13680038
sitoplasma.
Translation Control = memilih mRNA spesifik disitoplasma yang akan
selektif mRNA mana yang tetap stabil dan mana yang harus didegradasi.
protein activity control = Mengaktifkan, mentidak-aktifkan, mendegradasi,
pola yang mirip dengan regulasi gen-gen prokariotik. Gen-gen eukariotik juga
diregulasi oleh elemen-elemen cis-acting yang lebih jauh yang disebut enhancer dan
silencer. Enhancer meningkatkan transkripsi dan silencer menurunkan transkripsi gengen yang diregulasi.
3. Gen regulator adalah sebuah gen yang dapat memulai atau memblokir fungsi gen lain.
Regulator gen mengontrol waktu produksi dari berbagai bahan kimia pada manusia
dan organisme lainnya. Berfungsi sebagai pengatur ekspresi gen struktural. Produk
gen regulator ada dua macam yaitu : aktivator dan represor. Aktivator berperan dalam
pengendalian secara positif, dan represor berperan dalam pengendalian secara negatif.
Produk gen regulator bekerja dengan cara menempel pada sisi pengikatan protein
regulator pada daerah promoter gen yang diaturnya. Pengikatan aktivator atau
represor pada promoter ditentukan oleh keberadaan molekul efektor yang biasanya
berupa molekul kecil seperti asam amino, gula dan metabolit serupa lainnya. Molekul
efektor yang mengaktifkan ekspresi gen disebut induser. Sedangkan yang bersifat
menekan ekspresi gen disebut represor.
4. Sistem pengendalian positif pada gen operon, operon diaktifkan oleh produk gen
regulator, yaitu aktivator. Aktivator dapat bekerja (diaktifkan) bila ada induser.
Kemudian aktivator yang telah berikatan dengan induser akan menempel pada
operator. Dengan demikian transkripsi dapat berjalan. Transkripsi dapat dihentikan
kembali bila ada ko-represor. Ko-represor dapat berikatan dengan aktivator dan
menonaktifkan kerja aktivator. Secara skematis pengendalian positif operon dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dari gambar dapat dijelaskan bahwa pada pengendalian negatif dilakukan oleh protein
represor yang dihasilkan oleh gen regulator. Pada gambar satu, represor ini menempel
pada operator. Penempelan menyebabkan RNA polimerase tidak dapat melakukan
transkripsi gen-gen struktural, sehingga operon mengalami represi (penekanan).
Proses ini akan terjadi secara terus menerus selama tidak ada induser di dalam sel. Ini
disebut dengan mekanisme efisiensi seluler karena sel tidak perlu mengaktifkan
operon jika memang tidak ada induser sehingga energi seluler dapat dihemat. Pada
gambar dua, menjelaskan
6. Protein folding adalah proses pelipatan perotein yang termasuk dalam struktur
sekunder protein, di mana pada struktur ini terdapat struktur dua dimensi protein
sehingga dapat terjadi lipatan (folding) yang beraturan seperti -helix, -sheet, turn
dan random karena adanya ikatan hidrogen di antara gugus-gugus polar dari asam
amino dalam rantai protein tersebut. Protein yang merupakan rangkaian dari asamasam amino ini harus mengalami pelipatan (folding) untuk dapat mencapai struktur
aslinya, karena protein hanya dapat berfungsi jika mempunyai struktur asli tersebut.
7. Mutasi gen yang terjadi pada gen regulator dapat menyebabkan kinerja gen regulator
tidak optimal atau bahkan tidak dapat bekerja sama sekali. Ketika kinerja gen
regulator tidak maksimal maka gen tersebut tidak dapat memicu aktifnya gen
penyandi A. Gen regulator yang mengalami mutasi, tidak dapat di transkripsikan di
dalam ribosom, yang berakibat pada gagalnya transkripsi gen penyandi A. Dengan
demikian, sifat dari gen A tidak dapat diekspresikan.