Anda di halaman 1dari 2

Morfologi Kelapa Sawit

1. Akar
Tanaman kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil berakar serabut. Susunan
akar kelapa sawit terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan
horisontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang menjadi akar sekunder ke atas dan
ke bawah. Akhirnya, cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tertier, dan
begitu seterusnya, sehingga pertumbuhan akar ke samping lebih banyak dan lebih kuat.
Akar primer umumnya berdiamter 6 10 cm, sedangkan akar sekunder diameternya
2 4 mm. Akar sekunder bercabang membentuk akar tersier yang berdiameter 0,7 1,5 mm
dan bercabang lagi membentuk akar kuarterner. Akar kuarterner panjangnya hanya 1 4 mm
dengan diameter 0,1 0,3 mm. Akar kuarterner ini diasumsikan sebagai akar absorpsi utama
(feeding roots). Dari akar tersier juga ada cabang akar yang panjangnya sampai 2 cm dengan
diameter 0,2 0,8 mm.
Akar tersier dan akar kuarter memiliki jumlah yang sangat banyak dan membentuk
massa yang sangat lebat dekat pertumbuhan tanah. Tanaman kelapa sawit tidak memiliki
rambut (bulu) akar, sehingga diperkirakan penyerapan unsur hara dilakukan oleh akar-akar
kuarter.
Dengan perakaran tersebut, tanaman kelapa sawit seharusnya dibudidayakan di
lahan mineral yang subur. Kalaupun ingin dibudidayakan di jenis lahan lain, pengelolaan
lahan harus dengan tepat agar kelapa sawit dapat tumbuh subur dan berproduksi tinggi.
2. Batang
Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang,
pertumbuhan awal setelah fase muda (seeding) terjadi pembentukan batang yang melebar
tanpa terjadi pemanjangan internodia. Titik tumbuh batang kelapa sawit hanya satu, terletak
di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis, dan enak dimakan.
Pada batang terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas,
walaupun daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang

masih tertinggal pada batang akan terkelupas sehingga kelihatan batang kelapa sawit
berwarna hitam beruas.
3. Daun
Tanaman kelapa sawit memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu burung atau
ayam. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras
di kedua sisinya. Anak-anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung
daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun.
Daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian, yaitu kumpulan anak daun (leaftlets)
yang mempunyai helaian (lamina) dan tulang anak daun (midrib), rachis yang merupakan
tempat anak daun melekat, tangkai daun (petiole) yang merupakan bagian antara daun dan
batang, dan seludang daun yang berfungsi sebagai perlindungan dari kuncup dan memberikan
kekuatan pada batang.
Daun pertama yang keluar pada stadium benih berbentuk lanset, beberapa minggu
kemudian berbentuk daun berbelah dua, dan setelah beberapa bulan terbentuk daun seperti
bulu atau menyirip.
Daun yang berurutan dari bawah ke atas membentuk spiral dengan rumus 1/8.
Umumnya, terdapat dua filotaksis, satu berputar ke kiri dan yang lain berputar ke kanan.
Anak daun yang tepanjang (pada pertengahan daun) dapat mencapai 1,2 meter. Jumlah anak
daun dapat mencapai 250 300 helai per daun. Jumlah produksi daun berkisar 30 40 daun
per tahun pada pohon yang berumur 5 6 tahun.
4. Bunga
Tanaman kelapa sawit merupakan tumbuhan berumah satu (monoecious). Artinya,
karangan bunga jantan dan betina berada pada satu pohon, tetapi tempatnya berbeda.
Sebenarnya, semua bakal karangan bunga berisikan bakal bunga jantan dan betina, tetapi
pada pertumbuhannya salah satu jenis kelamin menjadi rudimenter dan berhenti bertumbuh,
sehingga yang berkembang hanya satu jenis kelamin.
Karangan bunga jantan dan betina pada satu pohon tidak matang bersamaan,
sehingga bunga betina membutuhkan serbuk sari dari pohon lain. Karena itu, ditinjau
5. Buah dan Biji
6. kecambah

Anda mungkin juga menyukai