Anda di halaman 1dari 32

Rencana Strategis

Rumah Sakit
Pendidikan X
Manajemen Strategis
Kelompok 2
Program Magister- Manajemen dan
Kepemimpinan Keperawatan

Anggota Kelompok
ICHSAN RIZANY
(1506778893)
TINUK ERVARIAWATI
(1506779082)
MUTHMAINNAH (1506707335)
WIDIASARI
(1506779126)

Tujuan Presentasi
Mahasiswa mampu memahami :
Identifikasi kasus.
Analisis situasi pada kasus yang telah
diidentifikasi.
Input stage (matrik IFE dan EFE).
Matching stage (matrik TOWS dan IE).
Decision stage (QSPM).
POA (plan of action).
Ghan chart

Sub materi
Latar belakang, Manajemen Sumber Daya
Keperawatan

Rumah Sakit Pendidikan, Deskripsi Kasus,


Analisa Situasi

EFE,IFE,IE, Matriks Tows David, Matriks Tows


Duncan, QSPM, POA, Gan Chart

LATAR BELAKANG

Perkembangan terhadap
pelayanan kesehatan semakin
pesat. Masyarakat mulai
menyadari pentingnya pelayanan
kesehatan yang berkualitas
Pelayanan yang berkualitas tidak
terlepas dari sumber daya manusia
(SDM).
Rafaat (2012) menyebutkan bahwa
sumber daya strategis yang unik
dan perancang sistem kunci
eksekutif dari proses organisasi.

Hasil penelitian Porkodi (2012)


menyatakan bahwa manajemen sumber
daya manusia bertugas untuk melakukan
rekrutmen dan retensi untuk mencari
dan mempertahankan karyawan yang
terampil untuk rumah sakit sehingga
rumah sakit mampu memberikan
pelayanan yang berkualitas.
Shammot (2014) yang mengatakan
bahwa organisasi dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui staf yang
berbakat dan memiliki keterampilan
serta pengalaman yang sesuai

Pengaturan tenaga keperawatan


(SDM keperawatan) tidak terlepas
dari peran pemimpin.
Pemimpin harus memulai dengan
melakukan rencana strategis untuk
menyusun SDM keperawatan yang
berkualitas
Pengaturan tenaga keperawatan
yang tepat akan berdampak pada
kualitas pelayanan

Kuantitas dan kualitas SDM yang kurang


menjadi salah satu masalah yang sering
terjadi di rumah sakit. Hal ini berdampak
kepada kepuasan pasien.
Huan (2015) mempertegas bahwa SDM
yang tidak berkualitas akan menyebabkan
penurunan kepuasan pelanggan di dalam
organisasi.
Melalui strategi manajemen sumber daya
manusia yang efektif dan sistematis, sikap
dan perilaku SDM dapat diatur agar
memberikan kualitas bisnis yang lebih baik
untuk mencapai strategi kompetitif
(Waiganjo, 2010)

TINJAUAN TEORI

Standar tenaga keperawatan adalah


menetapkan kebutuhan tenaga
keperawatan baik jumlah, kualifikasi
maupun kualitas untuk
melaksanakan pelayanan
keperawatan yang telah ditetapkan
(Depkes, 2005 dalam Hariyati, 2014).
Menurut Huber (2010) proses
manajemen ketenagaan dan
penjadwalan adalah salah satu
fungsi manajemen dalam

Kebutuhan kualifikasi tenaga keperawatan harus sesuai


dengan visi, misi dan tujuan organisasi (Hariyati,
2014).
Perencanaan tenaga keperawatan mengikuti pola dan
menjawab pertanyaan 5W dan 1H yang meliputi:
What : tenaga apa yang kita butuhkan dan berapa
yang kita butuhkan.
Who: siapa tenaga perawat yang kita butuhkan dan
bagaimana klasifikasi pendidikan, pengetahuan,
ketrampilan dan sertifikasi yang dimiliki oleh perawat.
Where: tenaga keperawatan untuk spesifikasi area
mana yang dibutuhkan.
When: kapan tenaga keperawatan dibutuhkan
Why: perawat harus mempunyai alasan/rasional
mengapa perawat X yang diusulkan.
How: bagaimana cara perekrutan agar mendapatkan
perawat yang kuantitas baik dan berkualitas.

Perencanaan Ketenagaan
Penghitungan tenaga keperawatan
dan kualifikasi
Rekrutmen-Seleksi-Orientasi-Hands
on, Preceptorship, Coaching
Program Penempatan
Pengembangan: Pendidikan,
Seminar, Workshop,Pelatihan

Menurut Keputusan Menteri


Kesehatan RI Nomor 1069 tahun
2008 tentang pedoman klasifikasi
dan standar rumah sakit
pendidikan mendefinisikan Rumah
Sakit Pendidikan di Indonesia
adalah rumah sakit yang
merupakan jejaring institusi
pendidikan kedokteran yang
digunakan sebagai wahana
pembelajaran klinik untuk
memenuhi modul pendidikan
dalam rangka mencapai

Rumah Sakit Pendidikan diharapkan memiliki


kemampuan dan keunggulan terutama dalam
hal-hal sebagai berikut:
Penjaminan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien serta kedokteran berbasis bukti.
Penerapan metode penatalaksanaan terapi
terbaru.
Teknologi kedokteran yang tepat guna
Hari rawat yang lebih pendek untuk penyakit
yang sama
Hasil pengobatan dan survival rate yang lebih
baik.
Tersedianya konsultasi staf medis pendidikan
selama 24 jam.

Kedudukan RS pendidikan adalah


sebagai komponen yang
menentukan keberhasilan proses
pembelajaran klinik meliputi
knowledge, skill, dan attitude.
Institusi pendidikan harus memiliki
minimal satu RS utama dan
beberapa RS satelit dan RS afiliasi.
Dengan demikian Klasifikasi RS
Pendidikan adalah sebagai
berikut :
RS Pendidikan Utama

Rumah Sakit X merupakan rumah sakit pendidikan dengan tipe


B yang baru didirikan di kota Depok. Rumah Sakit ini akan
mulai resmi beroperasi pada bulan Juli 2016. Visi RS tersebut
adalah menjadi salah satu rumah sakit akademik terbaik di Asia
Tenggara yang berskala internasional pada tahun 2025. Misi
rumah sakit tersebut:
Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan sebagai pendidik,
peneliti dan praktisi yang mampu berkolaborasi antar profesi
dan memiliki jejaring secara global sehingga unggul
berkompetisi di Asia Tenggara dalam penerapan dan
pengembangan IPTEK terkini.
Memberikan pelayanan kesehatan prima berstandar
internasional, berbasis bukti yang berorientasi pada kemajuan
IPTEK untuk mengatasi masalah kesehatan dan sebagai pusat
rujukan pelayanan kesehatan di Asia Tenggara.
Memfasilitasi berbagai kegiatan penelitian yang bermanfaat
untuk peningkatan ilmu kesehatan dalam skala internasional.
Filosofi dasar rumah sakit pendidikan tersebut adalah suatu
pelayanan kesehatan yang manusiawi yang diberikan oleh tim
kesehatan termasuk mahasiswa keperawatan dan kedokteran

Tujuan Rumah Sakit Pendidikan X adalah


Meningkatnya pelayanan kesehatan rumah sakit.
Meningkatnya pendidikan dan skill khususnya
neurokardiovaskuler, gerontik, anak dan maternitas untuk
semua tenaga kesehatan rumah sakit.
Meningkatnya riset tentang klinik atau non klinik di rumah
sakit.
Meningkatnya pelayanan terintegrasi antara penelitian dan
pendidikan neurokardiovaskuler, gerontik, anak dan
maternitas.
Meningkatnya pengelolaan rumah sakit dengan standar
nasional
Meningkatnya pengabdian masyarakat.

Lingkungan eksternal
Ekonomi
Sistem ekonomi di daerah depok dikategorikan cukup
tinggi. Depok yang berada dikota satelit menjadi daerah
yang banyak diminati karyawan yang bekerja di jakarta
untuk bertempat tinggal di depok. Banyak perumahanperumahan dan apartemen yang dibangun di depok. Hal
ini menandakan bahwa tingkat ekonomi masyarakat depok
tergolong menengah sampai menengah ke atas. Selain itu,
banyak pendatang baru yang bertempat tinggal di daerah
depok karena ini melanjutkan pendidikan tinggi di
universitas. Selain itu, Rumah Sakit mendapat dukungan
dana dari Kemenristek Dikti.

Sosial
Kondisi sosial masyarakat depok dan sekitarnya
masih bagus. Masih adanya sistem kekeluargaan
yang terbentuk di warga depok. Berdasarkan data
badan pusat statistik Depok menyebutkan bahwa
sistem sosial dari masyarakat kebanyakan melakukan
olahraga, menonton televisi, membaca surat kabar,
dan mendengar surat kabar. Di Depok juga masih
memiliki kerukunan antar tetangga dan sering adanya
perkumpulan jemaah di tempat-tempat peribadatan
sehingga ada toleransi kehidupan umat beragama.

Pendidikan
Pendidikan masyarakat di depok rata-rata sudah tinggi.
Hal ini dketahui dari banyaknya kampus-kampus yang
berada di sekitar depok dan tuntutan dari kebijakan kota
depok untuk sekolah minimal 12 tahun. Masyarakat yang
memiliki pendidikan yang tinggi akan berdampak pada
permintaan dan tuntutan oleh masyarakat kepada
pelayanan agar memberikan pelayanan yang berkualitas.
Rumah Sakit berada di dalam lingkungan universitas
sehingga RS ini bisa dimanfaatkan pelayanan oleh
mahasiswa dalam negri ataupun asing.

Teknologi
Penggunaan tehnologi oleh masyarakat depok sudah
tinggi. Hal ini dilihat dari banyak masyakarakat yang
menggunakan mobile phone.
Kemitraan
Hubungan yang erat dengan universitas yang akan
mendukung pemenuhan kebutuhan SDM terbaik,
peningkatan mutu pelayanan, dan pengembangan
pelayanan

Sudah ada 20 rumah sakit yang terdiri dari 16 rumah sakit umum dan
4 rumah sakit khusus
a. Sebaran penduduk di Kota Depok terbanyak adalah kelompok usia
anak (0-14 tahun) 26,29%, remaja (15-19 tahun) 8,51%, dewasa
muda (20-34 tahun), dewasa (35-59 tahun) 31,47%, lansia (> 60
tahun) 5,21%.
b. Ancaman penyakit di Depok:

DBD: insidensi 48,19 %, fetality rate 0,41%

TB 956 kasus baru (2014)

HIV-AIDS
HIV : 49 kasus baru (2014)
AIDS : 32 kasus baru (2014)
IMS lainnya : 55 kasus baru (2014)

Kusta : 67 kasus, prevalensi 0,60 penduduk

Pneumonia balita : 19,33%


c. Angka Kematian Ibu dan bayi :

Angka kematian Bayi:


jumlah kematian neonatal 61 bayi, jumlah bayi mati 83 bayi, angka
kematian balita 2 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu : 38 kelahiran hidup

Lingkungan Internal
SDM
Telah terbentuk pokja perencana pengembangan RS
Pendidikan oleh Universitas.
Rumah Sakit sudah memiliki Direktur Utama, Direktur SDM,
Direktur Medik, Direktur Keperawatan, Direktur Pendidikan,
Direktur Keuangan, Direktur Umum dan Operasional sudah
ditunjuk.
Rumah Sakit belum memiliki staf SDM.
SOP belum dibuat oleh tim POKJA.

Pembiayaan
Pembangunan dan peralatan mendapat support dari JICA

Rumah sakit ini memiliki 14 lantai yang dibangun di atas lahan seluas
74.000 meter persegi. Jumlah tempat tidur yang akan disediakan di
RS ini sebanyak 300 bed. Rumah Sakit terletak di lokasi yang
strategis dan akses mudah dijangkau oleh masyarakat. Fasilitas yang
disediakan menggunakan peralatan yang canggih dan terbaru.
Fasilitas yang disediakan juga sudah memperhatikan ketentuan dari
Keputusan Menkes RI No. 1069 tahun 2008 tentang pedoman
klasifikasi dan standar rumah sakit pendidikan.
Prasarana Rumah sakit ini memberikan fasilitas ruang diskusi di
setiap ruangan pelayanan baik rawat inap dan rawat jalan, sistem
informasi RS, 10 ruang skill lab, peralatan pantom yang lengkap,
ruang baca dengan buku-buku koleksi dan perpustakaan yang bisa
dimanfaatkan oleh tenaga rumah sakit maupun mahasiswa yang
berpraktik. Rumah sakit ini juga difasilitasi dengan hotspot 24 jam.
Rumah sakit ini mempunyai tempat makan yang menjadi daya
dukung dan dianggap memiliki kontaminasi infeksi nosokomial yang
rendah.
Selain itu, tim POKJA telah membuat menyiapkan prasarana untuk
melakukan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. RS
juga menyediakan evidence base di komputer yang telah tersedia di
ruangan baca
dan perpustakaan maupun melalui hotspot yang telah disediakan
yang bisa diakses oleh mahasiswa. Tenaga dan mahasiswa akan
diberikan user dan password untuk memudahkan masuk ke dalam

ANALISIS SWOT

EFE DAN IFE


MATCHING STAGE
IE
Pada gambar 3.1 didapatkan bahwa RS
Pendidikan X terletak pada Sel III (tiga) yang
digambarkan sebagai hold dan maintain.
Strategi yang dapat dipergunakan adalah
strategi market penetration dan product
development.

Matriks TOWS David


Matriks TOWS Duncan
Dari hasil uji Matriks IE, Matriks TOWS
David dan Matriks TOWS Duncan
disimpulkan strategi alternatif yang
dianjurkan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan SDM keperawatan secara
kuantitas dan kualitas
b. Meningkatkan fungsi manajer
keperawatan dalam membentuk dan
mengembangkan organisasi
c. Meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan

QSPM
Hasil dari QSPM diurutkan berdasarkan
prioritas strategi sebagai berikut :
Meningkatkan SDM keperawatan secara
kuantitas dan kualitas
Meningkatkan fungsi manajer dalam
membentuk dan mengembangkan
organisasi
Meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan keperawatan

POA
GAN CHART

KESIMPULAN

Sebelum membuat Rencana Strategis Rumah Sakit Pendidikan X


maka penulis perlu menganalisa situasi (SWOT) dan
menentukan skor nilai faktor internal dan nilai faktor eksternal
agar bisa menemukan posisi nilai internal eksternal. Posisi RS
berada di sel ke 3 yang digambarkan sebagai hold dan maintain.
Strategi yang dapat dipergunakan adalah strategi market
penetration dan product development. Selain menggunakan
Matriks IE, kita bisa menggunakan Matriks TOWS Duncan dan
David untuk mengetahui posisi dan strategi alternatif. Dari hasil
uji Matriks IE, Matriks TOWS David dan Matriks TOWS Duncan
disimpulkan strategi alternatif yang dianjurkan adalah
Meningkatkan SDM keperawatan secara kuantitas dan kualitas,
Meningkatkan fungsi manajer keperawatan dalam membentuk
dan mengembangkan organisasi dan Meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan. Kami menentukan prioritas pertama, kedua
dan ketiga dengan cara QSPM. Rencana Strategis telah dibuat

Referensi
Ayuningtyas, D. (2015). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan Kesehatan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
BPS Depok. Sosial budaya.
http://depokkota.bps.go.id/Subjek/view/id/27#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek1
Buchbinder,S.B.,& Shanks,N.H. (2014). Buku ajar manajemen pelayanan kesehatan. Alih Bahasa
Widyastusi, P., & Tiar, E. Jakarta: EGC.
Haryati S. T (2014). Perencanaan, pengembangan dan Utilisasi tenaga keperawatan. Jakarta: raja
grafindo Persada.
Huan, M.C., Mao, J.L., You, S.C. (2015). The effects of human resource capability and internal
customer satisfaction on organizational effectiveness. International Journal of Distributed Sensor
Networks. http://dx.doi.org/10.1155/2015/835194
KBBI. Sumber daya manusia. http://kbbi.web.id/sumber.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1069 tahun 2008 tentang pedoman klasifikasi dan standar
rumah sakit pendidikan.
Porkodi, S., & Haque, A. (2012). Human resource issues: special emphasis on maintenance and
retention of paramedical employees in Private Hospitals. Journal of Organisation & Human
Behaviour, 1(2), 19-31.
Rafaat, M., Mahboobeh, S., Amir, J. (2012). Analysis of the human resource management role in
hospitals using Ulrich model. African Journal of Business Management, 6(50), 11943-11952. DOI:
10.5897/AJBM12.074.
Salleh, N.M., Rosline, A.K.B., Budin, K.A. (2015). Human resource management roles & skills
shortages in Malaysian organisations. Open Journal of Social Sciences, 3, 219-226.
http://dx.doi.org/10.4236/jss.2015.33033.
Shammot, M.M. (2014). The role of human resources management practices represented by
employees recruitment and training and motivating in realization competitive advantage.
International Business Research, 7(4), 55-72. DOI: 10.5539/ibr.v7n4p55.
UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan.
Waiganjo, E.W., Mukulu,E., Kahiri, J. (2012). Relationship between strategic human resource
management and firm performance of Kenyas Corporate Organizations. International Journal of
Humanities and Social Science, 2(10), 62-70.

Anda mungkin juga menyukai