Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Judul Program
Pendirian usaha HARRY COPY dalam rangka memulai usaha mandiri.
1.2 Latar Belakang
Dewasa ini, perekonomian negara Indonesia menunjukkan kondisi yang
kurang menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Terjadinya
kenaikan BBM dan harga dolar menjadikan segala pendukung kehidupan seperti
transportasi, distribusi dan bahan pokok tentu saja ikut naik dan hal ini menjadi
bukti adanya kurang kondusifnya kondisi perekonomian negara. Dalam kondisi
yang seperti ini, masyarakat semakin terpuruk ketika harga kebutuhan beberapa
bahan pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi terjangkau yang juga tidak
diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai
bagaimana daya beli masyarakat di sekitar sehingga bisa memunculkan
permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila
permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi potensial dan ketika kondisi
permintaan menurun menyebabkan kondisi
Pasar berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Yang perlu
diperhatikan adalah mengenai bagaimana tingkat persaingan, daya beli
masyarakat, dan hukum permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi
yang demikian.
Di desa Gerung Lombok Barat hanya ada beberapa tempat fotocopian dan
harganya masih terbilang mahal yakni Rp.150/lembar. Sehingga jenis usaha
fotocopy merupakan salah satu langkah yang tepat dilakukan di Gerung. Sebab
fotocopy adalah salah satu kebutuhan sebagian besar siswa, mahasiswa, dosen,
karyawan di semua tempat yang sirkulasi permintaannya dilakukan setiap hari.
Daya saing yang dimiliki usaha fotocopy cukup tinggi sehingga kebutuhan relatif
stabil.

BAB II
PERENCANAAN AWAL DAN MANAJEMEN USAHA
Usaha yang ingin maju dan terus berkembang memerlukan manajemen
dan sistem produksi yang baik dan tangguh, langkah yang diambil yaitu
perencanaan awal, rencana pemasaran, rencana operasi, rencana SDM, dan
rencana keuangan.
2.1 Perencanaan Awal
Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

Penataan Tempat Usaha


Berdasarkan tempat yang telah ditentukan oleh pemilik, pengelola melakukan
penataan usaha yang menjadi prioritas utama atas dasar penyesuaian situasi dan
kondisi yang nyata.

Penyediaan Sarana dan Prasarana yang Mendukung

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kertas HVS dengan berbagai ukuran dan ketebalan.


Penyediaan mesin fotocopy.
Penyediaan tinta mesin fotocopy.
Penyediaan etalase.
Penyediaan meja.
Penyediaan alat-alat untuk menjilid berupa:
@ Staples besar
@ Staples kecil

@ Cutter
@ Mistar
7. Sarana dan prasarana penunjang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.
2.2 Rencana Manajemen Pemasaran
A. Segmentasi, Targeting dan Positioning
a) Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha foto copy adalah semua segmen pasar
(umum).
b) Targeting
Yang menjadi target market adalah siswa, mahasiswa, dosen, dan karyawan di
Gerung

c) Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai
tempat fotocopy yang berkualitas dengan harga yang pas.
B. Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha foto copy pada saat ini memang
umum di lingkungan masyarakat. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini
sudah dibidik secara serius. Oleh karena itu, agar usaha foto copy menjadi lebih
baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi
konsumen dengan cara mendiskon harga dengan ketentuan yang berlaku.
b. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha foto copy pada masa
yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai
lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif
(lebih banyak produk yang ditawarkan dalam hal ini tidak dimiliki oleh pesaing)
maupun lebih kompetitif (harga yang ditawarkan lebih murah dari tempat
fotocopian yang lain).
C. Program Pemasaran
a. Tingkat pelayanan
Dalam usaha ini kami memberikan layanan yang memuaskan melalui
layanan langsung,pemesanan dan tepat waktu pekerjaan .
b. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga
berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan
yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu.
D. Promosi
Promosi merupakan objek vital dalam bidang pemasaran, karena dalam
promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan kepada konsumen. Tetapi dalam hal
pemasaran fotocopy tidak memerlukan promosi berlebihan karena langsung
berhubungan dengan konsumen dan mesin fotocopy.
2.3 Rencana Manajemen Keuangan

Rincian dana yang diperlukan antara lain:


1. 1 Mesin Fotocopy

= Rp 15.000.000,-

2. Sewa tempat 1 tahun

=Rp 10.000.000,-

3. Kertas HVS

= Rp 3.750.000,-

150 Rim X Rp 25.000,-

4. Tinta mesin fotocopy 4 kg X Rp 100.000,- = Rp

400.000,-

5. Etalase

= Rp

6. Meja dan Kursi

= Rp

500.000,-

300.000,-

7. Alat-alat untuk menjilid:


-

Staples besar
Staples kecil 2 X @Rp 10.000,Cutter
2 X @ Rp 10.000,Mistar besi 2 X @Rp 5.000,-

= Rp
= Rp
= Rp
= Rp

300.000,20,000,20.000,10.000,-

8. Perawatan

= Rp

500.000,-

9. Sarana dan prasarana penunjang lainnya

= Rp

500.000,-

Jumlah keseluruhan

= Rp 31.300.000,-

2.4 Rencana Manajemen Sumber Daya Manusia

Jabatan dan uraian tugas

1. Pemilik
Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab opersional
2. Karyawan
Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy sekaligus melayani
konsumen

Jam Kerja
Toko foto copy CANON menggunakan jam kerja hari senin s/d minggu dari
jam 07:00 s/d 21:00

Pemimpin

Struktur organisasi

Manajer Keuangan
Manajer Pemasaran
Manajer Operasional
Manajer SDM

Jumlah Karyawan dan Sistem Penggajian Per Bulan

1. Pemilik

= Rp 1.000.000,-

2. Karyawan

= Rp

Total Gaji

500.000,-

= Rp 1.500.000,-

Jadi total gaji yang harus dibayarkan adalah Rp 1.500.000,2.5 Rencana Manajemen Operasi
Rencana Pengoperasian Usaha
a. Proses operasi usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan
biaya penjualan dan pemesanan.
b. Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi fotocopy dikelola oleh pimpinan mengenai kebutuhan
bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
c. Kegiatan perawatan mesin
Mesin foto copy yang digunakan mempunyai umur ekonomis selama 4
th.Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan
mesin mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan mesin copy, perawatan
dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari
mitra kerja kami.
BAB III
ANALISA
Kelayakan Dengan Analisis SWOT
Bisnis fotocopi sekarang ini jika kita melihat pangsa pasar yang setiap

harinya sangat membutuhkan mesin fotocopy atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini
sudah layak dilakukan sebab sistem internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal,
SDM, dan sarana dan prasarana sudah bisa tercukupi secare efektif dan efisien.
Jika melihat sisi eksternal bisnis ini juga layak dilakukan karena pangsa pasar
yang jelas dan lokasiyang strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk
mencapai BEP antara total pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat dicapai.
Untuk pengambilan keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan threats), adapun
analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
Sumber daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Memiliki modal yang cukup.
Kemampuan dalam tataran konsep dan praktek.
Hasil fotocopy yang bagus karena mesin baru.
Kemampuan melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan
mampu menyediakan kebutuhan dan keinginan yang lain.
Memiliki relasi bisnis fotocopy yang banyak.
2. Weakness (Kelemahan)
Pengelola masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang
baik.
Jam kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
Sulitnya koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.
3. Opportunity (Peluang)
Kecenderungan mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
Dekat dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
Mampu mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki
akses
yang banyak.
4. Threats (Tantangan)
Mengalami kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada
fase perintis.
Tingginya biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
Belum memahami karakter konsumen.

A. Perkiraan Break Event Point (BEP)


Perkiraan dihitung melalui rata-rata penghasilan bersih perbulan:
Pendapatan Rata-rata:
150 X 500 X 125

= Rp 9.375.000,-

Biaya yang dikeluarkan selama satu bulan:


Tinta : 150 rim X Rp 2.500/rim

= Rp 375.000,-

Kertas : 150 rim X Rp 25.000,-

= Rp 3.750.000,-

Listrik : Selama 1 bulan

= Rp 150.000,-

Tenaga Kerja

= Rp 1.500.000,-

Total pengeluaran

= (Rp 5.775.000,-)
-

Laba bersih

= Rp 3.600.000,-

Modal tetap
1. 1 Mesin Fotocopy

= Rp 15.000.000,-

2. Sewa tempat 1 tahun

=Rp 10.000.000,-

3. Etalase

= Rp

4. Meja dan Kursi

= Rp

500.000,-

300.000,-

5. Alat-alat untuk menjilid:


-

Staples besar
Staples kecil 2 X @Rp 10.000,Cutter
2 X @ Rp 10.000,Mistar besi 2 X @Rp 5.000,-

= Rp
= Rp
= Rp
= Rp

300.000,20,000,20.000,10.000,-

6. Perawatan

= Rp

500.000,-

7. Sarana dan prasarana penunjang lainnya

= Rp

500.000,-

Total

Rp 27.150.000,-

BEP = Modal Tetap


Laba bersih

BEP = Rp 27.150.000,- = 7,54


Rp 3.600.000,Jadi BEP dapat dilakukan pada 8 bulan bisnis berjalan dengan operasi mesin
sebanyak 150 rim/bulan.

Anda mungkin juga menyukai