanya
pribadi

adalah mengelola
berarti

keuangan

memahami

pribadi.

Mengelola

keuangan

pentingnya nilai uang dan pentingnya

merencanakan masa depan. Dalam mengelola keuangan pribadi, seseorang


perlu melakukan suatu sistem perencanaan keuangan pribadi. Perencanaan
keuangan pribadi itu merupakan suatu proses pencapaian tujuan pribadi
melalui manajemen keuangan yang terstruktur dan tepat Perencanaan
keuangan pribadi berbeda dengan perencanaan pada umumnya pada hal
berikut ini:
Perencanaan keuangan pribadi umumnya melakukan pendekatan
individual. Hal ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan siklus
kehidupan manusia. Siklus kehidupan manusia dimulai dari kelahiran, masa
anak-anak, masa dewasa lajang, masa dewasa pernikahan, masa orang tua,
masa pensiun kemudian meninggal. Perencanaan dengan melihat siklus
kehidupan manusia dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat
pertimbangan kebutuhan di masa yang akan datang. Dengan itu, tujuan
perencanaan keuangan pribadi yang baik akan menjadikan setiap individu
mempunyai kesempatan membuat keputusan yang lebih tepat agar hasilnya
lebih baik, dan menjaga agar kehidupan keuangan tidak kacau akibat ada halhal yang tidak sesuai dengan keinginan seperti kematian anggota keluarga,
harga saham anjlok, dll. Perencanaan keuangan individu mencakup beberapa
perencanaan seperti dibawah ini :
1. Perencanaan Investasi
Bertujuan untuk mengakumulasi kekayaan pribadi. Misalnya, berupa
pengalokasian dana ke dalam instrument investasi seperti tabungan
bank,reksadana,polis asuransi jiwa,saham,dan properti.
2. Perencanaan risiko atau asuransi
Bertujuan untuk mendapatkan nilai ekonomi hidup yang menjadi dasar
kebutuhan asuransi jiwa. Nilai hidup sama dengan kapasitas pendapatan

seseorang. Jika nilai ekonomi seorang pencari nafkah berkurang atau


hilang, maka keluarganya secara finansial akan mengalami kerugian atau
tidak siap. Biasanya risiko penanggulangan berbentuk suatu penggantian
pendapatan bagi keluarga karena meninggal dini,cacat.
3. Perencanaan pajak pribadi
Bertujuan untuk efisiensi kewajiban membayar pajak sesuai peraturan
yang berlaku.
4. Perencanaan hari tua
Bertujuan melakukan analisis kebutuhan dana berupa dana hari tua.
5. Perencanaan warisan
Proses mengumpulkan dana serta membagikan kekayaan secara efisien
dan efektif setelah orang tersebut meninggal sesuai dengan keinginannya.

2.3 Manajemen Keuangan Pribadi


a. Mengelola Keuangan Pribadi
Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola
sumber daya (money) dari unit individual / rumah tangga.

Seorang

wirausaha harus mampu memanfaatkan uang untuk kehidupan yang


menyadarkan diri bahwa pola kehidupan yang sederhana dan tidak boros.
Pemborosan akan mengurangi kemampuan untuk memberdayakan potensi
wirausaha dalam membantu peningkatan keuangan pribadi wirausaha,
dan juga akan menciptakan dampak negatif di dalam usahanya.
Semakin

seorang wirausaha

mampu memberdayakan potensi dirinya

bersama sumber daya keuangan wirausaha , maka semakin lancar dan kuat
usahanya.
Mengelola keuangan pribadi tidaklah mudah diaplikasikan karena
terdapat beberapa langkah

sistematis

yang

harus

diikuti.

Namun

dengan mengetahui manajemen keuangan pribadi, merupakan langkah


awal

untuk

aplikasi yang tepat ketika mengelola uang pribadi.

Manajemen keuangan pribadi menuntut adanya pola hidup yang memiliki


prioritas. Prinsip kekuatan dari prioritas berpengaruh juga pada tingkat
kedisiplinan seseorang ketika mengelola. Prioritas akan mendorong
wirausaha untuk membahas tentang kedisiplinan yang merupakan

kesadaran diri untuk mematuhi aturan serta kemampuan diri untuk


menyesuaikan dirinya dengan perubahan, maka secara eksplisit telah
menyentuh kontrol diri (self control).
Senduk (2004), bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan
tentang:
1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif. Caranya
dengan tentukan harta produktif yang ingin dimiliki, tulis pos-pos harta
produktif yang anda inginkan tersebut di kolom harta produktif,
segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pospos harta produktif sebelum membayar pengeluaran yang lain. kalau
perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta produktif tersebut.
2. Atur pengeluaran . Caranya usahakan kalau perlu sedikit lebih keras
pada diri sendiri untuk tidak mengalami defisit karena defisit
adalah sumber semua masalah besar yang mungkin muncul di
masa mendatang. Prioritaskan pembayaran cicilan hutang, lalu premi
asuransi, kemudian biaya hidup. Pelajari cara mengeluarkan uang
secara bijak untuk setiap pos pengeluaran.
3. Hati-hati dengan hutang. Caranya ketahui kapan sebaiknya berhutang
dan kapan tidak berhutang. Kuasai tip yang diperlukan jika ingin
mengambil hutang atau membeli barang secara kredit. Kuasai tip
yang diperlukan bila pada saat ini terlanjur memiliki hutang.
4. Sisihkan untuk masa depan. Caranya ambil kertas dan tulis pos
pengeluaran yang perlu dipersiapkan untuk masa yang akan datang.
Untuk masing-masing pos pengeluaran, tulis alternatif yang akan
ditempuh untuk dapat mempersiapkan dananya. Sisihkan gaji dan
bonus-bonus mulai dari sekarang untuk mempersiapkannya.
5. Miliki proteksi. Caranya miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, atau asuransi kerugian. Miliki dana cadangan sebagai
proteksi jangka pendek kalau kehilangan penghasilan dan tidak
mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangon sangat
kecil. Miliki sumber penghasilan lain di luar gaji secara terus
menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji yang sewaktuwaktu dapat saja terancam berhenti.
b. Mengelola arus kas

Langkah awal dalam mengelola keuangan pribadi adalah dengan mencatat,


salah satunya membuat catatan arus kas. Langkah awal dalam membuat
catatan arus kas adalah menginventarisasi jenis-jenis pendapatan dan
pengeluaran rutin. Dengan ini, seseorang bisa mempelajari pola
pendapatan dan pengeluaran dan juga tabungan. Menurut pakar
perencanaan keuangan, paling tidak ada Sembilan komponen yang harus
dicatat dalam arus kas :
1. Pendapatan
Meliputi gaji, hasil investasi, hasil usaha, bonus, dan penghasulan lain.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penyisihan
Mencakup pajak, zakat, dan lain-lain.
Keperluan rutin rumah tangga lain
Meliputi makan,minum,listrik,telepon,dan kebutuhan dasar
Keperluan anak
Bagi yang sudah menikah,meliputi uang sekolah,buku uang jajan,les.
Pembayaran cicilan utang
Meliputi kredit rumah,mobil,alat elektronik.
Pembayaran premi asuransi
Mencakup asuransi pendidikan anak,jiwa,kendaraan untuk proteksi.
Pengeluaran transportasi
Meliputi bensin,tol,parker.
Biaya sosial
Meliputi uang untuk orang tua,hadiah untuk saudara.
Alokasi tabungan
Bisa dilakukan bila pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Bagi
seseorang yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik
cenderung menaruh pos tabungan sebagai prioritas terakhir, sehingga
kasus tersebut membuat seseorang tidak punya tabungan.

2.4 Pencatatan Keuangan Pribadi


Pencatatan keuangan pribadi meliputi pemasukan dan pengeluaran uang
pribadi, seberapa banyak jumlah uang yang masuk dan darimana asalnya,
serta seberapa banyak jumlah uang yang dikeluarkan dan untuk keperluan
apa. Melalui pencatatan keuangan pribadi, kita dapat mengetahui kondisi
keuangan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan tersebut meliputi harta,
kewajiban (piutang), dan pengeluaran.
Pencatatan keuangan pribadi dapat dilakukan menggunakan berbagai cara,
baik secara manual dengan menulis di buku atau note tertentu, maupun

dengan memanfaatkan teknologi. Dalam mencatat keuangan pribadi dengan


memanfaatkan teknologi, kita bisa menggunakan:
a. Microsoft Excel
Dengan program ini, kita dapat mencatat semua pengeluaran dan
pemasukan kita dan didukung dengan berbagai fungsi untuk
melakukan perhitungannya. Pencatatatn keuangan pribadi di program
ini cukup mudah dan terjangkau, sebab di era kini program Microsoft
Excel tidak hanya ada di laptop, tapi juga bisa ada di HP dan android.
b. Aplikasi lain yang mendukung pencatatan keuangan pribadi, misal:
GNU Cash.
Ada banyak aplikasi yang mendukung dan membantu kita dalam
mencatat keuangan pribadi dengan berbagai-bagai jenis. Baik yang
hanya cash flow saja, bahkan ada yang hingga mencatat aset, hutang,
hingga investasi.
2.5 Evaluasi Penggunaan Keuangan Pribadi
Evaluasi penggunaan keuangan pribadi dapat dilakukan secara rutin tiap 1
minggu atau 1 bulan. Dengan adanya dilakukannya evaluasi ini, kita dapat
melihat apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang, ataukah besar pasak
daripada tiang. Dari hasil evaluasi pula, kita dapat melakukan perencanaan
penggunaan keuangan pribadi untuk ke depannya. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi penggunaan keuangan pribadi,
diantaranya:
a. Besar pengeluaran dan arahnya
Dengan mengetahui jumlah uang yang dikeluarkan untuk kebutuhan
tertentu, kita bisa menilai apakah penggunaan keuangan pribadi kita sudah
efektif dan efisien atau belum.
b. Besar pemasukan dan asalnya
Dengan mengetahui jumlah uang yang masuk, kita bisa mengetahui aset
atau harta kita, yang dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu.
c. Rasio pemasukan dan pengeluaran
Ketika terjadi kas yang positif, dimana pemasukan lebih besar daripada
pengeluaran, kita perlu memikirkan, perlu dikemanakan uang yang lebih,
entah ditabung, diinvestasikan, dll. Sebaliknya, ketika terjadi kas yang
negatif, dimana pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, kita pun

perlu memikirkan darimana asal uang yang mampu menutup pengeluaran


kita, entah dari hutang, ataukah mengambil dari keuangan perusahaan,
atau lainnya.
2.6 Memisahkan Keuangan Pribadi dan Uang Perusahaan
Memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan perusahaan dapat
dilakukan dengan cara dan memperhatikan hal-hal berikut ini:
Memisahkan antara rekening pribadi dan perusahaan
Masih banyak pengusaha yang mengatur keuangan pribadi dan keuangan
perusahaann dengan menggunakan satu rekening. Padahal jika hal tersebut
dilakukan, maka kegiatan monitoring arus kas akan susah dilakukan.
Dengan pemisahan rekening, pemantauan akan lebih mudah karena
perbedaan antara arus kas pribadi dan perusahaan terlihat jelas.
Memisahkan catatan keuangan pribadi dan perusahaan
Catatan keuangan yang baik dan rinci akan memberikan informasi yang
lebih jelas terkait dengan keadaan usaha
Disiplin diri
Sikap disiplin diperlukan dalam mengelola keuangan pribadi dan usaha
untuk mematuhi porsi yang telah diatur sesuai dengan tempatnya.
Seseorang harus dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan agar
tidak terjebak dalam kerugian finansial.

2.7 Manfaat Pemisahan Keuangan Pribadi dan Perusahaan


Manfaat yang dapat diperoleh dari pemisahan keuangan pribadi dan
perusahaan, di antaranya:
Laporan menjadi lebih efektif dan efisien
Minimalisasi salah sasaran dan salah kelola dalam penyusunan rencana

laporan laba-rugi yang di dalamnya ada unsur pendapatan dan biaya.


Informasi yang lebih jelas tentang finansial usaha yang sedang dijalankan
Mempermudah perencanaan keuangan dengan adanya estimasi pendapatan
dan pengeluaran di masa depan
KEUANGAN PERUSAHAAN

2.8 Pengertian Manajemen Keuangan


Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:

A.) Liefman
Usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat
atau memperoleh aktiva.
B.) Suad Husnan
Management keuangan adalaha manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan.
C.) James Van Horne
Segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan
pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
D.) Bambang Riyanto
Keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha
mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaaya yang minimal dan
syarat syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan atau perilaku bisnis dalam
pengambilan keputusan, perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana/aset yang dimiliki oleh suatu
organisasi bisnis atau perusahaan. Seorang pelaku manajemen contoh; manajer
keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola
segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan
manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan dibidang keuangan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan, secara lebih luas tujuan ini merupakan salah
satu tujuan perusahaan,maka dari itu nilai perusahaan akan tercermin dari nilai
pasar sahamnya semakin tinggi juga nilai perusahaan.
2.9 Fungsi Manajemen Keuangan
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen keuangan juga
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada mulanya manajemen keuangan
diartikan sebagai usaha-usaha untuk menyediakan dana. Pada perkembangan
selanjutnya pengertian manajemen keuangan tidak hanya mencakup usaha-usaha
untuk mendapatkan dana, tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan untuk
menggunakan atau mengalokasikan dana-dana yang telah diperoleh. Dengan
demikian peranan manajemen keuangan semakin luas dan kompleks. Manajer
keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari

10

investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk


membelanjai aktiva tersebut.
Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama:

A) Raising of funds (Aktivitas perolehan dana)


Yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana baik dari sumber internal
perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik
dividen.
B) Allocation of funds (Aktivitas penggunaan dana)
Yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Terdapat 4
tahapan yakni menentukan tujuan investasi, mengumpulkan informasi
mengenai seluruh instrumen investasi yang ada atau ekspektasi pasar,
implementasi situasi pasar yang ada, dan tahap evaluasi kinerja.
C) Manajemen assets (Aktivitas pengelolaan aktiva)
Yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva
harus dikelola seefisien mungkin.
Secara garis besar fungsi manajemen keuangan menyangkut 3 keputusan pokok
yang diambil oleh manajer keuangan suatu perusahaan, yaitu :
I) Keputusan Pembelanjaan (Financing Decision) merupakan keputusan untuk
memilih berbagai alternatif sumber dana sehingga dapat dihasilkan suatu
komposisi pembelanjaan yang paling efisien. Dana atau modal yang dapat
dipergunakan oleh perusahaan, dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu modal
sendiri dan modal asing. Termasuk dalam modal sendiri adalah modal yang
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau

11

dibentuk sendiri di dalam perusahaan seperti laba ditahan, maupun modal yang
berasal dari luar perusahaan yang berupa pengeluaran saham biasa dan saham
preferen. Modal asing adalah modal berasal dari kreditur, sehingga modal ini
merupakan hutang bagi perusahaan, dan bentuk modal ini adalah hutang jangka
pendek dan hutang jangka panjang.
II) Keputusan Investasi. Keputusan ini menyangkut masalah bagaimana manajer
harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk bentuk investasi yang akan
mendatangkan keuntungan di masa depan. Jenis dan besarnya investasi tersebut
akan mempengaruhi tingkat keuntungannya. Keuntungan yang diharapkan dari
investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti, karenanya investasi
akan menanggung resiko atau ketidak-pastian. Resiko dan ketidak-pastian dari
investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan memaksimumkan
nilai perusahaan.
III) Keputusan Dividen. Dividen adalah bagian keuntungan yang dibayarkan oleh
perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen merupakan
bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham. Besar
kecilnya dividen yang dibayarkan akan sangat mempengaruhi pencapaian
tujuan maksimalisasi kesejahteraan bagi pemegang saham.
Keputusan-keputusan diatas tidak dapat lepas dari manajer keuangan dan
secara ringkas kegiatan utama manajemen keuangan dapat dilihat pada skema 1
berikut ini :

Aktiva

Manajer

Perusahaan

Keuangan

Pasar
4b

Kegiatan Utama Manajer Keuangan


12

Keuangan

Skema 1 : Kegiatan Utama Manajer Keuangan; Sumber:Husnan dan Enny


P (1996 : 5)
Keterangan :
1.
Manajer Keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau
Financial Market
2.
Dana yang diperoleh diinvestasikan pada bagian aktiva perusahaan
3.
Dari kegiatan menanamkan dana perusahaan mengharapkan memperoleh
laba
4.

a. Laba yang diperoleh diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana.


b. Atau diinvestasikan kembali ke perusahaan
Setiap perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pasar keuangan

umum tempat tersedia dana, sekuritas perusahaan diperdagangkan dan para


investor mendapat untung atau rugi. Oleh karena itu manajer keuangan harus
mengerti bagaimana pasar keuangan bekerja. Pasar keuangan atau financial
market terdiri atas lembaga dan mekanisme yang memungkinkan terciptanya
aliran dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang
memerlukan dana. Oleh karena itu fungsi pasar keuangan adalah menjembatani
proses pemindahan dana tersebut secara langsung dan tidak langsung.
Sementara itu pasar keuangan dapat dikategorikan dalam dua jenis
berdasarkan jatuh tempo asset keuangan yang diperjual belikan yaitu pasar uang
atau money market dan pasar modal atau capital market. Pasar uang adalah tempat
terjadinya transaksi asset keuangan jangka pendek atau short-term financial assets
yaitu asset keuangan yang beredar kurang dari satu tahun, seperti obligasi
pemerintah, sertifikat deposito dan commercial paper. Pasar modal adalah tempat
terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets
yang bisa berupa obligasi, saham preferen dan saham biasa.
Tujuan keputusan keuangan secara normatif tujuan keputusan keuangan
adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai Perusahaan merupakan harga
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan dijual. Nilai
Perusahaan terbentuk akibat sinergi dari kekayaan yang dimiliki perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan tidak identik dengan memaksimumkan laba.
Memaksimumkan nilai perusahaan identik dengan memaksimumkan laba dalam

13

pengertian ekonomi. Laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang dapat
dikonsumsi tanpa pemilik kekayaan menjadi miskin.
1.) Kode Etik Manajemen Keuangan
Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
a. Memaksimumkan

nilai

perusahaan,

artinya

manajemen

harus

mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.


b. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak
boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
c. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada
norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu
masyarakat konsumen.
2.) Capital Bugeting atau Konsep Investasi
Penganggaran modal adalah merupakan investasi jangka panjang yang
umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan manfaat
jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang untuk
memperkecil risiko kegagalan. Penganggaran modal atau yang sering disebut
dengan capital budgeting yang optimal akan memaksimumkan nilai sekarang
perusahaan. Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan
penganggaran modal :
Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal
diperlukan modal yang cukup besar.
Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi
baru.
Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak
berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
a.)
b.)
c.)
d.)

Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.


Review dan analisa.
Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
Implementasi
e.) Mengumpulkan umpan balik atau feedback
3.) Laporan Keuangan
Dari berbagai laporan yangg disampasikan oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya, laporan keuangan merupakan laporan yg terpenting.

14

Laporan keuangan terdiri dari :


a. Neraca (Balance Sheet atau Statement of Financial Position)
Adalah sebuah laporan yg memperlihatkan keadaan keuangan sebuah
perusahaan pada suatu saat, yang terdiri dari :
i.
Aktiva lancar
Kekayaan perusahaan yang berupa uang tunai dan kekayaan lain
yang mudah diuangkan. Misal : piutang, kas, persediaan.
Aktiva tetap
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu lama.

ii.

iii.

Misal : gedung, mesin-mesin.


Aktiva yang tidak kentara
Aktiva yang secara fisik tidak dapat dilihat atau diraba tetapi secara

rill mempunyai nilai. Misal : hal patent, hak cipta.


Pasiva terdiri dari :
1). Hutang lancar : kewajiban finansial perusahaan yang harus
dilunasi dalam jangka waktu relatif pendek. Misal : hutang
dagang, hutang deviden.
2). Hutang jangka panjang :Kewajiban finansial perusahaan yang
harus dilunasi dalam waktu lama (lebih dari satu tahun) Misal :
hutang obligasi.
3). Modal sendiri : sejumlah dana yang ditanamkan pada
perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.

15

b. Laporan Laba dan Rugi


Laporan yang tujuan utamanya untuk memberikan informasi tentang
perubahan aktiva lancar dan hutang lancar. Dalam laporan ini tidak
tercantum sumber dan penggunaan dana yang berasal dari unsur-unsur
modal kerja sendiri, karena perubahan-perubahan hanya menyangkut
unsur-unsur aktiva lancar dan hutang lancar saja.

16

17

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan atau perilaku bisnis
dalam pengambilan keputusan, perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana/aset yang dimiliki
oleh suatu organisasi bisnis atau perusahaan. Manajer keuangan berkepentingan
dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva
dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Secara garis
besar fungsi manajemen keuangan menyangkut 3 keputusan pokok yang diambil
oleh manajer keuangan suatu perusahaan, yaitu keputusan pembelanjaan,
keputusan investasi, keputusan dividen. Setiap perusahaan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh pasar keuangan umum tempat tersedia dana, sekuritas
perusahaan diperdagangkan dan para investor mendapat untung atau rugi. Oleh
karena itu manajer keuangan harus mengerti bagaimana pasar keuangan bekerja.
Pasar keuangan atau financial market terdiri atas lembaga dan mekanisme yang
memungkinkan terciptanya aliran dana dari pihak yang mengalami surplus dana
kepada pihak yang memerlukan dana. Oleh karena itu fungsi pasar keuangan
adalah menjembatani proses pemindahan dana tersebut secara langsung dan tidak
langsung.Sementara itu pasar keuangan dapat dikategorikan dalam dua jenis
berdasarkan jatuh tempo asset keuangan yang diperjual belikan yaitu pasar uang
atau money market dan pasar modal atau capital market. Dari berbagai laporan
yangg disampasikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya, laporan
keuangan merupakan laporan yg terpenting. Laporan keuangan terdiri dari Neraca
(Balance Sheet atau Statement of Financial Position) dan laporan laba rugi.
Dalam mengelola keuangan pribadi, perlu dilakukan suatu sitem
perencanaan keuangan pribadi. Perencanaan keuangan pribadi itu merupakan
suatu proses pencapaian tujuan pribadi melalui manajemen keuangan yang
terstruktur dan tepat Perencanaan keuangan pribadi berbeda dengan perencanaan
pada umumnya pada hal berikut ini.
Perencanaan keuangan pribadi umumnya melakukan pendekatan
individual. Hal ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan siklus kehidupan

18

manusia. Siklus kehidupan manusia dimulai dari kelahiran, masa anak-anak, masa
dewasa lajang, masa dewasa pernikahan,masa orang tua,masa pensiun kemudian
meninggal. Perencanaan dengan melihat siklus kehidupan manusia dapat
digunakan sebagai acuan dalam membuat pertimbangan kebutuhan di masa yang
akan datang. Dengan itu, tujuan perencanaan keuangan pribadi yang baik akan
menjadikan setiap individu mempunyai kesempatan membuat keputusan yang
lebih tepat agar hasilnya lebih baik,dan menjaga agar kehidupan keuangan tidak
kacau akibat ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan seperti kematian
anggota keluarga,harga saham anjlok,dll. Manajemen keuangan pribadi adalah
seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual / rumah
tangga.

Seorang wirausaha harus mampu memanfaatkan uang untuk kehidupan

yang menyadarkan diri bahwa pola kehidupan yang sederhana dan tidak boros.
Pemborosan akan mengurangi kemampuan untuk memberdayakan potensi
wirausaha dalam membantu peningkatan keuangan pribadi wirausaha, dan
juga akan menciptakan dampak negatif di dalam usahanya.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada para pembaca dan
penulis dapat mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang
manajemen keuangan pribadi dan perusahaan serta dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan nyata.

DAFTAR PUSTAKA

19

Wirawan, Guritno. 2014. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Perusahaan. Dikutip
dari http://pengusahamuslim.com/3753-pisahkan-uang-pribadi-dan-uang1913.html pada 10 Mei 2016.
Finansialku. 2013. Personal Finance : Keuangan Pribadi dan Keluarga. Dikutip
dari http://finansialku.com pada 10 Mei 2016.
Malinda,Maya. 2007.Perencanaan Keuangan Pribadi.Yogyakarta : C.V Andi
Offset

20

Anda mungkin juga menyukai