Anda di halaman 1dari 2

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1

Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai

ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Ikan mas dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150-600 meter di atas permukaan laut dan pada suhu 25-30C. Ikan mas
menyukai tempat hidup di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak
terlalu deras. Meskipun tergolong ikan air tawar. Ikan mas terkadang ditemukan di perairan
payau, atau muara sungai.

Gambar 1. Ikan Mas


Daerah yang sesuai untuk mengusahakan pemeliharaan ikan ini yaitu daerah yang
berada antara 150 600 meter di atas permukaan laut, pH perairan berkisar antara 7-8 dan
suhu optimum 20-25 oC. Ikan Mas hidup di tempat-tempat yang dangkal dengan arus air yang
tidak deras, baik di sungai danau maupun di genangan air lainnya ( Asmawi, 1986 dalam
Anonim, 2008).
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis
makanan. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar
dan tepian perairan. Ikan mas memiliki ciri-ciri umum yaitu badan ikan mas berbentuk
memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah
(terminal), di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di
antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto,2007).

Gambar 2. Morfologi Ikan Mas


Ikan mas dapat tumbuh cepat pada suhu lingkungan berkisar antara 20-28C dan akan
mengalami penurunan pertumbuhan bila suhu lingkungan lebih rendah. Pertumbuhan akan
menurun dengan cepat di bawah suhu 13C dan akan berhenti makan apabila suhu berada di
bawah 5 C (Huet 1970 dalam Ariaty 1991).
Ikan Mas layak digunakan sebagai indicator biologis karena memenuhi syarat yang
ditetapkan American Public Health Association (APHA), antara lain :
1. Organisme harus sensitf terhadap material racun dan perubahan lingkungan.
2. Penyebarannya luas dan mudah didapat dalam jumlah yang banyak.
3. Mempunyai arti ekonomis, rekreasi dan kepentingan ekologi baik secara daerah
maupun nasional.
4. Mudah dipelihara dalam laboratorium.
5. Mempunyai kondisi yang baik, bebas dari penyakit dan parasit.
6. Sesuai untuk kepentingan uji hayati

Anda mungkin juga menyukai