Anda di halaman 1dari 45

PRESENTASI KASUS

BRONKOPNEUMONIA

Disusun oleh :
Mandasari Mansur

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


RS TK II RIDWAN MEURAKSA KESDAM JAYA / JAYAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 29 FEBRUARI 8 MEI 2016

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat

Jenis Kelamin
Agama
Tanggal masuk RS
Ruangan

: An. AA
: 7 bulan 6 hari
: Jl.Kramat Sawah 4
No E35
: Laki-laki
: Islam
: 10 April 2016
: Anggrek

RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama
1 minggu.

: Batuk kering berbunyi grook-grook sejak

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke IGD diantar orang tuanya dengan keluhan utama :
Batuk kering berbunyi grook-grook sejak 1 minggu SMRS. sesak (+),
demam naik turun sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengeluh tidur gelisah, nafas tidak stabil, mual (+) muntah (+). Pasien
tidak mengeluh nyeri sendi, tidak ada nyeri perut, tidak ada mimisan
ataupun gusi berdarah dan tidak timbul bintik merah pada kulit. Pasien
belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Di keluarga dan
lingkungan keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit serupa. BAB
normal tidak ada keluhan, BAK normal tidak ada keluhan.

Riwayat makan
: Sebelum sakit pasien makan banyak 3 kali
sehari atau lebih, porsi cukup dan bervariasi. Namun, saat sakit
nafsu makan pasien berkurang.
Riwayat BAB
: Lancar, bewarna kuning kecoklatan.
Konsistensi lembek.
Riwayat BAK
: Lancar, banyak, kuning, tidak nyeri sewaktu
BAK.
RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat
Tidak ada riwayat penyakit kejang, asma, maupun TB

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


Pasien dikandung cukup bulan dan sesuai masa
kehamilan.
Berat badan lahir 2900 gr, panjang badan lahir
46 cm.
Kesan: Riwayat kehamilan dan persalinan baik.

Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan


Riwayat Pertumbuhan
Menurut ibu pasien pertambahan berat
badan dan tinggi badan pasien terus
meningkat
sampai
sekarang.
Penimbangan berat dan panjang badan
pada masa bayi dilakukan pada waktu
akan melakukan imunisasi di Puskesmas.

Riwayat Perkembangan
Tengkurap
: 5 bulan
Gigi pertama
: Belum
Duduk
: Belum
Jalan sendiri
: Belum
Berbicara
: Belum
Kesan: Riwayat tumbuh kembang baik
Riwayat Imunisasi Dasar
Imunisasi dasar sesuai usia sudah lengkap.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 11 April 2016
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Berat Badan
: 7,5 kg
Tinggi Badan
: 6,6 cm
Tanda vital
:
Frekuensi nadi : 140x / menit
Tekanan darah : 90 / 60 mmHg
Frekuensi napas : 58x / menit
Suhu tubuh
: 37,20C

Jam : 14.00

PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan ukuran : Normocephal
Rambut dan kulit kepala : hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : palpebra superior tidak edema, mata tidak cekung, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak anemis, pupil bulat isokor, diameter 3mm, refleks cahaya
+/+
Telinga : bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret
Hidung : bentuk normal, tidak ada septum deviasi, secret +/+, pernapasan
cuping hidung (+)
Mulut : bentuk normal, bibir tidak kering, tidak ada sianosis, tidak keluar darah
dari mulut, tidak ditemukan adanya stomatitis, Faring tampak hiperemis.
Tenggorokan : faring hiperemis, tonsil T1-TI tenang
Leher : trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba, kelenjar submandibula,
supra-infra clavicula dan cervical tidak teraba

THORAX

Paru
- Inspeksi

- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi

: Pergerakan dada simetris dalam keadaan statis dan


dinamis, terdapat retraksi intercostae dan suprasternal
(+)
: sistem fremitus kanan-kiri dan depan-belakang sama
kuat
: sonor pada kedua lapang paru batas paru-hepar di
ICS VI MCL dektra
: suara pernapasan vesikuler, ronkhi +/+ , wheezing -/-

ABDOMEN
- Inspeksi
: tampak datar, tidak ada benjolan.
- Palpasi
: hepar dan lien tidak teraba pembersaran,
nyeri tekan (-),
- Perkusi
: timpani di seluruh kuadran, shifting dullness
(-)
- Auskultasi : bising usus (+) normal

GENITALIA
ANUS REKTUM

: , tidak ada kelainan


: tidak tampak kelainan dari luar

EKSTREMITAS : akral ekstremitas atas bawah hangat,


tidak sianosis, tidak ada edema, tidak ada deformitas
KULIT : turgor baik, petechiae (-)
KGB : submandibula, cervical, supra-infra clavicula,
axilla, inguinal tidak teraba

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 10 April 2016
JENIS PEMERIKSAAN

HASIL

NILAI REFERENSI

SATUAAN

Hemoglobin

12,1

10,7 - 14,7

g/dL

Jumlah Leukosit

17,4*

5 - 14,5

ribu/L

Jumlah Hematokrit

37

31 43

Jumlah Trombosit

322

184 440

ribu/L

HEMATOLOGI
LENGKAP

11 April 2016
JENIS PEMERIKSAAN

HASIL

NILAI REFERENSI

SATUAAN

Hemoglobin

12,7

10,7 - 14,7

g/dL

Jumlah Leukosit

25*

5 - 14,5

ribu/L

Jumlah Hematokrit

39

31 43

Jumlah Trombosit

384

184 440

ribu/L

Laju Endap Darah

35*

<20

mm/jam

Basofil

<1

Eosinofil

<4

Batang

<6

Segmen

71*

17-60

Limfosit

24

20-70

Monosit

<6

HEMATOLOGI LENGKAP

13 April 2016
JENIS PEMERIKSAAN

HASIL

NILAI REFERENSI

SATUAAN

Hemoglobin

11,8

10,7 - 14,7

g/dL

Jumlah Leukosit

7,2

5 - 14,5

ribu/L

Jumlah Hematokrit

36

31 43

Jumlah Trombosit

289

184 440

ribu/L

Laju Endap Darah

19

<20

mm/jam

Basofil

<1

Eosinofil

<4

Batang

<6

Segmen

61*

17-60

Limfosit

37

20-70

Monosit

<6

HEMATOLOGI LENGKAP

Pemeriksaan Radiologi
Foto Thorax

: Cor tidak membesar.


Sinuses dan diafragma nomal
Hilus kanan normal, kiri tertutup bayangan

Pulmo :
jantung
Corakan bronkoveskuler bertambah. Dan tampak bercak
infiltrat di kedua lapang paru.
Kesan:
Suspek Bronkopneumoni
Tak tampak kardiomegali.

RESUME

Pasien berusia 7 bulan datang ke IGD diantar orang tuanya dengan


keluhan utama : Batuk kering berbunyi grook-grook sejak 1 minggu
SMRS. sesak (+), demam naik turun sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Pasien mengeluh tidur gelisah, nafas tidak
stabil, mual (+) muntah (+). Pasien tidak mengeluh nyeri sendi, tidak
ada nyeri perut, tidak ada mimisan ataupun gusi berdarah dan tidak
timbul bintik merah pada kulit. Pasien belum pernah mengalami
sakit seperti ini sebelumnya. Di keluarga dan lingkungan keluarga
pasien tidak ada yang mengalami sakit serupa. BAB normal tidak
ada keluhan, BAK normal tidak ada keluhan.

Tanda vital :
Tanda vital
:
Frekuensi nadi : 140x / menit
Tekanan darah : 90 / 60 mmHg
Frekuensi napas : 58x / menit
Suhu tubuh
: 37,20C
Pada pemeriksaan sistematis didapatkan faring tampak hiperemis .
Pada thorax terdapat retraksi + dan pada pulmo terdengar bunyi
rhonki +/+. Pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal.
Pada pemeriksaan laboatorium pada tanggal 10 dan 11 april 2016
didapatkan hasil yang menonjol pada leukosit yaitu pada tanggal 10;
Leukosit disebutkan 17500 sedangkan pada tanggal 11; 25000. Laju
endap darah pada tanggal 11 yaitu 35mm/jam.

Pada pemeriksaan radiologi, terkesan dengan suspek


bronkopneumonia.
DIAGNOSA
Susp. Bronkopneumonia

DIAGNOSA BANDING
- Asma bronkial - Demam dengue
- Bronkiolitis
- Demam Typhoid
- TB

PENATALAKSANAAN
O2 2L/ menit
IVFD RL 40 tpm (mikro)
Inj. Cefotaxime 2x30mg iv
Syr Ambroxol 3x cth
Syr. Paracetamol 3x cth
Nebulisasi 2x/hari
ANJURAN PEMERIKSAAN
Darah Lengkap
Pemeriksaan rontghen thorax

PROGNOSA
Ad vitam
Ad fungtionam
Ad sanationam

: bonam
: bonam
: bonam

ANALISA KASUS
Berdasarkan pedoman WHO bronkopneumonia dibedakan
berdasarkan :
Bronkopneumonia sangat berat : Bila terjadi sianosis
sentral dan anak tidak sanggup minum, maka anak harus
dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotika.
Bronkopneumonia berat : Bila dijumpai adanya retraksi,
tanpa sianosis dan masih sanggup minum, maka anak
harus dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotika.

Bronkopneumonia : Bila tidak ada retraksi tetapi dijumpai pernafasan


yang cepat :
Napas cepat :
< 2 bulan
: 60 x/menit
2-11 bulan
: 50 x/menit
1-5 tahun
: 40 x/menit
5 tahun
: 30 x/menit
Suara merintih
Pada auskultasi terdengar
Ronki
Suara pernapasan menurun
Suara pernapasan bronkial

Bukan bronkopenumonia : Hanya batuk tanpa adanya tanda


dan gejala seperti diatas, tidak perlu dirawat dan tidak perlu
diberi antibiotika.
Pada pasien ini ditemukan :
Batuk
Sesak nafas
Demam
Pilek
Pernapasan cuping hidung
Takipnea : 58 x/menit
Retraksi dinding dada
Ronki

Pada pemeriksaan penunjang


bronchopneumonia dapat ditemukan :
Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis,
peningkatan LED (tidak spesifik)
Pada pemeriksaan radiologi dapat ditemukan
infiltrat dan konsodlidasi yang luas
Pada pasien ini ditemukan :
Leukositosis
Peningkatan LED

Dan pada foto rontgen ditemukan : Corakan bronkoveskuler


bertambah dan bercak Infiltrat yang luas di kedua paru.
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah :
O2 2L/ menit : merupakan terapi suportif yang diberikan
sesuai derajat sesaknya.
IVFD RL 40 tpm (mikro) : rumatan cairan.
Inj. Cefotaxime 2x30mg iv : Antibiotik untuk pasien.
Syr Ambroxol 3x cth :
Syr. Paracetamol 3x cth
Nebulisasi 2x/hari : untuk transpor mukosilier.

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru
yang melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa
distribusi berbentuk bercak-bercak (patchy distribution).
Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada
paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan
sebagian kecil disebabkan oleh penyebab non-infeksi yang
akan menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat.

EPIDEMIOLOGI
Insiden penyakit ini pada negara berkembang
hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5
tahun dengan resiko kematian yang tinggi,
sedangkan
di
Amerika
pneumonia
menunjukkan angka 13% dari seluruh
penyakit infeksi pada anak di bawah umur 2
tahun

ETIOLOGI
Faktor Infeksi
a. Pada neonatus: Streptokokus group B, Respiratory
Sincytial Virus (RSV).
b. Pada bayi :
1) Virus: Virus parainfluensa, virus influenza,Adenovirus,
RSV, Cytomegalovirus.
2) Organisme atipikal: Chlamidia
trachomatis,Pneumocytis.
3) Bakteri: Streptokokus pneumoni, Haemofilus
influenza, Mycobacterium tuberculosa, Bordetellapertusis.

c.
1)
2)
3)

Pada anak-anak :
Virus : Parainfluensa, Influensa Virus,Adenovirus, RSV
Organisme atipikal : Mycoplasma pneumonia
Bakteri: Pneumokokus, Mycobakterium tuberculosis

d. Pada anak besar dewasa muda :


1) Organisme atipikal: Mycoplasma pneumonia, C.
trachomatis
2) Bakteri: Pneumokokus, Bordetella pertusis, M.
tuberculosis

Faktor Non Infeksi.


Terjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus
meliputi
a. Bronkopneumonia hidrokarbon :
Terjadi oleh karena aspirasi selama penelanan muntah
atau sonde lambung (zat hidrokarbon seperti
pelitur, minyak tanah dan bensin).
b. Bronkopneumonia lipoid :
Terjadi akibat pemasukan obat yang mengandung
minyak secara intranasal, termasuk jeli petroleum.

KLASIFIKASI

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIK
Pada Bayi

Hidung tersumbat
Rewel/irritabel
Nasu makan kurang
Demam (39C)
Gelisah
Distress pernapasan
(grunting,pernapasan
cuping hidung, retraksi
supraklavikuler,interkosta
l dan subkostal, takikardi,
takipnu)

Pada anak - remaja

Demam
Menggigil
Gelisah
Pernapasan cepat
Batuk
Sianosis sekitar
mulut

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
: retraksi otot epigastrik,
interkostal, suprasternal
Palpasi : vocal fremitus suara melemah
Perkusi : redup
Auskultasi : bunyi bronkial, crakles (ronki
basah nyaring halus atau sedang) +/+,
wheezing -/-,

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala
klinis berikut:
TRIAS BRONKOPNEUMONIA:
1. Sesak napas disertai dengan pernapasan cuping hidung dan
retraksi dinding dada.
2. Demam dengan suhu 39-40oC
3. Ronkhi basah, halus, nyaring (crackles)
Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.00040.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri dan peningkatan LED.
Foto thoraks menunjukkan gambaran infiltrat difus.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah perifer lengkap


AGD
Urin lengkap
Kultur darah
Uji resistensi

- Serologi
- Tes mantoux
- Foto thoraks

FOTO THORAKS

Bronkopneumonia ditandai dengan gambaran difus merata pada


kedua paru, berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas
hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan
corakan peribronkial.

DIAGNOSIS BANDING
Bronkiolitis
Hanya pada penderita usia < 2 tahun
Disebabkan oleh virus, tersering adalah respiratory
synctial virus.
Perjalanan singkat (48-72 jam)
Gambaran klinis tanpa disertai kenaikan suhu atau
hanya subfebris, sesak napas disertai serangan
batuk, pada pemeriksaan terdapat suara perkusi
hipersonor, ekspirium memanjang disertai dengan
mengi (wheezing).

Asma Bronkial
TBC Paru

KOMPLIKASI
Empiema torasis
Perikarditis purulenta
Pneumotoraks
Infeksi ekstrapulmoner seperti
meningitis purulenta
Miokarditis

PENATALAKSANAAN
Antibiotik merupakan drug of choice untuk kuman yang
dicurigai
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
terapi :
Kuman yang dicurigai atas dasar klinis,
etiologis dan epidemiologis
Berat ringannya penyakit
Riwayat pengobatan sebelumnya serta respon
klinis
Ada / tidaknya penyakit yang mendasari

Antibiotika yang dianjurkan untuk pengobatan


adalah kotrikomoksasol dan amoksisilin
Polifarmasi terdiri dari Penisilin 50.000 U/
kgBB/hari ditambah Chloramphenicol 50-75
mg/kgBB/hari atau dengan antibiotik spektrum
luas (misalnya: Ampisilin 100 mg/kgBB/hari).
Pemberian O2 2-4 liter/menit (nasal)
Pemberian cairan dan kalori yang cukup (bila
perlu perinfus). Infus dekstrose 10% : NaCl 0,9%
= 3:1+KCl meq/500 cc cairan. Jumlah cairan
sesuai berat badan, kenaikan suhu, status
dehidrasi

PENCEGAHAN

Personal hygine
Menggunakan masker
Penyuluhan kepada masyarakat
Vaksinasi
Vaksinasi campak
Vaksinasi Hib
Vaksinasi pneumococcus
Vaksinasi DTP

PROGNOSIS
Sembuh total, mortalitas kurang dari 1 %, mortalitas bisa
lebih tinggi didapatkan pada anak-anak dengan keadaan
malnutrisi energi-protein dan datang terlambat untuk
pengobatan.
Interaksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama
diketahui. Infeksi berat dapat memperjelek keadaan
melalui asupan makanan dan peningkatan hilangnya zatzat gizi esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan
memberikan pengaruh negatif pada daya tahan tubuh
terhadap infeksi. Kedua-duanya bekerja sinergis, maka
malnutrisi bersama-sama dengan infeksi memberi dampak
negatif yang lebih besar dibandingkan dengan dampak
oleh faktor infeksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri

Anda mungkin juga menyukai