Anda di halaman 1dari 6

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1

Data Hasil Percobaan

Tabel 3.1 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan brass 25mm pada aliran linier
Tegang
an
(volt)

Kuat
Arus
(amper
e)

3,5

0,15

5,5

0,35

7,5

0,54

Q
(watt)

Temperatur (oC)
T1
53,
5
55,
6
60,
4

T2
53
55,
2
60

T3

T4

T5

T6

T7

T8

52,
5
54,
8
59,
7

51,
8
53,
9
58,
3

51,
5
52,
8
56,
3

51,
2
51,
7
54,
4

50,
6
51,
6
53,
4

50,
5
51,
1
52,
3

0,525
1,925
4,05

k ave

33,631
121,98
3
167,30
1

Tabel 3.2 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan brass 13 mm pada aliran linier
Tegangan
(volt)

Kuat
Arus
(ampere)

3,5

Temperatur (oC)

Q (watt)

k ave

T1

T2

T3

T4

T5

T6

T7

T8

0,15

63,3

63

62,8

58,8

54,7

50,7

50,4

50,1

0,525

146,793

5,5

0,35

66,4

66,1

65,9

60,8

55,7

50,6

50,5

50,2

1,925

657,797

7,5

0,54

72,8

72,6

72,5

65,4

58,2

51,1

51

50

4,05 1302,467

Tabel 3.3 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan alumunium 25 mm pada aliran
linier
Tegangan
(volt)

Kuat
Arus
(ampere)

Temperatur (oC)

Q (watt)

T1

T2

T3

T4

T5

T6

T7

T8

57,2

57,1

55,6

54,1

52,6

52,2

51,4

0,525

45,976

k ave

3,5

0,15

57,4

5,5

0,35

60,1

59,6

59,1

56,9

54,8

52,6

52,3

51,6

1,925

81,883

7,5

0,54

67,7

66,3

65

61

56,9

52,9

52,2

52,1

4,05

137,493

Tabel 3.4 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan Stainless Steel 25 mm pada
aliran linier
Tegangan
(volt)

Kuat
Arus
(ampere)

3,5

Temperatur (oC)

Q (watt)

k ave

T1

T2

T3

T4

T5

T6

T7

T8

0,15

68,4

67,5

66,7

61,7

56,8

53,5

52,4

52,3

0,525

19,892

5,5

0,35

70,1

68,5

66,9

62

57,2

54

53,1

52,4

1,925

49,451

7,5

0,54

70,4

69,5

68,6

63,2

57,8

54,2

53,3

53

4,05

149,495

Tabel 3.5 data percobaan dan hasil perhitungan untuk bahan brass pada aliran radial
V, volt

I, ampere

T, oC

T1

T2

T3

T4

T5

T6

3,5

0,15

54,7

53,9

52,6

53,0

52,9

52,7

0,525

5,5

0,35

56,4

55,3

52,5

53,4

52,9

52,6

1,925

7,5

0,54

59,3

57,8

53,6

55,0

54,2

53,4

4,05

3.2

Pembahasan

3.2.1

Menentukan Konduktivitas Termal Pada Aliran Linier

k
25,68
49,56
67,16

Pada percobaan ini dilakukan dengan mengukur suhu setiap termokopel pada bahan
brass dengan diameter 25 mm dan 13 mm, kemudian alumunium berdiameter 25 mm dan
stainless steel berdiameter 25 mm. Suhu pada termokopel diukur dengan memvariasikan
tegangan yaitu 3.5 V, 5.5 V, dan 7.5 V. Data-data yang didapat pada percobaan ini adalah
suhu termokopel T1 hingga T8 berturut-turut semakin menurun. Hal ini disebabkan posisi
T1 berada paling dekat dengan sumber panas diikuti dengan T2 hingga T8. Dan posisi T8
berada paling dekat dengan air pendingin.
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa semakin tinggi tegangan yang
diberikan, maka semakin tinggi temperatur yang mengalir pada setiap bahan. Dan
berdasarkan pada gambar 3.2 dimana terjadi peningkatan konduktivitas termal ketika
tegangan dinaikkan. Sesuai dengan hukum Fourier
Q
T
=K
A
x

Dimana:
Q=V . I

Jadi,
Q V .I
T
=
=K
A
A
x
V T K
64
62
60
58
56
Temperatur (oC)

Stainless Steel (25mm)

54

Brass (13mm)

52

Alumunium (25mm)

50

Brass (25mm)

48
46
3.5

5.5

7.5

Tegangan (Volt)

Gambar 3.1 Grafik hubungan antara tegangan yang diberikan pada setiap bahan dengan
temperatur

1400
1200
1000
800
K rata-rata

Brass (25mm)

600

Brass (13mm)

400

alumunium (25mm)

200

Stainless Steel (25mm)

0
3.5

5.5

7.5

Tegangan (Volt)

Gambar 3.2 Grafik hubungan tegangan yang diberikan pada setiap bahan dengan
konduktivitas rata-rata
Dapat dilihat pada gambar 3.2 bahwa bahan brass dengan diameter 13 mm memiliki
perbedaan konduktivitas rata-rata yang cukup besar dibanding dengan bahan lainnya. Hal
ini dikarenakan bahan brass dengan diameter 13 mm memiliki luas permukaan (A) yang
paling kecil dengan bahan lainnya. Berdasarkan hukum Fourier, luas permukaan
perpindahan panas (A) berbanding terbalik dengan konduktivitas termal (V), sehingga jika
luas perpindahan kecil maka konduktivitas termalnya akan semakin besar.
3.2.2

Menentukan Konduktivitas Termal Pada Aliran Radial


Percobaan ini dilakukan dengan mengukur suhu setiap termokopel pada bahan brass

dengan diameter 13 mm untuk menentukan konduktivitas termal bahan tersebut pada aliran
radial. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan tegangan yaitu 3,5 V , 5,5 V , dan 7,5
V. Nilai temperatur tertinggi yang didapat adalah pada T1 kemudiaan T2 dan T6 sebagai
temperatur terendah.

konduktivitas (W/m oC)

80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

k percobaan
k literatur

Temperatur rata-rata (oC)

Gambar 3.3 Perbandingan antara k literatur dengan k percobaan


Berdasarkan gambar 3.3 dapat dilihat perbandingan antara nilai konduktivitas
termal percobaan dengan nilai konduktivitas termal literatur. Pada suhu 53,3oC besarnya
error mencapai 54,66%, pada suhu 53,8oC adalah 12,5%, dan pada suhu 55,6oC adalah
18,5oC. Perbedaan ini dikarenakan terdapat kesalahan pada alat DC- Constantor dimana
tegangan (V) tidak konstan dan cenderung naik sehingga menyebabkan konduktivitas
termalnya juga ikut naik. Selain itu label pada thermocouple tidak sesuai nilainya sehingga
akurasi nilai T nya tidak jelas. T4 dan T5 pada percobaan ini juga tidak bisa diukur sehingga
tidak ada nilainya. Hal ini yang membuat nilai konduktivitasnya rendah.
Dari data-data yang didapat, dapat dibandingkan besar konduktivitas termal pada
aliran linier dengan aliran radial. Pada gambar 3.4 dapat disimpulkan bahwa konduktivitas
termal pada aliran linier lebih besar dibandingkan konduktivitas termal pada aliran radial.

1400
1200
1000
800
600
400
200
0

Konduktivitas Termal

Aliran Linier
Aliran Radial

Laju perpindahan panas (watt)

Gambar 3.4 Grafik perbandingan antara konduktivitas termal brass pada aliran linier
dengan aliran radial
Hal ini disebabkan karena luas area perpindahan panas (A) pada linier lebih kecil
dibandingkan luas area pada radial.

Anda mungkin juga menyukai