Anda di halaman 1dari 13

1.

NAMA PERUSAHAAN
: PT. Pertamina (Persero)
2. BIDANG
: INDUSTRI MINYAK DAN GAS
3. VISI PERUSAHAAN
:
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
4. MISI PERUSAHAAN
:
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
5. Strategi Bisnis :
a. Eksplorasi dan produksi
b. Non eksplorasi dan produksi
6. PROFIL PERUSAHAAN
a. Gambaran Umum

Sebagai lokomotif perekonomian bangsa PT. Pertamina, merupakan


perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas
serta energi baru dan terbarukan.PT. Pertamina (Persero) menjalankan kegiatan
bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga
dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.
Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, PT. Pertamina (Persero) semakin
percaya diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara
profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai
hilir. Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang
menjadi komitmen PT. Pertamina (Persero),agar dapat berperan dalam
memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan
salah satu komitmen PT. Pertamina (Persero) dalam setiap kiprahnya menjalankan
peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang
dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen PT. Pertamina
(Persero)

dalam

menciptakan

alternatif

baru

dalam

penyediaan

sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.
Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki
untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama
yang saat ini dijalankannya, PT. Pertamina (Persero) bergerak maju dengan
mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, menjadi Perusahaan Energi Nasional
Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, PT. Pertamina (Persero) menetapkan strategi
jangka

panjang

perusahaan,

yaitu

Aggressive

in Upstream, Profitable in

Downstream, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis

hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan
menguntungkan.
PT. Pertamina (Persero) menggunakan landasan yang kokoh dalam
melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best
practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan
dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident,
Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu PT. Pertamina
(Persero) juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara
terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung
jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, PT. Pertamina (Persero)
menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis
sektor hulu PT. Pertamina (Persero) yang dilaksanakan di beberapa wilayah di
Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi,
serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan
produksi tersebut, PT. Pertamina (Persero) juga menekuni bisnis jasa teknologi
dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi
panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di
dalam dan luar negeri, PT. Pertamina (Persero) beroperasi baik secara independen
maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama
Operasi

(KSO),

Joint

Operation

Body

(JOB), Technical

Assistance

Contract (TAC), Indonesia Participating/ PT. Pertamina (Persero) Participating


Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).
Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh PT. Pertamina
(Persero) sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung
program pemerintah menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua.
Di samping itu PT. Pertamina (Persero) mengembangkan CBM atau juga dikenal
dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program
diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah.
Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius
yang dimana saat ini PT. Pertamina (Persero) telah memiliki 6 Production Sharing
Contract (PSC)-CBM.
Sektor hilir PT. Pertamina (Persero) meliputi kegiatan pengolahan minyak
mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis
perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan

terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan),


RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya, PT. Pertamina (Persero) juga mengoperasikan Unit Kilang
LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur).
Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti
premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non
BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta
Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk
lainnya.
b. Sejarah Perusahaan
Pada 1950-an, ketika penyelenggaraan negara mulai berjalan normal
seusai perang mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia
mulai menginventarisasi sumber-sumber pendapatan negara, di antaranya dari
minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak
peninggalan Belanda terlihat tidak terkendali dan penuh dengan sengketa.
Pada tahun 1960, PT PERMINA direstrukturisasi menjadi PN
PERMINA sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak yang
berhak melakukan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia adalah negara.
Untuk memperkokoh perusahaan yang masih mudaini, Pemerintah
menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya
mengatur peran PT. Pertamina (Persero) sebagai satu-satunya perusahaan
milik negara yang ditugaskan melaksanakan pengusahaan migas mulai dari
mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di seluruh
wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan
serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak & gas di seluruh Indonesia.
Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika perubahan
di industri minyak dan gas nasional maupun global, Pemerintah menerapkan
Undang-Undang No. 22/2001. Paska penerapan tersebut, PT. Pertamina
(Persero) memiliki kedudukan yang sama dengan perusahaan minyak lainnya.
Penyelenggaraan kegiatan bisnis PSO tersebut akan diserahkan kepada
mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan dengan
penetapan harga sesuai yang berlaku di pasar.
Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya menghadapi
persaingan bisnis, PT PT. Pertamina (Persero) mengubah logo dari lambang
kuda laut menjadi anak panah dengan tiga warna dasar hijau-biru-merah. Logo

tersebut menunjukkan unsur kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan


lingkungan yang diterapkan dalam aktivitas usaha Perseroan.
c. Pembagian Unit, Kapasitas Produksi, dan Jumlah Pegawai
Bidang Pengolahan mempunyai 7 unit kilang dengan kapasitas total
1.041,20 ribu Barrel. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan kilang
Petrokimia dan memproduksi NBBM. Ketujuh Kilang minyak tersebut terdiri
dari :
Unit Pengolahan I di Pangkalan Brandan - Sumatera Utara (ditutup
pada Januari 2007) dan bergabung dengan Unit Pengolahan II Dumai
pada tahun 2010.
Unit Pengolahan II di Dumai - Riau.
Unit Pengolahan III di Plaju-Sei Gerong Palembang - Sumatera
Selatan.
Unit Pengolahan IV di Cilacap - Jawa Tengah.
Unit Pengolahan V di Balikpapan - Kalimantan Timur.
Unit Pengolahan VI di Balongan Indramayu - Jawa Barat.
Unit Pengolahan VII di Sorong - Papua.
Kapasitas Kilang PT. Pertamina (Persero)

NO
1
2
3
4
5
6

Unit Pengolahan
UP II Dumai
UP III Plaju
UP IV Cilacap
UP V Balikpapan
UP VI Balongan
UP VII Kasim
TOTAL

Kapasitas
( MBSD )
170.0
133.7
348.0
260.0
125.0
10.0
1046.7

d. Fasilitas Insfrastruktur
i. Dermaga untuk Bongkar Muat
ii. IPAL
iii.
Asrama Karyawan
iv. PLTU
v. GOR dan Stadion
vi. Sarana Distribusi dan Gudang
vii. Laboratorium
viii.
Kapal Tanker
ix. Helikopter
x.
Kapal Penumpang
xi. Rig

Jumlah
Pegawai
2498
2573
2034
2156
2448
1870
13.579

Ruang Lingkup Kesehatan Kerja


Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar
tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental
maupun social sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Tujuan
kesehatan kerja adalah :
1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang
setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun social.
2. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh konisi lingkungan kerja.
3. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan
tenaga kerja.
4. Meningkatkan produktivitas pekerja.
BERDASARKAN OSHAS
Langkah kedua dalam penerapan SMK3 OHSAS 18001 adalah menentukan ruang
lingkup SMK3 yang akan dikembangkan dalam perusahaan. OHSAS 18001
tidak menentukan batasan atau lingkup operasi penerapan SMK3, sehinggga
pada dasarnya dapat diimpelementasikan diseluruh jenis dan lingkup kegiatan
perusahaan. OHSAS 18001 hanya menyebutkan bahwa standar ini sesuai bagi
perusahaan yang ingin:
Membangun SMK3 untuk menghilangkan atau mengurangi risiko terhadap pekerja
atau pihak lain terkait yang mungkin terpapar oleh potensi bahaya yang
terdapat dari kegiatan usahanya.
1.
2.

Mengimplementasikan, memelihara dan meningkatkan SMK3.


Meyakinkan bahwa perusahaan telah memenuhi kebijakan K3 yang

3.

ditetapkan.
Menunjukan kepada pihak lain bahwa SMK3 yang dijalankan telah sesuai

4.

dengan standar.
Mendapatkan pengakuan dan sertifikasi dari pihak eksternal (Lembaga

5.

sertifikasi).
Membuat pernyataan sendiri bahwa mereka telah memenuhi standar SMK3
yang berlaku.

e. Layout Perusahaan

Gambar 1.

Gambar 2. Lantai 1

Gambar 3. Lantai 2

Gambar 4. Lantai 3

Gambar 5. Lantai 4

Gambar 6. Ceiling and Floor Plan


7. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN:

PT. PT. Pertamina (Persero) bertekad menjadi produsen minyak dan gas yang
berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen dengan kinerja unggul
dan berkelanjutan, melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen
Lingkungan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara
terintegrasi dengan komitmen:
a. Menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk olahan minyak
bumi dan gas alam yang tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat tempat,
tepat waktu, dan tepat harga.
b. Mencegah pencemaran lingkungan signifikan dengan mengendalikan emisi
udara, limbah cair, limbah padat dan kebisingan serta menerapkan Reduce,
Recycle, dan Reuse (3R).
c. Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana dan
prasarana dengan mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta budaya dan
sistem kerja yang aman.
d. Mentaati dan mematuhi Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya yang
berlaku; tanggap terhadap isu-isu K3, lingkungan global dan konservasi
sumber daya alam; menerapkan Responsible Care dan Corporate Social
Responsibility (CSR).
Kebijaksanaan ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, rekanan, pemasok dan
pemangku kepentingan lainnya untuk dipahami dan keefektifannya ditinjau secara
berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
MAKSUD DAN TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
i.

LINGKUNGAN YANG BAIK


Mewujudkan lingkungan yang serasi dan baik di Kompleks Industri PT.
MIGAS INDONESIA dan sekitar perusahaan, sesuai dengan peraturan dan

ii.

perundangan yang berlaku.


PEMBINA LINGKUNGAN
Mewujudkan perusahaan sebagai pembina dan pendukung dalam mewujudkan
lingkungan yang baik.

8. DIREKSI:
i.
Direktur Utama
ii.
Sekretaris Direksi I
iii.
Sekretaris Direksi II
iv. Direktur Produksi dan Logistik

: Wynnie Zadah
: Septi Cahyaning Tyas
: Elsiva Triesna Olivia
: Ahmad Fauzi Habibi

v.
vi.
vii.
viii.
ix.
x.
xi.

Direktur Pemasaran
Direktur Perencanaan & Engineering
Direktur SDM dan Pengembangan
Direktur EHS
Direktur Keuangan
Direktur PR
Direktur Quality and Control

: Eriana Lulu Nadhira


: Aris Setiawan
: M. Rochyanto
: Triana Nailur Rohmah
: Hanoni
: Dynar Hyldajune Rizky A.
: Christopher Wilhelm

Voltaire
9. PENGHARGAAN PERUSAHAAN

MDGs Award untuk Migas Indonesia (PT. MI) Sehati dan Desa
Binaan.

Otomotif Award 2013 Atas Dedikasi di Industri Otomotif.

Inhouse Magazine Award untuk Majalah Internal Migas Indonesia edisi Mei
dan Oktober 2012, dari SPS.

Corporate Image Award 2012 : Publik Terus Mengagumi Migas Indonesia


(PT. MI).

Indonesia Sustainable Business Awards 2012.

Global Bond Pertamina Raih Penghargaan Best Deal 2011

10. LAYOUT PERUSAHAAN

http://www.slideshare.net/devinstudio/pertamina-arkadia-revised
http://www.slideshare.net/pangarso_adi/pt-pertamina-persero
http://www.slideshare.net/andriebo/bab-ii-30185284
http://www.slideshare.net/bryanpradinda/sistem-manajemen-pertamina
OHSAS

Anda mungkin juga menyukai