Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kegiatan

pertambangan

terbuka

khusunya

pertambangan

mineral

menghasilkan lahan terbuka dan kolam-kolam besar yang dapat menyebabkan


masalah-masalah lingkungan apabila tidak ditutup kembali. Pemerintah dalam hal
ini telah mengatur kegiatan pertambangan melalui regulasi yang telah ditetapkan
agar pengelolaan dan pemanfaatan tambang dapat berjalan dengan baik dan
meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan. Dampak negatif yang
ditimbulkan antara lain penurunan kualitas udara dari debu yang dihasilkan, air
permukaan, air tanah (kuantitas dan kualitas kimiawi), pemanfaatan lahan
(vegetasi, drainase dan perubahan topografi), bentuk permukaan tumpukan
overburden dan perubahan dari rona awal (Sengupta 1993 dalam Mansur 2010).
PT Timah (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan pertambangan
yang diberi Kuasa Pertambangan oleh pemerintah untuk melakukan proses
penambangan timah di Indonesia. Salah satu wilayah Kuasa Pertambangannya
terletak di Kecamatan x, Kabupaten x, Propinsi Bangka Belitung. Daerah Kuasa
Pertambangan PT Timah (Persero) Tbk meliputi area seluas kurang lebih x Ha.
PT Timah (Persero) Tbk sendiri menerapkan sistem tambang terbuka
dengan metode open pit. Material yang berasal dari pit diangkut menuju stockpile
untuk dilakukan proses penghancuran dengan cara menyemprotkan air bertekan
tinggi agar material tersebut menjadi lumpur, kemudian dialirkan ke jig untuk
dilakukan proses pemisahan bijih dengan mineral ikutannya. Dari kegiatan
pertambangan bijih timah ini dampak negatif yang diperkirakan muncul yaitu
berupa perubahan morfologi, erosi kesuburan tanah, perubahan sifat-sifat fisik dan
kimia tanah, penurunan fungsi lahan, terganggunya flora dan fauna, perubahan
bentang alam, dan potensi terjadinya pencemaran air serta udara, menurunnya
pendapatan masyarakat, hilangnya mata pencaharian masyarakat dan gangguan

kesehatan masyarakat sekitar. Solusi dalam mengatasi dampak negatif dari


aktifitas penambangan adalah dengan melakukan kegiatan reklamasi
Berdasarkan Pasal 1 No. 26 dalam UU No. 4/2009 tentang pertambangan
Mineral dan Batubara, reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang
tahapan usaha pertambangan untuk meneta, memulihkan, dan memperbaiki
kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai dengan
peruntukannya.
Adanya kegiatan reklamasi yang terencana dan berkelanjutan diharapkan
dapat mengurangi dampak negatif yang telah ditimbulkan sehingga lahan bekas
tambang dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan peruntukannya bukan hanya
untuk lingkungan tetapi juga untuk masyarakat sekitar
1.2

Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini diantaranya

sebagai berikut :
1. Bagaimana kajian teknik dari perencanaan reklamasi yang akan diterapkan
pada lahan bekas penambangan
2. Bagaimana tingkat keekonomisan dari biaya yang dikeluarkan dalam
mereklamasi lahan bekas penambangan
1.3

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada penilitan ini terfokus

pada perancangan teknis dan ekonomis reklamasi di PT Timah (Persero) Tbk,


dimana rancangan tersebut berupa desain reklamasi, penentuan media tanam yang
sesuai dengan lahan bekas penambangan, dan memperkirakan biaya yang akan
dikeluarkan dalam menjalankan rancangan tersebut.
1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari pelaksanaan kegiatan penelitian ini antara lain :

1. Menentukan volume timbunan di lahan bekas penambangan dengan cara


menghitung volume pit

2. Mengetahui kebutuhun tanah pucuk untuk kegiatan revegetasi


3. Menentukan metode penanaman dan jenis tanaman yang sesuai dengan
kebutuhan tanah pucuk
4. Mengetahui rancangan teknis reklamasi yang akan digunakan
5. Mengetahui pengeluaran akhir dari rancangan reklamasi yang
1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini antara lain :

1. Menambah wawasan mengenai reklamasi yang sesuai dengan peruntukannya


2

Memberikan solusi serta saran kepada perusahaan pertambangan yang


bersangkutan atas hasil yang didapat dari penelitian agar dijadikan referensi
pada penerapannya

3. Menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya


1.6

Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian dalam Tugas Akhir ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya. Penelitian ini dilakukan secara langsung dilapangan dan belum


dilakukan oleh penelitian sebelumnya di daerah x ini.
1.7

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dirangkum dalam beberapa bab,

yaitu sebagai berikut :


1. Bab I

: Pendahuluan

Bab ini berisikan mengenai latar belakang yang melandasi diangkatnya


masalah pada kegiatan penelitian ini serta tentang maksud dan tujuan dari
kegiatan penelitian dan batasan masalah yang akan di jelaskan dalam Tugas
Akhir.
2

Bab II

: Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

Bab II terdiri dari dua sub bab yaitu Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori.
Pada Tinjauan Pustaka dijelaskan mengenai penelitian sebelumnya sebagai
referensi untuk kegiatan penelitian Tugas Akhir, sedangkan pada Landasan

Teori dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang


akan dikaji.
3. Bab III : Metodologi Penelitian
Bab III membahas mengenai alat dan bahan yang digunakan, serta cara
pengambilan data hingga cara pengolahan data yang akan diteliti.
4. Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab keempat ini khusus membahas mengenai kegiatan yang dilakukan selama
proses pembuatan penelitian dan membahas mengenai hasil serta menganalisa
data yang didapat dari lapangan.
5. Bab V

: Kesimpulan dan Saran

Bab akhir terdiri dari kesimpulan akhir dari seluruh kegiatan penelitian serta
saran yang dapat menunjang hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai