Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

BAHAYA KEBAKARAN

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

Danu Himawan
Indra Aji Saputra
Rakkha Aji Surya
Saepulloh
Syaiful Arifin

POLITEKNIK GAJAH TUNGGAL


TANGERANG
2015

Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Mahaesa yang
telah memberikan karunia atas rahmat yang diberikan,
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik tenaga maupun
pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
Kelompok
5

Daftar Isi
Halaman
Judul
... i
Kata
Pengantar
.. ii
Daftar
Isi
. iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar
belakang
.. 1
B. Rumusan
masalah....
............ 2
C. Tujuan
. 3
D. Manfaat
penelitian
. 7
Bab II Pembahasan
A. Definisi
kebakaran
8
B. Klasifikasi
kebakaran
.

C. Hal

Hal
Yang
Dapat
Menimbulkan
Kebakaran.
D. Bahan dan alat pemadam kebakaran.

E. Fasilitas
penunjang
penanggulangan
kebakaran..
.
F. Cara
memadamkan
kebakaran..
G. Teknik dan Taktik
Pemadaman.
H. Cara Perawatan dan
Pencegahan
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan.

B. Saran..

Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi kehidupan manusia,harta


benda maupun lingkungan.Dengan adanya perkembangan dan kemajuan
pembangunan yang semakin pesat,resiko terjadinya kebakaran semakin
meningkat.Penduduk semakin padat,pembangunan gedung-gedung
perkantoran,industri yang semakin berkembang sehingga menimbulkan
kerawanan dan apabila terjadi kebakaran membutuhkan penanganan secara
khusus.Kebakaran merupakan salah musibah yang paling sering dihadapi dan
dapat terjadi karena bencana alam maupun karena ulah manusia.Kebakaran
adalah peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan defenisi
khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab
kebakaran. Kebakaran yang besar menimbulkan kerugian jiwa dan materi bagi
korbannya sehingga kebakaran ini perlu upaya pencagahan dan
penanggulangan yang efektif.Kebakaran merupakan kejadian yang tidak di
inginkan bagi setiap orang dan merupakan kecelakaan yang berakibat fatal.
Kebakaran ini dapat mengakibatkan suatukerugian yang sangat besar baik
kerugian materiil maupun kerugian immateriil. Sebagaicontoh kerugian nyawa,
harta, dan terhentinya proses atau jalannya suatu produksi/aktivitas, jika tidak
ditangani dengan segera, maka akan berdampak bagi penghuninya. Jika terjadi
kebakaran orang-orang akan sibuk sendiri, mereka lebih mengutamakan
menyelamatkan barang-barang pribadi daripada menghentikan sumber bahaya
terjadinya kebakaran, hal ini sangat disayangkan karena dengan keadaan yang
seperti ini maka terjadinya kebakaran akan bertambah besar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa penyebab terjadinya kebakaran ?


2. Mengapa kebakaran bisa terjadi ?
3. Bagaimana cara menanggulangi dampak kebakaran ?

C. Tujuan

Akhir akhir ini kebakaran cukup sering terjadi pada rumah,


toko, pasar, bahkan yang terbaru adalah kebakaran hutan di
Sumatra dan Kalimantan yang menakibatkan polusi asap yang
sangat parah. Penyebabnya bermacam-macam dari hubungan
pendek arus listrik, ledakan kompor gas, bahkan kelalaian
manusia yang lainnya yang menyebabkan terjadinnya
kebakaran. Kerugian akibat kebakaran sangatlah banyak dari
segi materi, hilangnya tempat tinggal atau tempat berjualan,
bahkan penyakit dan korban jiwa.
Kerap terjadinya kebakaran akhir-akhir ini dipicu juga dengan
pengaruh musim kemarau yang panjang yang melanda wilayah

Indonesia. Saat terjadi kebakaran banyak objek yang tidak


terselamatkan karana terendala akan keadaan yang ada
seperti : terlambatnya mobil pemadam kebakaran, jauh atau
sulitnya sumber air, sulitnya akses ke TKP, dan yang lainnya.
Berbagai kendala dan keterbatasan sering menjadi catatan
dari tahun ke tahun, tetapi kendala kendala tersebut masih
terus berlanjut tanpa adanya solusi yang kongkrit. Ada pula
kendala yang lain seperti, kurangnya pemberian pengarahan
pada masyarakat tentang penanganan kebakaran. Hasilnya tak
jarang masyarakat hanya panik ketika terjadi kebakaran. Hal
yang seperti itulah yang biasanya menyebabkan korban jiwa.
1. Pengertian Bahaya Kebakaran dan Penanggulangannya
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh
adanya nyala api yang tidak terkendali.
Sedangkan penanggulangan kebakaran adalah segala upaya
pengendalian setiap perwujudan energi, pengadaan sarana
prokteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta
pembentukan organisasi tanggap darurat memberantass
kebakaran.
2. Pengertian Pencegahan Kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan
agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
Pencegahan kebakaran mengandung dua pengertian, yaitu ;
a. Penyalaan api belum ada pencegahan ditunjukan agar tidak
terjadi penyalaan api.
b. Penyalaan api sudah ada dan usaha pencegahan ditunjukan
agar api tidak terkendali.
Pencegahan kebakaran menurut kepmen No.186/Men/1999
adalah mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
di tempat kerja meliputi :
a. Pengendalian setiap bentuk energy.

b. Penyediaan sarana deteksi, alaram, alat untuk memadamkan


keebakaran, dan sarana evakuasi.
c. Pengendalian penyebaran panas, asap, dan gas.
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran secara
berkala.
e. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat
kebakaran bagi tempat yang beerpotensis berbahaya
kebakaran sedang dan berat.
Dari strategi pemadaman ada dua cara penting yang perlu
diperhatikan, yaitu :
Teknik pemadaman kebakaran adalah kemampuan
menggunakan alat dan perlengkapan pemadam kebakaran
dengan baik. Agar menguasai teknik pemadaman kebakaran,
maka seseorang harus mempunyai pengetahuan tentang
penanggulangan kebakaran. Selain itu juga harus terampil dan
terlatih mengunakan berbagai alat dan perlengkapan
pemadam kebakaran.
Taktik pemadaman kebakaran adalah kemampuan
menganalisis situasi sehingga dapat melakukan tindakan
efisien dan tepat tanpa menimbulkan kerugian yang lebih
besar. Taktik ini terkait dengan analisis terhadap unsur unsur
pengaruh angina, warna asap kebakaran, material utama yang
terbakar, lokasi, dan lain lain.
3. Klasifikasi Kebakaran
Kebakaran diklasifikasikan (dikelaskan) menurut sumber
apinya, Klasifikasi kebakaran secara umum dirujuk secara
internasional ialah klasifikasi menurut NFPA (National Fire
Protection Association) Amerika. Riwayat paling akhir NFPA
membagi kelas kebakaran menjadi enam kelas, yaitu :
Kebakaran kelas A, kebakaran kelas B, kebakaran kelas C,
kebakaran kelas D, kebakaran kelas E, dan kebakaran kelas K.
Klasifikasi kebakaran berguna untuk menentukan media
pemadam efektif menurut sumber api atau kebakaran. Juga

berguna untuk menentukan aman tidaknya jenis media


pemadam tertentu berdasarkan sumber api atau kebakaran.
4. Bahan dan Peralatan Pemadam Kebakaran
Alat pemadam kebakaran bedasarkan bentuk dan
instalasinya terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a. Alat pemadam api yang dirakit secara tetap pada bangunan
atau gedung (fixed fire extinguishing system)
b. Alat pemadam api yang dirakit secara tetap pada kendaraan
(fixed mobile fire appliances)
c. Alat pemadam api yang mudah dibawa (portable fire
extinguisher).
Alat Pemadam Api Portable
Pengertian pemadam api portable merupakan pemadam api
yang mudah dibawa (dipindahkan), baik dijinjing ataupun di
dorong (tabung yang memakai roda). Alat pemadam protable
hanya ebagai alat pemadam awal saja. Penggunaan alat ini
harus disesuaikan dengan klasifikasi kebakaran.
Penempatan alat ini haruslah pada setiap 200m atau pada
setiap ruang pada
kapasitas yang disesuaikan, mudah terjangkau, jarak antara
lantai dan alat 1
sampai dengan 1,25 meter.
Jenis alat pemadam portable :
1. Alat pemadam api tradisional
Merupakan pemadam api bukan buatan pabrik seperti
selimut api
2. Alat pemadam api moderen
Merupakan alat pemadam yang dibuat khusus oleh pabrik.
Adapun jenis jenisnya, yaitu :
a. Water Pressurized Type

Merupakan alat pemadam api modern dengan bahan


dasar pemadam air dengan tekanan udara yang
dimampatkan
b. Chemical Foam Type
Merupakan alat pemadam api dengan menggunakan busa
kimia sebagai pemadamnya.
c. Foam Pressurerized Type
Merupakan alat pemadam api yang menggunakan
Mechanical Foam dan air

D. Manfaat Pencegahan Kebakaran


Lingkungan yang aman antara lain aman dari api dan
nyaman adalah idaman setiap orang. Untuk mewujudkan
lingkungan yang aman bahaya kebakaran, setiap orang perlu
memiliki pengetahuan tentang api.
Manfaat mengetahui pencegahan dan penanganan bahaya
kebakaran adalah :
a. Dapat menangani peristiwa kebakaran dengan tepat dan
cepat.
b. Dapat mengetahui bahan-bahan yang mungkin
menimbulkan bahaya kebakaran.
c. Dapat turut mewujudkan lingkungan yang aman dan
nyaman karena terhindar dari ancaman keselamatan jiwa
ataupun harta.
d. Dapat berlatih mengenai cara menangani bahaya
kebakaran

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Kebakaran
Kebakaran merupakan bencana yang paling sering
dihadapi dan bisa digolongkan sebagai bencana alam atau
bencana yang disebabkan oleh manusia. Bahaya kebakaran
dapat terjadi setiap saat, karena banyak peluang yang dapat
memicut

erjadinya

kebakaran.Definisi

umum

kebakaran

adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak


dikehendaki, sedangkan defenisi khususnya adalah suatu
peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran
yaitu bahan padat, bahan cair, dan bahan gas.
Definisi kebakaran menurut DEPNAKER yaitu suatu reaksi
oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari
suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau
penyalaan." definisi kebakaran menurut pengertian asuransi
secara umum:"sesuatu yang benar-benar terbakar yang
seharusnya tidak terbakar dan dibuktikandengan adanya
nyala api secara nyata, terjadi secara tidak sengaja, tiba-tiba
sertamenimbulkan kecelakaan atau kerugian.
Sedangkan Menurut pengertian Asuransi: sesuatu yang
benar-benar terbakar yang seharusnya tidak terbakar dan
dibuktikan dengan adanya nyala api secara nyata,terjadi
secara

tidak

sengaja,

kecelakaan atau kerugian.

tiba-tiba

serta

menimbulkan

B. Klasifikasi kebakaran
Kebakaran dibagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan
bahan yangterbakar. Bahan pemadam untuk masing-masing
kelas tersebut pun berbeda-beda:
1. Kelas A
Termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan
yang mudah terbakar biasa contohnya kertas, kayu, karet,
maupun plastik. Cara mengatasinya bisa dengan
menggunakan air untuk menurunkan suhunya sampai di
bawah titik penyulutan, serbuk kimia kering untuk
mematikan proses pembakaran, ataumenggunakan bahan
halogen untuk memutus reaksi berantai pembakaran.
2. Kelas B
Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan
seperti pada

cairancombustible

dan

cairan

flammable,

contohnya bensin, minyak tanah, gemuk, oli, dan bahan


serupa. Cara mengatasinya dengan menggunakan bahan
seperti foam lebih disarankan.
3. Kelas C

Yang termasuk dalam kebakaran ini adalah alat-alat yang


dijalankan oleh listrik.Untuk mengatasi kebakaran dengan
penyebab

ini

harus

menggunakan

bahan

pemadam

kebakaran yang non konduktif agar terhindar dari sengatan


listrik.Untuk pemadaman yang terbaik menggunakan CO 2
atau halon, namun karena sifat dari halon yang merusak
lingkungan maka pemadan dengan bahan halon sudah tidak
lagi diproduksi. Sebagai catatan kebakaran kelas C bisa
dipadamkan oleh bahan pemadam kebakaran kelas A dan B
asalkan listrik terlebih dahulu dimatikan.

4. Kelas D
Termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan
logam

yang

titanium,

mudahterbakar

zirconium,

(contohnya

sodium

dan

magnesium,

potasium).Bahan

pemadamnya adalah powder khusus kelas D.


5. Kelas K
Yang termasuk dalam kebakaran kelas ini adalah yang
melibatkan media memasak misalnya minyak goreng (baik
yang

berbahan

dasar

tumbuhan

atau

hewan).

Untuk

mengatasinya bisa menggunakan serbuk kimia basah yang


khusus

untuk

kebakaran

kelas

ini.

Perencanaan

atau

penempatan alat atau fasilitas pemadam, sehingga jika


kebakaran terjadi dapat segera dipadamkan dan diatasi.

C. Hal Hal Yang Dapat Menimbulkan Kebakaran


1. Kebiasaan Yang Dapat Menimbulkan Petaka
Dalam bab ini akan dibahas berbagai usaha pencegahan
kebakaran. Semua usaha itu merupakan tindakan yang tidak
sulit dan tidak memerlukan biaya besar, tetapi kadang-kadang
dianggap remeh dan tidak dipedulikan.
a. Kebiasaan Merokok
1) Jangan dibiasakan membuang puntung rokok yang masih
menyala. Sebelum dibuang, puntung rokok harus sudah
dimatikan.
2) Jangan merokok ditemat yang sudah ada larangan merokok.
3) Jangan merokok di tempat tidur.
4) Jangan merokok di tempat yang diduga ada bahan yang
mudah menyala atau mudah terbakar.
5) Jangan meletakkan puntung rokok yang masih menyala di
asbak atau di tempat lain, misalnya dimeja yang berdekatan
dengan tumpukan kertas atau di dekat jerami yang kering.
b. Memasang Obat Nyamuk
1) Jangan memasang obat nyamuk dengan dialasi lipatan
kertas atau karton. Gunakan botol atau kawat/seng sebagai
alas obat nyamuk. Agar terjamin kenyamanannya, alaskan
kaleng yang dilubangi, kemudian dimasukkan obat nyamuk
yang sudah terbakar dan tutuplah sampai pakai tutup kaleng
yang sudah dilubangi. Walaupun selimut terjatuh dan kena
obat nyamuk tersebut, pasti tidak akan menimbulkan
bahaya kebakaran.
2) Jangan meletakkan obat nyamuk di kolong tempat tidur
karena seprei atau selimut dapat terjatuh dan mungkin
sekali terbakar.

3) Letakkan obat nyamuk pada tempat yang tidak mungkin


dijatuhi benda-benda yang mudah terbakar.
c. Memasang Lampu Minyak
1) Sebelum memasang lampu minyak, biasakan untuk
membersihkan bagian-bagian lampu dengan sebaik-baiknya
dan betulkan bagian-bagian yang rusak.
2) Pasang lampu gantung dengan jarak yang benar-benar aman
dari langit-langit. Lampu tempel dan lampu duduk
tempatkan di tempat yang tidak mudah terguling. Usahakan
agar ada seng penyekat lampu dengan dinding rumah.
Sebaiknya, tiap-tiap lampu minyak memakai penahan panas
yang dipasang di bagian atas lidah api.
3) Lampu petromaks gantungkan pada tempatnya yang kuat.
4) Jangan nyalakan lampu petromaks yang sudah rusak
sehingga apinya sering berkobar. Kerusakan hendaklah
diperbaiki dulu. Kalau perlu ganti alat yang rusak dengan
alat yang baru.
5) Jika Anda akan tidur atau keluar rumah, pastikan bahwa
kondisi lampu aman. Lampu minyak sebaiknya dikecilkan,
sedangkan lampu petromaks hendaklah dipadamkan dulu.
6) Lampu minyak dan petromaks di kios, di rumah dan di
warung harus digunakan berhati-hati karena biasanya
bangunannya kecil dan penuh sesak dengan barang
dagangan yang mudah terbakar. Pemilik kios atau warung
harus menyediakan alat pemadam kebakaran, misalnya air
satu drum dengan karung goni serta sekarung pasir.
Penyebab bahaya kebakaran yang paling pokok adalah
kelalaian-kelalaian memang bukan suatu yang disengaja,
namun akibatnya kadang-kadang sangat fatal, bahkan dapat
menelan korban jiwa.
Sebab kelalaian diantaranya adalah :

1. Kurang mengerti bagaimana mencegah bahaya kebakaran.


2. Kurang berhati-hati dalam menggunakan alat/bahan yang
dapat menimbulkan api.

D. Bahan dan alat pemadam kebakaran


1. Air
Diantara bahan pemadam yang berfungsi mendinginkan, air
adalah yang terbaik, sebab air mempunyai kemampuan yang
sangat besar sebagai penyerap panas.
a. Pancaran Lurus
Pancaran lurus menggunakan pemadam langsung
dan mengarah ke sumber nyala api. Caranya dengan
mengarahkan secara langsung ke benda yang terbakar
atau ke arah pangkal nyala api.
b. Pencaran Pengabut
Pancaran pengabut mempunyai kegunaan
mengurangi nyala api secara terus menerus. Butir-butir air
yang dihasilkan pada pengabutan akan cepat berubah
menjadi uap. Jumlah air yang banyak juga memerlukan
panas yang besar. Jika secara berangsur-angsur kadar
panas berkurang, terjadilah pendinginan dan api akan
cepat mengecil.
c. Membuat tabir air.
Tabir air diperlukan untuk mencegah menjalarnya api
atau panas. Misalnya, pengabutan air diarahkan ke benda
yang terancam jilatan api atau untuk melindungi petugas
pemadam dari jilatan api atau dari sengatan panas.
d. Mendinginkan ruangan.

Ketika kebakaran, udara panas menjalar dengan


cepat ke segala arah. Pendinginan diperlukan pada
tempat yang dianggap perlu, misalnya ruangan
penyimpanan bahan berbahaya, gudang atau lumbung
padi.
2. Busa
Busa adalah bahan pemadam api yang berguna bagi
kebakaran karena minyak dan sebagainya. Busa dihasilkan oleh
reaksi kimia.
3. Bahan Pemadam Api CO2
CO2 atau karbon dioksida (campuran bahan kimia yang
menghasilkan gas) adalah bahan pemadam api yang paling
baik untuk kebakaran minyak atau peralatan listrik. Proses
pemadaman dengan CO dapat berjalan dengan cepat jika tidak
ada angin atau arus udara sebab setelah dipancarkan, gas CO
akan memenuhi ruangan. Karena berat jenisnya lebih besar
daripada udara, CO akan turun menyelimuti nyala api.
Pemadaman akan terhambat jika arus udara yang berembus
sekitar nyala api. Oleh sebab itu, pemadam CO paling
bermanfaat apabila digunakan untuk pemadaman api di dalam
ruangan, yaitu pintu, jendela, dan lubang pertukaran udara
ditutup semua.
a. Keuntungan Bahan Pemadam CO2 :
1) CO2 adalah bahan gas yang tidak dapat mengalirkan arus
listrik dan tidak menyebabkan karat.
2) CO2 dapat disimpan didalam tabung gas yang terbuat dari
besi baja pemadam kebakaran sehingga mudah disiapkan
pada ruangan yang sempit.
3) CO2 yang disimpan di tabung alat pemadam kebakaran
dapat digunakan berkali-kali.
4) CO2 dapat digunakan untuk pemadam api secara otomatis
(pada instansi tetap).

b. Kerugiannya sebagai berikut :


1) Pada konsentrasi tertentu gas CO2 sangat berbahaya bagi
manusia. Sifat fisiknya sebagai gas yang tidak berwarna dan
tidak berbau menyebabkan sulitnya menentukan keadaan
bahaya yang ditimbulkan.
2) CO2 tidak bermanfaat digunakan di ruangan terbuka. Pada
waktu menggunakan CO2 di ruangan tertutup harus tidak
ada orang atau korban yang masih berada di dalam ruangan
itu.

E. Fasilitas penunjang penanggulangan kebakaran


1. Alat Pemadam Api Busa
Busa adalah bahan pemadam yang paling tepat
digunakan untuk minyak dan cat. Caranya ialah dengan
menyelimuti permukaan minyak sehingga menghambat
reaksinya dengan oksigen (gas pembakar). Tabung di atas
mudah dibawa ke tempat kebakaran. Sampai di tempat
kebakaran, tabung dibalikkan sehingga bagian tutupnya
terletak di bawah. Sambil sedikit dikocok, arahkan
penyemprotan ke pangkal nyala api. Usahakan agar seluruh
busa dapat menyelimuti seluruh permukaan minyak di
sekeliling nyala api.
2. Alat Pemadam Api CO2
Alat pemadam api dengan bahan CO2 atau karbon
dioksida digunakan untuk memadamkan kebakaran yang
terjadi pada peralatan mesin atau listrik. Tabung alat
pemadamnya berisi gas CO2 yang berbentuk cair jika
dipancarkan CO2 tersebut mengembang menjadi gas, dan
volumenya (isinya) dapat mencapai 450 kali volume tabung.
Jika api sudah dipadamkan, hentikan pancaran dan pasang

kembali pen pengaman. Sesudah itu, tabung dapat disimpan


kembali.

F. Cara Memadamkan Kebakaran


a. Sistem Pemadaman Kebakaran
Ada tiga sistem pemadaman api, yaitu sistem
penguraian, pendinginan, dan pengurungan (isolasi).
Sistem penguraian adalah sistem pemadaman dengan
memisahkan atau menjauhkan benda yang dapat
terbakar.
b. Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan adalah sistem pemadaman
dengan cara menurunkan panas. Dalam hal itu, air
merupakan bahan pemadam yang pokok. Contohnya,
penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar.
c. Sistem Pengurungan
Sistem pengukuran adalah sistem pemadaman
dengan mengurangi kadar oksigen pada lokasi sekitar
benda yang terbakar. Cara ini disebut juga sistem

lokalisasi, yaitu membatasi atau menutup benda yang


terbakar agar tidak bereaksi dengan oksigen.
Contohnya :
1) Menutup benda yang terbakar dengan karung atau
handuk absah oleh air, seperti menutupi kebakaran yang
bermula dari kompor.
2) Menimbuni benda terbakar dengan pasir atau tanah.
3) Menyemprotkan bahan kimia dengan alat pemadam api
CO2 .

G. Teknik dan Taktik Pemadaman


1. Agar dapat menguasai teknik pemadaman secara baik,
diperlukan :
a. Penguasaan pengetahuan tentang pencegahan dan
penanganan bahaya kebakaran.
b. Penggunaan peralatan dan perlengkapan pemadam
dengan cepat dan benar.
c. Pelatihan baik menghadapi situasi bahaya
kebakaran.
Jika terjadi kebakaran, misalnya kebakaran rumah, gudang,
atau lumbung padi, masyarakat desa perlu melaksanakan
taktik pemadaman sebagai berikut :
1) Bekerjalah dengan tenang dan tabah.

Ketenangan dan ketabahan sangat diperlukan karena


udara panas dan asap tebal akibat kebakaran pada
umumnya menimbulkan rasa panik.
2) Berani mengambil tindakan yang perlu.
Keberanian sangat diperlukan walaupun harus tetap
memperhatikan keamanan dan keselamatan.
3) Bekerjalah secara berkelompok dan gotong royong.
Bekerja seccara gotong royong akan mempercepat
proses pemadaman kebakaran.
2. Taktik pemadaman harus melihat dari beberapa factor,
diantaranya :
a. Pengaruh Angin
Kekuatan dan arah angin berembus dapat dipakai
sebagai pedoman dalam menentukan dalam arah
menjalarnya api. Usaha pemadaman nyala api tidak
dibenarkan melawan arah angin karena hal itu dapat
berbahaya. Pertama, upaya itu akan terhalang oleh asap.
b. Warna Asap Kebakaran
Benda yang terbakar kadang-kadang tidak dapat
dikenali karena terhalang oleh asap tebal. Akan tetapi,
dengan melihat warna asapnya, dapat diperkirakan jenis
bendanya yang terbakar. Misalnya, bilamana warna asap
hitam dan tebal, kemungkinan yang terbakar adalah aspal,
karet, plastik, minyak, atau benda lain yang mengandung
minyak.
c. Lokasi Kebakaran
Usaha pemadam harus memperhatikan lokasi
kebakaran, misalnya kebakaran di lokasi. Kampung atau
desa yang letak rumahnya saling berdekatan, terjadi dni
perkotaan atau warung. Pada kebakaran besar, disamping
usaha pemadaman pada sumber api, meluas serta
menjalarnya nyala api harus segera dicegah. Jika terpaksa
bangunan segera dirobohkan. Dalam hal ini diusahakan agar
kerugian harta benda dapat ditekan sekecil mungkin.

G. Cara Perawatan dan Pencegahan


Setiap peralatan yang memberikan penerangan atau
mengeluarkan api perlu mendapat perawatan, misalnya
kompor harus sering dibersihkan minimal dua kali seminggu.
Periksalah sumbu kompor apakah ada yang terlepas atau tidak.
1. Penggunaan Listrik
Bahaya kebakaran listrik biasanya terutama disebabkan oleh
hubungan jarak pendek dan juga karena berasal dari alat-alat
listrik, seperti kompor listrik, kulkas, trafo, dan televisi.

Tindakan pencegahan hubungan jarak pendek :


a. Dilarang keras mengganti sekring degan kawat yang tidak
sama ukurannya, gantilah kawat sekring dengan meminta
petunjuk orang yang mengetahui listrik atau petugas listrik.
b. Jangan mencoba-coba mencuri tegangan listrik karena
tindakan tersebut dilarang agama, merugikan perusahaan
listrik, membahayakan diri sendiri, serta sangat berbahaya
bagi kepentingan umum. Bagi perusahaan kecil yang banyak
menggunakan watt listrik, lebih aman menambah watt
sesuai dengan prosedur agar tidak terjadi kebakaran.
c. Kabel listrik yang sudah tua segera diganti dengan yang
baru. Untuk itu, laporkan kepada instansi yang berwenang.
d. Cabang-cabang pohon dekat rumah yang mengganggu kabel
listrik harus di tebang.
Tindakan pencegahan kebakaran listrik :
1) Penggunaan alat listrik untuk keperluan rumah tangga
supaya disesuaikan dengan kemampuan watt listrik, jangan
menggunakannya berlebihan.
2) Setiap selesai menggunakan alat listrik, stop konntak harus
dicabut. Sebelum tidur biasakan mengecek semua peralatan
listrik.
3) Penggunaan setrika listrik harus berhati-hati. Setelah
digunakan, jangan lupa mencabut stop kontaknya.
4) Setiap penghuni rumah sebaiknya diberi tahu tentang
penggunaan peralatan listrik dengan yang aman. Jika akan
meninggalkan rumah keamanan penggunaan alat-alat listrik
perlu dijaga.

2. Cara kerja pemadaman api pada hutan, lahan dan kebun:


a. Tentukan titik sasaran, dimana kebakaran terjadi. Selidiki,
apakah lokasi tersebut sedang terjadi kebakaran atau telah
lama terjadi kebakaran. Bila sedang terjadi kebakaran,
ditemukan adanya api yang menyala-nyala. Dan bila bekas
terjadinya kebakaran ditemukan kawah-kawah api yang
dapat menenggelamkan kaki kita bila terinjak. Dampaknya
kaki akan melepuh.
b. Persiapkan pompa bertekanan berikut drum air secara
berdekatan. Isilah drum dengan air yang cukup dan
berkelanjutan.
c. Pasanglah selang bertekanan sesuai keperluan. Bila lokasi
kebakaran jauh, selang dapat disambung, hingga 5 (lima)
sambungan atau sepanjang 500 meter. Keistimewaan selang
ini adalah tidak mudah terlipat, tidak menyangkut apabila
ditarik, tenaga yang diperlukan untuk menarik sangat
ringan.
d. Pasanglah Tongkat Semprot/Stik Semprot. Apabila sedang
terjadi kebakaran, aturlah stik semprot dengan cara
mengabut. Kabut yang dibuat akan memadamkan api secara
luas dan mengurangi panas yang menyengat. Bila
memadamkan bekas kebakaran, aturlah stik dengan bentuk
menembak. Air akan masuk ke dalam kawah hingga ke
lapisan bawah, api akan padam segera.
e. Gunakan Sepatu Both dalam tiap-tiap kegiatan pemadaman.
Sepatu Both mampu menahan panas pada kaki dan
menghindari kaki mengalami pelepuhan oleh panas.
f. Untuk mengatasi gangguan pernapasan, gunakan Masker
Standar. Asap dan debu dapat disaring, sehingga petugas
pemadam dapat bertahan lama menghadapi api.
g. Saat melakukan pemadaman, di garis depan harus dilakukan
secara bergantian. Aturlah waktu yang tepat, sehingga
petugas di garis depan dapat bekerja dengan baik.

h. Fungsikan petugas pemantau dan penghubung yang


menginformasikan kepada petugas pemadam, kapan maju
atau mundur melakukan pemadaman.
i. Persiapkan air minum yang segar bagi petugas yang
memerlukannya.
j. Persiapkan petugas gawat darurat jika diperlukan.
k. Kebakaran yang baru terjadi akan segera padam apabila
dilakukan dengan pengabutan. Panas yang ditimbulkan
berkurang karena butir-butir uap air yang ditembakan
menyerap panas. Petugas yang bekerja pada lini depan
dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama. Efektifitas
pemadaman akan berlangsung baik.
l. Pemadaman kawah api pada lahan gambut bekas terjadinya
kebakaran dilakukan dengan mengatur stik semprot seperti
laju peluru. Air yang ditembakkan akan masuk pada kawahkawah yang dalam dan akan memadamkan api secara baik.

Anda mungkin juga menyukai