Tabel 3.1 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan brass 25mm pada aliran linier
Tegang
an
(volt)
Kuat
Arus
(amper
e)
3,5
0,15
5,5
0,35
7,5
0,54
Q
(watt)
Temperatur (oC)
T1
53,
5
55,
6
60,
4
T2
53
55,
2
60
T3
T4
T5
T6
T7
T8
52,
5
54,
8
59,
7
51,
8
53,
9
58,
3
51,
5
52,
8
56,
3
51,
2
51,
7
54,
4
50,
6
51,
6
53,
4
50,
5
51,
1
52,
3
0,525
1,925
4,05
k ave
33,631
121,98
3
167,30
1
Tabel 3.2 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan brass 13 mm pada aliran linier
Tegangan
(volt)
Kuat
Arus
(ampere)
3,5
Temperatur (oC)
Q (watt)
k ave
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
0,15
63,3
63
62,8
58,8
54,7
50,7
50,4
50,1
0,525
146,793
5,5
0,35
66,4
66,1
65,9
60,8
55,7
50,6
50,5
50,2
1,925
657,797
7,5
0,54
72,8
72,6
72,5
65,4
58,2
51,1
51
50
4,05 1302,467
Tabel 3.3 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan alumunium 25 mm pada aliran
linier
Tegangan
(volt)
Kuat
Arus
(ampere)
Temperatur (oC)
Q (watt)
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
57,2
57,1
55,6
54,1
52,6
52,2
51,4
0,525
45,976
k ave
3,5
0,15
57,4
5,5
0,35
60,1
59,6
59,1
56,9
54,8
52,6
52,3
51,6
1,925
81,883
7,5
0,54
67,7
66,3
65
61
56,9
52,9
52,2
52,1
4,05
137,493
Tabel 3.4 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan Stainless Steel 25 mm pada
aliran linier
Tegangan
(volt)
Kuat
Arus
(ampere)
3,5
Temperatur (oC)
Q (watt)
k ave
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
0,15
68,4
67,5
66,7
61,7
56,8
53,5
52,4
52,3
0,525
19,892
5,5
0,35
70,1
68,5
66,9
62
57,2
54
53,1
52,4
1,925
49,451
7,5
0,54
70,4
69,5
68,6
63,2
57,8
54,2
53,3
53
4,05
149,495
Tabel 3.5 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan brass pada aliran radial
V, volt
I, ampere
T, oC
T1
T2
T3
T4
T5
T6
3,5
0,15
54,7
53,9
52,6
53,0
52,9
52,7
0,525
5,5
0,35
56,4
55,3
52,5
53,4
52,9
52,6
1,925
7,5
0,54
59,3
57,8
53,6
55,0
54,2
53,4
4,05
3.2
Pembahasan
3.2.1
k
25,68
49,56
67,16
Pada percobaan ini dilakukan dengan mengukur suhu setiap termokopel pada bahan
brass dengan diameter 25 mm dan 13 mm, kemudian alumunium berdiameter 25 mm dan
stainless steel berdiameter 25 mm. Suhu pada termokopel diukur dengan memvariasikan
tegangan yaitu 3.5 V, 5.5 V, dan 7.5 V. Data-data yang didapat pada percobaan ini adalah
suhu termokopel T1 hingga T8 berturut-turut semakin menurun. Hal ini disebabkan posisi
T1 berada paling dekat dengan sumber panas diikuti dengan T2 hingga T8. Dan posisi T8
berada paling dekat dengan air pendingin.
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa semakin tinggi tegangan yang
diberikan, maka semakin tinggi temperatur yang mengalir pada setiap bahan. Dan
berdasarkan pada gambar 3.2 dimana terjadi peningkatan konduktivitas termal ketika
tegangan dinaikkan. Sesuai dengan hukum Fourier
Q
T
=K
A
x
Dimana:
Q=V . I
Jadi,
Q V .I
T
=
=K
A
A
x
V T K
64
62
60
58
56
Temperatur (oC)
54
Brass (13mm)
52
Alumunium (25mm)
50
Brass (25mm)
48
46
3.5
5.5
7.5
Tegangan (Volt)
Gambar 3.1 Grafik hubungan antara tegangan yang diberikan pada setiap bahan dengan
temperatur
1400
1200
1000
800
K rata-rata
Brass (25mm)
600
Brass (13mm)
400
alumunium (25mm)
200
0
3.5
5.5
7.5
Tegangan (Volt)
Gambar 3.2 Grafik hubungan tegangan yang diberikan pada setiap bahan dengan
konduktivitas rata-rata
Dapat dilihat pada gambar 3.2 bahwa bahan brass dengan diameter 13 mm memiliki
perbedaan konduktivitas rata-rata yang cukup besar dibanding dengan bahan lainnya. Hal
ini dikarenakan bahan brass dengan diameter 13 mm memiliki luas permukaan (A) yang
paling kecil dengan bahan lainnya. Berdasarkan hukum Fourier, luas permukaan
perpindahan panas (A) berbanding terbalik dengan konduktivitas termal (V), sehingga jika
luas perpindahan kecil maka konduktivitas termalnya akan semakin besar.
3.2.2
dengan diameter 13 mm untuk menentukan konduktivitas termal bahan tersebut pada aliran
radial. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan tegangan yaitu 3,5 V , 5,5 V , dan 7,5
V. Nilai temperatur tertinggi yang didapat adalah pada T1 kemudiaan T2 dan T6 sebagai
temperatur terendah.
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
k percobaan
k literatur
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
Konduktivitas Termal
Aliran Linier
Aliran Radial
Gambar 3.4 Grafik perbandingan antara konduktivitas termal brass pada aliran linier
dengan aliran radial
Hal ini disebabkan karena luas area perpindahan panas (A) pada linier lebih kecil
dibandingkan luas area pada radial.